Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TUGAS 2 SESI 5
Nama : NURHAIDAH
NIM : 043349494
Prodi : S1 Manajemen
UPBJJ : PALANGKA RAYA

Jawaban :

1.  Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a) Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!
Jawab :
Hukum syari'at menurut didalam surah Al-Ankabut ayat 45 adalah segala sesuatu yang
berdasarkan didalam Al-Qur'an dan segala sesuatu baik perbuatan, perkataan, dan ikrar
Nabi Muhammad SAW adalah hukum itu sendiri.

b) Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!


Jawab :
1) Wajib
Dikutip Islamidia, hukum Islam yang pertama adalah wajib atau fardhu. Wajib ini harus
dilakukan oleh mereka yang memenuhi syarat atau orang yang sudah mukallaf yakni sudah
dewasa dan berakal sehat. Dengan kata lain, jika kamu mengerjakannya maka akan
mendapat pahala. Namun, bila ditinggalkan akan mendapat dosa. Contohnya adalah salat
lima waktu, puasa Ramadan, membayar zakat, dan menunaikan haji bagi yang mampu.
Sementara itu, dikutip beritaislam ada 4 hukum wajib yang patut kamu ketahui:
Kewajiban dari waktu pelaksanaannya :
a. Wajib muthlaq: wajib yang tidak ditentukan waktu pelaksanaannya seperti meng-qadha
puasa Ramadan yang tertinggal atau membayar kafarah sumpah.
b. Wajib muaqqad: wajib yang pelaksanaannya ditentukan dalam waktu tertentu dan tidak
sah dilakukan di luar waktu yang ditentukan. Wajib ini terbagi tiga:
Wajib muwassa: wajib yang waktu disediakan untuk melakukannya melebihi waktu
pelaksanaannya.
Wajib mudhayyaq: kewajiban yang sama waktu pelaksanaannya dengan waktu yang
disediakan seperti puasa Ramadhan.
Wajib dzu Syabhaini: gabungan antara wajib muwassa dengan wajib mudhayyaq, misalnya
ibadah haji.
 Kewajiban bagi orang yang melaksanakannya
Wajib aini: kewajiban secara pribadi yang tidak mungkin dilakukan atau diwakilkan orang
lain, misalnya, puasa dan salat.
Wajib kafa’i/kifayah: kewajiban bersifat kelompok apabila tidak seorang pun melakukannya
maka berdosa semuanya dan jika beberapa melakukannya maka gugur kewajibannya
seperti salat jenazah.
 Kewajiban berdasarkan ukuran atau kadar pelaksanaannya
Wajib muhaddad: wajib yang harus sesuai dengan kadar yang sesuai ketentuan seperti
zakat.
Wajib ghairu muhaddad: kewajiban yang tidak ditentukan kadarnya seperti menafkahi
kerabat.
 Kewajiban berdasarkan kewajiban perintahnya
Wajib Mu’ayyan: kewajiban yang telah ditentukan dan tidka ada pilihan lain seperti
membayar zakat dan sholat lima waktu.
Wajib mukhayyar: kewajiban yang objeknya boleh dipilih antara beberapa alternatif.
2) Sunnah
Hukum Islam selanjutnya adalah sunnah. Sunnah atau sunnat adalah perkara yang
dianjurkan bagi umat Islam. Artinya, jika dikerjakan maka akan mendapatkan pahala,
namun jika tidak dikerjakan tidak apa-apa. Contohnya yaitu salat sunnah dan puasa
Senin-Kamis.
Berikut macam-macam sunnah:

 Sunnah muakkad: sunnah yang sangat dianjurkan, seperti salat Idulfitri, salat


tarawih, salat dhuha, puasa arofah, dan lainnya.
 Sunnah gairu muakkad: misalnya memberi salam kepada orang lain.
 Sunnah hajat: perkara di dalam salat yang sebaiknya dikerjakan, seperti
mengangkat tangan ketika takbir.
 Sunnah abad: perkara dalam sholat yang harus dikerjakan ketika lupa, dan harus
melakukan sujud sahwi.
 Sunnah hadyu: perbuatan yang dituntut melakukannya kareba begitu besar
faidah yang didapat dan orang yang meninggalkannya tercela seperti azan, salat
berjamaah, salat hari raya.
 Sunnah zaidah: sunnah yang apabila dilakukan oleh mukalaf dinyatakan baik tapi
bila ditinggalkan tidak diberi sanksi apapun. Misalnya mengikuti yang biasa
dilakukan nabi sehari-hari seperti makan, minum, dan tidur.
 Sunnah nafal: suatu perbuatan yang dituntut tambahan bagi perbuatan wajib
seperti salat tahajud.

3) Haram
Ini merupakan hukum Islam yang sangat wajib kamu ketahui. Ada beberapa larangan
yang berkaitan dengan hukum Islam. Jika kamu meninggalkannya maka mendapat
pahala, sedangkan jika dikerjakan mendapat siksa dan dosa. Contohnya
adalah mencuri, berzina, mabuk, membunuh, berjudi, dan lainnya. Dilansir beritaislam,
menurut Jumhur para ulama, hukum haram terbagi menjadi dua:

 Al Muharram li dzatihi: sesuatu yang diharamkan oleh syariat karena esensinya


mengandung kemadharatan bagi kehidupan manusia seperti makan bangkai,
minum khamr, berzinah.
 Al Muharram li ghairihi: sesuatu yang dilarang bukan karena esensinya tetapi
karena kondisi eksternal seperti jual beli barang secara riba.

4) Makruh
Hukum Islam lainnya adalah makruh. Makruh adalah larangan terhadap suatu
perbuatan tetapi larangan tidak bersifat pasti. Artinya, jika dilakukan tidak berdosa,
sedangkan jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Contoh makruh adalah makan
sambil berdiri atau berkumur saat sedang berpuasa. Dikutip beritaislam, ada 2 macam
makruh:

 Makruh tahrim: sesuatu yang dilarang oleh syariat secara pasti. Contohnya


larangan memakai perhiasan emas bagi laki-laki.
 Makruh tanzih: sesuatu yang dianjurkan oleh syariat untuk meninggalkannya, tetapi
larangan tidak bersifat pasti. Contohnya memakan daging kuda saat sangat waktu
perang.

5) Mubah
Mubah adalah hukum di mana seorang boleh mengerjakan suatu perkara tanpa
mendapat pahala dan dosa. Contoh mubah adalah adalah makan dan minum.

c) Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!


Jawab:
1) Prinsip Tauhid
Tauhid adalah prinsip umum hukum Islam. Prinsip ini menyatakan bahwa semua
manusia ada dibawah satu ketetapan yang sama, yaitu ketetapan tauhid yang
dinyatakan dalam kalimat La’ilaha Illa Allah (Tidak ada tuhan selain Allah). Prinsip ini
ditarik dari firman Allah QS. Ali Imran Ayat 64. Berdasarkan atas prinsip tauhid ini, maka
pelaksanaan hukum Islam merupakan ibadah. Dalam arti perhambaan manusia dan
penyerahan dirinya kepada Allah sebagai manipestasikesyukuran kepada-Nya. Dengan
demikian tidak boleh terjadi setiap mentuhankan sesama manusia dan atau sesama
makhluk lainnya. Pelaksanaan hukum Islam adalah ibadah dan penyerahan diri
manusia kepada keseluruhan kehendak-Nya. Prinsip tauhid inipun menghendaki dan
memposisikan untuk menetapkan hukum sesuai dengan apa yang diturunkan Allah (Al-
Qur‟an dan As-Sunah). Barang siapa yang tidak menghukumi dengan hukum Allah,
maka orang tersebut dapat dikateegorikan kedalam kelompok orang-orang yang kafir,
dzalim dan fasiq (Q.S. ke 5 Al-Maidah : 44, 45 dan 47). Dari prinsip umum tauhid ini,
maka lahirlah prinsip khusus yang merupakan kelanjutan dari prinsip tauhid ini,
umpamanya yang berlaku dalam fiqih ibadah sebagai berikut : a. Prinsip Pertama :
Berhubungan langsung dengan Allah tanpa perantara --- Artinya bahwa tak seorang
pun manusia dapat menjadikan dirinya sebagai zat yang wajib di sembah.
b. Prinsip Kedua : Beban hukum (takli’f) ditujukan untuk memelihara akidah dan iman,
penyucian jiwa (tajkiyat al-nafs) dan pembentukan pribadi yang luhur --- Artinya hamba
Allah dibebani ibadah sebagai bentuk/aktualisasi dari rasa syukur atas nikmat Allah.
Berdasarkan prinsip tauhid ini melahirkan azas hukum Ibadah, yaitu Azas
kemudahan/meniadakan kesulitan. Dari azas hukum tersebut terumuskan kaidah-
kaidah hukum ibadah sebagai berikut :
a. Al-ashlu fii al-ibadati tuqifu wal ittiba’ --- yaitu pada pokoknya ibadah itu tidak wajib
dilaksanakan, dan pelaksanaan ibadah itu hanya mengikuti apa saja yang diperintahkan
Allah dan Rasul-Nya ;
b. Al-masaqqah tujlibu at-taysiir --- Kesulitan dalam melaksanakan ibadah akan
mendatangkan kemudahan

2) Prinsip Keadilan
Keadilan dalam bahasa Salaf adalah sinonim al-mi’za’n (keseimbangan/ moderasi).
Kata keadilan dalam al-Qur‟an kadang diekuifalensikan dengan al-qist. Al-mizan yang
berarti keadilan di dalam Al-Qur‟an terdapat dalam QS. Al-Syura: 17 dan Al-Hadid: 25.
Term „keadilan‟ pada umumnya berkonotasi dalam penetapan hukum atau
kebijaksanaan raja. Akan tetapi, keadilan dalam hukum Islam meliputi berbagai aspek.
Prinsip keadilan ketika dimaknai sebagai prinsip moderasi, menurut Wahbah Az-Zuhaili
bahwa perintah Allah ditujukan bukan karena esensinya, seba Allah tidak mendapat
keuntungan dari ketaatan dan tidak pula mendapatkan kemadaratan dari perbuatan
maksiat manusia. Namun ketaatan tersebut hanyalah sebagai jalan untuk memperluas
prilaku dan cara pendidikan yang dapat membawa kebaikan bagi individu dan
masyarakat.(10)
Penggunaan term “adil/keadilan” dalam Al-Quran diantaranya sebagai berikut :
a. QS. Al-Maidah : 8 --- Manusia yang memiliki kecenderungan mengikuti hawa nafsu,
adanya kecintan dan kebencian memungkinkan manusia tidak bertindak adil dan
mendahulukan kebatilan daripada kebenaran (dalam bersaksi) ;
b. QS. Al-An‟am : 152 --- Perintah kepada manusia agar berlaku adil dalam segala hal
terutama kepada mereka yang mempunyai kekuasaan atau yang berhubungan dengan
kekuasaan dan dalam bermuamalah/berdagang ;
c. QS. An-Nisa : 128 --- Kemestian berlaku adil kepada sesama isteri ;
d. QS. Al-Hujrat : 9 --- Keadilan sesama muslim ;
e. QS. Al-An‟am :52 --- Keadilan yang berarti keseimbangan antara kewajiban yang
harus dipenuhi manusia (mukalaf) dengan kemampuan manusia untuk menunaikan
kewajiban tersebut. Dari prinsip keadilan ini lahir kaidah yang menyatakan hukum Islam
dalam praktiknya dapat berbuat sesuai dengan ruang dan waktu, yakni suatu kaidah
yang menyatakan elastisitas hukum Islam dan kemudahan dalam melaksanakannya
sebagai kelanjutan dari prinsip keadilan, yaitu : .......
Artinya : Perkara-perkara dalam hukum Islam apabila telah menyeempit maka menjadi
luas; apabila perkara-perkara itu telah meluas maka kembali menyempit.
Teori „keadilan‟ teologi Mu‟tazilah melahirkan dua terori turunan, yaitu :
1) al-sala’h wa al-aslah dan
2) al-Husna wa al-qubh.
Dari kedua teori ini dikembangkan menjadi pernyataan sebagai berikut :
a. Pernyataan Pertama : Allah tidaklah berbuat sesuatu tanpa hikmah dan tujuan”
perbuatan tanpa tujuan dan hikmah adalah sia-sia
b. Pernyataan Kedua : Segala sesuatu dan perbuatan itu mempunyai nilai subjektif
sehingga dalam perbuatan baik terdapat sifat-sifat yang menjadi perbuatan baik.
Demikian halnya dalam perbuatan buruk. Sifat-sifat itu dapat diketahui oleh akal
sehingga masalah baik dan buruk adalah masalah akal.

3) Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar


Hukum Islam digerakkan untuk merekayasa umat manusia untuk menuju tujuan yang
baik dan benar yang dikehendaki dan ridloi Allah dalam filsafat hukum Barat diartikan
sebagai fungsi social engineering hukum. Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar
didasarkan pada QS. Al-Imran : 110, pengkategorian Amar Makruf Nahi Mungkar
dinyatakan berdasarkan wahyu dan akal.

4) Prinsip Kebebasan/Kemerdekaan
Prinsip kebebasan dalam hukum Islam menghendaki agar agama/hukum Islam
disiarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, demontrasi,
argumentasi. Kebebasan yang menjadi prinsip hukum Islam adalah kebebasan dl arti
luasyg mencakup berbagai macamnya, baik kebebasan individu maupun kebebasan
komunal. Keberagama dalam Islam dijamin berdasarkan prinsip tidak ada paksaan
dalam beragama (QS. Al-Baqarah : 256 dan Al-Kafirun: 5)

5) Prinsip Persamaan/Egalite
Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi Madinah (al-Shahifah),
yakni prinsip Islam menentang perbudakan dan penghisapan darah manusia atas
manusia. Prinsip persamaan ini merupakan bagian penting dalam pembinaan dan
pengembangan hukum Islam dalam menggerakkan dan mengontrol sosial, tapi bukan
berarti tidak pula mengenal stratifikasi sosial seperti komunis.

6) Prinsip At-Ta‟awun
Prinsip ini memiliki makna saling membantu antar sesama manusia yang diarahkan
sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan ketakwaan.

7) Prinsip Toleransi
Prinsip toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang menjamin tidak
terlanggarnya hak-hak Islam dan ummatnya --- tegasnya toleransi hanya dapat diterima
apabila tidak merugikan agama Islam.
Wahbah Az-Zuhaili, memaknai prinsip toleransi tersebut pada tataran penerapan
ketentuan Al-Qur‟an dan Hadits yang menghindari kesempitan dan kesulitan, sehingga
seseorang tidak mempunyai alasan dan jalan untuk meninggalkan syari‟at ketentuan
hukum Islam. Dan lingkup toleransi tersebut tidak hanya pada persoalan ibadah saja
tetapi mencakup seluruh ketentuan hukum Islam, baik muamalah sipil, hukum pidana,
ketetapan peradilan dan lain sebagainya.(11)
d) Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59!
Jawab :
Dalam surah An-Nisa ayat 59 menjelaskan Pengertian Taat adalah mempercayai dan
mentaati aturan Allah, Rasul dan Kaum Ulama dengan menjadikan Al-Qur'an dan Hadits
sebagai pedoman hidup. Taat adalah contoh sifat baik seseorang yang bisa juga dikatakan
patuh terhadap hukum atau aturan yang diberikan Allah. Dalam bersifat taat, Seseorang
harus mampu mengerjakan dan selalu berpegang teguh terhadap perintah Allah. Taat juga
bisa artikan bentuk perilaku, perkataan dan pikiran. Dari ketiga bentuk tersebut saling
memiliki hubungan atau keterkaitan untuk melakukan bersifat taat.

Contoh-contoh seseorang yang bersikap taat

- Saya selalu melaksanakan sholat 5 waktu secara tepat pada waktunya

- Ketika Mendengar adzan, Saya langsung berusaha bersiap-siap untuk bergegas pergi ke
masjid

- Saya senang menolong orang yang kesusahan ketika mendapat musibah

- Saat bulan ramadhan, Saya selalu berpuasa penuh dari waktunya sahur sampai
terdengar adzan maghrib pada waktunya berbuka

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.

a) Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!

Jawab :

Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Surah An-Nahl ayat 125 adalah
berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits. Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita tunjukkan
harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang diajarkan oleh
Rasulullah dalam Al-Hadits. Contohnya dalam Surah An-Nahl ayat 125 kita diperintahkan
untuk bersikap, berperilaku, dan berbicara kepada orang lain dengan cara yang baik,
santun, lemah lembut. Kita harus mengetahui cara berkomunikasi sesuai dengan
karakteristik orang yang kita ajak bicara namun tetap dengan cara santun dan baik. Apabila
kita tidak setuju dengan pendapat orang tersebut, kita tetap diperintahkan untuk
menyampaikan ketidaksetujuan kita dengan cara yang baik. Termasuk ketika kita ingin
memberikan nasihat, maka sampaikan juga nasihat-nasihat yang baik, positif, memotivasi,
serta dengan penyampaian dan perkataan yang baik .

b) Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21!

Jawab :
surat al-Ahzab ayat 21 memiliki kandungan (makna) tentang pendidikan akhlak yang
sangat dalam. Di antara kandungan yang terdapat di dalamnya adalah ajaran bahwa umat
manusia agar senantiasa menjadikan Rasulullah saw sebagai teladan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, ayat tersebut sangat penting dan perlu digali lebih dalam untuk dijadikan
rujukan dan pedoman bagi umat Muslim dalam rangka pembelajaran, pembentukan serta
pembinaan akhlak yang mulia.
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah
45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.

a) Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13


Jawab :

Artinya : Dan dia menundukkan untuk kamu apa yang ada diangit dan apa yang ada dibumi
semuanya (sebagai anugerah) dari Nya sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda – tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir . (QS. Al-Jaatsiyah
45:13)

b) Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13


Jawab :
Potensi pengembangan teknologi itu berasal dari apa yang ada di bumi ciptaan Allah.

Berikut adalah terjemahan QS. Al Jaatsiyah (Yang bertekuk lutut) – surah 45 ayat 13 [QS.
45:13]: Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.

Menurut QS. Al-Jaatsiyah 45: 13 potensi pengembangan teknologi adalah ilmuwan yang
mengembangkannya dan itu berasal dari apa yang ada di bumi. Semua itu diciptakan Allah
untuk manfaat dan maslahat manusia. Hal ini tentunya mengharuskan mereka banyak
bersyukur kepada Allah

Anda mungkin juga menyukai