Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KODE : MKDU4221

DISUSUN OLEH :

MARSYA SASMITHA MAKALALAG

NIM : 859956302

MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS FKIP

PROGRAM STUDI S1 PGSD


1. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Al-Quran surah Al-Ankabut ayat 45
bahwa hukum syariat yang berisi hukum dan aturan dalam menjalani kehidupan di dunia
ini, merupakan panduan yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan yang ada harus
mengikuti aturan yang ada dalam kitab Al-Quran dan aturan islam. Contohnya adalah
perintah membaca kitab Al-Quran dan perintah untuk melaksanakan sholat untuk
mencegah dari perbuatan yang tidak baik, keji dan mungkar yang di larang oleh agama
karena saat kita sholat berarti kita mengingat Allah dan di harapkan kita memperhatikan
apa yang kita lakukan karena Allah melihat kita.

2. 1. Wajib (Fardhu)
Wajib atau fardhu merupakan status hukum yang harus dilakukan oleh mereka yang memenuhi
syarat-syarat wajibnya. Syarat wajib yang dimaksud adalah orang yang sudah mukallaf, yaitu seorang
muslim yang sudah dewasa dan berakal sehat. Jika kita mengerjakan perkara yang wajib,
maka akan mendapat pahala. Namun bila ditinggalkan maka akan mendapat dosa. Beberapa
contoh ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam adalah shalat 5 waktu dan puasa
Ramadhan. Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum wajib, yaitu:

 Fardhu ‘ain : yaitu hal yang harus dilakukan oleh semua orang muslim yang sudah
memenuhi syarat tanpa terkecuali

 Fardhu kifayah : yaitu hal yang harus dilakukan oleh muslim mukallaf, namun jika sudah ada
yang melakukannya, maka tidak menjadi wajib lagi bagi yang lain. Contohnya adalah
shalat jenazah.

2. Sunnah

Sunnah atau sunnat adalah perkara yang dianjurkan bagi umat Islam. Artinya, jika
dikerjakan maka akan mendapatkan pahala, namun jika tidak dikerjakan tidak apa-apa.
Sebagai muslim, kita sangat dinajurkan untuk mengerjakan amalan ibadah sunnah yang
jumlahnya sangat banyak sekali agar kita bisa mendapatkan pahala. Contoh amalan
sunnah yaitu sholat sunnah, puasa Senin Kamis dan lain-lain. Jika dibagi lagi, terdapat
dua pembagian sifat hukum sunnah, yaitu :

 Sunnah mu’akad : yaitu perkara amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi
Muhammad SAW

 Sunnah ghairu mu’akad : yaitu perkara amalan sunnah yang hanya dianjurkan saja

3. Mubah
Mubah artinya adalah boleh. Dalam Islam, mubah merupakan sebuah hukum dimana
seorang muslim boleh mengerjakan suatu perkara, tanpa mendapat pahala dan dosa. Hal
ini lebih condong pada aktivitas dan kegiatan duniawi. Contoh perkara mubah antara
lain adalah makan, minum dan lain-lain.

4. Makruh
Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan. Jika dilakukan tidak
berdosa namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Artinya, makruh adalah perbuatan yang
sebaiknya dihindari meski jika dilakukan tidak mendapat dosa, namun sebaiknya tidak
dilakukan. Contoh perbuatan makruh adalah makan sambil berdiri atau berkumur saat sedang
berpuasa
.
5. Haram
Haram adalah suatu hal yang dilarang dan tidak boleh dilakukan oleh umat Islam. Haram
termasuk status hukum dimana sebuah perkara tidak boleh dikerjakan. Jika dilakukan maka
akan mendapat dosa. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita menjauhi hal hal dan
perbuatan yang haram karena bisa mendekatkan kita dengan siksa api neraka. Beberapa contoh
perbuatan haram adalah perbuatan maksiat seperti zina, main judi, fitnah, makan dading
babi, mencuri dan lain-lain yang harus kita hindari.

3. 1. Prinsip Tauhid

Prinsip ini menegaskan bahwa seluruh bangunan hukum Islam adalah bermuara pada
mengesakan Tuhan, yaitu Allah SWT. Dengan prinsip tauhid, pelaksanaan suatu
hukum akan bermakana sebagai ibadah.

2. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan memiliki makna bahwa hukum Islam yang mengatur persoalan
manusia dari berbagai aspek harus dilandaskan pada keadilan yang meliputi hubungan
antara dirinya sendiri, masyarakat, maupun dengan Allah SWT

3. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar

Amar makruf nahi munkar memiliki arti hukum Islam yang ditegakkan untuk
menjadikan manusia dapat melaksanakan hal-hal secara baik dan benar sesuai yang
dikehendaki Allah SWT sehingga tidak terjadi keburukan dalam kehidupan
bermasyarakat.

4. Prinsip al-Hurriyah (Kemerdekaan dan Kebebasan)

Prinsip ini mengandung makna bahwa hukum Islam tidak ada paksaan. Artinya,
manusia dapat menolak dan menerima hukum Islam namun tetap harus bertanggung
jawab akan keputusannya.

5. Prinsip Musawah (Persamaan)

Hukum dalam agama Islam tidak membedakan derajat, suku, ataupun fisik dengan
manusia lainnya. Semua manusia di hadapan Allah SWT adalah sama. Adapun yang
membedakannya adalah ketakwaan.

6. Prinsip Al-Ta’awun (Tolong Menolong) dan Al-Shura (Musyawarah)

Prisip ini menjelaskan dalam menjalani hidup ini, sesama manusia hendaknya saling
tolong-menolong, saling bahu-membahu baik dalam ranah sosial, hukum, dan lainnya.
Dalam melakukan ijtihad (penggalian hukum Islam), sebaiknya dilakukan secara
jama'i (kolektif) dengan melibatkan setiap pihak yang kompeten dalam bidangnya,
serta bidang-bidang yang ada keterkaitan dengan permasalhan yang akan dikaji status
hukumnya.

7. Prinsip Al-Tasamuh (Toleransi)

Prinsip toleransi menegaskan bahwa pebedaan pandangan dalam melihat sebuah


hukum, karena perbedaan teori, metode dan pendekatan yang dipakai dalam
penggalian hukum Islam hendaknya masing-masing berlapang dada menerimanya
sebagai keniscayaan dalam realitas kehidupan yang plural.

4. Keududukan hukum al-sunnah dalam Al-Quran adalah sebagai sumber hukum Islam
yang kedua setelah Al-Quran, dan berfungsi untuk menjelaskan keumuman Al-Quran.

5. Moral:

Moral merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur perilaku manusia
dalam masyarakat.Moral mencakup nilai-nilai yang dianggap benar atau salah, baik atau
buruk, dan membentuk dasar dari tindakan dan keputusan seseorang.Moral bersifat
subjektif dan dapat berbeda antara individu, budaya, atau agama.

- Susila:

Susila adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada
perilaku yang baik, sopan, dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.Susila mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, dan tanggung
jawab.

- Budi Pekerti:

Budi pekerti adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada
sikap dan perilaku yang baik, terutama dalam hubungan sosial.Budi pekerti mencakup
nilai-nilai seperti keramahan, kesopanan, dan kebaikan hati.

- Etika:

Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dalam
konteks moral.Etika mencakup prinsip-prinsip dan teori-teori yang digunakan untuk
memahami dan mengevaluasi tindakan manusia. Etika berfokus pada pertimbangan
rasional dan refleksi moral.

- Akhlak:

Akhlak adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk merujuk pada perilaku yang
baik dan moralitas yang tinggi.Akhlak mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan,
dan kasih sayang. Akhlak juga mencakup aspek spiritual dan hubungan manusia dengan
Tuhan.

Secara keseluruhan, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah konsep-konsep
yang saling terkait dan membantu manusia dalam mengembangkan perilaku yang baik,
moral, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai