Anda di halaman 1dari 8

lOMoARcPSD|19180758

Tugas 2 Pendidikan Agama Islam Rizki Anugerah Lastiyanto


NIM 043482888
Pendidikan Agama Islam (Universitas Terbuka)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)
lOMoARcPSD|19180758

Tugas 2 Pendidikan Agama Islam

NIM ; 043482888

NAMA ; Rizki Anugerah Lastiyanto

UPBJJ ; Surabaya

Mata Kuliah ; Pendidikan Agama Islam MKDU4221

Jurusan ; S-1 Ilmu Perpustakaan

Semester ;2

SOAL
Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada tempat
yang telah disediakan:

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.

a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!


b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59!

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.

a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21!

3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah
45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13


b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13

JAWABAN
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia
a. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-`Ankabut 29;45
Q.S.Al-`Ankabut 29;45 ;
ِ ‫َى َع ِن ٱلْ َف ْح َش‬
‫اءٓ َوٱلْ ُمن َك ِر‬ ٰ ‫ٱلصلَ ٰو َة تَ ْنه‬
ّ ‫ٱلصلَ ٰو َة ۖ إِ ّن‬
ّ ‫ِم‬ ‫ق‬َ‫ِن ٱلْ ِك ٰتَ ِب َوأ‬ ِ ُ‫ٱ ْت ُل َما أ‬
َ ‫وح َى إِلَ ْي َك م‬
ِ
ْ َ‫ٱل يَ ْعلَ ُم َما ت‬
َ ‫صنَ ُع‬
‫ون‬ ُّ ‫ٱل أَ ْكبَ ُر َو‬ِّ ‫ۗ َولَ ِذ ْك ُر‬
ۗ
Artinya ; Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al – Kitab (Al-Quran)
dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan ) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)


lOMoARcPSD|19180758

(keutamannya dari ibadat-ibadat lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Yang dimaksud dengan hukum syariat menurut para ulama adalah seperangkat
aturan yang berasal dari pembuat syariat (Allah SWT) yang berhubungan dengan
perbuatan manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau
ditinggalkan suatu larangan atau ditinggalkan suatu larangan atau yang
memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan. Berdasarkan ayat di
atas, perintah Allah SWT yang utama di antara ibadah-ibadah lain adalah
menegakan sholat. Karena orang senantiasa menegakan sholat secara khusuk dan
dengan mengharap Ridha Allah SWT maka ia akan terhindar dari perbuatan –
perbuatan keji dan munkar.
b. Penjelasan lima macam hukum Islam
a. Wajib
Yang disebut wajib adalah; suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh
seseorang, maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan
apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa. Salah satu
ayat yang secara tegas perintah Allah SWT untuk harus dikerjakan adalah
sebagai berikut firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183
َ ‫ِب َعلَى ٱلّذ‬
‫ِين مِن‬ ّ ‫ِب َعلَ ْي ُك ُم‬
َ ‫ٱلصَََيَا ُم َك َمَََا ُكت‬ ۟ ُ‫ِين َءٓا َمن‬
َ ‫َََوا ُكت‬ َ ‫ٰيَٓأَيّهََََا ٱلّذ‬
‫ون‬َ ‫َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلّ ُك ْم تَتّ ُق‬
Artinya ; Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

kata yang menunjukkan perintah tegas dalam ayat tersebut adalah


kata”kutiba” (diwajibkan), walaupun tidak disebutkan perintah tegas
berpuasa apa, tetapi jumhur ulama sepakat perintah berpuasa pada ayat
tersebut adalah kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan untuk orang
-orang yang beriman.
b. Sunnah (mandub)
Yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkan
hal-hal tersebut tidak akan mendapat siksa.
Secara garis besar hukum sunnah dapat menjadi dua bagian, yaitu sebagai
berikut ;
a. Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan
oleh Rasulullah SAW, bahkan jarang sekali beliau tinggalkan,
kecuali hanya beberapa kali saja. Contoh hukum sunnah ini dalam
beribadah adalah berkumur dalam wudhu dan adzan dan iqamah
dalam shalat berjamah.
b. Sunnah ghoiru muakkad adalah suatu aktivitas atau perbuatan
yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW tetapi tuntutannya tidak
sekuat sunnah muakkad. Salah satu alasannya adalah Nabi
Muhammad SAW pernah mengerjakan tetapi juga sering
meninggalkannya. Contohnya adalah shalat sunnah qobliyah
isya`.

Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)


lOMoARcPSD|19180758

c. Haram
Adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan
mendapatkan pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut
mendapat siksa. Kata haram ada yang jelas dan tegas misalnya dengan
kata harrama sesuai pernyataan Allah dalam surat Al – An`aam/6 ; 151

۟ ۟
ۖ ‫قُ ْل تَ َعالَ ْوا أَ ْت ُل َما َح لر َم َربّ ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم ۖ أَ لل تُ ْش ِر ُكوا بِهِۦ َش ْيـٔٔا‬
Artinya ; Katakanlah “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu
oleh Tuhanmu Yaitu; janganlah kamu mempersatukan sesuatu dengan
Dia,...
d. Makruh
Suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan itu ditinggalkan maka
orang yang meninggalkan perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala
dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapatkan siksa.
e. Mubah
Yang disebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang
yang mengerjakan tidak mendapatkan pahala dan apabila
meninggalkannya tidak berdosa.
c. Penjelasan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam
a. Prinsip Tauhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan
yang sama sebagai hamba Allah. Sesuai ayat di bawah ini
Q.S Al-A`raaf/7;172

ۖ ‫ور ِه ْم ُذ ّريلتَ ُه ْم َوأَ ْش َه َد ُه ْم َعلَ ٰٓى أَنفُ ِس ِه ْم أَلَ ْس ُت بِ َربّ ُك ْم‬


ِ ‫ِى َءا َد َم مِن ُظ ُه‬ ٓ ‫ِن بَن‬ۢ ‫َوإِ ْذ أَ َخ َذ َربّ َك م‬
َ ‫وا يَ ْو َم ٱلْقِ ٰيَ َم ِة إِنلا ُكنلا َع ْن َٰه َذا َٰغفِل‬
‫ِين‬ ۟ ُ‫وا بَلَ ٰى َش ِه ْدنَا أَن تَقُول‬
ۛ ۛ
۟ ُ‫قَال‬

Artinya ; Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-


anaka Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berfirman); “Bukankan Aku ini Tuhanmu?”. Mereka
menjawab;”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.(kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan ;”Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang
lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.

Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya
ketika belum lahir ke dunia (alam ruh) telah mengakui ke-esaan Allah
SWT. Maka dalam pandangan Islam pada dasarnya semua manusia
mempunyai potensi dan kualitas yang sama yaitu potensi bertauhid di
mana hal tersebut pernah dikukuhkan/diakui sebelumnya.

b. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang
mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan
kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan
diri sendir, individu dengan manusia dan masyarkatnya serta hubungan
antara individu dengan lingkungannya.
Ayat yang menerangkan prinsip keadilan ini adalah Q.S Al-
Maai`sudah;5/8

Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)


lOMoARcPSD|19180758

‫ـو ٍم َعلَ ٰٓى أَ لل‬ َ ‫وا قَ ٰلوم‬


ْ ‫ِين ِللِ ُش َهدَا َء بِٱلْق‬
ُ ‫ِس ِط ۖ َو َل يَ ْجـ ِر َمنل ُك ْم َشنَـَٔ ـ‬
ْ ‫ان قَـ‬ ۟ ُ‫وا ُكون‬
۟ ُ‫ِين َءا َمن‬
َ ‫ٰيَٓأَيّ َها ٱللذ‬
‫ـــون‬ ٌۢ ِ‫ٱلَ َخب‬
َ ُ‫ـــير بِ َمـــا تَ ْع َمل‬ ‫ٱلَ ۚ إِ لن ل‬ ۟ ُ‫ـــو ٰى َوٱتلق‬
‫ـــوا ل‬ ۖ َ ‫ـــر ُب لِلتل ْق‬َ ‫ُـــو أَ ْق‬
َ ‫وا ه‬ ۟ ُ‫ٱعـــ دِل‬ ۟ ُ‫تَ ْعـــ دِل‬
ْ ۚ ‫وا‬
Artinya ; Hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
c. Prinsip amar makruf nahi munkar
Prinsip ketiga merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua.
Amar ma`ruf ini mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakan untuk
menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan
benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. sedangkan nahi munkar
mengandung arti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat.
Paparan Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip tersebut adalah Q.S Ali
Imron/3;104
َ ‫وف َويَ ْن َه ْو َن َع ِن ٱلْ ُمن َك ِر ۚ َوأُ ۟و ٰلَٓئ‬
‫ِك‬ َ ‫ون إِلَى ٱلْ َخ ْي ِر َويَ ْأ ُم ُر‬
ِ ‫ون بِٱلْ َم ْع ُر‬ َ ‫َولْتَ ُكن ّمن ُك ْم أُ لم ٌة يَ ْد ُع‬
‫ون‬
َ ‫ِح‬ ُ ‫ُه ُم ٱلْ ُم ْفل‬
Artinya ; Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah
dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.
d. Prinsip al-Huriyah (kebebasan dan kemerdekaan)
Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum Islam tidak ditetapkan
berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan
argumentatif yang dapat meyakinkan. Apakah manusia pada akhirnya
menolak atau menerima sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing
individu. Ayat Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip ini adalah sebagai
berikut;
Q.S Al-Baqarah/2;256.
‫ِن بِ ل‬
‫ٱلِ فَقَ ِد‬ ۢ ‫وت َويُ ْؤم‬ ‫َى ۚ فَ َمن يَ ْكفُ ْر بِ ٰل‬
ِ ‫ٱلط ُغ‬ ّ ‫ِن ٱلْغ‬
َ ‫ٱلر ْش ُد م‬
ّ ‫ّين ۖ قَد تلبَيل َن‬ ِ ‫َل إِ ْك َرا َه فِى ٱلد‬
‫ِيع َعلِي ٌم‬ َ ‫ٱستَ ْم َس َك بِٱلْ ُع ْر َو ِة ٱلْ ُو ْثقَ ٰى َل ٱنف‬
ٌ ‫ِصا َم لَ َها ۗ َوٱللُ َسم‬ ْ
Artinya ; Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.
Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
Amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.
e. Prinsip musawah (persamaan/egaliter)
Prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia
adalah sama meskipun faktanya berbeda dalam hal lahiriyahnya, baik
warna kulit, bahasa, suku, bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut,
terutama dalam hal nilai kemanusiannya. Hukum Islam memandang
perbedaan secara lahiriyah tidak menjadikan manusia berbeda dari segi
kemanusiannya. Ayat Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip ini adalah
sebagai berikut, Q.S Al-Hujuraat/49;13

Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)


lOMoARcPSD|19180758

َ ٓ‫اس إِنلا َخلَ ْق ٰنَ ُكم ّمن َذ َك ٍر َوأُنثَ ٰى َو َج َعلْ ٰنَ ُك ْم ُش ُعوبٔا َوقَبَائ‬
‫ِل‬ ُ ‫ٰيَٓأَيّ َها ٱلنل‬
ٌ ِ‫ٱلَ َعلِي ٌم َخب‬
‫ير‬ ‫ٱلِ أَ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ إِ لن ل‬‫ارفُ ٓو ۟ا ۚ إِ لن أَ ْك َر َم ُك ْم عِن َد ل‬
َ ‫لِتَ َع‬
Artinya ; Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.

Dari ayat tersebut juga terlihat bahwa yang membedakan nilai manusia
dalam padangan Hukum Islam adalah bukan karena ras, warna kulit, dan
sisi lahiriyah lainnya, melainkan faktor ketaqwaanya.
f. Prinsip ta`awun (tolong-menolong)
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesam warga masyarakat harus saling
menolong demi tercapainya kemaslahatan bersama. Ayat yang menjadi
landasan prinsip tersebut adalah surat Al-Maa`idah/5 ; 2
َٰ ‫ٱل ْث ِم َوٱلْ ُعد‬ ۟ َ ‫وا َعلَى ٱلْبِ ّر َوٱلتل ْق َو ٰى َو َل تَ َع‬
۟ ُ‫اون‬
ۚ ‫ْو ِن‬ ِ ْ ‫اونُوا َعلَى‬ ۖ َ ‫َوتَ َع‬
Artinya ;”... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran...”
g. Prinsip tasamuh (toleransi)
Prinsip ini mengerjakan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada
umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. Toleransi
ini harus menjamin tidak dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam.
Di antara ayat yang menjelaskan prinsip ini adalah Q.S Al-
Mumtahanah/60;8.
ٰ
ِ ‫ِين لَ ْم يُقَتِلُو ُك ْم فِى ٱلد‬
‫ّين َولَ ْم يُ ْخ ِر ُجو ُكم ّمن‬ َ ‫لل يَ ْن َه ٰى ُك ُم ٱللُ َع ِن ٱللذ‬
‫ِد ٰيَ ِر ُك ْم أَن تَبَ ّرو ُه ْم َوتُ ْق ِس ُط ٓو ۟ا إِلَ ْي ِه ْم ۚ إِ لن ل‬
َ ‫ٱلَ يُ ِح ّب ٱلْ ُم ْق ِس ِط‬
‫ين‬

Artinya ; Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil.

d. Penjelasan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi
kandungan Q.S An- Nisaa` 14;59
‫ٱل ْم ِر مِن ُك ْم ۖ َفِإن تَ ٰنَ َز ْعتُ ْم‬
َْ ‫ول َوأُ ۟ولِى‬
َ ‫وا ٱل ّر ُس‬ َّ ‫وا‬
۟ ‫ٱل َوأَ ِطي ُع‬ َ ‫ٰيَٓأَيّهَا ٱلّذ‬
۟ ‫ِين َءٓا َمنُ ٓو ۟ا أَ ِطي ُع‬
َ ‫اخ ِر ۚ َٰذل‬
‫ِك‬ ْ ‫ٱل َوٱلْيَ ْو ِم‬
ِ ٓ‫ٱل َء‬ ِّ ‫ون ِب‬
َ ُ‫ول إِن ُكنتُ ْم تُ ْؤ ِمن‬ ِّ ‫فِى َش ْى ٍءٓ َف ُردّو ُه إِلَى‬
ِ ‫ٱل َوٱل ّر ُس‬
ً ‫َخ ْي ٌر َوأَ ْح َس ُن َت ْأ ِو‬
‫يل‬
Artinya ; Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian,
yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)


lOMoARcPSD|19180758

Yang dimaksud dengan kalimat “kembali kepada Allah dan Rasul” menurut
mayoritas mufassir adalah mengembalikan segara urusan kepada tuntunan Al-
Qur`an dan Sunnah Rasul. Terlihat dalam ayat tersebut bahwa orang beriman
juga wajib taat kepada ulil amri, namun dalam ayat tersebut tidak disertai kata
athi`u/taalah kepada ulil amri (penguasa) adalah bersyarat, yaitu sepanjang
penguasa tersebut juga taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia

a. Penjelasan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-
Nahl/16:125!

‫ِى أَ ْح َس ُن‬
َ ‫يل َربّ َك بِٱلْ ِح ْك َم ِة َوٱلْ َم ْو ِع َظ ِة ٱلْ َح َسنَ ِة ۖ َو َٰجدِلْ ُهم بِٱللتِى ه‬
ِ ِ‫ْع إِلَ ٰى َسب‬
ُ ‫ٱد‬
َ ‫ُو أَ ْعلَ ُم بِٱلْ ُم ْهتَد‬
‫ِين‬ َ ‫ض لل َعن َسبِيلِهِۦ ۖ َوه‬ َ ‫ُو أَ ْعلَ ُم بِ َمن‬
َ ‫ۚ إِ لن َربل َك ه‬

Artinya ; “Serulah (manusia ) ke jalan (agama ) Tuhanmu dengan kebijaksanaan


dan pengajaran yang baik, dan berbantahlah (berdebatlah ) dengan mereka dengan
(jalan ) yang terbaik.

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar mengajak manusia kepada kebenaran
itu dengan cara hikmah. Termasuk ke dalam makna hikmah adalah cara
penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan cara
bertahap disesuaikan dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak
sekaligus. Ayat ini juga mengindisikan keharusan memahami kondisi sosio-
kultural masyarakat, termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syara`; maka ia bisa menjadi bagian yang
harus dilaksanakan termasuk perihal akhlak. Islam sangat menghargai budaya
suatu masyarakat. Menurut sejarah keberhasilan agama Islam dalam menyebarkan
ajarannya di nusantara karena Islam sangat menghormati budaya setempat bahkan
budaya setempat bisa dijadikan sumber hukum selama budaya itu tidak
menyimpang. Kalau pun adat lokal menyimpang, Islam mengajarkan kepada
umatnya agar mengubahnya tidak sekaligus melainkan seacara bertahap.

Kesimpulannya adat istidat dan budaya lokal dapat dijadikan sumber moral dalam
Hukum Islam selama tidak menyimpang.

b. Penjelasan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21!

‫اخ َر‬ ْ ‫ٱلَ َوٱلْيَ ْو َم‬


ِ ‫ٱل َء‬ ۟ ‫ان يَ ْر ُج‬
‫وا ل‬ ٌ ‫ٱلِ أُ ْس َوةٌ َح َسن‬
َ ‫َة لّ َمن َك‬ ‫ول ل‬ َ ‫للقَ ْد َك‬
ِ ‫ان لَ ُك ْم فِى َر ُس‬
ٔ ‫ٱلَ َكث‬
‫ِيرا‬ ‫َو َذ َك َر ل‬

Artinya ; “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber
akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki
daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan

Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)


lOMoARcPSD|19180758

amoral. Berbeda dengan akal manusia yang tidak memiliki daya tekan karena sifatnya
yang relatif sehingga moral yang dihasilkannya akan mengalami perubahan seiring
dengan perubahan waktu dan tempat. Hal ini dirasakan oleh manusia modern di mana
akhlak yang ditentukan oleh akal telah membuat kehilangan arah, orientasi hidup dan
tujuan luhur sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT.

3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya
a. ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13

b. Penjelasan potensi pengembangan teknologi menurut Q.S Al – Jaatsiyah 45;13


Para sarjana muslim berpendangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya
terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu
oleh Allah dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita
melalui Al-Qur`an dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia
tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka
dapatlah kita pahami, bahwa Al-Qur`an itu merupakan sumber pengetahuan dan
ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan suatu hasil teknologi telah melalaikan dari zikir dan
tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusian maka
ketika itu bukan hasil teknologi yang mesti ditolak, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu.
Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan mansuia dari jati diri
dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena itu
menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemiliharaan nilai-nilai
fitrahnya.

Sumber ; Buku Materi Pokok MKDU4221

Downloaded by Rinda Noviana (rindanoviana2911@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai