Anda di halaman 1dari 8

Jelaskan secara singkat asal usul pembentukan masyarakat?

Manusia pada dasarnya dilahirkan seorang diri, namun didalam proses kehidupan selanjutnya
manusia membutuhkan manusia lain disekelilingnya. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah
makhluk sosial, yaitu makhluk yang paling bersama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut
manusia harus melakukan interaksi sosial dengan sesamanya. Dengan adanya pergaulan dan
interaksi tersebut maka akan tercipta suatu pergaulan hidup. Jadi pembentukan masyarakat
bermula dari fitrah manusia untuk bersama dengan orang, lalu terbentuklah hubungan sosial
yang melahirkan aturan atau norma.

Asal usul terbentuknya masyarakat ialah berawal dari fitrah manusia selaku makhluk sosial
yang selalu memerlukan bantuan orang lain. Dari fitrah tersebut, kemudian mereka memiliki
hubungan satu dengan lainnya dalam waktu lama sehingga terbentuklah hubungan sosial
yang pada gilirannya menimbulkan kesadaran atas kesatuan. Dan terlahirnya aturan dan
norma berguna untuk menjaga ketertiban hubungan sosial itu.

Asal-Usul Pembentukan Masyarakat

Masyarakat adalah kumpulan orang yang terdiri dari berbagai macam golongan, baik
golongan mampu maupun tidak, dan tinggal di daerah yang sama serta memiliki hukum adat.

Masyarakat terbentuk karena adanya interaksi sosial yang mencakup individu dalam jumlah
besar karena adanya persamaan untuk kebaikan masyarakat dan warga masyarakat itu sendiri.

Asal usul pembentukan masyarakat salah satu ayat yang menerangkannya adalah surat Al
Hujurat ayat 13

mengandung pelajaran bagi semua muslim. Pelajaran ini bahkan bisa diterapkan seluruh
manusia yang tidak beragama Islam.

‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلنَّاسُ ِإنَّا خَ لَ ْق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُ ٓو ۟ا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal."

Istilah masyarakat sendiri dipadankan dengan istilah sosial, istilah masyarkat berasal dari kata
syarikat dalam Bahasa arab, kemudian mengalami proses kebahasaan sedemikian rupa
sehingga dalam Bahasa Indonesia menjadi kata serikat yang kurang lebih berarti kumpulan
atau kelompok yang saling berhubungan sedangkan istilah sosial berasal dari Bahasa latin
socius yang berarti kawan
Dan ini berarti sesuai dengan surah Al -Hujurat 13 manusia di ciptakan dari laki laki dan
perempuan untuk saling mengenal dan membentuk kumpulan atau kawan, menjadi suku dan
bangsa,oleh karena itulah terbentuk masyarakat yang tergabung dari sejumlah individu yang
hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu.dan ini merupakan fitrah manusia sebagai
mahluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain,dan berinteraksi satu sama lain dalam
jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan hubungan sosial yang menumbuhkan
kesadaran akan kesatuan.

Sumber : https://www.fivser.com/2022/03/jelaskan-secara-singkat-asal-usul-pembentukan-
masyarakat.html
a. Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang

Setiap manusia wajib memiliki 5 prinsip yang harus dipegang teguh, prinspi tersebut
meliputi: 1)keadilan, 2) supremasi hukum, 3), egalitarianisme (persamaan), 4) pluralisme, 5)
pengawas sosial.

1) Keadilan / Keadilan Sosial

Jika berbicara tentang keadilan, maka tak akan lepas dari kesejahteraan umum. Keadilan
harus ditegakkan oleh setiap manusia sebagai pelaksanaan dari perjanjian paling mendasar
dimana manusia mengakui Allah sebagai Tuhannya. Tuhan menciptakan alam semesta
dengan prinsip keadilan dan keseimbangan.

Dalam Al-Qu'ran keadilan dikatakan sebagai hukum keseimbangan di alam semesta.


Keadilan ialah sikap terdekat dengan takwa. Bentuk praktik ketidakadilan merupakan sesuatu
yang dikutuk dalam Al-Qur'an.

-Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yaitu bertindak proposional dan tidak melanggar hukum.

Dalam surah AL Hadid (57):25

‫ْأ‬ ۚ
ِ َّ‫د فِ ْي ِه بَ سٌ َش ِد ْي ٌد َّو َمنَافِ ُع لِلن‬tَ ‫ب َو ْال ِم ْي َزانَ لِيَقُوْ َم النَّاسُ بِ ْالقِ ْس ِط َواَ ْن َز ْلنَا ْال َح ِد ْي‬
‫اس َولِيَ ْعلَ َم‬ َ ‫ت َواَ ْن َز ْلنَا َم َعهُ ُم ْال ِك ٰت‬
ِ ‫لَقَ ْد اَرْ َس ْلنَا ُر ُسلَنَا بِ ْالبَيِّ ٰن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫َز ْي ٌز‬
ِ ‫ب اِ َّن َ قَ ِويٌّ ع‬ ِ ۗ ‫صر ُٗه َو ُر ُسلَهٗ بِ ْال َغ ْي‬ ُ ‫ࣖ ُ َم ْن يَّ ْن‬

Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami
turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan
Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia,
dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun
(Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa.

Allah swt memerintahkan orang orang mukmin untuk menegakkan keadilan dan termasuk
kedalam amal shalih, oleh karena itu keadilan merupakan hal yang wajib di laksanakan dan
merupakan fitrah manusia yang harus ditegakakan pada setiap individu
Sebagaimana juga dalam surah AL Maidah(5) 8

‫هّٰللا‬ ٓ ‫هّٰلِل‬
َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا قَوَّا ِم ْينَ ِ ُشهَد َۤا َء بِ ْالقِ ْس ِۖط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم ع َٰلى اَاَّل تَ ْع ِدلُوْ ا ۗاِ ْع ِدلُوْ ۗا ه َُو اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُوا‬
ۢ ‫هّٰللا‬
َ‫ۗاِ َّن َ خَ بِ ْي ٌر بِ َما تَ ْع َملُوْ ن‬

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah,
(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.

2) Supremasi Hukum

Supremasi hukum ialah upaya kiat untuk menegakkan hukum diposisi tertinggi. Supremasi
hukum dalam Al-Qur'an ialah memberikan keadilan dan kesamaan hak pada setiap manusia
dalam rangka menjaga dan meningkatkan harkat serta martabat manusia.

-Supremasi hukum merupakan upaya menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi
tertinggi dengan menempatkan hukum sesuai tempatnya akan dapat melindungi seluruh
warga masyarakat tanpa adanya intervensi oleh dan dari pihak manapun termasuk oleh
penyelenggaraan negara.

Sebagaimana terdapat pada surah An-nisa (4) :58

‫اس اَ ْن تَحْ ُك ُموْ ا بِ ْال َع ْد ِل ۗ اِ َّن هّٰللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم بِ ٖه ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ َس ِم ْيع ًۢا‬ ۙ ٓ ‫ا َّن هّٰللا يْأم ُر ُكم اَ ْن تَُؤ ُّدوا ااْل َمٰ ٰن‬
ِ َّ‫ت اِ ٰلى اَ ْهلِهَا َواِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
ِ ْ ُ َ َ ِ
‫ص ْيرًا‬ ِ َ‫ب‬

Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan
adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha
Mendengar, Maha Melihat

Maka supremasi hukum merupakan upaya untuk menegakkan hukum dan menempatkan
hukum kepada siapapun tanpa pandang bulu,tidak melihat itu kenalan baik kita atau
kerabat ,hukum harus ditegakkan seadil adilnya

3) Egalitarianisme (Persamaan)

Arti dari egalitarianisme ialah persamaan, manusia itu sama dan tak mengenal kasta.
Egalitarianisme memandang manusia berdasarkan prestasi, bukan dari suku, ras, bahasa,
agama, etnis, atau yang lainnya. Prestasi tersebut adalah takwa.
Dengan adanya prinsip egalitarianisme ini, terwujudlah keterbukaan dimana masyarakat
dapat ikut serta dalam menentukan siapa pemimpinnya dan dapat ikut menentukan kebijakan-
kebijkan publik.

-Egalitarianisme yaitu kesenjangan metode berpikir bahwa kenikmatan atas kesetaraan dan
beberapa macam transaksi umum misalnya bahwa seseorang mesti diperlakukan dan
mendapatkan perlakuan yang sama pada dimensi seperti agama politik ekonomi sosial atau
hukum.

Sebagaimana terdapat dalam surah Az -zumar :6

‫ق فِى‬ٍ ‫ج ۚ يَ ْخلُقُ ُك ْم فِى بُطُو ِن ُأ َّم ٰهَتِ ُك ْم خَ ْلقًا ِّم ۢن بَ ْع ِد خَ ْل‬ٍ ‫ َأ ْز ٰ َو‬tَ‫س ٰ َو ِح َد ٍة ثُ َّم َج َع َل ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوَأن َز َل لَ ُكم ِّمنَ ٱَأْل ْن ٰ َع ِم ثَ ٰ َمنِيَة‬
ٍ ‫خَ لَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف‬
ُ ُ َّ ‫َأ‬َ
َ‫ك ۖ ِإلهَ ِإ هُ َو ۖ ف ن ٰى تصْ َرفون‬‫اَّل‬ َ ٰ ‫ٓاَل‬ ْ ْ َ ُ ‫هَّلل‬ ُ َ
ُ ‫ث ۚ ذلِك ُم ٱ ُ َربُّك ْم لهُ ٱل ُمل‬ ٰ َ
ٍ ‫ت ثل‬ ٰ َ ٰ
ٍ ‫ظل َم‬ ُ ُ

Arti: Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya
dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak
ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?

Allah menciptakan manusia dari satu jiwa, yaitu Adam, kemudian Dia menciptakan dari
Adam pasangannya Hawa. Allah menciptakan untuk kalian dari unta, sapi, kambing, domba
delapan macam, dari setiap macamnya Allah menciptakan jantan dan betina. Allah -
Subḥānahu- menumbuhkan kalian di dalam rahim ibu kalian fase demi fase dalam kegelapan
perut, rahim dan selaput ari. Yang menciptakan semua itu adalah Allah Rabb kalian, hanya
bagi-Nya semata kerajaan, tidak ada sesembahan yang hak selain Dia. Bagaimana kalian
dipalingkan dari ibadah kepada Allah beralih menuju ibadah pada selain Allah yang tidak
menciptakan sesuatu pun dan justru mereka yang diciptakan?

QS Al Mukminun (23) 12-14

ٰ
ٍ ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ ِمن ُسلَلَ ٍة ِّمن ِط‬
‫ين‬

ْ ُ‫ثُ َّم َج َع ْل ٰنَهُ ن‬


ٍ ‫طفَةً فِى قَ َر‬
‫ار َّم ِكي ٍن‬

ُ‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْٱل َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْٱل ُمضْ َغةَ ِع ٰظَ ًما فَ َك َسوْ نَا ْٱل ِع ٰظَ َم لَحْ ًما ثُ َّم َأن َشْأ ٰنَهُ خَ ْلقًا َءا َخ َر ۚ فَتَبَا َركَ ٱهَّلل ُ َأحْ َسن‬
ْ ُّ‫ثُ َّم خَ لَ ْقنَا ٱلن‬
ٰ
َ‫ْٱلخَ لِقِين‬

Arti : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim)(13) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik(14)
Dari ayat tersebut bahwa manusia itu sama ciptakan oleh allah swt berasal dari sari pati dan
dari tanah dan dari keturunan yang sama nabi Adam dan Hawa maka hakikatnya semua
manusia sama yang membedakan hanya ketaqwaannya

4) Pluralisme

Pluralisme ialah sikap untuk menerima suatu keberagaman. Dalam pluralisme masyarakat
harus mengakui, dan bersikap tulus dengan keberagaman yang ada. Karena, keberagaman
adalah bagian dari karunia Allah.

Pluralisme dapat dilaksanakan dengan bersikap toleran dan saling menghormati satu sama
lain, baik dalam hal ras, suku bangsa, ataupun agama.

-Pluralisme terdiri dari 2 kata plural dan isme yang berarti paham atas
keberagaman.pluralisme merupakan paham yang menghargai adanya perbedaan dalam suatu
masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap menjaga
keunikan budayanya masing-masing.

Sebagaimana dalam surah Al kafirun 2-6

َ‫ٓاَل اَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُدوْ ۙن‬

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمٓا اَ ْعبُ ۚ ُد‬

dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah

‫َوٓاَل اَن َ۠ا عَابِ ٌد َّما َعبَ ْدتُّ ۙ ْم‬

dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

‫َوٓاَل اَ ْنتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َمٓا اَ ْعبُ ۗ ُد‬

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

‫ࣖ لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِدي ِْن‬

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku

Dan surah Al-An’aam:108


َ ِ‫ُّوا ٱهَّلل َ َع ْد ۢ ًوا بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم ۗ َك ٰ َذل‬
‫ك زَ يَّنَّا ِل ُك ِّل ُأ َّم ٍة َع َملَهُ ْم ثُ َّم ِإلَ ٰى َربِّ ِهم َّمرْ ِج ُعهُ ْم فَيُنَبُِّئهُم بِ َما‬ ۟ ‫ُّوا ٱلَّ ِذينَ يَ ْد ُعونَ ِمن دُون ٱهَّلل ِ فَيَ ُسب‬
ِ
۟ ‫َواَل تَ ُسب‬
َ‫وا يَ ْع َملُون‬۟ ُ‫َكان‬

Arti: Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah,
karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian
kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang
dahulu mereka kerjakan.

Dari kedua surah tersebut pluralisme sudah ada sejak dahulu yaitu sikap dimana
kemajemukan merupakan suatu yang harus diterima tanpa harus memaksa dan harus bersikap
toleran

5) Pengawasan Sosial

Manusia memiliki kebebasan dalam melakukan tindakan. Supaya manusia tetap berada dalam
kebaikan sebagaimana dasarnya, dibutuhkanlah pengawasan sosial. Pengawasan sosial
memiliki peran penting karena tidak akan ada terjadinya penyelewengan.

Pengawasan sosial baik secara pribadi ataupun lembaga adalah suatu kewajiban dalam upaya
pembentukan masyarakat yang sejahtera.

-Pengawas sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta
mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan
nilai yang berlaku.

Sebagaimana dalam surah Al ashr:1-3

‫َو ْال َعصْ ۙ ِر‬

ٍ ۙ ‫اِ َّن ااْل ِ ْن َسانَ لَفِ ْي ُخس‬


‫ْر‬

َّ ‫اصوْ ا بِال‬
‫صب ِْر‬ ِّ ‫صوْ ا بِ ْال َح‬
َ ‫ق ەۙ َوت ََو‬ َ ‫ت َوت ََوا‬ ّ ٰ ‫اِاَّل الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬

Demi masa sesungguh manusia itu ada dalam kerugian kecuali orang orang yang beriman dan
beramal shaleh dan saling berwasiat dengan kesabaran

Dari ayat tersebut diatas di tekankan bawah pengawas sosial sebenarnya adalah amal shaleh
kita dimana dengan beriman dan beramal shaleh akan menjaga kita dari merugikan orang lain
dan berusaha berbuat baik dan selalu menasihati dalam kebaikan

Sumber : https://www.fivser.com/2022/03/jelaskan-kelima-prinsip-yang-harus-dipegang-
oleh-manusia-tersebut.html
Jelaskan bagaimana Peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat       madani?

Ada 4 peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan masyarakat
madani, yakni:

1) Menumbuhkan sikap saling pengertian antara sesama umat beragama.

Peran ini dapat dilaksanakan menciptakan dialog intensif. Dengan contoh, mempertemukan
para pemuka agama yang berbeda, dialog berfungsi untuk menghilangkan rasa tidak percaya
atau takut kepada sesama. Nantinya, perdamaian akan tercapai dengan dialog yang telah
dilakukan.

2) Melaksanakan studi-studi agama.

Mempelajari berbagai macam agama yang ada didunia maupun lokal mempunyai beberapa
tujuan diantaranya, menghayati ajaran agama masing-masing, membangun suasana iman
yang dialogis, menumbuhkan etika pergaulan antar umat beragama, menumbuhkan kesadaran
pluralisme,dsb.

3) Melakukan usaha-usaha penumbuhan sikap-sikap demokratis, pluralisme hingga toleransi


kepada umat beragama sejak dini melalui pendidikan.

Manusia memiliki keharusan untuk melakukan pendakwaan kepada sesamanya, terutama


pendidikan dengan tujuan untuk mencerdaskan masyarakat.

4) Mengerahkan energi bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun


masyarakat madani.

Masyarakat harus saling bekerjasama untuk mencapai cita-cita masyarakat madani. yaitu
masyarakat yang disemengati oleh nilai-nilai ketuhanan untuk kebaikan sesama.
Peran yang dapat dilakukan umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani
sebenarnya sudah ada dalam Pancasila sila ke 1 . Ketuhanan yang maha esa sila ke 2.
Kemanusian yang adil dan beradab
Sebagai umat beragama dengan percaya adanya tuhan, membentuk pribadi yang beriman dan
bertaqwa . Dengan menumbuhkan saling pengertian antara sesama umat beragama maka
segala isu sara akan bisa teredam dan memperlakukan orang lain dengan adil dan beradab.
Dan hal ini bisa di lakukan melalui dialog untuk mengikis kecurigaan dan menumbuhkan
saling pengertian, melakukan studi agama, menumbuhkan kesadaran pluralisme dan
menumbuhkan kesadaran Bersama mewujudkan masyarakat madani

Sumber : https://www.fivser.com/2022/03/jelaskan-bagaimana-peran-yang-dapat-dilakukan-
oleh-umat-beragama-dalam-mewujudkan-masyarakat-madani.html

Anda mungkin juga menyukai