JAWABAN :
1. Yang di maksud dengan hukum syariat menurut para ulama adalah seperangkat aturan
yang berasal dari pembuat syariat ( Allah SWT ) yang berhubungan dengan perbuatan
manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau di tinggalkan suatu
larangan atau yang memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan.
Contoh Q.S. Al-‘Ankabut/29:45
َۗ
ْ َ ّٰللاُ يَ ْعلَ ُم َما ت
َصنَعُ ْون ب َواَق ِِم الص َّٰلوةَ اِنَّ الص َّٰلوةَ ت َ ْن ٰهى ع َِن ا ْلفَ ْحش َۤاءِ َوا ْل ُم ْنك َِر ََۗولَ ِذ ْك ُر ه
ّٰللاِ ا َ ْكبَ ُر ََۗو ه ِ اُتْلُ َما ٓ ا ُ ْوحِ َي اِلَ ْيكَ ِم َن ا ْل ِك ٰت
Artinya : Bacalah apa yang telah di wahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab ( Al Quran ) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari ( perbuatan – perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah ( shalat ) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat – ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
d. Makruh.
Satu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan maka
orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang
tersebut tidak mendapat siksa.
e. Mubah.
Yang di sebut Mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang
mengerjakan tidak mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.
3. tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam :
ُ ۡال َه ٰوى ع َِن يَ ۡن ِط٣ يُّ ۡو ٰحى َو ۡحى ا َِّّل ه َُو ا ِۡن٤
ق َو َما
Artinya : Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Karena semua pada hakikatnya adalah bersumber dari Allah maka mustahil kalau
apa yang beliau sampaikan itu bertetentangan dengan Al-Quran. Namun demikian
sebagai manusia ada perbuatan-perbuatan yang tidak masuk kategori perbuatan
hukum (syara’) dalam hal ini tidak wajib dijadikan landasan hukum dalam agama.
5. Perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara semuanya
Pemahaman konsep-konsep moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah
landasan penting dalam membahas nilai-nilai dan perilaku manusia di berbagai budaya
dan masyarakat. Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, setiap konsep
memiliki makna dan nuansa khusus yang berkaitan dengan budaya dan nilai-nilai yang
melingkupinya.
Dalam konteks Indonesia, istilah seperti susila dan budi pekerti menjadi penting dalam
menggambarkan norma-norma sosial yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.
Sementara itu, etika dan moral merupakan prinsip-prinsip yang melandasi perilaku
manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
Perbedaan dan kaitan antara konsep-konsep ini menciptakan kerangka kerja kompleks
untuk memahami nilai-nilai dan perilaku manusia.
Sementara moral dan etika sering kali didasarkan pada pemikiran rasional dan analisis filosofis,
susila dan budi pekerti berkaitan erat dengan norma-norma budaya dan tradisi yang melekat
dalam masyarakat.
Sementara itu, akhlak merujuk pada pandangan moral yang didasarkan pada ajaran agama
tertentu, dengan fokus pada kepatuhan pada nilai-nilai agama yang diakui. Dalam masyarakat
yang beragam seperti Indonesia, pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ini
penting untuk memahami keragaman nilai dan etika yang membentuk perilaku manusia.
Moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah konsep-konsep yang berkaitan dengan
perilaku dan nilai-nilai yang mengatur tindakan individu dalam berbagai budaya dan
masyarakat. Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan dan nuansa
khusus antara konsep-konsep ini. Dalam bahasa Indonesia, beberapa dari konsep-konsep ini
dapat memiliki pengertian yang serupa, namun dalam konteks yang lebih luas dan dalam
bahasa lain, perbedaan ini mungkin lebih jelas.
1. Moral
Moral adalah seperangkat prinsip atau aturan yang mengatur tindakan dan perilaku individu.
Moral biasanya didasarkan pada nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat dan seringkali
memiliki akar dalam agama, budaya, atau filsafat. Moral mencakup konsep benar dan salah,
serta mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan standar moral yang berlaku dalam
masyarakat. Perbedaan moral dapat muncul antara budaya, agama, dan individu.
2. Susila
Istilah "susila" lebih umum digunakan dalam budaya Indonesia dan merujuk pada etika atau
moral.
Susila melibatkan pandangan tentang perilaku yang baik dan benar sesuai dengan budaya dan
norma yang berlaku di Indonesia.
Nilai-nilai susila dapat mencakup kesopanan, rasa hormat, dan perilaku yang dianggap baik
dalam masyarakat.
3. Budi Pekerti
Budi pekerti adalah konsep yang mirip dengan etika dan moral, dan juga digunakan dalam
konteks budaya Indonesia.
Ini mencakup kualitas kepribadian dan perilaku yang dianggap baik dan dihargai dalam
masyarakat.
Budi pekerti sering melibatkan sikap seperti sopan santun, kesetiaan, dan kemurahan hati.
4. Etika
Etika adalah studi tentang apa yang dianggap baik dan benar dalam konteks perilaku manusia.
Ini mencakup analisis rasional tentang apa yang seharusnya dilakukan dan mengapa.
Etika sering berhubungan dengan pemikiran filosofis dan penelitian tentang prinsip-prinsip
moral yang mendasari tindakan manusia.
5. Akhlak
Akhlak adalah istilah dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam konteks Islam, tetapi
juga bisa merujuk pada moralitas dalam konteks yang lebih luas.
Ini mencakup prinsip-prinsip dan tindakan yang sesuai dengan keyakinan agama dan norma
moral yang diakui dalam Islam.
Konsep akhlak sering melibatkan kepatuhan pada Allah, keadilan sosial, dan pertimbangan etis
dalam setiap tindakan.
Kaitan antara semua konsep ini adalah mereka semua mengacu pada nilai-nilai, prinsip-prinsip,
dan norma yang mengatur perilaku manusia.
Mereka berusaha untuk membimbing individu dalam menjalani kehidupan yang baik, baik
dalam konteks sosial, budaya, maupun agama.
Perbedaan terletak pada latar belakang budaya, agama, atau filosofi di mana konsep ini
berkembang, serta fokusnya yang berbeda dalam aspek-aspek etika, moral, atau perilaku yang
dianggap penting dalam masing-masing kerangka kerja konsep tersebut.
Dalam masyarakat yang beragam seperti Indonesia, konsep-konsep ini dapat saling terkait dan
saling memengaruhi, menciptakan kerangka kerja yang kompleks untuk memahami dan
mengatur perilaku manusia.