Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TUTORIAL ONLINE

TUGAS 2

MKDU4221 / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MIRZA RAIHAN PAMUGAR
NIM 051808079
PRODI MANAJEMEN
UPBJJ YOGYAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial online 2 ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama
Islam/MKDU4221

Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Manajemen bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Moch Charis Hidayat, M.Pd.I
selaku Tutor Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam/MKDU4221 yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, tugas yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas
ini.

Yogyakarta, 6 November 2023

Penulis
PEMBAHASAN
TUGAS TUTORIAL 2

SOAL TUGAS 2 :

Berikut adalah soal Tugas ke-2 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah pertanyaan dengan cermat
kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45!
2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara
semuanya!

JAWABAN :

1. Hukum syariat adalah segala ketentuan yang ditetapkan Allah Swt dan diwahyukan kepada
Rasulullah SAW. Bisa dilihat dalam Surat Al-Ankabut ayat 45. Menurut penuturan ulama,
ayat ini membahas tentang satu amalan yang dapat mencegah manusia dari perbuatan keji
dan munkar. Allah berfirman:
ْ َ ‫ه‬ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ٰ ْ َ َ ٰ َّ َّ َ ٰ َّ َ ٰ ْ َ َ َْ ُ ُ ُْ
َ‫اّٰلل َي ْع َل ُم ما‬
ُ ‫َۗو ه‬
َ ‫اّٰلل اك َب ُر‬
ِ ‫اتل َمآ ا ْو ِح َي ِاليك ِمن ال ِكت ِب وا ِق ِم الصلوةَۗ ِان الصلوة تنه ع ِن الفحشا ِۤء والمنك ِرَۗول ِذكر‬
ُ َ ُ َ ‫ى‬ َ

َ َُ ْ َ
)‫ ( العنكبوت‬٤٥ ‫تصنع ْون‬

“Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan
tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.
Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang
lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Al-'Ankabut/29:45)
Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca Alquran dan
mendirikanDisebutkan dalam buku Risalah Khotbah: Wasiat Taqwa Sepanjang Masa
karya Amin Farih, shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Shalat juga
merupakan tiang agama. Umat Muslim yang mendirikan shalat akan diberikan ganjaran
pahala dan derajat mulia di sisi Allah Swt. Tidak hanya berupa amalan lahiriyah, shalat
juga menjadi ibadah yang menyangkut perkara batiniyah seseorang. Apabila dilakukan
secara benar, shalat bisa menjauhkan seorang Muslim dari hal-hal yang dilarang dalam
Islam. Umat Muslim yang memahami hakikat kedudukan shalat seharusnya tidak
melakukan perbuatan keji dan mungkar lagi. Ia akan menghindari dosa zina, judi,
meminum khamr, dan lain sebagainya. Karena sejatinya, Allah Swt telah menjadikan shalat
sebagai obat dari segala penyakit hati. Umat Muslim yang mendirikannya akan mendapat
ketenangan, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut:
"Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah
penyejuk hatiku melalui ibadah sholat." (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
2. 5 Hukum Islam
- Wajib
Merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang
meninggalkannya akan mendapat dosa. Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis
berdasarkan bentuk kewajibannya, yakni kewajiban waktu pelaksanaannya, kewajiban
bagi orang melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau kadar pelaksanaannya, dan
kandungan kewajiban perintahnya.
- Sunah
Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun tidak akan dosa
bila ditinggalkan. Pembagian hukum sunnah berdasarkan tuntutan untuk
melakukannya di antaranya,
• Sunah muakkad adalah perbuatan yang selalu dilakukan oleh nabi, di samping ada
keterangan yang menunjukkan bahwa perbuatan itu bukanlah sesuatu yang fardhu.
Contohnya, sholat witir.
• Sunah ghairu mu'akad adalah sunnah yang dilakukan oleh nabi, tetapi tidak tidak
dilazimkan untuk berbuat demikian. Contohnya, sunah 4 rakat sebelum dzuhur dan
sebelum ashar.
- Makruh
Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama mendefinisikan
makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan. Namun, larangan tidak bersifat
pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya perbuatan tersebut. Artinya,
orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat ganjaran berupa pahala.
Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa bila tidak meninggalkannya.
Para ulama membagi makruh ke dalam dua bagian, yakni:
• Makruh tahrim adalah sesuatu yang dilarang oleh syariat secara pasti. Contohnya
larangan memakai perhiasan emas bagi laki-laki.
• Makruh tanzih adalah sesuatu yang diajurkan oleh syariat untuk meninggalkannya,
tetapi larangan tidak bersifat pasti. Contohnya memakan daging kuda saat sangat
butuh waktu perang.
- Mubah
Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan atau
meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan ganjaran pahala.
Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya. Artinya jika sesuatu bersifat mubah,
maka tidak ada pahala atau dosa jika dilakukan. Ulama ushul fiqih membagi mubah
dalam tiga jenis, di antaranya:
• Tidak mengandung mudharat (bahaya) apabila dilakukan atau tidak. Contohnya,
makan, minum, dan berpakaian
• Tidak ada mudharat bila dilakukan, sementara perbuatan itu pada dasarnya
diharamkan. Misalnya, makan daging babi saat keadaan darurat.
• Sesuatu yang pada dasarnya bersifat mudharat, tetapi Allah SWT memaafkan
pelakunya. Contoh, mengerjakan pekerjaan haram sebelum Islam.
- Haram
Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan rasulNya.
Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang meninggalkannya
dijanjikan pahala. Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi
yang tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak mempermudah
dalam menetapkan hukum haram.
3. Terdapat 7 prinsip umum dalam Islam diantarnya :
• Prinsip Tauhid
Prinsip ini merupakan pedoman ajaran Islam. Dalam prinsip ini, dinyatakan bahwa
seluruh manusia yang bernaung di bawah satu ketetapan yang sama yaitu ketetapan
tauhid yang tertulis dalam kalimat “La Ilaha Illa Allah” yang berarti tidak ada
Tuhan selain Allah. Berdasarkan prinsip ini, proses dan pelaksanaan hukum Islam
adalah ibadah. Prinsip ini tidak memperbolehkan terjadinya penuhanan antara
sesama manusia maupun makhluk lain. Menurut Al’Quran dan As-Sunah, prinsip
tauhid menginginkan dan memposisikan untuk menentukan hukum agar sesuai
dengan apa yang dikehendaki Allah.
• Prinsip Keadilan
Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang berisi perintah Allah kepada hamba-
Nya untuk berbuat adil seperti: Surat alMaidah ayat 8, Al-Hujarat ayat 9. Terdapat
kata al-adl yang merupakan sinonim dari al-mizan yang berarti
keseimbangan/moderasi dan al-qist yang memiliki arti keadilan. Istilah keadilan
dalam hukum Islam terdiri dari berbagai aspek, mulai dari keadilan dalam
hubungan antar individu dengan diri sendiri, masyarakat, hakim dan lain-lain.
Prinsip keadilan melahirkan norma yang menunjukan elastisitas hukum Islam
(murunah) atau dapat berbuat sesuai dengan ruang dan waktu(shalih li kulli zaman
wa makan) dan kemudahan dalam pelaksanaannya sebagai kelanjutan dari prinsip
keadilan (yusr wa raf’I al-haraj) yang berarti suatu persoalan dalam hukum Islam
jika sudah menyempit maka akan menjadi luas; dan sebaliknya apabila persoalan
tersebut meluas, maka persoalan tersbut akan menyempit kembali.
• Prinsip Amar Ma’ruf Nabi Munkar
Mengutip Hasbi Ash Shiddieqy, prinsip ini terlihat dalam peran negara terhadap
Islam. Oleh karena itu, negara dilarang memberi paksaan kepada masyarakat untuk
melakukan suatu hal sesuaidengan kehendak yang sewenang-wenang. Prinsip ini
menganggap hukum Islam digerakkan untuk mengatur umat manusia dengan
tujuan yang baik dan benar menurut Allah.31 Amar Ma’aruf Nabi Mungkar
dikategorikan bersumber pada wahyu dan penalaran yang logis yuridis.
• Prinsip Kebebasan
Prinsip kebebasan atau kemerdekaan ini menyatakan agar hukum Islam disebarkan
melalui penjelasan, demonstrasi, argumentasi bukan melalui paksaan. Dalam
prinsip hukum Islam, kebebasan memiliki arti luas yang mencangkup berbagai
aspek. Kebebasan yang tercangkup dalam hak asasi tidak boleh kontra dengan
kemaslahatan umum, aqidah dan lain-lain. Oleh karena itu, terdapat perbedaan arti
kata kebebasan antara hukum positif dan hukum Islam.
• Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan ini dapat kita lihat pada Konstitusi Madinah (al-Shahifah) yaitu
prinsip Islam yang menentang perbudakan dan penindasan dan penistaan antar
manusia. Prinsip ini adalah salah satu bagian signifikan pada pemeliharaan dan
peningkatan hukum Islam untuk menggerakan dan mengontrol sosial. Akan tetapi,
prinsip ini tidak mengontrol stratifikasi sosial. Hal ini lah yang membedakannya
dengan komunis. Salah satu bukti konkrit prinsip ini adalah penghapusan
perbudakan dan penindasan serta penistaan antar manusia. Hukum Islam menjamin
tidak adanya diskriminasi suku dan memandang semua manusia harus diperlakukan
sama di mata hukum. Dasar prinsip ini terdapat dalam Al-Qur’an pada Surat al-
Hujarat ayat 13, Surat al-Isra, ayat 70.
• Prinsip Ta’awun
Makna dari prinsip ini adalah agar manusia saling membantu sesama seperti yang
telah diarahkan prinsip tauhid yang menekankan hal meningkatkan kebaikan dan
ketaqwaan. Prinsip ini mengandung nilai mulia yang sangat tinggi dan diharapkan
tidak diabaikan oleh para umat Islam.
• Prinsip Toleransi
Toleransi yang dimaksud adalah toleransi dengan jaminan untuk tidak melanggar
hak-hak Islam dan umatnya. Toleransi disini hanya dapat diterima jika tidak
merugikan agama Islam. Ruang lingkup toleransi sangat luas dan tidak berhenti
pada lingkup ibadah saja tetapi meliputi segala ketentuan hukum Islam seperti
muamalah sipil, hukum pidana, ketetapan peradilan dan sebagainya.Toleransi atau
biasanya disebut tasamuh memiliki nilai yang lebih tinggi dari rukun dan damai.
Maksudnya adalah tidak hanya rukun dan damai, tetapi tidak memaksa dan tidak
merugikan sesama. Mengenai toleransi dan tasamuh, terdapat pada Surat
alMumtahanah ayat 8 dan ayat 9.
4. Posisi sunnah dalam Islam sebagai sumber hukum. Para ulama juga telah sepakat bahwa
dasar hukum Islam adalah Al-Qur'an dan sunnah. Dari segi urutan tingkatan dasar Islam,
sunnah menjadi dasar hukum Islam (tasyri'iyyah) kedua setelah Al-Qur'an. Hadis-hadis
Nabi dalam kaitannya dengan Alquran menurut Muhaimin dkk, mempunyai fungsi sebagai
berikut:
- Menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Alquran.
Maka dalam hal ini kedua-duanya samasama menjadi sumber hukum.
- Memberikan perincian dan penafsiran ayat-ayat Alquran yang masih
mujmal/global (bayan al-Mujmal), memberikan batasan terhadap hal-hal yang
masih belum terbatas di dalam Alquran (taqyid al-Mutlaq) memberikan
kekhususan (takhsis) ayat-ayat Alquran yang bersifat umum (takhsis al-'Am), dan
memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang masih rumit di dalam Alquran
(tashrih al-Mushkil).
- Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Alquran. Hal ini
berarti bahwa ketetapan hadis itu merupakan ketetapan yang bersifat tambahan hal-
hal yang tidak disinggung oleh Alquran dan hukum-hukum atau aturan-aturan itu
hanya berasaskan al-Hadith semata-mata.
5. Perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara semuanya
- Moral
Moral adalah seperangkat prinsip atau aturan yang mengatur tindakan dan perilaku
individu.Moral biasanya didasarkan pada nilai-nilai yang diterima dalam
masyarakat dan seringkali memiliki akar dalam agama, budaya, atau filsafat.
- Susila
Istilah "susila" lebih umum digunakan dalam budaya Indonesia dan merujuk pada
etika atau moral. Susila melibatkan pandangan tentang perilaku yang baik dan
benar sesuai dengan budaya dan norma yang berlaku di Indonesia. Nilai-nilai susila
dapat mencakup kesopanan, rasa hormat, dan perilaku yang dianggap baik dalam
masyarakat.
- Budi Pekerti
Budi pekerti adalah konsep yang mirip dengan etika dan moral, dan juga digunakan
dalam konteks budaya Indonesia. Ini mencakup kualitas kepribadian dan perilaku
yang dianggap baik dan dihargai dalam masyarakat.
- Etika
Etika adalah studi tentang apa yang dianggap baik dan benar dalam konteks
perilaku manusia. Ini mencakup analisis rasional tentang apa yang seharusnya
dilakukan dan mengapa. Etika sering berhubungan dengan pemikiran filosofis dan
penelitian tentang prinsip-prinsip moral yang mendasari tindakan manusia.
- Akhlak
Akhlak adalah istilah dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam konteks
Islam, tetapi juga bisa merujuk pada moralitas dalam konteks yang lebih luas.Ini
mencakup prinsip-prinsip dan tindakan yang sesuai dengan keyakinan agama dan
norma moral yang diakui dalam Islam.
Kaitan antara semua konsep ini adalah mereka semua mengacu pada nilai-nilai, prinsip-
prinsip, dan norma yang mengatur perilaku manusia.Mereka berusaha untuk membimbing
individu dalam menjalani kehidupan yang baik, baik dalam konteks sosial, budaya,
maupun agama.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Kemenag 2019
Artikel detikjabar, "5 Hukum dalam Islam dan Contohnya, Muslim Harus Tahu!"
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6181547/5-hukum-dalam-islam-dan-contohnya-
muslim-harus-tahu, Di akses 6 November 2023
Aspirasiku.id, https://metro.aspirasiku.id/pendidikan/84210737459/jelaskan-perbedaan-moral-
susila-budi-pekerti-etika-dan-akhlak-dan-kaitan-antara-semuanya-cek-
jawabannya?page=3, di akses 6 November 2023
Ismail dkk (2021), Risalah Khotbah: Wasiat Taqwa Sepanjang Masa, (Semarang : Alinea)
Kumparan.com, https://kumparan.com/berita-hari-ini/memahami-hukum-syariat-menurut-surat-
al-ankabut-ayat-45-tentang-perintah-shalat-1xVfJD64SrG/full, di akses 6 November 2023
Maureen Linus (2021), Prinsip-Prinsip Hukum Islam Dalam Ketatanegaraan Indonesia, Jurnal
Adigama Volume 4 Nomor 2
Mustopa, M. (2017). AL-SUNNAH DAN TAFSIR ALQURAN (Tinjauan tentang Fungsi dan
Posisi al-Sunnah dalam Tafsir Alquran). Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-
Hadis, 5(01),
Tahir P, Dini Handayani (2018), Hukum Islam, (Jakarta Timur:Sinar Grafika)

Anda mungkin juga menyukai