Anda di halaman 1dari 6

Tugas 2 Pendidikan Agama Islam

NIM ; 044625312
NAMA ; Eka Sari
UPBJJ ; Jambi
Mata Kuliah ; Pendidikan Agama Islam MKDU4221
Jurusan ; S-1 Ilmu Hukum
Semester ; 1

SOAL

Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada tempat yang telah disediakan:

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!

b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan AnNisaa’/4:59!

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan pelaksanaannya ada pada diri

Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan akhlak manusia.

a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!

b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. AlAhzab/33:21!

3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang memerintahkan kepada
manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah 45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan
ditundukkan Allah untuk manusia.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13

b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13

JAWABAN

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia

a. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-`Ankabut 29;45 Q.S.Al-`Ankabut 29;45
; ُ ‫ْكب ُر َ َ ۗ و َل‬
َ ‫ْعل‬ َ ‫ٱلصل ِ َقِم ِب َ وأ ٰ ْي َك َ ِمن ْٱل ِكتَ َل ِ َ و ِحى إ ُ ْٱتُل َ ما أ ُع َون ْصنَ ُم َ ما تَ ۗ َ و ُّ ٱل‬
َ ‫ي‬ َ ّ ٰ ‫ٱلصل ِ َو ۖة إ‬
َ ّ ‫م َن ِكر ى َ ع ِن ٱلَْف ْح َش ِا ٓء َ وٱلْ َوة ْتَن َه ٰ ٰ ّن‬
ِ ّ ‫ْ ِذ ُكر‬
‫ٱل أ‬

Artinya ; Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al – Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamannya dari ibadat-ibadat lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Yang dimaksud dengan hukum syariat menurut para ulama adalah seperangkat aturan yang berasal dari pembuat syariat
(Allah SWT) yang berhubungan dengan perbuatan manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan
suatu larangan atau ditinggalkan suatu larangan atau yang memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan.
Berdasarkan ayat di atas, perintah Allah SWT yang utama di antara ibadah-ibadah lain adalah menegakan sholat. Karena orang
senantiasa menegakan sholat secara khusuk dan dengan mengharap Ridha Allah SWT maka ia akan terhindar dari perbuatan –
perbuatan keji dan munkar.

b. Penjelasan lima macam hukum Islam

a. Wajib

Yang disebut wajib adalah; suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang mengerjakan akan mendapat
pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa.

Salah satu ayat yang secara tegas perintah Allah SWT untuk harus dikerjakan adalah sebagai berikut firman Allah dalam Q.S Al-
Baqarah ayat 183

َ ‫عل ۟ َ ِذين َ ٓء َ امنَََُوا ّ َهََا ٱ ّل ي َ أ َعلُّ ْكم تَتُّق َون ْب ُلِ ْكم َل‬
ٓ‫ق‬ َ َ ‫ص َي ُام َ كَم ُ ََا ك َ تِب َ علَى ٱ ّل ُ ك َ تِب‬
ََ ‫ي َ ِذين ِمن ٰ ْيُ ُكم ّ ٱل‬
َ
Artinya ; Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.

kata yang menunjukkan perintah tegas dalam ayat tersebut adalah kata”kutiba” (diwajibkan), walaupun tidak disebutkan
perintah tegas berpuasa apa, tetapi jumhur ulama sepakat perintah berpuasa pada ayat tersebut adalah kewajiban berpuasa
di bulan Ramadhan untuk orang -orang yang beriman.

b. Sunnah (mandub)

Yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka
orang yang meninggalkan hal-hal tersebut tidak akan mendapat siksa. Secara garis besar hukum sunnah dapat menjadi dua
bagian, yaitu sebagai berikut ;

a. Sunnah muakkad
yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, bahkan jarang sekali beliau tinggalkan, kecuali hanya
beberapa kali saja. Contoh hukum sunnah ini dalam beribadah adalah berkumur dalam wudhu dan adzan dan iqamah
dalam shalat berjamah.
b. Sunnah ghoiru muakkad
adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW tetapi tuntutannya tidak sekuat sunnah
muakkad. Salah satu alasannya adalah Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan tetapi juga sering
meninggalkannya. Contohnya adalah shalat sunnah qobliyah isya`.

c.Haram
Adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapatkan pahala sementara apabila dikerjakan
maka orang tersebut mendapat siksa. Kata haram ada yang jelas dan tegas misalnya dengan kata harrama sesuai pernyataan
Allah dalam surat Al – An`aam/6 ; 151

ْ ّ ‫ت ْش ِر ُكوا ُ ْكمۖ أ ْي َ ُ ْكم َ عل‬


ُ ‫ت ُل َ م َ ا ح ل َرم َ رب َ ۟ أ ْوا َ َعال‬
َٔ‫ق ْل ت‬ ُ ‫ا ۖ ٔ َ ِهۦ ْشيـ ِ ۟ ب َلل‬

Artinya ; Katakanlah “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu; janganlah kamu
mempersatukan sesuatu dengan Dia,

d.Makruh

Suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan itu ditinggalkan maka orang yang meninggalkan perbuatan tersebut akan
mendapatkan pahala dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapatkan siksa.

e.Mubah

Yang disebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak mendapatkan pahala dan
apabila meninggalkannya tidak berdosa.

c. Penjelasan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam

a. Prinsip Tauhid Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan yang sama sebagai hamba Allah.
Sesuai ayat di bawah ini Q.S Al-A`raaf/7;172

ُ ۟ ‫ب َك ۢ ّ َ َخذ َ رب َ ِْذ أ َوإ َ فِلِين ٰ َذ َ ا غ ٰ َ ا ع ْن َ ه نل ُ ا كنل ِ َم ِة إ ٰ ْقِ َي‬


َ ‫ى أ ٰ َ َ ْ َشهَد ُ ْهم َ عل ُ ْهم َ وأ ّريلتَ ِور ِ ْهم ُذ نِى َ ء َادَم ُ ِمن ظُه ٓ ِمن‬
ٓ ‫ْكمۖ ِ َربّ ْس ُت ب َ ل َ ِ ْم أ َنفُ ِسه‬
‫ق‬ ُ
َ ‫ي ْ َوم ٱل ُوا َن تَقول أ ۛ ْدنَا ِ َ شه ى ۛ ٰ َ ۟ بَل ُوا ال‬ َ
Artinya ; Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anakanaka Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman); “Bukankan Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab;”Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi”.(kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan ;”Sesungguhnya Kami
(Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.

Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya ketika belum lahir ke dunia (alam ruh) telah mengakui
ke-esaan Allah SWT. Maka dalam pandangan Islam pada dasarnya semua manusia mempunyai potensi dan kualitas yang sama
yaitu potensi bertauhid di mana hal tersebut pernah dikukuhkan/diakui sebelumnya.

c.Prinsip keadilan Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang mengatur persoalan manusia dari
berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan diri sendir,
individu dengan manusia dan masyarkatnya serta hubungan antara individu dengan lingkungannya. Ayat yang menerangkan
prinsip keadilan ini adalah Q.S AlMaai`sudah;5/8

ٌ ِ ۢ ‫ق ۟ ُ كونُوا َ ِذين َ ء َ امنُوا ل ّ َها ٱل ي َ أ َ ـــون ُ ْعَمل ِ َمـــا تَ ب‬


َ ۟ ‫ي ْج ِ ْ ٱل ِ ل ُ ِ َشهَد َ اء ب َ ِمين ِل ٰ لو‬ ِ ِ‫ق ٔ ـ ر َمنل ُ ْكم َ شنَــ ْق‬
َ ‫سط ۖ َ َول‬ َ ‫ى أ ٰ َ َ عل ٍ ْ ـوم َ ُ ان‬
ٓ ‫ي‬
َ ‫ل‬
‫َ ـــير‬
َ‫ٱل ِ إ ۚ ۟ ل ٱ َل ۖى َ وٱتلقُـــوا ٰ َ ـــو َ ـــر ُب لِلتل ْق ْق َ ُ ه َ ـــو أ ۟ ُوا ْ ٱعـــ ِدل ۚ ۟ ُوا ْعـــ ِدل ت‬
َ ‫خب لن ل‬
Artinya ; Hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
c.Prinsip amar makruf nahi munkar Prinsip ketiga merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua. Amar ma`ruf ini
mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakan untuk menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan
benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. sedangkan nahi munkar mengandung arti hukum tersebut ditegakkan untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat. Paparan Al-Qur`an yang
menjelaskan prinsip tersebut adalah Q.S Ali Imron/3;104

ْ ‫ي ْ ٱل ِ ُ ُمر َون ب ْ ِر َ ويَأ َْخي ْ َى ٱل ل ِ لمةٌ ْيَد ُع َون إ ُ تَ ُك ّن م ُن ْكم أ ْ َول ُ لِح َون‬
َ ‫ُمف ْ ُهُم ٱل‬ ِ َ ‫ِئك ٓ ٰ َ ۟ول ُ ِۚر َ وأ نك ُم َ ْ ْن َ ْهو َن َ ع ِن ٱل َ ْمعُر‬
َ ‫وف و‬

Artinya ; Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf
dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.

.Prinsip al-Huriyah (kebebasan dan kemerdekaan) Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum Islam tidak ditetapkan
berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentatif yang dapat meyakinkan. Apakah
manusia pada akhirnya menolak atau menerima sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing individu. Ayat Al-Qur`an yang
menjelaskan prinsip ini adalah sebagai berikut; Q.S Al-Baqarah/2;256.
ۖ ‫ي فَ ۚ َغ ّى ْ بَيل َن ّ ٱلر ْ ُشد َ ِمن ٱل‬
ٰ ‫ين قَد تل ِ ْكَر َاه ّ فِى ٱلد ِ َل إ َ س ٌ ِميع َ ع ٌ لِيم ۗ َ وٱل ُل َها َ ى َ ل َ ٱنفِص َام ل‬ َ ‫ي ْؤ ٰ ل ٱلط ِ ْر ب ْكفُ َمن‬ ِ ‫ٱل فَقَ ِد ِ ِمن ب ۢ ُغ َ و‬
ُ ‫تو‬ ِ ‫ل‬
َ‫ق ْ ُوث ْ ُ ْع َر ِوة ٱل ْ ٱل ِ ْم َس َك ب ْ ٱست‬ َ
Artinya ; Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

e. Prinsip musawah (persamaan/egaliter) Prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah
sama meskipun faktanya berbeda dalam hal lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa, suku, bangsa dan lain-lain. Kesamaan
tersebut, terutama dalam hal nilai kemanusiannya. Hukum Islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak menjadikan
manusia berbeda dari segi kemanusiannya. Ayat Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip ini adalah sebagai berikut, Q.S Al-
Hujuraat/49;13

ِ ‫ق َ َ ْكَر َ ُم ْكم َ ِعند ل‬


‫ٱل أ لن‬ َ ‫ي ِ ٌير َ ع ٌ لِيم َ خب لن ل ٱ َل ِ إ ۚ ىُ ْكم ٰ ْت‬
َ ٰ ٓ ‫ُنث ٍر َ وأ ُك ّ م م َن َذك ٰ نَ ْق َ نل َ ا خل ِ ُ اس إ ّ َها ٱلنل ي َ أ‬
َ ٰ ‫ق ٰ نَ ْ ى َ و ََجعل‬ ٔ ‫ب ُ ْكم ُ ُش‬
َ ‫عوب َ ا و‬ َ ‫ل‬
َ‫أ ِ إ ۚ ۟ ٓوا َع َ ارفُ لِت‬

Artinya ; Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.

Dari ayat tersebut juga terlihat bahwa yang membedakan nilai manusia dalam padangan Hukum Islam adalah bukan karena
ras, warna kulit, dan sisi lahiriyah lainnya, melainkan faktor ketaqwaanya.

f. Prinsip ta`awun (tolong-menolong) Prinsip ini mengajarkan bahwa sesam warga masyarakat harus saling menolong demi
tercapainya kemaslahatan bersama. Ayat yang menjadi landasan prinsip tersebut adalah surat Al-Maa`idah/5 ; 2

ِ ‫ۚن ٰ ُ ْعدَو ْ َ وٱل ِ م ْ ث َ ْ ى‬


ِ َ‫ٱل َ عل ۟ َع َاونُوا ۖى َ َول تَ ٰ َو ِ ّر َ وٱلتل ْق ب ْ َى ٱل َ عل ۟ َع َاونُوا َوت‬

Artinya ;”... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran...”

g. Prinsip tasamuh (toleransi) Prinsip ini mengerjakan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada umatnya untuk hidup penuh
dengan suasana damai dan toleran. Toleransi ini harus menjamin tidak dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam. Di
antara ayat yang menjelaskan prinsip ini adalah Q.S AlMumtahanah/60;8.

ْ ‫طوا َن‬ ٓ ‫ي ّ ِ إ ۚ ِ ْم ْيه َ ل ِ ۟ إ ر ُو ْهم َ وتُ ْق ُِس‬


ُ ‫ي َ ِس ِط ين ُم ْق ْ ِحب ٱل لن ل ٱ َل‬ َ ُ‫ي ْخ ِر ُج ُوك ّ م من َ ين َ ول ِ ُ ُو ْكم ّ فِى ٱلد تِل ٰ ْم ي‬
َ ‫ق َ َ ِذين ل ل َ ع ِن ٱل ىُ ُكم ٱل ُل ٰ ْن َه لل‬ ُ ‫م‬
‫ي‬ ‫د‬
َ ِ ٰ ‫أ‬ ‫م‬ ْ
‫ك‬ ُ ‫ِر‬ ّ ‫َب‬
َ ‫ت‬
Artinya ; Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu
karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang berlaku adil. d.
Penjelasan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan Q.S An- Nisaa` 14;59
ُ ‫ٱل َ وٱلْ ِ َون ب ْم‬
ْ‫ت‬ ِ ّ ‫ي ْوم‬ َ ِ ِ ‫اخر ْ ٱل َ ٓء‬ َ ٰٓ ‫ٱل ُ ّ ٱلر ُس َول َ وأ ۟ ُِطيعوا َ ۟ َّ ٱل َ وأ ُِطيعوا َ ۟ أ ٓوا َ ِذين َ ٓء َ امنُ ّ َها ٱ ّل ي َ أ‬
ِ ۚ ‫ي َ لِك ٰ َذ‬ َْ ‫ْعت ٰ ِن تَنَ إ ْم ِر ُ ِمن ْكمۖ فَ ۟ولِى‬
ُ ‫م َز‬
‫كنت ِ َل ّ ى ٱ ِل َ و ّ ٱلر ُس ِول إ ِ د ُوه إ ّ ُر َ فِى ش ْى ٍ ٓء فَ ِو ًيل ْ ْح َس ُن َ تأ َ َْخيٌر َ وأ‬ ُ ‫ْؤ ِمنُ ُن‬

Artinya ; Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Yang dimaksud dengan kalimat “kembali kepada Allah dan Rasul” menurut mayoritas mufassir adalah mengembalikan segara
urusan kepada tuntunan AlQur`an dan Sunnah Rasul. Terlihat dalam ayat tersebut bahwa orang beriman juga wajib taat
kepada ulil amri, namun dalam ayat tersebut tidak disertai kata athi`u/taalah kepada ulil amri (penguasa) adalah bersyarat,
yaitu sepanjang penguasa tersebut juga taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia

a. Penjelasan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. AnNahl/16:125!

ْ ‫ح َس ُن َ ِ تِى ه َى أ ل ٱل ِ ُهم ب ْ ٰ ِدل َح َسنَ ِة ۖ َ و َج ْ َ ْمو َِعظ ِة ٱل ْ ْ ِْحكَم َ ِة وٱل ٱل ِ َك ب ِ ِيل َ ربّ ى َ سب ٰ َ ل ِ ْٱد ُع إ ُ ْمهتَ َ ِدين ْ ٱل ِ ُم ب َ ْعل َ يلِ ِهۦ ۖ َ و ُه َو أ ِ ِ َم َ ن‬
‫ض لل َ ع َ ن سب ُم ب َ ْعل َ َك ُ ه َو أ لن َ ربل ِ ۚ إ‬

Artinya ; “Serulah (manusia ) ke jalan (agama ) Tuhanmu dengan kebijaksanaan dan pengajaran yang baik, dan berbantahlah
(berdebatlah ) dengan mereka dengan (jalan ) yang terbaik.

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar mengajak manusia kepada kebenaran itu dengan cara hikmah. Termasuk ke dalam
makna hikmah adalah cara penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan cara bertahap disesuaikan
dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak sekaligus. Ayat ini juga mengindisikan keharusan memahami kondisi
sosiokultural masyarakat, termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syara`;
maka ia bisa menjadi bagian yang harus dilaksanakan termasuk perihal akhlak. Islam sangat menghargai budaya suatu
masyarakat. Menurut sejarah keberhasilan agama Islam dalam menyebarkan ajarannya di nusantara karena Islam sangat
menghormati budaya setempat bahkan budaya setempat bisa dijadikan sumber hukum selama budaya itu tidak menyimpang.
Kalau pun adat lokal menyimpang, Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengubahnya tidak sekaligus melainkan seacara
bertahap. Kesimpulannya adat istidat dan budaya lokal dapat dijadikan sumber moral dalam Hukum Islam selama tidak
menyimpang.

b.Penjelasan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. AlAhzab/33:21!

َ ‫ي ْر ُجوا ّ َ ح َسنَةٌ ل ْ َسوةٌ ُ َُ ْكم َ فِى ر ُس ِول ل ٱ ِل أ ْد َ ك َ ان ل‬


‫ق ل ل َ َو َذكَر ل ٱ َل َ ك ٔ ثِيرا‬ َ ‫اخر ْ َ وٱل ۟ ل ٱ َل َم َن ك َ ان‬
ِ َ ‫ي َْوم ْ ٱ َلء‬
َ

Artinya ; “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Peran agama sangat penting dalam
kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan
memiliki daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan Tindakan amoral. Berbeda dengan akal
manusia yang tidak memiliki daya tekan karena sifatnya yang relatif sehingga moral yang dihasilkannya akan mengalami
perubahan seiring dengan perubahan waktu dan tempat. Hal ini dirasakan oleh manusia modern di mana akhlak yang
ditentukan oleh akal telah membuat kehilangan arah, orientasi hidup dan tujuan luhur sebagai manusia yang diciptakan oleh
Allah SWT.
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya

a. ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13

c.Penjelasan potensi pengembangan teknologi menurut Q.S Al – Jaatsiyah 45;13

Para sarjana muslim berpendangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan
ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Al-
Qur`an dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti
jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa Al-Qur`an itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan
manusia (knowledge and science). Seandainya penggunaan suatu hasil teknologi telah melalaikan dari zikir dan tafakur serta
mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusian maka ketika itu bukan hasil teknologi yang mesti ditolak,
melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak
semula diduga dapat mengalihkan mansuia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam.
Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi
penciptaan teknologi dengan pemiliharaan nilai-nilai fitrahnya.

Sumber ; Buku Materi Pokok MKDU4221

Anda mungkin juga menyukai