Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lina Hidayat

NIM : 857372119

Program Studi : S1 PGSD


Semester :1

Tugas Tutorial 2 Mata Kuliah PAI MKWU4101


Universitas Terbuka

1. Hukum adalah seperangkat aturan yang berasal dari pembuat syari’at (Allah
SWT) yang berhubungan dengan perbuaan manusia, yang menunuk agar
dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan suatu larangan atau yang
memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan. Pada ayat
tersebut berisi tuntutan Allah agar shalat itu dikerjakan, maka hal tersebut
kemudian disebut dengan hukum syari’at.

2. 5 macam hukum islam diantaranya:

 Wajib artinya apabila dikerjakan suatu perbuatan akan mendapatkan


pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapatkan dosa/siksa.
 Sunnah artinya apabila dikerjakan suatu perbuatan akan mendapat
pahala dan apabila ditinggalkan suatu perbuatan itu tidak mendapat
dosa/siksa.
 Haram artinya segala perbuatan apabila ditinggalkan akan mendapat
pahala dan apabila dikerjakan akan mendapat dosa/siksa.
 Makruh artinya suatu perbuatan apabila ditinggalkan akan mendapat
pahala dan apabila dikerjakan akan tidak akan mendapat dosa/siksa.
 Mubah artinya apabila suatu perbuatan dikerjakan tidak mendapat
pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.

3. 7 macam prinsip hukum islam diantaranya:


 Prinsip Tauhid, menjelaskan bahwa manusia ada di bawah ketetapan
yang sama sebagai hamba Allah.
 Prinsip Keadilan, menjelakan bahwa hukum islam yang mengatur
persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada
prinsip keadilan.
 Prinsip amar makruf nahi munkar, merupakan konsekuensi dar prinsip
tauhid dankeadilan
 Prinsip al-huriyyah (kebebasan dan kemerdekaan).
 Prinsip musawah (persamaan/egaliter)
 Prinsip ta’awun (tolong menolong)
 Prinsp tasamuh (toleransi)

4. Ketaatan hukum di dalam surat QS. An Nisa ayat: 59 ini adalah kalimat
perintah untuk taat kepada Allah dan Rasulullah yang bersifat mutlak dan
taat kepada pemimpin yang tidak bersifat mutlak. Akan tetapi apabila
perintah pemimpin itu dalam hal kebaikan maka kita wajib mentaatinya.

5. Adapun posisi sunnah Rasul SAW terhadap Al Qur’an ditinjau dari segi
materi hukum yang erkandung di dalamnya secara umum para ulama
membagi menjadi 3 macam diantaranya:
1. Menguatkan (Muakkid) hukum suatu peristiwa yang telah ditetapkan
hukumnya di dalam Al Qur’an.
2. Memberikan penjelasan terhadap ayat-ayat Al Qur’an maksudnya
memberikan perincian terhadap ayat-ayat yang masih global, membatasi
kemutlakannya, dan mengkhususkan atas ayat yang masih bersifat
umum.
3. Menciptakan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al Qur’an.

6. Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar kita mengajak manusia kepada
kebenaran itu dengan cara hikmah. Maksudnya dengan cara penyampaian
yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan cara bertahap
disesuaikan dengan kemampuan dan dilakukan tidak sekaligus. Ayat ini
juga mengindikasikan keharusan memahami kondisi sosio-kultural
masyarakat, termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syara’, maka ia bisa menjadi bagian
yang harus kita laksanakan termasuk perihal akhlak.

7. Ayat ini jelaas memerintahkan kepada kita agar mencontoh Rasulullah


dalam segala hal karena dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang
baik. Hal yang juga mendukung sunah sebagai sumber ahklak adalah risalah
kenabian Muhammad. Nabi Muhammad diutus oleh Allah di muka bumi ini,
tidak lain adalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.
8. Perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi SAW yang bukan merupakan
sumber hukum islammenurut para ulama dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu:
1. Segala sesuatu yang berasal dari beliau dalam kedudukannya sebagai
manusia biasa; seperti cara beliau berjalan, duduk atau aktiitas lainnya
yang tidak dikaitkan dengan hukum syari’at maka tidak menjadi sumber
hukum atau bukan menjadi kewajiban bagi umat unuk mengikutinya.
2. Segala sesuatu yang berasal dari beliau yang semata-mata hanya sebagai
kebijaksanaan dalam masalah keduniaan.
3. Segala sesuatu yang dilakukan oleh Nabi SAW dan dijelaskan oleh
hukum syari’at, baik Al Qur’an maupun Hadits bahwa apa yang beliau
lakukan hanya khusus berlaku bagi bbeliau sendiri, tidak unttuk diikuti
oleh umatnya.

9. Menurut al-Maqdoosi agama diklasifikasikan menjadi 3 kategori:


1. Wahyu dan Non-wahyu maksudnya adalah agama yang menghendaki
iman kepada Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya dan kepada kita-kitab-
Nya serta pesannya untuk disebbarkan kepada segenap umat manusia.
2. Misionaris dan Non-Misionaris. Agama misionaris maksudnya agama
yang ajarannya mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada seluruh
manusia. Sedangkan agama Non-misionaris tidak memuattuntutan
tersebut.
3. Rasial dan universal. Terbagi ke dalam 3 golongan: 1. Semitik, 2. Arya,
dan 3. Mongolia. Yang termasuk agama semitik adalahyahudi, Kristen
dan islam. Sedangkan yang tergolong arya adalah hindu, jainisme,
sikhiisme, zoaterianisme. Yang tergolong Mongolian adalah
confusionisme, taoisme, dan shintoisme.

10. Contohnya yaitu:


a. Membangun sikap ukhuwah atau persaudaraan
b. Melakukan silaturahmi
c. Ta’awun (saling tolong menolong dalam hal kebajikan)
d. Bersikap adil
e. Bersikap pemaaf dan penyayang
f. Bersikap dermawan
g. Menahan marah dan berkata yang baik (lemah lembut)
h. Sikap musawah
i. Tasamuh
j. Bermusyawarah
k. Menjalin perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai