Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Rizal Tanggal : 06 November 2023

NIM : 050274287 Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam


PRODI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Puspa Mia W.

JAWABAN TUGAS AGAMA

1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S Al -


Ankabut/ 29 : 45

Jawab

Isi ayat ini berisi tentang sholat mencegah perbuatan keji dan munkar.Di
dalam Surat Al Ankabut, Allah Swt menggunakan analogi labalaba untuk
menggambarkan sifat orang kafir. Laba laba yang membangun rumah
yang lemah merupakan simbol dari kelemahan keyakinan orang kafir. Hal
ini mengingatkan kita sebuah keyakinan yang kuat akan membangun
fondasi yang kokoh dalam kehidupan seseorang.

Perintah Membaca dan Menghayati Al - Quran

Ayat ke 45 dari surat al Ankabut ini menyampaikan perintah Allah SWT


kepada nabi Muhammad S AW, sejatinya juga ditujukan kepada seluruh
umat muslim. Perintah tersebut adalah untuk selalu membaca memahami
dan mengamalkan Alqur'an.

2. Sebutkan Dan jelaskan Lima macam Hukum Islam

Jawab

A. Wajib

Wajib merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang
meninggalkan akan mendapat dosa. Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis
berdasarkan pada kewajibannya yakni kewajiban waktu pelaksanaannya,
kewajiban bagi orang yang melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau pada
pelaksananya, dan kandungan kewajiban perintahnya

• Wajib muthlaq, wajib yang tidak ditentukan waktu pelaksanaannya.


Seperti, meng-qadha puasa Ramadan yang tertinggal atau
membayar kafarah sumpah.
• Wajib muaqqad, wajib yang pelaksanaannya ditentukan dalam
waktu tertentu dan tidak sah dilakukan di luar waktu yang
ditentukan.

Orang yang melaksanakannya

• Wajib aini, kewajiban secara pribadi yang tidak mungkin dilakukan


atau diwakilkan orang lain. Misalnya, puasa dan salat.
• Wajib kafa'i atau kifayah, kewajiban bersifat kelompok apabila tidak
seorang pun melakukannya maka berdosa semuanya dan jika
beberapa melakukannya maka gugur kewajibannya. Contohnya,
sholat jenazah.

Ukuran atau kadar pelaksanaannya

• Wajib muhaddad, kewajiban yang harus sesuai dengan kadar yang


sesuai ketentuan, contohnya zakat.
• Wajib ghairu muhaddad, kewajiban yang tidak ditentukan
kadarnya, misalnya menafkahi kerabat.

Kewajiban perintahnya

• Wajib mu'ayyan, kewajiban yang telah ditentukan dan tidak ada


pilihan lain. Contohnya, membayar zakat dan salat lima waktu.
• Wajib mukhayyar, kewajiban yang objeknya boleh dipilih antara
beberapa alternatif. Seperti, kafarat pelanggaran sumpah.

B. Sunah

Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun


tidak akan dosa bila ditinggalkan. Pembagian hukum sunnah berdasarkan
tuntutan untuk melakukannya di antaranya,

• Sunah muakkad adalah perbuatan yang selalu dilakukan oleh nabi,


di samping ada keterangan yang menunjukkan bahwa perbuatan
itu bukanlah sesuatu yang fardhu. Contohnya, sholat witir.
• Sunah ghairu mu'akad adalah sunnah yang dilakukan oleh nabi,
tetapi tidak tidak dilazimkan untuk berbuat demikian. Contohnya,
sunah 4 rakat sebelum dzuhur dan sebelum ashar.
C. Makruh

Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama


mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan.
Namun, larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang
menunjukkan haramnya perbuatan tersebut.

Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat


ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat
apa-apa bila tidak meninggalkannya.

Para ulama membagi makruh ke dalam dua bagian, yakni:

• Makruh tahrim adalah sesuatu yang dilarang oleh syariat secara


pasti. Contohnya larangan memakai perhiasan emas bagi laki-laki.
• Makruh tanzih adalah sesuatu yang diajurkan oleh syariat untuk
meninggalkannya, tetapi larangan tidak bersifat pasti. Contohnya
memakan daging kuda saat sangat butuh waktu perang.

D. Mubah

Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan


atau meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan
ganjaran pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.

Artinya jika sesuatu bersifat mubah, maka tidak ada pahala atau dosa jika
dilakukan.

Ulama ushul fiqih membagi mubah dalam tiga jenis, di antaranya:

- Tidak mengandung mudharat (bahaya) apabila dilakukan atau tidak.


Contohnya, makan, minum, dan berpakaian
- Tidak ada mudharat bila dilakukan, sementara perbuatan itu pada
dasarnya diharamkan. Misalnya, makan daging babi saat keadaan
darurat.
- Sesuatu yang pada dasarnya bersifat mudharat, tetapi Allah SWT
memaafkan pelakunya. Contoh, mengerjakan pekerjaan haram sebelum
Islam.

E.. Haram
Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan
rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang
meninggalkannya dijanjikan pahala.

Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang
tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak
mempermudah dalam menetapkan hukum haram.

Ada beberapa jenis haram yang dikelompokkan oleh jumhur ulama, yaitu:

• Al Muharram li dzatihi, sesuatu yang diharamkan oleh syariat


karena esensinya mengandung kemadharatan bagi kehidupan
manusia. Contoh makan bangkai, minum khamr, berzina.
• Al Muharram li ghairihi, sesuatu yang dilarang bukan karena
kandungannya, tetapi karena faktor eksternal. Misalnya, jual beli
barang secara riba.

3. Sebutkan dan jelaskan tujuh prinsip hukum dalam Islam.

Jawab :

A. Prinsip Tauhid

Prinsip tahu hit menegaskan bahwa seluruh bangunan hukum Islam adalah
bermuara pada mengesankan Tuhan, yaitu Allah SWT. Dengan prinsip tahu hit
pelaksanaan suatu hukum akan bermakna sebagai ibadah.

B. Prinsip Keadilan

Keadilan memiliki makna bahwa hukum Islam yang mengatur persoalan


manusia dari sebagai aspek harus dilandaskan pada keadilan yang meliputi
hubungan antara dirinya sendiri, masyarakat, maupun dengan Allah Swt.

C. Prinsip Makruf Nahi Munkar

Amar Ma'ruf Nahi munkar memiliki arti hukum Islam yang ditegakkan untuk
menjadikan manusia dapat melaksanakan hal hal secara baik dan benar sesuai
dengan yang dikendaki oleh Allah SWT sehingga tidak menjadi keburukan dalam
kehidupan bermasyarakat.

D. Prinsip Al Hurriyah
Prinsip ini mengandung makna bahwa hukum Islam tidak ada paksaan. Adanya
manusia dapat menolak dan menerima hukum Islam namun tetap bertanggung
jawab atas keputusannya.

E. Prinsip Musawah

Hukum dalam agama Islam tidak membedakan derajat, suku, ataupun fisik
dengan manusia lainnya. Sama manusia dihadapan Allah Swt adalah sama.
Adapun yang membedakan nya adalah ketaqwaan.

F. Prinsip Al Ta'awun

Prinsip ini menjelaskan dalam menjalani hidup ini, sesama manusia hendaknya
saling tolong menolong saling bahu membahu dalam ranah sosial, hukum, dan
lainnya. Dalam melakukan pengadaan hukum Islam, sebaiknya dilakukan secara
Jama' i , sama dengan melibatkan setiap pihak yang kompeten dalam
bidangnya.

G. Prinsip Al Tasamuh

Prinsip toleransi menegaskan bahwa perbedaan pandangan dalam melihat


sebuah hukum, karena perbedaan teori, metode dan pendekatan Dipakai Dela
Penggalian hukum Islam hendaknya masing masing berlapang dada
menerimanya sebagai keniscayaan dalam realitas kehidupan yang plural.

4. Fungsi Kedudukan Sunnah terhadap Al Quran

Jawab :

Fungsi Sunnah

Secara fungsi, sunnah beroperasi sebagai medium penjelasan yang mendetil


kan isi Al-Quran. Seperti yang tertuang dalam surat al An am ayat 38, aku ran
menyajikan sebuah dokumen yang komprehensif dan paripurna mengenal
segala aspek kehidupan. Tetapi untuk memperdalam pemahaman dan praktik
sehari-hari sudah berperan sebagai penjelasan yang lebih spesifik dan aplikatif

Sunnah Sebagai Tafsiran dan Pengembangan Hukum


Sunnah menjelaskan dan menafsirkan isi Al-Quran dengan mendetil, sekaligus
menjadi sumber untuk pengembangan hukum Islam. Senang memberi Arahan
praktis tentang bagaimana hukum yang terkadang disajikan secara umum
dalam Al-Quran dapat dijalankan dalam konteks yang lebih spesifik dan
Kontemporer

5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budipekerti, etika, dan Akhlaq dan kaitan
antara semuanya.

Jawab :

• Moral: Moral merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang


mengatur perilaku manusia dalam masyarakat. Moral mencakup
nilai-nilai yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dan
membentuk dasar dari tindakan dan keputusan seseorang. Moral
bersifat subjektif dan dapat berbeda antara individu, budaya, atau
agama.
• Susila: Susila adalah istilah yang digunakan dalam budaya
Indonesia untuk merujuk pada perilaku yang baik, sopan, dan sesuai
dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Susila
mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, dan tanggung
jawab.
• Budi Pekerti: Budi pekerti adalah istilah yang digunakan dalam
budaya Indonesia untuk merujuk pada sikap dan perilaku yang baik,
terutama dalam hubungan sosial. Budi pekerti mencakup nilai-nilai
seperti keramahan, kesopanan, dan kebaikan hati.
• Etika: Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau
salah, baik atau buruk, dalam konteks moral. Etika mencakup
prinsip-prinsip dan teori-teori yang digunakan untuk memahami
dan mengevaluasi tindakan manusia. Etika berfokus pada
pertimbangan rasional dan refleksi moral.
• Akhlak: Akhlak adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk
merujuk pada perilaku yang baik dan moralitas yang tinggi. Akhlak
mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.
Akhlak juga mencakup aspek spiritual dan hubungan manusia
dengan Tuhan.

Kaitan Antara Semuanya


Semua konsep tersebut berkaitan erat dan saling melengkapi dalam
membentuk perilaku manusia yang baik dan moral. Berikut adalah kaitan
antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak:

• Moral, susila, dan budi pekerti adalah konsep yang berkaitan dengan
perilaku yang baik dan sesuai dengan norma-norma sosial dalam
masyarakat. Ketiganya mencakup nilai-nilai yang dianggap penting
dalam membentuk karakter dan sikap yang baik.

• Etika adalah studi tentang moral dan memberikan kerangka kerja


untuk memahami dan mengevaluasi tindakan manusia. Etika
membantu kita memahami prinsip-prinsip moral yang mendasari
perilaku dan memberikan pedoman dalam mengambil keputusan
moral.

• Akhlak adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik


dalam konteks agama, terutama dalam Islam. Akhlak mencakup
nilai-nilai moral dan spiritual yang membentuk karakter dan
hubungan manusia dengan Tuhan.

Secara keseluruhan, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah
konsep-konsep yang saling terkait dan membantu manusia dalam
mengembangkan perilaku yang baik, moral, dan sesuai dengan nilai-nilai
yang dianggap penting dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai