Anda di halaman 1dari 3

1.

Yang dimaksud dengan istilah Syariat


Syariat berasal dari kata dasar Sya-ra-a yang artinya memulai, mengawali, memasuki,
memahami. Atau diartikan juga dengan membuat peraturan, undang-undang, syariat.
Dalam Khazanah ilmiah islam, para ulama mendefinisikan hukum syari’at adalah
seperangkat aturan yang berasal dari pembuat syari’at (Allah SWT) yang berhubungan
dengan perbuatan manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau
ditinggalkan suatu larangan atau yang memberikan pilihan antara mengerjakan atau
meninggalkan.

2. Menjelaskan tujuh prinsip hukum islam.


I. Prinsio Tauhid
Prinsip Tauhid menjelaskan bahwa seluruh manusia ada dibawah ketetapan yang
sama sebagai hamba Allah. Dalam pelaksanaan dan pengamalan hukum islam
merupakan suatu ibadah. Ibadah tersebut merupakan perwujudab, pengakuan
atas ke- Esaan Allah SWT. Dengan demikian suatu pelanggaran yang dinilai
berat apabila ada manusia yang menuhankan sesame makhluk.berdasarkan
prinsip tauhid, sudah semestinya manusia mengikuti dan menetapkan hukum
dalam kehidupan sesuai apa yang digariskan Allah SWTdan Rasul-Nya.
Dari prinsip umum tersebut dapat ditarik prinsip khusus,yaitu:
a) Prinsip berhubunngan langsung dengan Allah SWT tanpa perantara.
b) Beban hidup yang diciptakan Allah bertujuan untuk keselamatan hidup
manusia, bukan untuk kepentingan Allah SWT.
Prinsip tauhid ini dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya surat Ali Imran ayat
64 berikut ini:
ٰ ‫ضنَاب ْعضًااَرْ بابًام ْن ُدوْ ن‬ ٰ
‫اللّ ۗ ِهفَا ِ ْنتَ َولَّوْ ا‬ِ ِّ َ َ ُ ‫قُ ْل ٰيٓاَهْاَل ْل ِك ٰتبِتَ َعالَوْ ااِ ٰلى َكلِ َم ٍة َس َو ۤا ۢ ٍءبَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُك ْماَاَّل نَ ْعبُ َداِاَّل اللّهَ َواَل نُ ْش ِر َكبِ ٖه َش ْيـًٔا َّواَل يَتَّ ِخ َذبَ ْع‬
َ‫فَقُوْ لُواا ْشهَ ُدوْ ابِاَنَّا ُم ْسلِ ُموْ ن‬

Artinya: “ Katakanlah (Muhammad), “ Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju


kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita
tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain
Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “ Saksikanlah,
bahwa kami adalah orang Muslim.” (QS. Ali Imran: 64).
II. Prinsip Keadilan
Hukum islam yang mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus
dilandaskan kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu
dengan dirinya sendiri, individu dengan manusia dan masyarakat serta
hungungan antara individu dengan lingkungannya.
Beberapa ayat yang menjelaskan prinsip keadilan adalah Surat Al-Maai’dah/5:8
dan surat Al-An’aam/6:152.
III. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Prinsip ketiga ini merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua.Amar
Ma’ruf ini mengandung arti bahwa hukum islam ditegakkan untuk menjadikan
umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik danbenar sebagaimana
dikehendakioleh Allah SWT. Sedangkan nahi mungkar mengandung arti hukum
tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk yang dapat
meruntuhkan kehidupan bermasyarakat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ۤ
َ ‫ٰيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ۤوْ ا اِ ْن تُ ِط ْيعُوْ ا فَ ِر ْيقًا ِّمنَ الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِك ٰت‬
َ‫ب يَ ُر ُّدوْ ُك ْم بَ ْع َد اِ ْي َما نِ ُك ْم ٰكفِ ِر ْين‬

Artinya :"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengikuti sebagian dari
orang yang diberi Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi
orang kafir setelah beriman." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 100)
IV. Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan
Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum islam tidak diterapkan
berdasarkan paksaan , akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan
argumentatif yang dapat meyakinkan. llah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫لَـ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِد ْي ِن‬

Artinya :"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."


(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 6)
V. Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan mengandung arti behwa pada dasarnya semua manusia adalah
sama meskipun faktanya berbeda dalam lahiriyahnya, baik warna kulit, Bahasa
suku bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut, terutama dalam hal
kemanusiaanya.hukum islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak
menjadikan manusia berbeda dari segi nilai kemanusiaanya. Firman Allah SWT
yang menjelaskan tentang prinsip kesamaan ini ada dalam surat Al-Hujurat ayat
13 yang bunyinya sebagai berikut: Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ۤ
َ ‫ٰيا َ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۗ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِ اَ ْت ٰقٮ ُك ْم ۗ اِ َّن‬
‫َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬

Artinya :"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)
VI. Prinsip Tolong-menolong
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesame warga masyarakat harus saling menolong
demi tercapainya kemaslahatan Bersama dalam hal kebaikan dan ketakwaan.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadalah ayat 9 yang
bunyinya sebagai berikut:
ٰ ُ‫ٰيٓاَيُّهاالَّذ ْين َٰامنُ ْٓواا َذاتَنَاج ْيتُمفَاَل تَتَنَاجوْ ابااْل ْثمو ْال ُع ْدوانوم ْعصيتال َّرسُوْ لوتَنَاجوْ اب ْالب ِّروالتَّ ْق ٰو ۗىواتَّق‬
َ‫وااللّهَالَّ ِذ ْٓياِلَ ْي ِهتُحْ َشرُوْ ن‬ َ َ ِ ِ َ َِ َِ ِ َ َ ِ َ َ ِ ِ ِ َ ْ َ ِ َ ِ َ

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan


pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa,
permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan
kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu
akan dikumpulkan kembali.” (QS. Al-Mujadalah: 9)
VII. Prinsip Toleransi
Prinsip ini mengajarkan bahwa hukum islam mengharuskan kepada umatnya
untuk hidup dengan penuh suasana damai dan toleran. Toleransi ini harus
menjamin tidak dilanggarnya hukum islam dan hak umat islam. Toleransi atau
disebut juga tasamuh dalam hukum Islam memiliki nilai yang lebih tinggi
daripada rukun dan damai. Toleransi dalam Islam berarti tidak memberikan
paksaan atau pun tidak merugikan orang lain. Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫اَل يَ ْن ٰهٮ ُك ُم ُ ع َِن الَّ ِذ ْينَ لَ ْم يُقَا تِلُوْ ُك ْم فِى ال ِّدي ِْن َولَ ْم ي ُْخ ِرجُوْ ُك ْم ِّم ْن ِديَا ِر ُك ْم اَ ْن تَبَرُّ وْ هُ ْم َو تُ ْق ِسطُ ۤوْ ا ِالَ ْي ِه ْم ۗ اِ َّن‬
َ‫ي ُِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِط ْين‬

Artinya : "Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir
kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang berlaku adil."
(QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 8)

3. Bagaimana menjalankan syariat islam di Indonesia


Negara Indonesia merupakan negara dengan keberagaman agama, suku, budaya. Dengan
kita mempelajari, memahami dan mengamalkan syariat islam. Kita tau apa saja yang
boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, Selalu menaati peraturan, menjauhi
larangan-Nya. Tetapi kita juga harus bertoleransi terhadap keyakinan yang lainnya.kita
juga harus saling tolong menolong terhadap semua orang. sehingga kita dapat hidup
berdampingan, rukun dengan semuanya.

Sumber referensi :
https://www.dakwah.id/pengertian-syariat-islam/

Ali Nurdin. Syaiful Mikdar. Wawan Suharmawan, MKDU4221 3 SKS / MODUL 1-9
Pendidikan Agama Islam, Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai