Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 2

1.Hukum syariat adalah segala ketentuan yang ditetapkan Allah Swt dan
diwahyukan kepada Rasulullah SAW. Cakupannya meliputi hukum publik
dan perorangan, akidah, serta ibadah yang bisa dijadikan pedoman bagi
umat manusia.Dalam Surat Al-Ankabut ayat 45. Menurut penuturan
ulama, ayat ini membahas tentang satu amalan yang dapat mencegah
manusia dari perbuatan keji dan munkar.
Surat Al-Ankabut ayat 45

َّ ُ‫ن ْٱلفَحْ شَاءُِ َو ْٱلمنك َُِر ُۖ َولَ ِذ ْكر‬


ُِ‫ٱّلل‬ ُِ ‫ع‬ َُٰ ‫صلَ َٰوُة َ ت َ ْن َه‬
َ ‫ى‬ َّ ‫ن ٱل‬ ُِ َ ‫ى إِلَيْكَُ مِنَُ ْٱل ِك َٰت‬
َّ ‫ب َوأَق ُِِم ٱل‬
َُّ ِ‫صلَ َٰوُة َ ُۖ إ‬ َُ ِ‫ٱتْلُ َماُ أوح‬
َُ‫صنَعون‬ َُّ ‫أ َ ْك َبرُ ُۖ َو‬
ْ َ ‫ٱّلل َي ْعلَمُ َمُا ت‬
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab
(Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat
Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang
lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca


Alquran dan mendirikan shalat. Disebutkan dalam buku Risalah Khotbah:
Wasiat Taqwa Sepanjang Masa karya Amin Farih, shalat dapat mencegah
perbuatan keji dan munkar.
2.5 Hukum dalam Islam dan contohnya :
1. Wajib
Merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang
meninggalkannya akan mendapat dosa.
Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis berdasarkan bentuk
kewajibannya, yakni kewajiban waktu pelaksanaannya, kewajiban bagi
orang melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau kadar
pelaksanaannya, dan kandungan kewajiban perintahnya.

a.Waktu pelaksanaannya
•Wajib muthlaq, wajib yang tidak ditentukan waktu pelaksanaannya.
Seperti, meng-qadha puasa Ramadan yang tertinggal atau membayar
kafarah sumpah.
•Wajib muaqqad, wajib yang pelaksanaannya ditentukan dalam waktu
tertentu dan tidak sah dilakukan di luar waktu yang ditentukan.

b.Orang yang melaksanakannya


•Wajib aini, kewajiban secara pribadi yang tidak mungkin dilakukan atau
diwakilkan orang lain. Misalnya, puasa dan salat.
•Wajib kafa'i atau kifayah, kewajiban bersifat kelompok apabila tidak
seorang pun melakukannya maka berdosa semuanya dan jika beberapa
melakukannya maka gugur kewajibannya. Contohnya, sholat jenazah.

C.Ukuran atau kadar pelaksanaannya


•Wajib muhaddad, kewajiban yang harus sesuai dengan kadar yang
sesuai ketentuan, contohnya zakat.
•Wajib ghairu muhaddad, kewajiban yang tidak ditentukan kadarnya,
misalnya menafkahi kerabat.
d.Kewajiban perintahnya
•Wajib mu'ayyan, kewajiban yang telah ditentukan dan tidak ada pilihan
lain. Contohnya, membayar zakat dan salat lima waktu.

2
•Wajib mukhayyar, kewajiban yang objeknya boleh dipilih antara
beberapa alternatif. Seperti, kafarat pelanggaran sumpah.

2. Sunah
Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun
tidak akan dosa bila ditinggalkan. Pembagian hukum sunnah berdasarkan
tuntutan untuk melakukannya di antaranya,

•Sunah muakkad adalah perbuatan yang selalu dilakukan oleh nabi, di


samping ada keterangan yang menunjukkan bahwa perbuatan itu
bukanlah sesuatu yang fardhu. Contohnya, sholat witir.
•Sunah ghairu mu'akad adalah sunnah yang dilakukan oleh nabi, tetapi
tidak tidak dilazimkan untuk berbuat demikian. Contohnya, sunah 4 rakat
sebelum dzuhur dan sebelum ashar.

3. Makruh
Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama
mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan.
Namun, larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang
menunjukkan haramnya perbuatan tersebut.
Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat
ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat
apa-apa bila tidak meninggalkannya.

Para ulama membagi makruh ke dalam dua bagian, yakni:


•Makruh tahrim adalah sesuatu yang dilarang oleh syariat secara pasti.
Contohnya larangan memakai perhiasan emas bagi laki-laki.
•Makruh tanzih adalah sesuatu yang diajurkan oleh syariat untuk
meninggalkannya, tetapi larangan tidak bersifat pasti. Contohnya
memakan daging kuda saat sangat butuh waktu perang.

3
4. Mubah
Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan
atau meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan
ganjaran pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.
Artinya jika sesuatu bersifat mubah, maka tidak ada pahala atau dosa jika
dilakukan.

Ulama ushul fiqih membagi mubah dalam tiga jenis, di antaranya:

- Tidak mengandung mudharat (bahaya) apabila dilakukan atau tidak.


Contohnya, makan, minum, dan berpakaian
- Tidak ada mudharat bila dilakukan, sementara perbuatan itu pada
dasarnya diharamkan. Misalnya, makan daging babi saat keadaan
darurat.
- Sesuatu yang pada dasarnya bersifat mudharat, tetapi Allah SWT
memaafkan pelakunya. Contoh, mengerjakan pekerjaan haram sebelum
Islam.

5. Haram
Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan
rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang
meninggalkannya dijanjikan pahala.
Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang
tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak
mempermudah dalam menetapkan hukum haram.

Ada beberapa jenis haram yang dikelompokkan oleh jumhur ulama, yaitu:
•Al Muharram li dzatihi, sesuatu yang diharamkan oleh syariat karena
esensinya mengandung kemadharatan bagi kehidupan manusia. Contoh
makan bangkai, minum khamr, berzina.

4
•Al Muharram li ghairihi, sesuatu yang dilarang bukan karena
kandungannya, tetapi karena faktor eksternal. Misalnya, jual beli barang
secara riba.

3.Penjelasan 7 Macam Prinsip-Prinsip Umum Hukum dalam Islam

Dikutip dari buku Ijtihad Maqasidi oleh A. Halil Thahir (2015), 7 macam
prinsip-prinsip hukum Islam yang dijadikan pokok seseorang dalam
berpikir, bertindah, dan sebagai berikut.

1. Prinsip Tauhid
Prinsip ini menegaskan bahwa seluruh bangunan hukum Islam adalah
bermuara pada mengesakan Tuhan, yaitu Allah SWT. Dengan prinsip
tauhid, pelaksanaan suatu hukum akan bermakana sebagai ibadah.

2. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan memiliki makna bahwa hukum Islam yang mengatur
persoalan manusia dari berbagai aspek harus dilandaskan pada keadilan
yang meliputi hubungan antara dirinya sendiri, masyarakat, maupun
dengan Allah SWT.

3. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar


Amar makruf nahi munkar memiliki arti hukum Islam yang ditegakkan
untuk menjadikan manusia dapat melaksanakan hal-hal secara baik dan
benar sesuai yang dikehendaki Allah SWT sehingga tidak terjadi
keburukan dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Prinsip al-Hurriyah (Kemerdekaan dan Kebebasan)


Prinsip ini mengandung makna bahwa hukum Islam tidak ada paksaan.
Artinya, manusia dapat menolak dan menerima hukum Islam namun
tetap harus bertanggung jawab akan keputusannya.

5
5. Prinsip Musawah (Persamaan)
Hukum dalam agama Islam tidak membedakan derajat, suku, ataupun
fisik dengan manusia lainnya. Semua manusia di hadapan Allah SWT
adalah sama. Adapun yang membedakannya adalah ketakwaan.

6. Prinsip Al-Ta’awun (Tolong Menolong) dan Al-Shura (Musyawarah)


Prisip ini menjelaskan dalam menjalani hidup ini, sesama manusia
hendaknya saling tolong-menolong, saling bahu-membahu baik dalam
ranah sosial, hukum, dan lainnya. Dalam melakukan ijtihad (penggalian
hukum Islam), sebaiknya dilakukan secara jama'i (kolektif) dengan
melibatkan setiap pihak yang kompeten dalam bidangnya, serta bidang-
bidang yang ada keterkaitan dengan permasalhan yang akan dikaji status
hukumnya.

7. Prinsip Al-Tasamuh (Toleransi)


Prinsip toleransi menegaskan bahwa pebedaan pandangan dalam melihat
sebuah hukum, karena perbedaan teori, metode dan pendekatan yang
dipakai dalam penggalian hukum Islam hendaknya masing-masing
berlapang dada menerimanya sebagai keniscayaan dalam realitas
kehidupan yang plural.

6
4.Sunnah disebut sebagai salah satu sinonim hadist, selain khabar dan
atsar. Sunnah menurut bahasa banyak artinya, diantaranya sirotul
mutaba'ah (suatu perjalanan yang diikuti), baik dinilai perjalanan baik
atau perjalanan buruk.Sunnah menurut ulama maw'izhah adalah segala
sesuatu yang datang dari nabi dan sahabat. Sedangkan bid'ah adalah
antonim dari sunnah, yaitu sesuatu yang tidak datang dari keduanya.

Jika ada pertanyaan untuk jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-
Qur’an. Maka jawabannya adalah keduanya saling terikat dan terkait.
Penjabarannya adalah sebagai berikut.
1. Posisi Sunnah
Posisi sunnah dalam Islam sebagai sumber hukum. Para ulama juga telah
berkonsensus dasar hukum Islam adalah Al-Qur'an dan sunnah. Dari segi
urutan tingkatan dasar Islam, sunnah menjadi dasar hukum Islam
(tasyri'iyyah) kedua setelah Al-Qur'an.

2. Fungsi Sunnah
Sunnah berfungsi sebagai penjelas atau tambahan terhadap Al-Qur'an.
Tentunya pihak penjelas diberikan peringkat kedua setelah pihak yang
dijelaskan.
Teks Al-Qur'an sebagai pokok asal, sedangkan sunnah sebagai penjelas
(tafsir) yang dibangun karenannya. Dengan demikian, segala uraian dalam
sunnah berasal dari Al-Qur'an.
Al-Qur'an mengandung segala permasalahan secara paripurna dan
lengkap, baik menyangkut masalah duniawi maupun ukhrawi.

7
5.Dalam bahasa Indonesia, beberapa dari konsep-konsep ini dapat
memiliki pengertian yang serupa, namun dalam konteks yang lebih luas
dan dalam bahasa lain, perbedaan ini mungkin lebih jelas.

1. Moral
Moral adalah seperangkat prinsip atau aturan yang mengatur tindakan
dan perilaku individu.
Moral biasanya didasarkan pada nilai-nilai yang diterima dalam
masyarakat dan seringkali memiliki akar dalam agama, budaya, atau
filsafat.
Moral mencakup konsep benar dan salah, serta mengarahkan individu
untuk bertindak sesuai dengan standar moral yang berlaku dalam
masyarakat. Perbedaan moral dapat muncul antara budaya, agama, dan
individu.

2. Susila
Istilah "susila" lebih umum digunakan dalam budaya Indonesia dan
merujuk pada etika atau moral.Susila melibatkan pandangan tentang
perilaku yang baik dan benar sesuai dengan budaya dan norma yang
berlaku di Indonesia.Nilai-nilai susila dapat mencakup kesopanan, rasa
hormat, dan perilaku yang dianggap baik dalam masyarakat.

3. Budi Pekerti
Budi pekerti adalah konsep yang mirip dengan etika dan moral, dan juga
digunakan dalam konteks budaya Indonesia.Ini mencakup kualitas
kepribadian dan perilaku yang dianggap baik dan dihargai dalam
masyarakat.Budi pekerti sering melibatkan sikap seperti sopan santun,
kesetiaan, dan kemurahan hati

8
4. Etika
Etika adalah studi tentang apa yang dianggap baik dan benar dalam
konteks perilaku manusia.
Ini mencakup analisis rasional tentang apa yang seharusnya dilakukan dan
mengapa.
Etika sering berhubungan dengan pemikiran filosofis dan penelitian
tentang prinsip-prinsip moral yang mendasari tindakan manusia.

5. Akhlak
Akhlak adalah istilah dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam
konteks Islam, tetapi juga bisa merujuk pada moralitas dalam konteks
yang lebih luas.Konsep akhlak sering melibatkan kepatuhan pada Allah,
keadilan sosial, dan pertimbangan etis dalam setiap tindakan.

Perbedaan terletak pada latar belakang budaya, agama, atau filosofi di


mana konsep ini berkembang, serta fokusnya yang berbeda dalam aspek-
aspek etika, moral, atau perilaku yang dianggap penting dalam masing-
masing kerangka kerja konsep tersebut.

Anda mungkin juga menyukai