Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2

TUTORIAL ONLINE 2022.2

MATA KULIAH :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKWU4101)

NAMA: ZASMY RISALDI


NIM: 044032125

TUTOR : JONI PUTRA, S.Pd.I.,M.Pd.I.

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(FHISIP)

UNIVERSITAS TERBUKA
2022
Sumber :
Santoso, Anang, dkk. Bahasa
Indonesia Ed 1 cet 3. 2020.
Universitas Terbuka :
Tangerang
Sumber :
Santoso, Anang, dkk. Bahasa
Indonesia Ed 1 cet 3. 2020.
Universitas Terbuka :
Tangerang
Sumber :
Santoso, Anang, dkk. Bahasa
Indonesia Ed 1 cet 3. 2020.
Universitas Terbuka :
Tangerang
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S.


Al-’Ankabut/29:45!
Jawaban :
Yang dimaksud dengan hukum syariat menurut para ulama adalah seperangkat
aturan yang berasal dari pembuat syariat (Allah SWT) yang berhubungan dengan
perbuatan manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan
suatu larangan atau ditinggalkan suatu larangan atau yang memberikan pilihan
antara mengerjakan atau meninggalkan. Berdasarkan ayat di atas, perintah Allah
SWT yang utama di antara ibadah-ibadah lain adalah menegakan sholat. Karena
orang senantiasa menegakan sholat secara khusuk dan dengan mengharap Ridha
Allah SWT maka ia akan terhindar dari perbuatan – perbuatan keji dan munkar.

b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!

Jawaban :
• Wajib
Yang disebut wajib adalah; suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh
seseorang, maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan
apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa. Salah satu
ayat yang secara tegas perintah Allah SWT untuk harus dikerjakan adalah
sebagai berikut firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Kata yang menunjukkan perintah tegas dalam ayat tersebut adalah
kata”kutiba” (diwajibkan), walaupun tidak disebutkan perintah tegas
berpuasa apa, tetapi jumhur ulama sepakat perintah berpuasa pada ayat
tersebut adalah kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan untuk orang -orang
yang beriman.

• Sunnah
Yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkan
hal-hal tersebut tidak akan mendapat siksa. Secara garis besar hukum
sunnah dapat menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :

- Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh


Rasulullah SAW, bahkan jarang sekali beliau tinggalkan, kecuali hanya
beberapa kali saja. Contoh hukum sunnah ini dalam beribadah adalah
berkumur dalam wudhu dan adzan dan iqamah dalam shalat berjamah.

- Sunnah ghoiru muakkad adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang


dianjurkan oleh Rasulullah SAW tetapi tuntutannya tidak sekuat sunnah
muakkad. Salah satu alasannya adalah Nabi Muhammad SAW pernah
mengerjakan tetapi juga sering meninggalkannya. Contohnya adalah shalat
sunnah qobliyah isya`.
• Makruh
Suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan itu ditinggalkan maka
orang yang meninggalkan perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala dan
apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapatkan siksa.

• Mubah
Yang disebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang
yang mengerjakan tidak mendapatkan pahala dan apabila meninggalkannya
tidak berdosa.

• Haram
Adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan
mendapatkan pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut
mendapat siksa. Kata haram ada yang jelas dan tegas misalnya dengan kata
harrama sesuai pernyataan Allah dalam surat Al – An`aam/6 ; 151 yang
artinya “Katakanlah “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu
oleh Tuhanmu Yaitu; janganlah kamu mempersatukan sesuatu dengan
Dia,...”.

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!

Jawaban :
• Prinsip Tauhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan
yang sama sebagai hamba Allah. Sesuai ayat di bawah ini Q.S
Al-A`raaf/7;172 yang artinya : “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anakanaka Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman); “Bukankan
Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab;”Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi”.(kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan ;”Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.
Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya
ketika belum lahir ke dunia (alam ruh) telah mengakui ke-esaan Allah SWT.
Maka dalam pandangan Islam pada dasarnya semua manusia mempunyai
potensi dan kualitas yang sama yaitu potensi bertauhid di mana hal tersebut
pernah dikukuhkan/diakui sebelumnya.

• Prinsip keadilan
Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang
mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan
kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan diri
sendir, individu dengan manusia dan masyarkatnya serta hubungan antara
individu dengan lingkungannya. Ayat yang menerangkan prinsip keadilan
ini adalah Q.S AlMaai`sudah;5/8 yang artinya : “Hai orang-orang beriman
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan”.

• Prinsip amar makruf nahi munkar


Prinsip ketiga merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua.
Amar ma`ruf ini mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakan untuk
menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar
sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. sedangkan nahi munkar
mengandung arti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat.
Paparan Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip tersebut adalah Q.S Ali
Imron/3;104 yang artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan
mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.

• Prinsip al-Huriyah (kebebasan dan kemerdekaan)


Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum Islam tidak ditetapkan
berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan
argumentatif yang dapat meyakinkan. Apakah manusia pada akhirnya
menolak atau menerima sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing
individu. Ayat Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip ini adalah sebagai
berikut; Q.S Al-Baqarah/2;256 yang artinya : “Tidak ada paksaan untuk
(memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui”.

• Prinsip musawah (persamaan/egaliter)


Prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia
adalah sama meskipun faktanya berbeda dalam hal lahiriyahnya, baik warna
kulit, bahasa, suku, bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut, terutama
dalam hal nilai kemanusiannya. Hukum Islam memandang perbedaan
secara lahiriyah tidak menjadikan manusia berbeda dari segi
kemanusiannya. Ayat Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip ini adalah
sebagai berikut, Q.S Al-Hujuraat/49;13 yang artinya : “Hai manusia,
Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Dari ayat tersebut juga terlihat bahwa yang membedakan nilai manusia
dalam padangan Hukum Islam adalah bukan karena ras, warna kulit, dan
sisi lahiriyah lainnya, melainkan faktor ketaqwaanya.

• Prinsip ta`awun (tolong-menolong)


Prinsip ini mengajarkan bahwa sesam warga masyarakat harus saling
menolong demi tercapainya kemaslahatan bersama. Ayat yang menjadi
landasan prinsip tersebut adalah surat Al-Maa`idah/5 ; 2 yang artinya : ”...
dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...”.

• Prinsip tasamuh (toleransi)


Prinsip ini mengerjakan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada
umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. Toleransi
ini harus menjamin tidak dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam. Di
antara ayat yang menjelaskan prinsip ini adalah Q.S AlMumtahanah/60;8
yang artinya : “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku
adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orangorang yang berlaku adil”.

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi
kandungan AnNisaa’/4:59!

Jawaban :
Yang dimaksud dengan kalimat “kembali kepada Allah dan Rasul” menurut
mayoritas mufassir adalah mengembalikan segara urusan kepada tuntunan
AlQur`an dan Sunnah Rasul. Terlihat dalam ayat tersebut bahwa orang beriman
juga wajib taat kepada ulil amri, namun dalam ayat tersebut tidak disertai kata
athi`u/taalah kepada ulil amri (penguasa) adalah bersyarat, yaitu sepanjang
penguasa tersebut juga taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri
tauladan pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka
pendidikan dan pembinaan akhlak manusia.

a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS.


An-Nahl/16:125!

Jawaban :
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar mengajak manusia kepada kebenaran
itu dengan cara hikmah. Termasuk ke dalam makna hikmah adalah cara
penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan cara
bertahap disesuaikan dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak
sekaligus. Ayat ini juga mengindisikan keharusan memahami kondisi sosiokultural
masyarakat, termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syara`; maka ia bisa menjadi bagian yang harus
dilaksanakan termasuk perihal akhlak. Islam sangat menghargai budaya suatu
masyarakat. Menurut sejarah keberhasilan agama Islam dalam menyebarkan
ajarannya di nusantara karena Islam sangat menghormati budaya setempat bahkan
budaya setempat bisa dijadikan sumber hukum selama budaya itu tidak
menyimpang. Kalau pun adat lokal menyimpang, Islam mengajarkan kepada
umatnya agar mengubahnya tidak sekaligus melainkan seacara bertahap.
Kesimpulannya adat istidat dan budaya lokal dapat dijadikan sumber moral dalam
Hukum Islam selama tidak menyimpang.
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS.
AlAhzab/33:21!

Jawaban :
Peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai
sumber akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan
memiliki daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan
tindakan amoral. Berbeda dengan akal manusia yang tidak memiliki daya tekan
karena sifatnya yang relatif sehingga moral yang dihasilkannya akan mengalami
perubahan seiring dengan perubahan waktu dan tempat. Hal ini dirasakan oleh
manusia modern di mana akhlak yang ditentukan oleh akal telah membuat
kehilangan arah, orientasi hidup dan tujuan luhur sebagai manusia yang diciptakan
oleh Allah SWT.

3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan
fenomenanya, dan yang memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan
memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah 45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan
dan ditundukkan Allah untuk manusia.

a) Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13

Jawaban :

b) Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13

Jawaban :
Penjelasan potensi pengembangan teknologi menurut Q.S Al – Jaatsiyah 45;13 Para
sarjana muslim berpendangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas
pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah
dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Al-
Qur`an dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam
semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita
pahami, bahwa Al-Qur`an itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu
pengetahuan manusia (knowledge and science).
Seandainya penggunaan suatu hasil teknologi telah melalaikan dari zikir dan
tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusian maka
ketika itu bukan hasil teknologi yang mesti ditolak, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika
hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan mansuia dari jati diri dan
tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena itu
menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemiliharaan nilai-nilai
fitrahnya.

Sumber :
Buku Materi Pokok MKDU4221 (Pendidikan Agama Islam)

Anda mungkin juga menyukai