TUGAS 2
Fardhu ‘ain: Perkara yang harus dikerjakan oleh seluruh kaum muslimin tanpa boleh
diwakilkan seperti salat, puasa, zakat, dan lainnya.
Fardhu kifayah: Suatu perkara wajib yang dapat gugur walaupun hanya satu orang
yang mengerjakan, namun jika satu daerah tidak ada yang mengerjakan maka
berdosalah seluruhnya. Contohnya mengurus jenazah.
2. Sunnah
• Hukum Sunnah merupakan perkara yang dikerjakan mendapatkan pahala, dan bila
ditinggalkan tidak berdosa. Sunnah juga terbagi menjadi dua, yaitu Sunnah mu’akkad dan
Sunnah ghairu muakkad.
Mu’akad adalah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan seperti salat tarawih,
salat hari raya, dan lainnya.
Ghairu Muakad adalah perkara sunnah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat,
seperti salat sunnah Rawatib dan perkara ibadah yang sifatnya insidensial.
3. Haram
• Haram merupakan perkara yang dikerjakan akan memperoleh dosa dan jika ditinggalkan
akan mendapatkan pahala. Perkara haram antara lain, berzina, berjudi, mengonsumsi
minuman keras dan lainnya. Menurut Jumhur para ulama, hukum haram terbagi 2 yaitu Al
Muharram lidzatihi, Al Muharram li ghairihi.
4. Makruh
• Makruh merupakan perkara yang dilarang tetapi larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak
ada dalil yang menunjukkan hukum haramnya. Makruh dibagi menjadi 2, yaitu:
Tahrim, sesuatu yang dilarang oleh syariat secara pasti contohnya, larangan memakai
perhiasan emas bagi laki-laki.
Tanzih, sesuatu yang dianjurkan oleh syariat untuk meninggalkannya, tetapi larangan tidak
bersifat pasti seperti memakan daging kuda saat sangat butuh di waktu perang.
5. Mubah
• Mubah merupakan perkara yang dikerjakan ataupun ditinggalkan tidak memberikan
ganjaran apapun baik dosa atau pahala. Hukum ini menjadi keringanan oleh Allah Swt
kepada umat Islam, seperti berdoa tidak menggunakan bahasa Arab.
D. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi
kandungan An-Nisaa’/4: 59 !
• Dalam surah An-Nisa ayat 59 menjelaskan Pengertian Taat
adalah mempercayai dan mentaati aturan Allah, Rasul dan Kaum
Ulama dengan menjadikan Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman
hidup.
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia.
A. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16: 125
2. Ayat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah hasanah (pengajaran
yang baik) dan jidal (debat) dengan cara baik.
3. Allah hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat hidayah atau
tidak adalah urusan Allah. Bukan kewajiban seorang dai.
4. Allah Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk.
Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah dan siapa yang mau menerimanya.
5. Ayat ini menenangkan Rasulullah dan para dai agar tidak sedih dan kecewa jika ada orang
yang menolak dakwah.
B. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21 !
• Dari ayat tersebut, Allah memperingatkan orang-orang munafik bahwa sebenarnya
mereka dapat memperoleh teladan yang baik dari Nabi SAW. Karena Rasulullah SAW
adalah seorang yang kuat imannya, berani, sabar, dan tabah menghadapi segala
macam cobaan, percaya sepenuhnya kepada segala ketentuan Allah, dan mempunyai
akhlak yang mulia.
Jika mereka (orang-orang munafik) bercita-cita ingin menjadi manusia yang baik,
berbahagia hidup di dunia dan di akhirat, tentulah mereka akan mencontoh perilaku
Rasulullah. Akan tetapi, perbuatan dan tingkah lakunya menunjukkan bahwa mereka
tidak mengharapkan ridho Allah dan segala macam bentuk kebahagiaan hakiki itu.
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan
fenomenanya, dan yang memerintahkan kepada manusia untuk
mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah 45: 13 menyatakan
bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
Artinya: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa
yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang berfiki