Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMAD YAZID

NIM : 044751639
PRODI : S1 ILMU HUKUM
FAKULTAS : FHISIP
TUGAS 2
Pendidikan Agama Islam
Sesi 5 / Agama sebagai Sumber Moral dan Akhlak Mulia dalam Kehidupan

Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada
tempat yang telah disediakan:
1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45!
b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59!
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.
a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125!
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21!
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan
yang memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-
Jaatsiyah 45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk
manusia.
a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13
b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13
Selamat mengerjakan tugas
Jawaban
1. Hukum syariat Islam
a. Q.S. Al-’Ankabut/29:45
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ۤ ٰ َّ ‫ ٰلو ۗةَ اِ َّن‬5‫الص‬
ِ ‫ا ِء َو ْال ُم ْن َك‬5‫لوةَ تَ ْن ٰهى ع َِن ْالفَحْ َش‬5‫الص‬
 ُ ‫ ُر َۗو‬5َ‫ ِذ ْك ُر ِ اَ ْكب‬5َ‫ر ۗ َول‬5 ِ ‫اُ ْت ُل َمٓا اُوْ ِح َي اِلَ ْيكَ ِمنَ ْال ِك ٰت‬
َّ ‫ب َواَقِ ِم‬
َ‫يَ ْعلَ ُم َما تَصْ نَعُوْ ن‬
Artinya “ Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu
(Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu
lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan ”
Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca
Alquran dan mendirikan shalat. Shalat juga merupakan tiang agama dan Umat
Muslim yang mendirikan shalat akan mendapatkan ganjaran pahala dan
derajat mulia di sisi Allah Swt. Tidak hanya berupa amalan lahiriyah, shalat
juga menjadi ibadah yang menyangkut perkara batiniyah seseorang. Umat
Muslim yang memahami hakikat kedudukan shalat tidak melakukan perbuatan
keji dan mungkar seta menghindari dosa zina, judi, meminum khamr, dan lain
Allah Swt telah menjadikan shalat sebagai obat dari segala penyakit hati.
b. 5 macam hukum islam
1) Wajib
Merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang
meninggalkannya akan mendapat dosa. Hukum wajib terbagi menjadi
empat jenis berdasarkan bentuk kewajibannya, yakni :
a) Waktu pelaksanaannya
Wajib muthlaq, wajib yang tidak ditentukan waktu
pelaksanaannya. Seperti, meng-qadha puasa Ramadan yang
tertinggal atau membayar kafarah sumpah.
Wajib muaqqad, wajib yang pelaksanaannya ditentukan dalam
waktu tertentu dan tidak sah dilakukan di luar waktu yang
ditentukan.
b) Orang yang melaksanakannya
Wajib aini, kewajiban secara pribadi yang tidak mungkin
dilakukan atau diwakilkan orang lain. Misalnya, puasa dan salat.
Wajib kafa'i atau kifayah, kewajiban bersifat kelompok apabila
tidak seorang pun melakukannya maka berdosa semuanya dan jika
beberapa melakukannya maka gugur kewajibannya. Contohnya,
sholat jenazah.
c) Ukuran atau kadar pelaksanaannya
Wajib muhaddad, kewajiban yang harus sesuai dengan kadar yang
sesuai ketentuan, contohnya zakat.
Wajib ghairu muhaddad, kewajiban yang tidak ditentukan
kadarnya, misalnya menafkahi kerabat.
d) Kewajiban perintahnya
Wajib mu'ayyan, kewajiban yang telah ditentukan dan tidak ada
pilihan lain. Contohnya, membayar zakat dan salat lima waktu.
Wajib mukhayyar, kewajiban yang objeknya boleh dipilih antara
beberapa alternatif. Seperti, kafarat pelanggaran sumpah.
2) Sunah
Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun
tidak akan dosa bila ditinggalkan. Pembagian hukum sunnah
berdasarkan tuntutan untuk melakukannya di antaranya,
a) Sunah muakkad adalah perbuatan yang selalu dilakukan oleh nabi,
di samping ada keterangan yang menunjukkan bahwa perbuatan itu
bukanlah sesuatu yang fardhu. Contohnya, sholat witir.
b) Sunah ghairu mu'akad adalah sunnah yang dilakukan oleh nabi,
tetapi tidak tidak dilazimkan untuk berbuat demikian. Contohnya,
sunah 4 rakat sebelum dzuhur dan sebelum ashar.
3) Makruh
Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur
ulama mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu
perbuatan. Namun, larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil
yang menunjukkan haramnya perbuatan tersebut.
Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat
ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan
mendapat apa-apa bila tidak meninggalkannya. Para ulama membagi
makruh ke dalam dua bagian, yakni:
a) Makruh tahrim adalah sesuatu yang dilarang oleh syariat secara
pasti. Contohnya larangan memakai perhiasan emas bagi laki-laki.
b) Makruh tanzih adalah sesuatu yang diajurkan oleh syariat untuk
meninggalkannya, tetapi larangan tidak bersifat pasti. Contohnya
memakan daging kuda saat sangat butuh waktu perang.
4) Mubah
Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan
atau meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan
ganjaran pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.
Artinya jika sesuatu bersifat mubah, maka tidak ada pahala atau dosa
jika dilakukan. Ulama ushul fiqih membagi mubah dalam tiga jenis, di
antaranya:
a) Tidak mengandung mudharat (bahaya) apabila dilakukan atau
tidak. Contohnya, makan, minum, dan berpakaian
b) Tidak ada mudharat bila dilakukan, sementara perbuatan itu pada
dasarnya diharamkan. Misalnya, makan daging babi saat keadaan
darurat.
c) Sesuatu yang pada dasarnya bersifat mudharat, tetapi Allah SWT
memaafkan pelakunya. Contoh, mengerjakan pekerjaan haram
sebelum Islam.
5) Haram
Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT
dan rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang
yang meninggalkannya dijanjikan pahala. Menurut madzhab hanafi,
hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang tidak mengandung
keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak mempermudah dalam
menetapkan hukum haram.
Ada beberapa jenis haram yang dikelompokkan oleh jumhur ulama,
yaitu:
a) Al Muharram li dzatihi, sesuatu yang diharamkan oleh syariat
karena esensinya mengandung kemadharatan bagi kehidupan
manusia. Contoh makan bangkai, minum khamr, berzina.
b) Al Muharram li ghairihi, sesuatu yang dilarang bukan karena
kandungannya, tetapi karena faktor eksternal. Misalnya, jual beli
barang secara riba.
a. 7 macam prinsip hukum islam
1) Prinsip Tauhid: Yaitu Mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan
tidak menyembah sesuatu pun denganNya.
2) Prinsip Keadilan: Yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya.
3) Prinsip Amar Ma'ruf Nahi Munkar: Yaitu saling mengingatkan di dalam
kebaikan.
4) Prinsip Kebebasan: Yaitu Islam datang sebagai Rahmat bagi seluruh
alam dan tidak ada paksaan di dalamnya. Sehinga Islam disebarkan
dengan dakwah (Argumentasi).
5) Prinsip Persamaan: Yaitu di dalam pandangan Islam, semua sama. Yang
membedakan hanyalah ketakwaannya saja.
6) Prinsip Taawun: Yaitu prinsip saling tolong menolong di dalam
kebaikan.
7) Prinsip Toleransi: Yaitu prinsip di mana Islam menghormati perbedaan
yang ada.

b. isi kandungan An-Nisaa’/4:59

ِ ‫ ُر ُّدوهُ ِإلَى ٱهَّلل‬55َ‫ُول َوُأ ۟ولِى ٱَأْل ْم ِر ِمن ُك ْم ۖ فَِإن تَ ٰنَ َز ْعتُ ْم فِى َش ْى ٍء ف‬َ ‫ُوا ٱل َّرس‬ ۟ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َأ ِطيع‬
۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوَأ ِطيع‬
َ
ٰ
‫اخ ِر ۚ َذلِكَ خَ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ تَْأ ِوياًل‬ ْ ‫هَّلل‬ ُ ‫ُْؤ‬ ُ ُ
ِ ‫َوٱل َّرسُو ِل ِإن كنت ْم ت ِمنونَ بِٱ ِ َوٱليَوْ ِم ٱلْ َء‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Isi kandungan : Setiap umat muslim taat dan patuh kepada Allah SWT,
Rasul dan Ulil Amri (pemimpin) Terhadap Ulil Amri dalam ayat ini bersifat
mutlak apabila selama Ulil Amri tidak memerintahkan kepada yang
dilarangkan oleh Allah SWT.

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia.
a. sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125
 ‫ل ع َْن‬ َ ‫ك ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َّ 5 ‫ض‬ َ َّ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗنُ اِ َّن َرب‬
َ ِّ‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َرب‬
ُ ‫اُ ْد‬
َ‫َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Sumber moral dan ahlak menurut Surah An-Nahl ayat 125 adalah berdasarkan
Al-Quran dan Al-Hadits. Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita tunjukkan
harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah dalam Al-Hadits
b. peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21
‫اخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل َ َكثِيرًا‬ ۟ ‫لَّقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِى َرسُو ِل ٱهَّلل ِ ُأس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِّمن َكانَ يَرْ ج‬
ِ ‫ُوا ٱهَّلل َ َو ْٱليَوْ َم ٱلْ َء‬ َ
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Peranan agama / faedah sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS.
Al-Ahzab/33:21yaitu:
1. Di dalam diri Rasulullah itu ada suri teladan yang baik.
2. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah sebaik-baiknya
teladan (Uswatun Hasanah).
3. Jika kita mengharapkan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan beriman
pada hari kiamat, maka sebaiknya kita mengikuti nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wassalam.
3. Alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia berdasarkan QS. Al-
Jaatsiyah 45:13.
a. QS. Al-Jaatsiyah 45:13
ٍ َ‫ك َل َءا ٰي‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون‬ َ ِ‫ض َج ِميعًا ِّم ْنهُ ۚ ِإ َّن فِى ٰ َذل‬
ِ ْ‫ت َو َما فِى ٱَأْلر‬ ِ ‫َو َس َّخ َر لَ ُكم َّما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
Artinya: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir.
b. potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13 berasal dari apa
yang ada di bumi ciptaan Allah . dimana potensi pengembangan teknologi
merupakan ilmuan yang mengembangkannya dan itu berasal dari apa yang ada di
bumi. Semua itu diciptakan Allah guna manfaan dan kemaslahatan manusia. Dan
ini menggaruskan manusia bersyukur pada Allah.

Anda mungkin juga menyukai