Anda di halaman 1dari 3

Nama : Firdaus Airlangga Susilo

NIM : 043323864

UPBBJ : Surakarta

TUGAS 2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. A.) – Anjuran untuk selalu membaca Al-Qur’an


- Dalil naqli bahwa Al-Qur’an merupakan kitab yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad
- Salah satu hikmah dari mengerjakan shalat adalah dapat mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar
- Ibadah shalat lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah lain.
- Dalil yang menunjukkan bahwa Allah mengetahui apa yang manusia kerjakan
B.) – Wajib, yang disebut wajib adalah suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang
mengerjakannya akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa.
- Sunnah (mandub), yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan mendapat
pahala dan apabila ditinggalkan, maka orang yang meninggalkan tersebut tidak mendapat siksa.
- Haram, adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapat pahala sementara
apabila dikerjakan maka orang tersebut akan mendapat siksa.
- Makruh, satu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan maka orang yang
meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapat siksa.
- Mubah, adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak mendapat pahala
dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.
C.) a. Tauhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada dibawah ketetapan yang sama sebagai hamba Allah.
Beberapa ayat yang menjelaskan tentang prinsip ini diantaranya adalah Surah Al-A'raaf/7:172. Dari ayat
tersebut nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya yaitu ketika belum terlahir ke dunia (alam ruh)
telah mengakui ke-esaan Allah SWT. Maka dalam pandangan Islam pada dasarnya semua manusia
mempunyai potensi dan kualitas yang sama yaitu potensi bertauhid dimana hal tersebut pernah
dikukuhkan /diakui sebelumnya.
b. Keadilan
Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum Islam yang mengatur persoalan manusia dari
berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungaan antara individu
dengan dirinya sendiri, individu dengan manusia dan masyarakatnya serta hubungan antara individu dengan
lingkungannya. Beberapa ayat yang menjelaskan prinsip keadilan ini di antaranya adalah, Surat Al-
Ma'idah/5:8. Dari prinsip keadilan ini maka lahirlah kaidah dalam hukum Islam yang menyatakan bahwa
hukum Islam dalam prakteknya dapat beradaptasi sesuai ruang dan waktu. Ketika terjadi perubahan, maka
yang sulit menjadi mudah dan kemudahan tersebut sebatas terpenuhinya kebutuhan pokok. Dari sini muncul
kaidah "Masalah-masalah dalam hukum Islam apabila telah menyempit maka menjadi meluas, apabila
masalah-masalah tersebut telah meluas maka kembali menyempit."
c. Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Prinsip ketiga merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua. Amar ma'ruf ini mengandung arti
bahwa Hukum Islam ditegakkan untuk menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan
benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. Sedangkan nahi munkar mengandung arti hukum tersebut
ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat. Di
antara paparan Al-Qur'an yang menjelaskan prinsip tersebut adalah Surat Ali-Imron/3: ayat 110 dan 104.
d. Kemerdekaan dan kebebasan
Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum Islam tidak diterapkan berdasarkan paksaan, akan tetapi
berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentatif yang dapat meyakinkan. Apakah manusia pada akhirnya
menolak atau menerima sepenuhnya kepada masing-masing individu. Beberapa ayat Al-Qur'an menjelaskan
tentang prinsip ini, antara lain dalam surat Al-Baqarah/2:256.
e. Persamaan
Prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama meskipun faktanya
berbeda dalam lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa, suku bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut,
terutama dalam hal nilai kemanusiaannya. Hukum Islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak
menjadikan manusia berbeda dari segi nikai kemanusiaannya. Sungguh banyak Al-Qur'an yang menjelaskan
prinsip ini, diantaranya adalah surat Al-Hujurat/49:13. Dari ayat tersebut juga terlihat bahwa yang
membedakan nilai manusia dalam pandangan hukum Islam adalah bukan karena ras, warna kulit dan sisi
lahiriyah lainnya, melainkan faktor ketaqwaannya. Dalam ayat lainnya lebih tegas Allah menyatakan bahwa
manusia adalah makhluk yang lebih dimuliakan dianding jenis makhluk lainnya. Hal ini ditegaskan dalam
surat Al-Israa'/17:70.
f. Tolong-menolong
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong demi tercapainya
kemaslahatan bersama. Diantara ayat yang menjadi landasan prinsip tersebut adalah surat Al-Ma'idah/5:2.
g. Toleransi
Prinsip ini mengajarkan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada umatnya untuk hidup penuh dengan
suasana damai dan toleran. Toleransi ini harus menjamin tidak dilanggarnya hukum Islam dan hak umat
Islam. Diantara ayat yang menjelaskan prinsip ini adalah surat Al-Mumtahanah/60:8.
D.) Taat adalah contoh sifat baik seseorang yang bisa juga dikatakan patuh terhadap hukum atau aturan
yang diberikan Allah. Dalam bersifat taat, seseorang harus mampu mengerjakan dan selalu berpegang teguh
terhadap perintah Allah. Taat juga bisa diartikan bentuk perilaku, perkataan dan pikiran. Dari ketiga bentuk
tersebut saling memiliki hubungan atau keterkaitan untuk melakukan bersifat taat.

2. A.) Sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Q.S. An-Nahl ayat 125 adalah berdasarkan Al-Qur’an
dan Hadits. Jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita tunjukkan harus sesuai dengan apa yang diajarkan
dalam kitab Al-Qur’an dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam Hadits. Contohnya dalam Surat An-Nahl
ayat 125 kita diperintahkan untuk bersikap, berperilaku, dan berbicara kepada orang lain dengan cara yang
baik, santun, lemah lembut. Kita harus mengetahui cara berkomunikasi sesuai dengan karakteristik orang
yang kita ajak bicara namun tetap dengan cara santun dan baik. Apabilaa kita tidak setuju dengan pendapat
orang tersebut, kita tetap diperintahkan untuk menyampaikan ketidaksetujuan kita dengan cara yang baik.
Termasuk Ketika kita ingin memberikan nasihat, maka sampaikan juga nasihat-nasihat yang baik, positif,
memotivasi, serta dengan penyampaian dan perkataan yang baik.
B.) Ayat ini jelas memerintahkan kepada kita agar mencontoh Rasulullah dalam segala hal karena dalam diri
Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik. Hal yang juga mendukung Sunnah sebagai sumber akhlak adalah
risalah kenabian Muhammad. Nabi Muhammad diutus oleh Allah di muka bumi ini, tidak lain adalah untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak. Nabi Muhammada sebagai sumber akhlak, karena nabi merupakan
contoh konkret pelaksanaan wahyu Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an. Segala ucapan, tingkah laku, sopan
santun Nabi merupakan model bagi umat manusia dalam menempuh perjalanan di muka bumi ini. Dengan
demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber akhlak.
Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki daya tahan yang kuat dalam
mengarahkan manusia agar tidak melakukan Tindakan amoral. Berbeda dengan akal manusia yang tidak
memiliki daya tekan karena sifatnya yang relative sehingga moral yang dihasilkannya akan mengalami
perubahan seiring dengan perubahan waktu dan tempat. Hal ini dirasakan oleh manusia modern dimana
akhlak yang ditentukan oleh akal telah membuat manusia modern kehilangan arah, orientasi hidup dan
tujuan luhur sebagai manusia yang diciptakan.

3. Menurut saya, pergaulan social modern memanglah sangat berpengaruh terhadap akhlak manusia. Dan hal
tersebut diperparah apabila dengan tidak menggunakan agama sebagai sumber akhlak, etika dan moral
dalam diri manusia. Tentu saja bila dibiarkan terus menerus akan berdampak pada norma-norma kehidupan
bermasyarakat dalam suatu lingkup, sehingga bisa terjadi krisis social. Seperti contoh, tidak berlakunya lagi
norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat, pelecehan-pelecehan merajalela, menindas dan merampas
hak milik orang lain, kejahatan dimana-mana dan lain sebagainya. Mengurangi hal tersebut, perlu
Pendidikan agama dan moral yang ditanamkan sejak dini oleh generasi-geerasi muda saat ini. Maka dari itu
ditengah krisis moral manusia modern akibat menjadikan akal sebagai satu-satunya sumber moral, Agama
bisa berperan lebih aktif dalam menyelamatkan manusia modern dari krisis tersebut. Agama dengan
seperangkat moralnya yang absolut bisa memberikan pedoman yang jelas dan tujuan yang luhur untuk
membimbing manusia kea rah kehidupan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai