NIM ; 857517786
UPBJJ ; BANDUNG
Semester ;1
SOAL
Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada tempat
yang telah disediakan:
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.
a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS.
AlAhzab/33:21!
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah
45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
JAWABAN
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia
a. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-`Ankabut 29;45
Q.S.Al-`Ankabut 29;45 ;
lOMoARcPSD|25255036
Yang dimaksud dengan hukum syariat menurut para ulama adalah seperangkat
aturan yang berasal dari pembuat syariat (Allah SWT) yang berhubungan dengan
perbuatan manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau
ditinggalkan suatu larangan atau ditinggalkan suatu larangan atau yang
memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan. Berdasarkan ayat di
atas, perintah Allah SWT yang utama di antara ibadah-ibadah lain adalah
menegakan sholat. Karena orang senantiasa menegakan sholat secara khusuk dan
dengan mengharap Ridha Allah SWT maka ia akan terhindar dari perbuatan –
perbuatan keji dan munkar.
b. Penjelasan lima macam hukum Islam
a. Wajib
Yang disebut wajib adalah; suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh
seseorang, maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan
apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa. Salah satu
ayat yang secara tegas perintah Allah SWT untuk harus dikerjakan adalah
sebagai berikut firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183
برب ُك ْم
َ ت ٓ ٰ ظهُور ِه ْم ُذرّ يلت ُه ْم َوأ ْش َهدَ ُه ْم َع
ُ ْلى أنفُِسِ ِه ْم ألس ُ ك ِم ِۢن َب ِن ٓى َءادَ َم ِمِن َ َو ْإذ
َ أخ َذ َرب
ِ
ۖ
َ ِقولوا ْيو َم ْٱل ِق ٰ َي َِم ِة إنال ُكنال َعنْ ٰ َه َذا ٰ َغ ِفل
ين ۟ بلى ۛ َش ِه ْدنا ۛ َأن َت ۟
ٰ قالوا
Artinya ; Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anakanaka Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman); “Bukankan Aku ini
Tuhanmu?”. Mereka menjawab;”Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi”.(kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan ;”Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.
Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya
ketika belum lahir ke dunia (alam ruh) telah mengakui ke-esaan Allah
SWT. Maka dalam pandangan Islam pada dasarnya semua manusia
mempunyai potensi dan kualitas yang sama yaitu potensi bertauhid di
mana hal tersebut pernah dikukuhkan/diakui sebelumnya.
b. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang
mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan
kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan
diri sendir, individu dengan manusia dan masyarkatnya serta hubungan
antara individu dengan lingkungannya.
Ayat yang menerangkan prinsip keadilan ini adalah Q.S AlMaai`sudah;5/8
lOMoARcPSD|25255036
Dari ayat tersebut juga terlihat bahwa yang membedakan nilai manusia
dalam padangan Hukum Islam adalah bukan karena ras, warna kulit, dan
sisi lahiriyah lainnya, melainkan faktor ketaqwaanya.
f. Prinsip ta`awun (tolong-menolong)
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesam warga masyarakat harus saling
menolong demi tercapainya kemaslahatan bersama. Ayat yang menjadi
landasan prinsip tersebut adalah surat Al-Maa`idah/5 ; 2 ۟ تع َاو ُن
وا َعلى َ َو
نوا َع َلى ٱ ْلِ ْث ِم َو ْٱلع ُْد ٰ َو ِن
۟ ۚ ٱلبرّ َوٱلتل ْق َو ٰى ۖ َو َل ت َع َاو
Artinya ;”... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran...”
g. Prinsip tasamuh (toleransi)
Prinsip ini mengerjakan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada
umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. Toleransi
ini harus menjamin tidak dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam.
Di antara ayat yang menjelaskan prinsip ini adalah Q.S
AlMumtahanah/60;8.
يخ ِرجُو ُكم مّنْ ين َول ْمِ ِين ل ْم ٰيق ِتلو ُك ْم ِفِى ٱل ّد
َ لل ي ْن َه ٰى ُك ُم ٱُلل َع ِن ٱللِذ
ّط ٓو ۟ا إلي ِْه ْم ۚ إلن ٱَلل ُِيحِب
ُ ِِد ِٰير ُك ْم أن تبرّ و ُه ْم َوت ِْقس
ِ
َ ِْٱل ُم ْق ِسط
ين
Artinya ; Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orangorang yang berlaku adil.
d. Penjelasan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi
kandungan Q.S An- Nisaa` 14;59
lOMoARcPSD|25255036
a. Penjelasan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. AnNahl/16:125!
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar mengajak manusia kepada kebenaran
itu dengan cara hikmah. Termasuk ke dalam makna hikmah adalah cara
penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan cara
bertahap disesuaikan dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak
sekaligus. Ayat ini juga mengindisikan keharusan memahami kondisi
sosiokultural masyarakat, termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syara`; maka ia bisa menjadi bagian yang
harus dilaksanakan termasuk perihal akhlak. Islam sangat menghargai budaya
suatu masyarakat. Menurut sejarah keberhasilan agama Islam dalam menyebarkan
ajarannya di nusantara karena Islam sangat menghormati budaya setempat bahkan
budaya setempat bisa dijadikan sumber hukum selama budaya itu tidak
menyimpang. Kalau pun adat lokal menyimpang, Islam mengajarkan kepada
umatnya agar mengubahnya tidak sekaligus melainkan seacara bertahap.
Kesimpulannya adat istidat dan budaya lokal dapat dijadikan sumber moral dalam
Hukum Islam selama tidak menyimpang.
b. Penjelasan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS.
AlAhzab/33:21!
lOMoARcPSD|25255036
Artinya ; “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber
akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki
daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan
amoral. Berbeda dengan akal manusia yang tidak memiliki daya tekan karena sifatnya
yang relatif sehingga moral yang dihasilkannya akan mengalami perubahan seiring
dengan perubahan waktu dan tempat. Hal ini dirasakan oleh manusia modern di mana
akhlak yang ditentukan oleh akal telah membuat kehilangan arah, orientasi hidup dan
tujuan luhur sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT.
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya
a. ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13
Seandainya penggunaan suatu hasil teknologi telah melalaikan dari zikir dan
tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusian maka
ketika itu bukan hasil teknologi yang mesti ditolak, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu.
Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan mansuia dari jati diri
lOMoARcPSD|25255036
dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena itu
menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemiliharaan nilai-nilai
fitrahnya.