Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 SESI 5

NAMA : SEPTIANA DWI RAHAYU


NIM : 858854199
PRODI : S1 PG PAUD AKPPM

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!

Jawaban : Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Al-Quran Surah Al-
Ankabut ayat 45 bahwa hukum syariat yang berisi hukum dan aturan dalam menjalani
kehidupan di dunia ini, merupakan panduan yang menyeluruh untuk mengatasi
permasalahan yang ada harus mengikuti aturan yang ada dalam kitab Al-Quran dan
aturan islam.

b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!

Jawaban :

1. Wajib
Merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang
meninggalkannya akan mendapat dosa.
Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis berdasarkan bentuk kewajibannya,
yakni kewajiban waktu pelaksanaannya, kewajiban bagi orang
melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau kadar pelaksanaannya, dan
kandungan kewajiban perintahnya.
2. Sunah
Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun tidak
akan dosa bila ditinggalkan. Pembagian hukum sunnah berdasarkan tuntutan
untuk melakukannya di antaranya,
3. Makruh
secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama
mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan. Namun,
larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan
haramnya perbuatan tersebut.
Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat ganjaran
berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa bila
tidak meninggalkannya.
4. Mubah
Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan atau
meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan ganjaran
pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.
Artinya jika sesuatu bersifat mubah, maka tidak ada pahala atau dosa jika
dilakukan.
5. Haram
Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan
rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang
meninggalkannya dijanjikan pahala.
Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang
tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak mempermudah
dalam menetapkan hukum haram

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!

Jawaban :

1. Prinsip Tauhid
Prinsip ini menegaskan bahwa seluruh bangunan hukum Islam adalah bermuara pada
mengesakan Tuhan, yaitu Allah SWT. Dengan prinsip tauhid, pelaksanaan suatu hukum akan
bermakana sebagai ibadah.
Allah SWT berfirman,
‫ش ِه ْدنَا ۛ أ َ ْن تَقُولُوا َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِإنَّا‬
َ ۛ ‫علَ ٰى أ َ ْنفُ ِس ِه ْم أَلَسْتُ ِب َر ِب ُك ْم ۖ قَالُوا َبلَ ٰى‬
َ ‫ور ِه ْم ذُ ِريَّت َ ُه ْم َوأ َ ْش َهدَ ُه ْم‬ ُ ‫َو ِإ ْذ أ َ َخذَ َربُّكَ مِ ْن َبنِي آدَ َم مِ ْن‬
ِ ‫ظ ُه‬
َ‫ع ْن َهذَا غَافِلِين‬ ٰ َ ‫ُكنَّا‬
Artinya, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)",” (QS. Al-A’raf: 172)
2. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan memiliki makna bahwa hukum Islam yang mengatur persoalan manusia dari
berbagai aspek harus dilandaskan pada keadilan yang meliputi hubungan antara dirinya
sendiri, masyarakat, maupun dengan Allah SWT.
Allah SWT bersabda,
‫علَ ٰى أ َ ََّل ت َ ْع ِدلُوا ۚ ا ْع ِدلُوا ه َُو أ َ ْق َربُ لِلت َّ ْق َو ٰى ۖ َواتَّقُوا‬ َ ‫ش َهدَا َء ِب ْال ِقسْطِ ۖ َو ََل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم‬
َ ‫شنَآ ُن قَ ْو ٍم‬ ِ َّ ِ َ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّوامِ ين‬
ُ ‫ّلِل‬
ُ
َ‫ير بِ َما ت َ ْع َملون‬ َّ
َّ ‫َّللاَ ۚ إِن‬
ٌ ِ‫َّللاَ َخب‬ َّ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)
3. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar
Amar makruf nahi munkar memiliki arti hukum Islam yang ditegakkan untuk menjadikan
manusia dapat melaksanakan hal-hal secara baik dan benar sesuai yang dikehendaki Allah
SWT sehingga tidak terjadi keburukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Seperti dalam firman Allah SWT,
ۚ ‫ب لَ َكانَ َخي ًْرا لَ ُه ْم‬ِ ‫اّلِل ۗ َولَ ْو آ َمنَ أ َ ْه ُل ْال ِكت َا‬ َ َ‫اس ت َأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُروفِ َوت َ ْن َه ْون‬
ِ َّ ِ‫ع ِن ْال ُم ْنك َِر َوتُؤْ مِ نُونَ ب‬ ْ ‫ُك ْنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
ْ َ ْ
َ‫مِ ْن ُه ُم ال ُمؤْ مِ نُونَ َوأ ْكث َ ُر ُه ُم الفَا ِسقُون‬
Artinya, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”ar
4. Prinsip al-Hurriyah (Kemerdekaan dan Kebebasan)
Prinsip ini mengandung makna bahwa hukum Islam tidak ada paksaan. Artinya, manusia
dapat menolak dan menerima hukum Islam namun tetap harus bertanggung jawab akan
keputusannya.
Allah SWT bersabda,
ۗ ‫ام لَ َها‬
َ ‫ص‬َ ‫سكَ بِ ْالعُ ْر َوةِ ْال ُوثْقَ ٰى ََل ا ْن ِف‬ ِ َّ ِ‫ت َويُؤْ مِ ْن ب‬
َ ‫اّلِل فَقَ ِد ا ْست َ ْم‬ َّ ‫الر ْشدُ مِ نَ ْالغَي ِ ۚ فَ َم ْن يَ ْكفُ ْر بِال‬
ُ ‫طا‬
ِ ‫غو‬ ِ ‫ََل إِ ْك َراهَ فِي الد‬
ُّ َ‫ِين ۖ قَ ْد تَبَيَّن‬
‫علِي ٌم‬
َ ‫سمِ ي ٌع‬ َّ ‫َو‬
َ ُ‫َّللا‬
Artinya, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 256)
5. Prinsip Musawah (Persamaan)
Hukum dalam agama Islam tidak membedakan derajat, suku, ataupun fisik dengan manusia
lainnya. Semua manusia di hadapan Allah SWT adalah sama. Adapun yang membedakannya
adalah ketakwaan.Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah ayat,
‫ير‬
ٌ ِ‫علِي ٌم َخب‬ َّ ‫َّللا أَتْقَا ُك ْم ۚ إِ َّن‬
َ َ‫َّللا‬ ِ َّ َ‫ارفُوا ۚ إِ َّن أ َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند‬ ُ ‫اس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم مِ ْن ذَك ٍَر َوأ ُ ْنث َ ٰى َو َجعَ ْلنَا ُك ْم‬
َ َ‫شعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَع‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
Artinya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)
6. Prinsip Al-Ta’awun (Tolong Menolong) dan Al-Shura (Musyawarah)
Prisip ini menjelaskan dalam menjalani hidup ini, sesama manusia hendaknya saling tolong-
menolong, saling bahu-membahu baik dalam ranah sosial, hukum, dan lainnya. Dalam
melakukan ijtihad (penggalian hukum Islam), sebaiknya dilakukan secara jama'i (kolektif)
dengan melibatkan setiap pihak yang kompeten dalam bidangnya, serta bidang-bidang yang
ada keterkaitan dengan permasalhan yang akan dikaji status hukumnya.
Allah SWT bersabda,
ِ ‫شدِيدُ ْال ِعقَا‬
‫ب‬ َّ ‫َّللاَ ۖ ِإ َّن‬
َ َ‫َّللا‬ ِ ‫اْلثْ ِم َو ْالعُد َْو‬
َّ ‫ان ۚ َواتَّقُوا‬ ِ ْ ‫علَى‬ َ ‫علَى ْال ِب ِر َوالت َّ ْق َو ٰى ۖ َو ََل ت َ َع‬
َ ‫اونُوا‬ َ ‫اونُوا‬
َ ‫َوت َ َع‬
Artinya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)
7. Prinsip Al-Tasamuh (Toleransi)
Prinsip toleransi menegaskan bahwa pebedaan pandangan dalam melihat sebuah hukum,
karena perbedaan teori, metode dan pendekatan yang dipakai dalam penggalian hukum Islam
hendaknya masing-masing berlapang dada menerimanya sebagai keniscayaan dalam realitas
kehidupan yang plural.
Allah SWT berfirman,
َ ‫اختَلَفُوا مِ ْن بَ ْع ِد َما َجا َء ُه ُم ْالبَيِنَاتُ ۚ َوأُو ٰلَئِكَ لَ ُه ْم‬
َ ٌ‫عذَاب‬
‫عظِ ي ٌم‬ ْ ‫َو ََل ت َ ُكونُوا كَالَّذِينَ تَف ََّرقُوا َو‬
Artinya, “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih
sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang
mendapat siksa yang berat.” (QS. Ali Imran: 105)

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59!

Jawaban :

Dalam surah An-Nisa ayat 59 menjelaskan Pengertian Taat adalah mempercayai dan mentaati
aturan Allah, Rasul dan Kaum Ulama dengan menjadikan Al-Qur'an dan Hadits sebagai
pedoman hidup

Pembahasan

Taat adalah contoh sifat baik seseorang yang bisa juga dikatakan patuh terhadap hukum atau
aturan yang diberikan Allah. Dalam bersifat taat, Seseorang harus mampu mengerjakan dan
selalu berpegang teguh terhadap perintah Allah. Taat juga bisa artikan bentuk perilaku,
perkataan dan pikiran. Dari ketiga bentuk tersebut saling memiliki hubungan atau keterkaitan
untuk melakukan bersifat taat.

Contoh-contoh seseorang yang bersikap taat

- Saya selalu melaksanakan sholat 5 waktu secara tepat pada waktunya

- Ketika Mendengar adzan, Saya langsung berusaha bersiap-siap untuk bergegas pergi ke
masjid

- Saya senang menolong orang yang kesusahan ketika mendapat musibah

- Saat bulan ramadhan, Saya selalu berpuasa penuh dari waktunya sahur sampai terdengar
adzan maghrib pada waktunya berbuka

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.

a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!

Jawaban :

Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Surah An-Nahl ayat 125
adalah berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits. Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita
tunjukkan harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah dalam Al-Hadits
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21!

Jawaban : Agama sebagai sumber akhlak berarti ajaran agama mendorong manusia dalam
bertindak dan bertingkah laku agar sesuai dengan ajaran agama. Isi kandungan surah al ahzab
ayat 21 adalah penegasan bahwa Rasulullah Muhammad adalah teladan terbaik yang harus
diikuti oleh orang-orang beriman, sebagaimana orang-orang beriman meyakini bahwa satu-
satunya jalan untuk selamat dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti sunnah Rasulullah
SAW, tidak ada yang lain

Pembahasan

Dalam surah Al ahzab ayat 21, ALLAH ta’ala berfirman :


َّ ‫َّللاَ َو ْال َي ْو َم ْاْلخِ َر َوذَك ََر‬
ً ‫َّللاَ َكث‬
‫ِيرا‬ َ ‫َّللا أُس َْوة ٌ َح‬
َّ ‫سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ َي ْر ُجو‬ ُ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
ِ َّ ‫سو ِل‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.

Hadist ini merupakan penerangan untuk mengikuti Rasulullah dan apa saja yang ia kerjakan.
Surah Al-Ahzab ayat 21 pada intinya membicarakan mengenai USWATUN HASANAH,
yang artinya dalah suri tauladan yang baik pada diri Nabi Muhammad SAW. Sosok nabi
Muhammad sendiri adalah maksum, artinya dijaga dan dipelihara langsung oleh Allah SWT
dari dosa dan kesalahan sehingga pada diri beliau yang tersisa adalah akhlak mulia.

Akhlak mulia pada diri rasulullah SAW ini adalah teladan yang terbaik bagi umat manusia
yang hendak meraih kebahagiaan hidup bukan hanya di dunia melainkan juga di akhirat
kelak.

3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan
yang memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-
Jaatsiyah 45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk
manusia.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13

Jawaban :

ٍ ‫ض َجمِ ي ًعا ِم ْنهُ ۚ ِإ َّن فِى ٰذَلِكَ َل َءا ٰ َي‬


َ‫ت ِلقَ ْو ٍم َيتَفَ َّك ُرون‬ ِ ‫ت َو َما فِى ٱ ْْل َ ْر‬ َّ ‫س َّخ َر لَ ُكم َّما فِى ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ َ ‫َو‬

Artinya: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13

Jawaban : Menurut QS. Al-Jaatsiyah 45: 13 potensi pengembangan teknologi


adalah ilmuwan yang mengembangkannya dan itu berasal dari apa yang ada di bumi.
Semua itu diciptakan Allah untuk manfaat dan maslahat manusia

Anda mungkin juga menyukai