Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MUHAMMAD RAFLI
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!

b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan AnNisaa’/4:59!

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!

Artinya.
Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat.
Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah
(salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Al-Quran Surah Al-Ankabut ayat 45 bahwa
hukum syariat yang berisi hukum dan aturan dalam menjalani kehidupan di dunia ini, merupakan
panduan yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan yang ada harus mengikuti aturan yang ada
dalam kitab Al-Quran dan aturan islam. Contohnya adalah perintah membaca kitab Al-Quran dan
perintah untuk melaksanakan sholat untuk mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, keji,
dan mungkar yang dilarang oleh agama karena saat kita sholat berarti kita mengingat Allah dan
diharapkan kita memerhatikan apa yang kita lakukan karena Allah melihat kita.

b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!

WAJIB

Wajib adalah suatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan akan berdosa. Contoh amalan yang berhukum wajib adalah sholat lima waktu,
puasa Ramadhan, dan mengenakan hijab bagi perempuan.

Salah satu ayat yang secara tegas perintah Allah SWT untuk harus dikerjakan adalah
sebagai berikut firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183.
Artinya.
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

SUNNAH

Segala perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi tuntutannya tidak sampai ke tingkatan
wajib disebut dengan sunnah. Dengan kata lain, umat Muslim yang mengerjakan sunnah akan
mendapatkan pahala, tetapi jika meninggalkannnya tidak akan mendapatkan dosa.

Secara garis besar hukum sunnah dapat menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.

a. Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, bahkan jarang
sekali beliau tinggalkan, kecuali hanya beberapa kali saja. Contoh hukum sunnah ini dalam beribadah
adalah berkumur dalam wudhu dan adzan dan iqamah dalam shalat berjamah.

b. Sunnah ghoiru muakkad adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang dianjurkan oleh Rasulullah
SAW tetapi tuntutannya tidak sekuat sunnah muakkad. Salah satu alasannya adalah Nabi Muhammad
SAW pernah mengerjakan tetapi juga sering meninggalkannya. Contohnya adalah shalat sunnah
qobliyah isya.

HARAM

Kebalikan dari wajib, haram adalah perbuatan yang harus ditinggalkan. Haram berarti sesuatu yang
dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya serta harus dipatuhi oleh para umat. Orang yang melanggarnya
dianggap durhaka dan diancam dengan dosa. Sebaliknya, orang yang meninggalkannya karena
menaati Allah akan diberi pahala. Misalnya, berzina, minum alkohol, dan berjudi.

MAKRUH

Dalam istilah ushul fiqh, makruh adalah sesuatu yang dianjurkan syariat untuk meninggalkannya, dan
jika ditinggalkan akan mendapat pujian, sedangkan jika dilanggar tidak berdosa.

Sementara itu, jumhur ulama mendefinisikan makruh sebagai larangan syara terhadap suatu
perbuatan, tetapi larangan tersebut tidak bersifat pasti karena tidak ada dalil yang menunjukkan atas
haramnya perbuatan tersebut.

Secara istilah, mubah berarti sesuatu yang tidak berkaitan dengan perintah dan tidak juga berkaitan
dengan larangan. Sesuatu yang mubah itu selama bersifat mubah tidak menyebabkan adanya pahala
atau siksa. Mubah terbagi menjadi tiga bentuk, yakni:

Mubah yang apabila dilakukan atau tidak dilakukan tidak mengandung madharat, seperti
makan, minum, dan berpakaian.

Mubah yang jika dilakukan mukallaf tidak ada madharatnya, sedangkan perbuatan itu sebenarnya
diharamkan. Sebagai contoh makan daging babi saat keadaan darurat.

Perbuatan yang bersifat madharat dan tidak boleh dilakukan menurut syara, tetapi Allah memaafkan
pelakunya sehingga perbuatan itu menjadi mubah. Contohnya, mengerjakan pekerjaan sebelum
masuk Islam

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!

PRINSIP TAUHID
Prinsip hukum Islam yang pertama adalah tauhid. Di mana tauhid sendiri adalah fondasi dari
ajaran Islam. Dalam artian bahwa manusia itu berada dalam satu ketetapan yang sama, yakni
tauhid melalui kalimat La illaha illa Allah (Tidak ada Tuhan selain Allah).

Allah SWT menciptakan segala sesuatunya di bumi ini pasti memiliki tujuan yang jelas. Salah
satu tujuan di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini karena kehidupan
di dunia ini tidaklah abadi. Sehingga ketika sudah tiba waktunya dipanggil oleh Sang Pemilik
Kehidupan, maka ibadah kitalah yang akan membantu perjalanan menuju akhirat.

Prinsip tauhid ini dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya surat Ali Imran ayat 64 berikut
ini.

Artinya.
“ Katakanlah (Muhammad), “ Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat
(pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan
kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu
sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada
mereka), “ Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.” (QS. Ali Imran: 64).

PRINSIP KEADILAN

Prinsip hukum Islam yang kedua adalah prinsip keadilan. Dari beberapa ayat, Allah SWT
memerintahkan kepada umat-Nya untuk bersikap adil. Salah satunya dalam surat Al-Maidah
ayat 8 berikut ini.

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena
Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8).

Prinsip keadilan dalam hukum Islam ini ada beberapa aspek, diantaranya adalah hubungan
antara individu dengan dirinya sendiri, antara individu dengan masyarakat, antara individu
dengan hakim, dan sebagainya. Di mana selama prinsip hukum Islam keadilan ini dimaknai
sebagai prinsip moderasi.

PRINSIP AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR

Prinsip hukum Islam yang ketiga adalah prinsip amar makruf nahi munkar. Keberadaan
hukum Islam adalah untuk menggerakkan manusia mencapai tujuan yang baik dan benar
sesuai dengan yang diridai Allah SWT. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, prinsip amar makruf
nahi munkar diihat dari peran suatu negara dalam Islam.
 
Di mana negara tidak memperbolehkan masyarakat untuk berbuat sesuatu sesuai
kemauannya sendiri dan bertindak secara semena-mena.Terlebih jika tindakan tersebut
sudah melanggar hukum Islam.

PRINSIP KEMERDEKAAN

Prinsip hukum Islam keempat adalah prinsip kemerdekaan atau kebebasan. Dalam hukum
Islam, prinsip kemerdekaan menginginkan supaya agama atau hukum Islam disebarluaskan
tidak dengan dasar paksaan, namun dengan dasar penjelasan, demonstrasi, dan argumentasi.
Kebebasan untuk beragama dalam Islam pun dijamin dengan tidak adanya pemaksaan.
Sedangkan hak setiap manusia yang paling asasi adalah kebebasan dalam bertindak,
berekspresi, dan berimajinasi.

PRINSIP PERSAMAAN

Prinsip hukum Islam yang kelima adalah prinsip kesamaan. Prinsip kebebasan ini memiliki
peran yang sangat penting dalam pengembangan hukum Islam utnuk menggerakkan dan
mengontrol sosial. Prinsip kebebasan ini ditunjukkan dari dihapusnya perbudakan dan
penindasan manusia kepada manusia.

Dalam hukum Islam, setiap manusia mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Tidak ada yang akan didholimi atau pun mendapat keuntungan dengan alasan apapun.
Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang prinsip kesamaan ini ada dalam surat Al-
Hujurat ayat 13 yang bunyinya sebagai berikut.

Artinya: “ Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS. Al-
Hujurat: 13).

PRINSIP TA'AWUN
Prinsip hukum Islam yang keenam adalah prinsip ta’awun. Di mana prinsip ini adalah saling
menolong dengan sesama manusia dengan prinsip tauhid. Prinsip ta’awun ini menginginkan
supaya umat Islam saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketakwaan.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadalah ayat 9 yang bunyinya
sebagai berikut.
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan
rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada
Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali.” (QS. Al-Mujadalah: 9)

PRINSIP TOLERANSI

Prinsip hukum Islam yang ketujuh atau yang terakhir adalah prinsip toleransi. Di mana
dalam hal ini sesuai dengan kehendak Islam adalah toleransi yang menjamin tidak adanya
pelanggaran akan hak-hak Islam dan umatnya. Lebih jelasnya, toleransi ini hanya bisa
diterima jika tidak mendatangkan kerugian pada agama Islam.

Toleransi atau disebut juga tasamuh dalam hukum Islam memiliki nilai yang lebih tinggi
daripada rukun dan damai. Toleransi dalam Islam berarti tidak memberikan paksaan atau
pun tidak merugikan orang lain.

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan AnNisaa’/4:59 ?

Artinya.
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil
Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.

Agar penetapan hukum dengan adil tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka diperlukan ketaatan
terhadap siapa penetap hukum itu. Ayat ini memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum,
yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah
perintah-perintah Allah dalam AlQur’an, dan taatilah pula perintah-perintah Rasul Muhammad, dan
juga ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu selama
ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya.

Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, maka
kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Al-Qur’an, dan juga nilai-nilai dan jiwa
tuntunan Rasul dalam bentuk sunahnya, sebagai bukti jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya, baik untuk kehidupan
dunia kamu, maupun untuk kehidupan akhirat kelak.

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.

a.Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!
Artinya.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang
lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang mendapat petunjuk.

Menurut isi surat An-Nahl ayat 125, sumber akhlaq dan akhlak adalah berdasarkan Al Quran
dan Al Hadits. Oleh karena itu, perbuatan, akhlak, dan akhlak yang kita tunjukkan harus
sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan apa yang diajarkan oleh Nabi dalam
Al-Hadits. Misalnya, dalam surah An-Nahl ayat 125, kita diperintahkan untuk bersikap dan
berperilaku baik, sopan, dan lemah lembut, dan berbicara kepada orang lain.

Cara berkomunikasi sesuai dengan karakteristik orang yang Anda ajak bicara membutuhkan
tahu, tapi tetap sopan dan ramah. Bahkan jika Anda tidak setuju dengan orang tersebut, anda
diinstruksikan untuk mengungkapkan ketidaksetujuan anda dengan cara yang bersahabat.
Bahkan jika saya ingin memberi nasihat, saya ingin menyampaikan tidak hanya kata-kata
dan kata-kata yang baik, tetapi juga nasihat yang baik, positif, dan memotivasi.

b.Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21!

Artinya.
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

Peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber
akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki
daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan
amoral. Berbeda dengan akal manusia yang tidak memiliki daya tekan karena sifatnya
yang relatif sehingga moral yang dihasilkannya akan mengalami perubahan seiring
dengan perubahan waktu dan tempat. Hal ini dirasakan oleh manusia modern di mana
akhlak yang ditentukan oleh akal telah membuat kehilangan arah, orientasi hidup dan
tujuan luhur sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT

3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan
yang memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-
Jaatsiyah 45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk
manusia.
a.Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13.

Artinya.
Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya
(sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.

TAFSIR RINGKAS MENGENAI AYAT TERSEBUT


Dan hanya Dia Yang Maha Esa lagi Mahakuasa yang dapat menundukkan bagi kemaslahatan
kamu apa yang ada di langit, seperti bintang-bintang dan planet-planet serta apa yang ada di
bumi, seperti tanah yang subur, air, dan lain-lainnya untuk kemaslahatan kamu semuanya
sebagai rahmat dari-Nya. Sesungguhnya, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir dan
merenungkan ayat-ayat-Nya.

b.Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13

Para sarjana muslim berpendangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya
terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu
oleh Allah dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita
melalui Al-Qur`an dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia
tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka
dapatlah kita pahami, bahwa Al-Qur`an itu merupakan sumber pengetahuan dan
ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan suatu hasil teknologi telah melalaikan dari zikir dan
tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusian maka
ketika itu bukan hasil teknologi yang mesti ditolak, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu.
Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan mansuia dari jati diri
dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena itu
menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemiliharaan nilai-nilai
fitrahnya.

Anda mungkin juga menyukai