NIM : 857372119
1. Hukum adalah seperangkat aturan yang berasal dari pembuat syari’at (Allah
SWT) yang berhubungan dengan perbuaan manusia, yang menunuk agar
dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan suatu larangan atau yang
memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan. Pada ayat
tersebut berisi tuntutan Allah agar shalat itu dikerjakan, maka hal tersebut
kemudian disebut dengan hukum syari’at.
4. Ketaatan hukum di dalam surat QS. An Nisa ayat: 59 ini adalah kalimat
perintah untuk taat kepada Allah dan Rasulullah yang bersifat mutlak dan
taat kepada pemimpin yang tidak bersifat mutlak. Akan tetapi apabila
perintah pemimpin itu dalam hal kebaikan maka kita wajib mentaatinya.
5. Adapun posisi sunnah Rasul SAW terhadap Al Qur’an ditinjau dari segi
materi hukum yang erkandung di dalamnya secara umum para ulama
membagi menjadi 3 macam diantaranya:
1. Menguatkan (Muakkid) hukum suatu peristiwa yang telah ditetapkan
hukumnya di dalam Al Qur’an.
2. Memberikan penjelasan terhadap ayat-ayat Al Qur’an maksudnya
memberikan perincian terhadap ayat-ayat yang masih global, membatasi
kemutlakannya, dan mengkhususkan atas ayat yang masih bersifat
umum.
3. Menciptakan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al Qur’an.
6. Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar kita mengajak manusia kepada
kebenaran itu dengan cara hikmah. Maksudnya dengan cara penyampaian
yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan cara bertahap
disesuaikan dengan kemampuan dan dilakukan tidak sekaligus. Ayat ini
juga mengindikasikan keharusan memahami kondisi sosio-kultural
masyarakat, termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syara’, maka ia bisa menjadi bagian
yang harus kita laksanakan termasuk perihal akhlak.