TUGAS 2 SESI 5
Nama : NURHAIDAH
NIM : 043349494
Prodi : S1 Manajemen
UPBJJ : PALANGKA RAYA
Jawaban :
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a) Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!
Jawab :
Hukum syari'at menurut didalam surah Al-Ankabut ayat 45 adalah segala sesuatu yang
berdasarkan didalam Al-Qur'an dan segala sesuatu baik perbuatan, perkataan, dan ikrar
Nabi Muhammad SAW adalah hukum itu sendiri.
3) Haram
Ini merupakan hukum Islam yang sangat wajib kamu ketahui. Ada beberapa larangan
yang berkaitan dengan hukum Islam. Jika kamu meninggalkannya maka mendapat
pahala, sedangkan jika dikerjakan mendapat siksa dan dosa. Contohnya
adalah mencuri, berzina, mabuk, membunuh, berjudi, dan lainnya. Dilansir beritaislam,
menurut Jumhur para ulama, hukum haram terbagi menjadi dua:
4) Makruh
Hukum Islam lainnya adalah makruh. Makruh adalah larangan terhadap suatu
perbuatan tetapi larangan tidak bersifat pasti. Artinya, jika dilakukan tidak berdosa,
sedangkan jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Contoh makruh adalah makan
sambil berdiri atau berkumur saat sedang berpuasa. Dikutip beritaislam, ada 2 macam
makruh:
5) Mubah
Mubah adalah hukum di mana seorang boleh mengerjakan suatu perkara tanpa
mendapat pahala dan dosa. Contoh mubah adalah adalah makan dan minum.
2) Prinsip Keadilan
Keadilan dalam bahasa Salaf adalah sinonim al-mi’za’n (keseimbangan/ moderasi).
Kata keadilan dalam al-Qur‟an kadang diekuifalensikan dengan al-qist. Al-mizan yang
berarti keadilan di dalam Al-Qur‟an terdapat dalam QS. Al-Syura: 17 dan Al-Hadid: 25.
Term „keadilan‟ pada umumnya berkonotasi dalam penetapan hukum atau
kebijaksanaan raja. Akan tetapi, keadilan dalam hukum Islam meliputi berbagai aspek.
Prinsip keadilan ketika dimaknai sebagai prinsip moderasi, menurut Wahbah Az-Zuhaili
bahwa perintah Allah ditujukan bukan karena esensinya, seba Allah tidak mendapat
keuntungan dari ketaatan dan tidak pula mendapatkan kemadaratan dari perbuatan
maksiat manusia. Namun ketaatan tersebut hanyalah sebagai jalan untuk memperluas
prilaku dan cara pendidikan yang dapat membawa kebaikan bagi individu dan
masyarakat.(10)
Penggunaan term “adil/keadilan” dalam Al-Quran diantaranya sebagai berikut :
a. QS. Al-Maidah : 8 --- Manusia yang memiliki kecenderungan mengikuti hawa nafsu,
adanya kecintan dan kebencian memungkinkan manusia tidak bertindak adil dan
mendahulukan kebatilan daripada kebenaran (dalam bersaksi) ;
b. QS. Al-An‟am : 152 --- Perintah kepada manusia agar berlaku adil dalam segala hal
terutama kepada mereka yang mempunyai kekuasaan atau yang berhubungan dengan
kekuasaan dan dalam bermuamalah/berdagang ;
c. QS. An-Nisa : 128 --- Kemestian berlaku adil kepada sesama isteri ;
d. QS. Al-Hujrat : 9 --- Keadilan sesama muslim ;
e. QS. Al-An‟am :52 --- Keadilan yang berarti keseimbangan antara kewajiban yang
harus dipenuhi manusia (mukalaf) dengan kemampuan manusia untuk menunaikan
kewajiban tersebut. Dari prinsip keadilan ini lahir kaidah yang menyatakan hukum Islam
dalam praktiknya dapat berbuat sesuai dengan ruang dan waktu, yakni suatu kaidah
yang menyatakan elastisitas hukum Islam dan kemudahan dalam melaksanakannya
sebagai kelanjutan dari prinsip keadilan, yaitu : .......
Artinya : Perkara-perkara dalam hukum Islam apabila telah menyeempit maka menjadi
luas; apabila perkara-perkara itu telah meluas maka kembali menyempit.
Teori „keadilan‟ teologi Mu‟tazilah melahirkan dua terori turunan, yaitu :
1) al-sala’h wa al-aslah dan
2) al-Husna wa al-qubh.
Dari kedua teori ini dikembangkan menjadi pernyataan sebagai berikut :
a. Pernyataan Pertama : Allah tidaklah berbuat sesuatu tanpa hikmah dan tujuan”
perbuatan tanpa tujuan dan hikmah adalah sia-sia
b. Pernyataan Kedua : Segala sesuatu dan perbuatan itu mempunyai nilai subjektif
sehingga dalam perbuatan baik terdapat sifat-sifat yang menjadi perbuatan baik.
Demikian halnya dalam perbuatan buruk. Sifat-sifat itu dapat diketahui oleh akal
sehingga masalah baik dan buruk adalah masalah akal.
4) Prinsip Kebebasan/Kemerdekaan
Prinsip kebebasan dalam hukum Islam menghendaki agar agama/hukum Islam
disiarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, demontrasi,
argumentasi. Kebebasan yang menjadi prinsip hukum Islam adalah kebebasan dl arti
luasyg mencakup berbagai macamnya, baik kebebasan individu maupun kebebasan
komunal. Keberagama dalam Islam dijamin berdasarkan prinsip tidak ada paksaan
dalam beragama (QS. Al-Baqarah : 256 dan Al-Kafirun: 5)
5) Prinsip Persamaan/Egalite
Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi Madinah (al-Shahifah),
yakni prinsip Islam menentang perbudakan dan penghisapan darah manusia atas
manusia. Prinsip persamaan ini merupakan bagian penting dalam pembinaan dan
pengembangan hukum Islam dalam menggerakkan dan mengontrol sosial, tapi bukan
berarti tidak pula mengenal stratifikasi sosial seperti komunis.
6) Prinsip At-Ta‟awun
Prinsip ini memiliki makna saling membantu antar sesama manusia yang diarahkan
sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan ketakwaan.
7) Prinsip Toleransi
Prinsip toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang menjamin tidak
terlanggarnya hak-hak Islam dan ummatnya --- tegasnya toleransi hanya dapat diterima
apabila tidak merugikan agama Islam.
Wahbah Az-Zuhaili, memaknai prinsip toleransi tersebut pada tataran penerapan
ketentuan Al-Qur‟an dan Hadits yang menghindari kesempitan dan kesulitan, sehingga
seseorang tidak mempunyai alasan dan jalan untuk meninggalkan syari‟at ketentuan
hukum Islam. Dan lingkup toleransi tersebut tidak hanya pada persoalan ibadah saja
tetapi mencakup seluruh ketentuan hukum Islam, baik muamalah sipil, hukum pidana,
ketetapan peradilan dan lain sebagainya.(11)
d) Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59!
Jawab :
Dalam surah An-Nisa ayat 59 menjelaskan Pengertian Taat adalah mempercayai dan
mentaati aturan Allah, Rasul dan Kaum Ulama dengan menjadikan Al-Qur'an dan Hadits
sebagai pedoman hidup. Taat adalah contoh sifat baik seseorang yang bisa juga dikatakan
patuh terhadap hukum atau aturan yang diberikan Allah. Dalam bersifat taat, Seseorang
harus mampu mengerjakan dan selalu berpegang teguh terhadap perintah Allah. Taat juga
bisa artikan bentuk perilaku, perkataan dan pikiran. Dari ketiga bentuk tersebut saling
memiliki hubungan atau keterkaitan untuk melakukan bersifat taat.
- Ketika Mendengar adzan, Saya langsung berusaha bersiap-siap untuk bergegas pergi ke
masjid
- Saat bulan ramadhan, Saya selalu berpuasa penuh dari waktunya sahur sampai
terdengar adzan maghrib pada waktunya berbuka
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.
a) Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!
Jawab :
Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Surah An-Nahl ayat 125 adalah
berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits. Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita tunjukkan
harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang diajarkan oleh
Rasulullah dalam Al-Hadits. Contohnya dalam Surah An-Nahl ayat 125 kita diperintahkan
untuk bersikap, berperilaku, dan berbicara kepada orang lain dengan cara yang baik,
santun, lemah lembut. Kita harus mengetahui cara berkomunikasi sesuai dengan
karakteristik orang yang kita ajak bicara namun tetap dengan cara santun dan baik. Apabila
kita tidak setuju dengan pendapat orang tersebut, kita tetap diperintahkan untuk
menyampaikan ketidaksetujuan kita dengan cara yang baik. Termasuk ketika kita ingin
memberikan nasihat, maka sampaikan juga nasihat-nasihat yang baik, positif, memotivasi,
serta dengan penyampaian dan perkataan yang baik .
b) Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21!
Jawab :
surat al-Ahzab ayat 21 memiliki kandungan (makna) tentang pendidikan akhlak yang
sangat dalam. Di antara kandungan yang terdapat di dalamnya adalah ajaran bahwa umat
manusia agar senantiasa menjadikan Rasulullah saw sebagai teladan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, ayat tersebut sangat penting dan perlu digali lebih dalam untuk dijadikan
rujukan dan pedoman bagi umat Muslim dalam rangka pembelajaran, pembentukan serta
pembinaan akhlak yang mulia.
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah
45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
Artinya : Dan dia menundukkan untuk kamu apa yang ada diangit dan apa yang ada dibumi
semuanya (sebagai anugerah) dari Nya sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda – tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir . (QS. Al-Jaatsiyah
45:13)
Berikut adalah terjemahan QS. Al Jaatsiyah (Yang bertekuk lutut) – surah 45 ayat 13 [QS.
45:13]: Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.
Menurut QS. Al-Jaatsiyah 45: 13 potensi pengembangan teknologi adalah ilmuwan yang
mengembangkannya dan itu berasal dari apa yang ada di bumi. Semua itu diciptakan Allah
untuk manfaat dan maslahat manusia. Hal ini tentunya mengharuskan mereka banyak
bersyukur kepada Allah