Disusun Oleh :
Ayu Wandira
051117016
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Terbuka 2023
1. Hukum syariat menurut isi kandungan q.s al ankabut 29 45, dan ayat tentang perintah
sholat mencegah perbuatan keji dan munkar. Ayat ini menekankan bahwa sholat memiliki
peran penting dalam menghindarkan seseorang dari perbuatan keji dan munkar
sholat memiliki dua hikmah besar. Yang pertama sholat dapat mencegah dari perbuatan
keji dan yang kedua sholat dapat mencegah dari perbuatan munkar.
Dalam ayat 45 dari surat Al-ankabut ditemukan pesan mendasar tentang pentingnya
sholat :
Artinya:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca Al-quran dan
mendirikan shalat. Shalat juga merupakan tiang agama, umat muslim yang mendirikan
shalat akan diberikan ganjaran pahala dan derajat mulia di sisi Allah SWT. Dalam sebuah
hadist, Rasulullah SAW bersabda :
“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Tidak hanya berupa amalan lahiriyah, shalat juga menjadi ibadah yang menyangkut
perkara batiniyah seseorang. Apabila dilakukan secara benar, shalat bisa menjauhkan
seorang Muslim dari hal-hal yang dilarang dalam Islam.
Umat Muslim yang memahami hakikat kedudukan shalat seharusnya tidak melakukan
perbuatan keji dan mungkar lagi. Ia akan menghindari dosa zina, judi, meminum khamr,
dan lain sebagainya.
Karena sejatinya, Allah Swt telah menjadikan shalat sebagai obat dari segala penyakit
hati. Umat Muslim yang mendirikannya akan mendapat ketenangan, sebagaimana
disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut:
"Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah
penyejuk hatiku melalui ibadah sholat." (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
2. Dalam Islam, terdapat sederet aturan dan hukum yang perlu diketahui bagi setiap umat
muslim. Hal ini karena setiap amalan dan perlakuan yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari perlu dilakukan sesuai dengan hukum Islam yang berlaku.
Lima macam hukum islam yaitu :
1) Wajib
wajib adalah perbuatan yang akan diberikan balasan yang baik (berupa pahala)
jika dilaksanakan dan akan disiksa jika ditinggalkan. Sebutan lain untuk hukum
wajib adalah fardhu.
Wajib atau fardhu dibagi menjadi dua, yaitu fardhu ain atau kewajiban yang
dibebankan bagi setiap orang dan fardhu kifayah yang merupakan kewajiban yang
dapat digugurkan jika suatu amalan sudah dilakukan oleh sebagian orang lainnya.
Namun, semua orang akan berdosa jika kewajiban tersebut tidak dilakukan
seorang pun.
Contoh perbuatan yang memiliki hukum wajib adalah Shalat lima waktu, Puasa
Ramadhan, Melaksanakan ibadah haji bagi muslim yang mampu.
2) Sunnah
Sunnah adalah perintah yang sangat dianjurkan bagi setiap orang. Jika seseorang
mengamalkan sunnah maka ia akan memperoleh balasan yang baik. Namun, jika
tidak mengerjakannya, maka seseorang tersebut tidak akan mendapat siksa atau
dosa.
Balasan kebaikan yang diperoleh bagi seseorang yang mengamalkan sunnah dapat
berupa pahala, keridhoan Allah, derajatnya diangkat di sisi Allah, dan lain
sebagainya.
Contoh perbuatan yang termasuk sunnah adalah Shalat rawatib yang dikerjakan
dan sesudah shalat wajib, membaca shalawat, sedekah
3) Mubah
Hukum mubah adalah suatu perkara yang diperbolehkan untuk diamalkan, tetapi
juga diperbolehkan untuk meninggalkannya. Jika seseorang mengerjakan amalan
yang termasuk ke dalam kategori mubah, maka tidak akan diberikan ganjaran
kebaikan atau pahala. Begitu juga jika tidak mengerjakannya maka tidak akan
berdosa atau diberi siksaan.
4) Makruh
Makruh merupakan suatu perkara yang sebaiknya dihindari, ditinggalkan atau
tidak dikerjakan sebab makruh adalah perkara yang dibenci Allah. Meski begitu,
seseorang yang mengamalkan suatu yang makruh tidak akan diganjar dosa atau
siksaan, tetapi perbuatan atau amalan makruh tidak disukai oleh Allah.
Contoh perbuatan yang termasuk makruh adalah merokok
5) Haram
Kebalikan halal, haram adalah perkara yang harus ditinggalkan bagi siapapun
sebab dilarang dengan keras. Dengan begitu, jika seseorang mengerjakan suatu
amalan yang termasuk dalam kategori haram maka akan mendapat dosa dan siksa.
Sebaliknya, jika seseorang berhasil meninggalkannya maka akan mendapat
pahala.
Contoh perbuatan yang termasuk haram adalah berbuat zina, minum alcohol,
bermain judi, mencuri dan korupsi.
3. Prinsip dalam hukum Islam adalah kebenaran universal yang inheren di dalam hukum
islam dan menjadi titik tolak pembinaanya; prinsip yang membentuk hukum islam dan
setiap cabang-cabangnya.
Macam-macam prinsip hukum islam yang dijadikan pokok seseorang dalam berpikir dan
bertindak adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Tauhid
Prinsip ini menegaskan bahwa seluruh bangunan hukum Islam adalah bermuara
pada mengesakan Tuhan, yaitu Allah SWT. Dengan prinsip tauhid, pelaksanaan
suatu hukum akan bermakana sebagai ibadah.
ش ِهدْنَا ۛ أ َ ْن تَقُولُوا
َ ۛ علَ َٰى أ َ ْنفُ ِس ِه ْم أَلَسْتُ بِ َربِ ُكم ۖ قَالُوا بَلَ َٰى
َ ور ِه ْم ذُ ِريَّت َ ُه ْم َوأ َ ْش َهدَهُ ْم ُ َو ِإذْ أ َ َخذَ َربُّكَ مِ ْن بَنِي آدَ َم مِ ْن
ِ ظ ُه
َع ْن َٰ َهذَا غَا ِفلِين
َ َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِإنَّا ُكنَّا
Artinya, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",” (QS. Al-A’raf:
172)
2. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan memiliki makna bahwa hukum Islam yang mengatur persoalan
manusia dari berbagai aspek harus dilandaskan pada keadilan yang meliputi
hubungan antara dirinya sendiri, masyarakat, maupun dengan Allah SWT.
Allah SWT bersabda,
ُعلَ َٰى أَ َّل ت َ ْع ِدلُوا ۚ ا ْع ِدلُوا ه َُو أ َ ْق َرب َ ش َهدَا َء ِب ْال ِقسْطِ ۖ َو َل َي ْج ِر َمنَّ ُك ْم
َ شنَآ ُن قَ ْوم ِ َّ ِ ََيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّوامِ ين
ُ َّلل
ُ
َّللا َخبِير بِ َما تَ ْع َملون ُ ْ
َ َّ لِلتَّق َو َٰى ۖ َواتَّقوا
َ َّ ّللا ۚ إِ َّن
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)
Artinya, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik.”
َ َو َل تَ ُكونُوا كَالَّذِينَ تَف ََّرقُوا َوا ْختَلَفُوا مِ ْن بَ ْع ِد َما َجا َءهُ ُم ْالبَيِنَاتُ ۚ َوأُو َٰلَئِكَ لَ ُه ْم
َ عذَاب
عظِ يم
4. Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam agama islam setelah Al-Qur’an. Posisi
dan fungsi sunnah terhadap Al-qur’an adalah sebagai berikut :
- Penjelasan dan tafsir
Sunnah memberikan penjelasan dan tafsir terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang
mungkin memerlukan konteks atau interprestasi lebih lanjut. Hadist-hadist nabi
Muhammad SAW menjelaskan makna dan aplikasi praktis dari ajaran-ajaran Al-
Qur’an.
- Pelengkap
Sunnah melengkapi ajaran-ajaran Al-Qur’an dengan memberikan petunjuk dan
contoh konkret tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung
dalam Al-Qur’an. Sunnah memberikan panduan tentang ibadah, etika, hukum dan tata
cara kehidupan sehari-hari
- Pemahaman Kontekstual
Sunnah membantu konteks historis dan sosial di mana Al-Qur’an diturunkan. Sunnah
memberikan wawasan tentang situassi dan kondisi saat wahyu diturunkan, sehingga
memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang maksud dan tujuan ayat-ayat Al-
Qur’an
- Penjaga dan Pelindung
Sunnag berfungsi sebagai penjaga dan pelinfung Al-Qur’an dari penyalahgunaan.
Sunnah memberikan pedoman tentang bagaimana menjaga keaslian dan keotentikan
Al-Qur;an serta mencegah penambahan atau pengurangan dalam teks Al-Qur’an
- Sumber Hukum
Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam islam setelah Al-Qur’an, sunnah
memberikan petunjuk hukum yang tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an
seperti hukum waris, pernikahan dan perdagangan. Sunnah juga memberikan panduan
tentang tata cara ibadah seperti shalat dan puasa.
• Moral, susila, dan budi pekerti adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik
dan sesuai dengan norma-norma sosial dalam masyarakat. Ketiganya mencakup nilai-
nilai yang dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap yang baik.
• Etika adalah studi tentang moral dan memberikan kerangka kerja untuk memahami dan
mengevaluasi tindakan manusia. Etika membantu kita memahami prinsip-prinsip moral
yang mendasari perilaku dan memberikan pedoman dalam mengambil keputusan moral.
• Akhlak adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik dalam konteks agama,
terutama dalam Islam. Akhlak mencakup nilai-nilai moral dan spiritual yang membentuk
karakter dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Secara keseluruhan, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah konsep-konsep yang
saling terkait dan membantu manusia dalam mengembangkan perilaku yang baik, moral, dan
sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat.
Sumber referensi :
https://www.studocu.com/id/messages/question/4192669/jelaskan-perbedaan-moral-susila-budi-
pekerti-etika-dan-akhlak-dan-kaitan-antara-semuanya
https://kumparan.com/berita-terkini/penjelasan-7-macam-prinsip-prinsip-umum-hukum-dalam-
islam-1zCZDsjKUSm
https://kumparan.com/berita-terkini/sebutkan-dan-jelaskan-lima-macam-hukum-islam-ini-
pembahasan-lengkapnya-21UfQlcNbyN
https://kumparan.com/berita-hari-ini/memahami-hukum-syariat-menurut-surat-al-ankabut-ayat-
45-tentang-perintah-shalat-1xVfJD64SrG