OLEH
LA ODE FADLIANSYAH AL ASY’ARI
050666457
FAKULTAS FHISIP
PRODI ILMU KOMUNIKASI
UPBJJ SURAKARTA
1. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45 adalah
bahwa hukum syariat adalah aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah dalam Al-Qur'an
dan hadis. Hukum syariat ini berlaku untuk semua aspek kehidupan umat Muslim, baik
dalam ibadah maupun muamalah.
Hukum wajib: adalah hukum yang harus dilakukan oleh setiap Muslim, seperti
shalat lima waktu dan puasa Ramadan.
Hukum sunnah: adalah hukum yang dianjurkan tetapi tidak wajib dilakukan,
seperti shalat sunnah rawatib dan puasa sunnah senin-kamis.
Hukum mandub: adalah hukum yang dianjurkan tetapi tidak berdosa jika tidak
dilakukan, seperti shalat sunnah muakkadah.
Hukum makruh: adalah hukum yang sebaiknya dihindari, tetapi tidak berdosa
jika dilakukan, seperti makanan yang tidak halal namun tidak mengandung
unsur haram.Hukum haram: adalah hukum yang dilarang keras, seperti
mengonsumsi makanan yang haram seperti daging babi atau minuman keras.
5. Perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah sebagai berikut:
Moral: Merujuk pada segala aspek perilaku dan tindakan manusia yang
dianggap benar atau salah oleh masyarakat.
Susila: Merupakan tata krama dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat.
Budi pekerti: Merujuk pada sikap dan tindakan yang baik, sopan, dan santun
dalam berinteraksi dengan orang lain.
Etika: Merupakan studi tentang apa yang dianggap benar atau salah dalam
tingkah laku dan kehidupan manusia.
Akhlak: Merujuk pada karakter dan moralitas individu, yang mencakup perilaku
dan tindakan yang baik dan buruk.
Semua konsep ini saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Moral, susila,
budi pekerti, etika, dan akhlak merupakan panduan bagi individu dalam berperilaku dan
berinteraksi dengan masyarakat.