Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45!

2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!


3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara
semuanya!

1). Hukum syariat adalah segala ketentuan dan ketetapan dari Allah SWT yang bersifat
mutlak mencakup kahidupan sosial, akidah, akhlak, ibadah, ekonomi, dan segala aspek
kehidupan manusia lain.

2). Hukum Islam terbagi menjadi 5. Hukum-hukum tersebut adalah wajib, sunah, haram,
makruh, dan mubah.

• Wajib (fardu)

Hukum artinya sebuah perbuatan yang harus dikerjakan oleh orang Islam. Jika perbuatan
digolongkan wajib, maka jika dikerjakan akan mendapatkan pahala.
Sebaliknya, jika perbuatan tersebut ditinggalkan, maka mendapatkan dosa.

• Sunah
Hukum sunah merupakan perbuatan yang akan diganjar dengan pahala apabila dikerjakan,
namun jika ditinggalkan tidak berdosa.

• Haram

Haram dapat disebut sebagai kebalikan dari hukum wajib. Seorang muslim akan
mendapatkan pahala jika tidak meninggalkan perkara yang haram.
Jika perbuatan haram dikerjakan, maka akan mendapatkan dosa.

• Makruh

Makruh merupakan perkara yang bernilai pahala apabila ditinggalkan dan jika dikerjakan
tidak mendapatkan dosa.

• Mubah

Mubah adalah sebuah perkara yang tidak mengakibatkan dosa dan tidak mendapatkan
pahala ketika dikerjakan.
Ejawantah dari makruh adalah perbuatan yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan,
tanpa konsekuensi apapun.
3). Terdapat tujuh prinsip umum yang menjadi fondasi hukum Islam:

• Tauhid

Di puncak dari segala prinsip hukum Islam adalah Tauhid, mengesakan Allah SWT. Semua
ketentuan dan hukum yang ada dalam Islam mengarah pada pengakuan dan penyerahan
diri kepada satu-satunya Tuhan.

• Keadilan

Keadilan merupakan prinsip penting dalam hukum Islam. Seperti disebutkan dalam QS. Al-
Maidah: 8, hukum diwujudkan agar setiap manusia dapat berlaku adil, baik itu dalam
interaksi sosial maupun dalam hubungan mereka dengan Allah SWT.
Keadilan dalam hukum Islam mencakup keadilan terhadap diri sendiri, terhadap
sesama, dan terhadap Sang Pencipta, memastikan bahwa setiap aturan yang ditegakkan
adalah untuk kemaslahatan bersama.

• Amar Makruf Nahi Munkar

Hukum Islam didirikan agar umatnya dapat menjalankan amar makruf nahi munkar, seperti
yang tercantum dalam QS. Ali 'Imran: 110.
Artinya, umat Islam diajak untuk selalu mempromosikan kebaikan dan
mencegah kemungkaran, mengikuti apa yang telah dikehendaki oleh Allah SWT. Ini
adalah prinsip dinamis yang mendorong perbaikan terus-menerus dalam masyarakat.

• Al-Hurriyah

Hukum Islam mengakui prinsip kebebasan, sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-
Baqarah: 256, yang menyatakan tidak adanya paksaan dalam beragama.
Ini menekankan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk menerima
atau menolak hukum Islam, namun dengan kebebasan ini datang tanggung jawab
atas konsekuensi pilihan tersebut.

• Musawah
Islam menegaskan bahwa tidak ada perbedaan esensial antara manusia selain takwa mereka
kepada Allah.
QS. Al-Hujurat: 13 menggarisbawahi bahwa semua manusia diciptakan sama dan perbedaan
yang ada hanyalah untuk keperluan pengenalan, bukan diskriminasi.

• Al-Ta’awun dan Al-Shura


Dalam menjalankan kehidupan, Islam mendorong prinsip tolong-menolong dan konsultasi
atau musyawarah, yang diilhami oleh QS. Al-Maidah: 2.
Hal ini relevan dalam proses ijtihad dan pengambilan keputusan hukum,
dimana keterlibatan umat dalam musyawarah menjadi penting untuk
mencapai kesepakatan dan pemahaman bersama.
• Al-Adl wal Ihsan

Hukum Islam tidak hanya menuntut keadilan, tetapi juga keutamaan, seperti yang diajarkan
dalam QS. An-Nahl: 90.
Keutamaan ini berarti melampaui tuntutan minimal keadilan, mengejar perilaku yang
lebih tinggi, seperti mengampuni ketika mampu menghukum, dan memberi ketika berhak
untuk menerima.
4). Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW. Posisi sunnah terhadap Al-Qur'an adalah sebagai sumber kedua dalam
agama Islam setelah Al-Qur'an. Fungsi sunnah terhadap Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. Penjelasan dan Tafsiran: Sunnah memberikan penjelasan dan tafsiran yang lebih
rinci terhadap ajaran-ajaran Al-Qur'an. Sunnah menjelaskan bagaimana ajaran-ajaran Al-
Qur'an harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2.Pengembangan Hukum Islam: Sunnah juga berfungsi sebagai sumber hukum Islam
yang mengatur berbagai aspek kehidupan umat Muslim. Sunnah memberikan petunjuk
tentang hukum-hukum yang tidak secara langsung disebutkan dalam Al-Qur'an.
3. Contoh Teladan: Sunnah juga memberikan contoh teladan yang harus diikuti oleh
umat Muslim. Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan yang sempurna dalam
menjalankan ajaran-ajaran Al-Qur'an. Dengan mengikuti sunnah, umat Muslim dapat
mengimplementasikan ajaran-ajaran Al-Qur'an dengan lebih baik.

5). Perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara semuanya.

• Moral

Moral merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur perilaku manusia
dalam masyarakat.

Moral mencakup nilai-nilai yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dan
membentuk dasar dari tindakan dan keputusan seseorang.
Moral bersifat subjektif dan dapat berbeda antara individu, budaya, atau agama.

• Susila
Susila adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada perilaku
yang baik, sopan, dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Susila mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, dan tanggung jawab.

• Budi Pekerti

Budi pekerti adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada
sikap dan perilaku yang baik, terutama dalam hubungan sosial.
Budi pekerti mencakup nilai-nilai seperti keramahan, kesopanan, dan kebaikan hati.
• Etika

Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dalam
konteks moral.
Etika mencakup prinsip-prinsip dan teori-teori yang digunakan untuk memahami dan
mengevaluasi tindakan manusia. Etika berfokus pada pertimbangan rasional dan refleksi
moral.

• Akhlak

Akhlak adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk merujuk pada perilaku yang baik
dan moralitas yang tinggi.
Akhlak mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Akhlak juga
mencakup aspek spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Berikut adalah kaitan antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak:
- Moral, susila, dan budi pekerti adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik
dan sesuai dengan norma-norma sosial dalam masyarakat.

Ketiganya mencakup nilai-nilai yang dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap
yang baik.
- Etika adalah studi tentang moral dan memberikan kerangka kerja untuk memahami dan
mengevaluasi tindakan manusia.

Etika membantu kita memahami prinsip-prinsip moral yang mendasari perilaku dan
memberikan pedoman dalam mengambil keputusan moral.
- Akhlak adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik dalam konteks agama,
terutama dalam Islam.
Akhlak mencakup nilai-nilai moral dan spiritual yang membentuk karakter dan hubungan
manusia dengan Tuhan.
Secara keseluruhan, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah konsep-konsep
yang saling terkait dan membantu manusia dalam mengembangkan perilaku yang baik,
moral, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai