Prodi Manajemen Universitas Terbuka Muhammad Rhamdan 048856561 1. Hukum Islam a. Hukum sya’riat islam menurut Q.S. Al-‘Ankabut/29:45 Pengertian hukum syari’at menurut isi kandungan surah al-ankabut ayat 45 bahwa hukum syariat yang berisi hukum dan aturan dalam menjalani kehidupan di dunia ini, merupakan panduan yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan yang ada harus mengikuti aturan yang ada dalam kitab Al-Qur’an dan aturan Islam. Contohnya adalah perintah membaca kitab Al-Qur’an dan perintah untuk melaksanakan sholat untuk mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, keji, dan munkar yang dilarang oleh agama karena saat kita sholat berarti kita mengingat Allah dan diharapkan kita memerhatikan apa yang kita lakukan karena Allah meilhat kita. b. Lima macam Hukum Islam 1. Wajib Yang disebut wajib adalah: suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang mengerjakannya akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa. 2. Sunnnah (mandub) Yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan, maka orang yang meninggalkan tersebut tidak mendapat siksa. 3. Haram Adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapat pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan mendapat siksa. 4. Makruh Satu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan maka orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapat siksa. 5. Mubah Yang disebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. c. Prinsip-prinsip umum Hukum Islam 1. Tauhid Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan yang sama sebagai hamba Allah. Berdasarkan prinsip tauhid pelaksanaan dan pengamalan hukum Islam merupakan suatu ibadah, yaitu penghambaan manusia kepada Allah SWT. Ibadah tersebut merupakan perwujudan pengakuan atas ke-Esaan Allah SWT. 2. Keadilan Prinsip keadilan ini mengandug pengertian bahwa Hukum Islam yang mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan dirinya sendiri, individu dengan manusia dan masyarakatnya serta hubungan antara individu dengan lingkunganya. 3. Amar Ma’ruf Nahi Munkar Prinsip ketiga merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua. Amar ma’ruf ini mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakkan untuk menjadikan umat manusia dapat melaksnakan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. Sedangkan nahi munkar mengandung arti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat. 4. Kemerdekaan dan Kebebasan Prinsip ini mengandung maksud bahwa Hukum Islam tidak diterapkan berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentatif yang dapat meyakinkan. 5. Persamaan Prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama meskipun faktanya berbeda dalam lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa, suku, bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut, terutama hal nilai kemanusiannya. Hukum Islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak menjadikan manusia berbeda dari segi nilai kemanusiaanya 6. Tolong-menolong Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong demi tercapainya kemaslahatan bersama. 7. Toleransi Prinsip ini mengajarkan bahwa Hukum Islam mengaharuskan kepada umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. d. Dalam ayat An-Nisaa’/4:59, taat kepada hukum Allah SWT. Dapat diartikan sebagai ketaatan manusia terhadap segala perintah dan larangan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an dan hadits. Taat kepada hukum Allah SWT juga mencakup sikap patuh dan taat kepada pemerintah dan pemimpin yang memerintah sesuai dengan Hukum Islam. Taat kepada hukum Allah SWT. Mengandung makna untuk mengikuti segala ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an dan Hadits. Sehingga, manusia diharapkan untuk senantiasa berusaha untuk memahami dan menjalankan perintah-perintah Alla SWT. Dengan sebaiik-baiknya dalam kehidupan sehari hari. 2. Sumber Moral dan Akhlak a. Sumber Moral dan Akhlak menurut Q.S An-Nahl/16:125 Ayat ini menegaskan pentingnya sumber moral dan akhlak dalam Islam. Sumber moral dan akhlak dalam Islam berasal dari dua sumber utama, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ayat tersebut juga menekankan pentingnya berdakwah dan mengajak manusia kepada jalan Allah SWT. Dengan cara yang bijaksana, santun, dan penuh hikmah. Secara umum ayat tersebut juga menjelaskan bahwa Allah SWT. Memerintahkan manusia untuk memperlihatkan kebaikan dan mengajak kepada jalan yang lurus dengan cara yang baik dan santun. b. Ayat ini mengandung pesan tentang peran agama sebagai sumber akha Ayat ini mengandung pesan tentang peran agama sebagai sumber akhlak bagi manusia, Rasulullah menjadi contoh dan teladan bagi umat muslim dalam menjalankan akhlak yang baik. ayat ini menjelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, rasulullah SAW telah memberikan contoh akhlak yang baik dan patut dicontoh oleh umatnya. Oleh karena itu, agama menjadi sumber utama dalam pembentukan akhlak dan moral manusia. Agama memberikan pedoman dan ajaran tentang bagaimana seharusnya manusia berperilaku yang baik dan benar, sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya dengan damai dan sejahtera. Agama juga mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, kesetiaan, kerja keras, toleransi, kasih sayang dan keadilan. 3. Pergaulan sosial yang terjadi pada era modern memang sangat berpengaruh pada akhlak, etika, dan moral manusia. Banyak manusia yang lebih memilih mengikuti trend dan gaya hidup modern yang lebih sekuler daripada memegang teguh ajaran agama. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan moral dan etika dalam masyarakat. Contohnya, pada zaman sekarang banyak orang yang lebih memilih bersikap individualis dan kurang peduli terhadap sesama, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya tindakan korupsi, kekerasan, diskriminasi, dan tindakan-tindakan lainnya yang merugikan orang lain. Banyak orang juga mengabaikan nilai-nilai agama seperti, toleransi, keadilan, kasih sayang, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.