1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45!
Surah Al-‘Ankabut/ 29: 45 berbunyi :
ِم َن ٱْلِك َٰت ِب َو َأِقِم ٱلَّص َلٰو َة ۖ ِإَّن ٱلَّص َلٰو َة ٱْت ُل َم آ ُأوِح َى ِإَلْي َك
َو ٱْلُمنَك ِر ۗ َو َلِذ ْك ُر ٱِهَّلل َأْك َب ُرۗ َو ٱُهَّلل َي ْع َلُم َت ْن َه ٰى َع ِن ٱْل َفْح َش آِء
َم ا َت ْص َن ُعوَن
Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan."
Menurut isi kandungan surah ini bahwa hukum syariat yang berisi hukum
dan aturan dalam menjalani kehidupan di dunia, merupakan panduan yang
menyeluruh untuk mengatasi permasalahan yang ada wajib mengikuti aturan yang
ada dalam Al-Qur’an dan aturan Islam. Contohnya adalah perintah membaca Al-
Qur’an dan perintah untuk melaksanakan sholat untuk mencegah dari perbuatan-
perbuatan yang tidak baik, keji, dan mungkar yang dilarang oleh agama karena saat
kita sholat berarti kita mengingat Allah Swt. dan diharapkan kita memerhatikan apa
yang kita lakukan karena Allah Swt. selalu melihat kita.
5) Mubah
Hukum yang terakhir adalah mubah, yaitu suatu hal yang jika dilakukan atau
pun ditinggalkan maka sama-sama tidak mendapatkan pahala maupun dosa.
Dalam hal ini sifatnya adalah tetap atau tidak tetap serta tidak ada larangan yang
bersifat tetap maupun tidak tetap. Misalnya saja saat makan dan minum atau
pun memilih warna pakaian.
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara
semuanya!
Perbedaan antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak terletak pada
sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam
etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan
budi pekerti berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum dimasyarakat, maka pada
akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu adalah Al-
Qur’an dan Hadits. Perbedaan lainnya terlihat pada sifat dan kawasan
pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan
susila lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara
umum, sedangkan moral dan budi pekerti bersifat lokal atau idividual. Etika
menjelaskan baik buruknya, sedangkan moral dan budi pekerti menyatakan ukuran
tersebut dalam bentuk perbuatan. Namun demikian moral, susila, budi pekerti,
etika, dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan.
Adapun hubungan diantara semuanya bisa dilihat dari fungsi perannya,
dapat dikatakan bahwa semuanya menentukan hukum atau nilai dari suatu
perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik dan buruknya. Kesemua
istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang
baik, teratur, aman, damai dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriyah.
Dari penjelasan diatas dapat saya ambil bahwa etika, moral dan susila berasal
dari produk ras dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang
bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal
dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Dengan kata
lain jika etika, moral dan budi pekerti berasal dari manusia, sedangkan akhlak
berasal dari Tuhan.