Anda di halaman 1dari 8

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan QS Al-'Ankabut/29: 45 !

b. jelaskan dan jelaskan lima macam hukum islam!

c. dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam !

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-Nisaa'/4:
59 !

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada padadiri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia,

a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16: 125 !

b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21 !

3. Pergaulan sosial di era modern pada saat ini sangat berpengaruh pada akhlak, etika dan moral
manusia, agama yang merupakan sumber akhlak, etika dan moral mulai dijauhi oleh manusia
sehingga ajaran agama tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menurut
anda tentang hal tersebut, berikan contoh nyata yang terkait dengan pernyataan tersebut!

Jawaban :

1. A. ‫صلَ ٰوةَ تَ ْنهَ ٰى َع ِن ْٱلفَحْ َشٓا ِء َو ْٱل ُمن َك ِر ۗ َولَ ِذ ْك ُر ٱهَّلل ِ َأ ْكبَ ُر ۗ َوٱهَّلل ُ يَ ْعلَ ُم َما‬ ِ َ‫ْت ُل َمٓا ُأو ِح َى ِإلَ ْيكَ ِمنَ ْٱل ِك ٰت‬
َّ ‫ب َوَأقِ ِم ٱل‬
َّ ‫صلَ ٰوةَ ۖ ِإ َّن ٱل‬
َ‫تَصْ نَعُون‬
Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dari ayat diatas , allah memerintahkan hambanya untuk membaca al quran dan mendirikan
sholat . sholat juga merupakan tiang agama , umat islam yang mendirikan sholat akan diberikan
ganjaran pahala dan derajat mulia di sisi allah swt . dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW
bersabda:

“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah). Tidak hanya berupa amalan lahiriyah, shalat juga menjadi ibadah
yang menyangkut perkara batiniyah seseorang. Apabila dilakukan secara benar, shalat bisa
menjauhkan seorang Muslim dari hal-hal yang dilarang dalam Islam. Umat Muslim yang
memahami hakikat kedudukan shalat seharusnya tidak melakukan perbuatan keji dan mungkar
lagi. Ia akan menghindari dosa zina,berjudi,dll . Karena sejatinya, Allah Swt telah menjadikan
shalat sebagai obat dari segala penyakit hati. Umat Muslim yang mendirikannya akan mendapat
ketenangan, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah berikut:

"Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah
penyejuk hatiku melalui ibadah sholat." (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

b. 1. Wajib

yang disebut wajib adalah suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang maka orang yang
mengerjakan nya akan mendapatkan pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan
mendapatkan siksa . ditinjau dari segi kepada siapa kewajiban tsb dibebankan hukum wajib ada 2
macam yaitu : wajib ain yaitu kewajiban yang dibeabnkan oleh allah swt kepada setiap orang
yang sudah balligh dedangkan yang kedua hukum wajib kifai / kifayah yaitu kewajiban yang
dibebankan dalam agama kepada kelompok yang sudah balligh

2. Sunnah ( mandub)

Yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkan tsb tidak mendapat siksa .secara
garis hukum sunnah dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu : sunnah muakad yaitu
perbuatan yang sering dilakukan oleh rasulullah bahkan jarang sekali beliau tinggalkan
kecuali hanya beberapa kali saja . yang kedua yaitu sunnah ghairu muakkad adalah suatu
aktivitas / perbuatan yang dianjurkan oleh rasulullah tetapi tuntutanya tidak sekuat
sunnah muakad .
3. Haram
Adalah segala sesuatu yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapatkan pahala
sementara apabila dikerjakan maka orang tsb akan mendaptkan siksa .

4. Makruh
Suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tsb ditingalkan maka orang yang
meninggalkan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan orang tsb tidak mendapat
siksa . suatu hal diliat makruh diketahui dari beberapa hal , yaitu :
a. Ungkapan yang dipakai untuk melarang itu sudah menunjukkan kemakhruhan
b. Dengan lafadz yang melarang mengerjakan suatu perbuatan kemudian di dapatka di
dalam ayat lain suatu kata yang menjadi petunjuk bahwa larangan yang terdapat pada
ayat tsb bukan menunjukkan ke haramanya .

5. Mubah
Suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak mendapat pahala
dan apabila ditinggalkan tidak berdosa .

c.  Prinsip tauhid. Tauhid sendiri adalah fondasi dari ajaran Islam. Dalam artian bahwa
manusia itu berada dalam satu ketetapan yang sama, yakni tauhid melalui kalimat La
illaha illa Allah (Tidak ada Tuhan selain Allah) , Allah SWT menciptakan segala
sesuatunya di bumi ini pasti memiliki tujuan yang jelas. Salah satu tujuan di dunia ini
adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini karena kehidupan di dunia ini
tidaklah abadi. Sehingga ketika sudah tiba waktunya dipanggil oleh Sang Pemilik
Kehidupan, maka ibadah kitalah yang akan membantu perjalanan menuju akhirat.

Prinsip Keadilan. Dari beberapa ayat, Allah SWT memerintahkan kepada umat-Nya
untuk bersikap adil. Salah satunya dalam surat Al-Maidah ayat 8 berikut ini:

ٰ ُ‫ْطواَل يجْ رمنَّ ُكم َشن َٰانُقَوْ ٍمع ٰلٓىاَاَّل تَ ْعدلُوْ ۗاا ْعدلُوْ ۗاهُواَ ْقربُللتَّ ْق ٰو ۖىواتَّق‬
ٰ َّ‫وااللّ ۗهان‬ ٰ
ْ‫اللّهَ َخبِ ْي ۢ ٌربِماتَ ْع َملُو‬ َِ َ ِ َ َ ِ ِ ِ َ ْ َ ِ َ َ ِۖ ‫ٰيٓاَيُّهَاالَّ ِذ ْين َٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ اقَوَّا ِم ْينَلِلّ ِه ُشهَد َۤا َءبِ ْالقِس‬
َ‫ن‬
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak
keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” Prinsip
keadilan dalam hukum Islam ini ada beberapa aspek, diantaranya adalah hubungan
antara individu dengan dirinya sendiri, antara individu dengan masyarakat, antara
individu dengan hakim, dsb.

Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar

Prinsip hukum Islam yang ketiga adalah prinsip amar makruf nahi munkar. Keberadaan hukum
Islam adalah untuk menggerakkan manusia mencapai tujuan yang baik dan benar sesuai dengan
yang diridai Allah SWT. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, prinsip amar makruf nahi munkar diihat
dari peran suatu negara dalam Islam.

Di mana negara tidak memperbolehkan masyarakat untuk berbuat sesuatu sesuai kemauannya
sendiri dan bertindak secara semena-mena. Terlebih jika tindakan tersebut sudah melanggar
hukum Islam.

Prinsip Kemerdekaan

Prinsip hukum Islam keempat adalah prinsip kemerdekaan atau kebebasan. Dalam hukum Islam,
prinsip kemerdekaan menginginkan supaya agama atau hukum Islam disebarluaskan tidak
dengan dasar paksaan, namun dengan dasar penjelasan, demonstrasi, dan argumentasi.
Kebebasan untuk beragama dalam Islam pun dijamin dengan tidak adanya pemaksaan.
Sedangkan hak setiap manusia yang paling asasi adalah kebebasan dalam bertindak, berekspresi,
dan berimajinasi.

Prinsip Persamaan
Prinsip hukum Islam yang kelima adalah prinsip kesamaan. Prinsip kebebasan ini memiliki peran
yang sangat penting dalam pengembangan hukum Islam utnuk menggerakkan dan mengontrol
sosial. Prinsip kebebasan ini ditunjukkan dari dihapusnya perbudakan dan penindasan manusia
kepada manusia Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang prinsip kesamaan ini ada dalam
surat Al-Hujurat ayat 13 yang bunyinya sebagai berikut:

ٰ َّ‫َاللّها َ ْت ٰقى ُك ۗمان‬


ٰ
‫اللّهَ َعلِ ْي ٌمخَ بِ ْي ٌر‬ ِْ ِ ‫ٰيٓاَيُّهَاالنَّا ُساِنَّاخَ لَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕىلَلِتَ َعا َرفُوْ ۚااِنَّا َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند‬

Artinya: “ Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” 

Prinsip Ta’awun

Prinsip hukum Islam yang keenam adalah prinsip ta’awun. Di mana prinsip ini adalah saling
menolong dengan sesama manusia dengan prinsip tauhid. Prinsip ta’awun ini menginginkan
supaya umat Islam saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketakwaan. Hal ini
sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadalah ayat 9 yang bunyinya sebagai
berikut:

ٰ ُ‫ٰيٓاَيُّهاالَّذ ْين َٰامنُ ْٓواا َذاتَنَاج ْيتُمفَاَل تَتَنَاجوْ ابااْل ْثمو ْال ُع ْدوانوم ْعصيتال َّرسُوْ لوتَنَاجوْ اب ْالب ِّروالتَّ ْق ٰو ۗىواتَّق‬
َ‫وااللّهَالَّ ِذ ْٓياِلَ ْي ِهتُحْ َشرُوْ ن‬ َ َ ِ ِ َ َِ َِ ِ َ َ ِ َ َ ِ ِ ِ َ ْ َ ِ َ ِ َ

 Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia,


janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi
bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang
kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali.”

Prinsip Toleransi
Prinsip hukum Islam yang ketujuh atau yang terakhir adalah prinsip toleransi. Di mana dalam hal
ini sesuai dengan kehendak Islam adalah toleransi yang menjamin tidak adanya pelanggaran
akan hak-hak Islam dan umatnya. Lebih jelasnya, toleransi ini hanya bisa diterima jika tidak
mendatangkan kerugian pada agama Islam. Toleransi atau disebut juga tasamuh dalam hukum
Islam memiliki nilai yang lebih tinggi daripada rukun dan damai. Toleransi dalam Islam berarti
tidak memberikan paksaan atau pun tidak merugikan orang lain.

d. ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوَأ ِطيعُوا ال َّرسُو َل َوُأولِي اَأْل ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَِإ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى هَّللا ِ َوال َّرسُو ِل‬
‫ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۚ ٰ َذلِكَ خَ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ تَْأ ِوياًل‬

artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan)) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-
Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisa/4:
59) Kandungan Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 59. Asbabu al-Nuzul atau sebab
turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah berkenaan dengan Abdullah bin
Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi
pemimpin dalam sariyyah (perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah Saw.). As-Sady
berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin
Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasulullah Saw. sebagai pemimpin dalam
sariyah.

A. ‫ض َّل عَن‬ َ ‫ك بِ ْٱل ِح ْك َم ِة َو ْٱل َموْ ِعظَ ِة ْٱل َح َسنَ ِة ۖ َو ٰ َج ِد ْلهُم بِٱلَّتِى ِه َى َأحْ َسنُ ۚ ِإ َّن َربَّكَ ه َُو َأ ْعلَ ُم بِ َمن‬
َ ِّ‫ع ِإلَ ٰى َسبِي ِل َرب‬
ُ ‫ٱ ْد‬
َ‫َسبِيلِ ِهۦ ۖ َوهُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْٱل ُم ْهتَ ِدين‬

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S. An-Nahl: 125)
Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita tunjukkan harus sesuai dengan apa yang
diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam Al-Hadits.
Contohnya dalam Surah An-Nahl ayat 125 kita diperintahkan untuk bersikap,
berperilaku, dan berbicara kepada orang lain dengan cara yang baik, santun, lemah
lembut. Kita harus mengetahui cara berkomunikasi sesuai dengan karakteristik orang
yang kita ajak bicara namun tetap dengan cara santun dan baik. Apabila kita tidak setuju
dengan pendapat orang tersebut, kita tetap diperintahkan untuk menyampaikan
ketidaksetujuan kita dengan cara yang baik. Termasuk ketika kita ingin memberikan
nasihat, maka sampaikan juga nasihat-nasihat yang baik, positif, memotivasi, serta
dengan penyampaian dan perkataan yang baik.

c. QS. Al-Ahzab/33:21

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.

Surat ini merupakan penerangan untuk mengikuti Rasulullah dan apa saja yang ia kerjakan.
Surah Al-Ahzab ayat 21 pada intinya membicarakan mengenai USWATUN HASANAH, yang
artinya dalah suri tauladan yang baik pada diri Nabi Muhammad SAW. Sosok nabi Muhammad
sendiri adalah maksum, artinya dijaga dan dipelihara langsung oleh Allah SWT dari dosa dan
kesalahan sehingga pada diri beliau yang tersisa adalah akhlak mulia.

Akhlak mulia pada diri rasulullah SAW ini adalah teladan yang terbaik bagi umat manusia yang
hendak meraih kebahagiaan hidup bukan hanya di dunia melainkan juga di akhirat kelak.

2. Contoh nyata  terkait pernyataan tersebut antara lain adalah

Kurangnya rasa sopan santun kepada orang tua , hal sering kali ditemui pada anak remaja
jaman sekrang ini dikarenakan juga krena arus globalisasi yang sangat kuat sehingga
remaja saat ini banyak mengikuti gaya kebarat barat an sehingga menyebabkan
menurunya nilai kesopanan pada sebagian remaja saat ini . yang kedua Banyak anak
muda  yang tidak mau peduli dengan ajaran agama yang cenderung terjerumus dengan
pergaulan bebas dan perbuatan zinaa. Agama islam merupakan agama yang Allah ridhai
kepada umat manusia. Agama islam banyak menjelasakan tentang akhlak dan perilaku
manusia yang baik. Sehingga seseorang yang beraktifitas sesuai dengan ajaran islam
sudah pasti dalam kehidupan sehari-hari ia akan selalu memiliki perilaku dan etika yang
baik

Anda mungkin juga menyukai