Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

HUBUNGAN MASYARAKAT

OLEH
LA ODE FADLIANSYAH AL ASY’ARI
050666457
FAKULTAS FHISIP
PRODI ILMU KOMUNIKASI
UPBJJ SURAKARTA
1. Perkembangan humas di Indonesia setelah kemerdekaan pada tahun 1945 dimulai
dengan praktik PR yang bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara
baru yang merdeka dan mendapatkan pengakuan internasional. Pada masa Orde Baru,
dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, pemerintahan berfokus pada
pembangunan ekonomi, yang menghasilkan banyak kebijakan, termasuk UU PMA
1967 untuk menarik modal asing dan kebijakan deregulasi perbankan 1983. Ini
mendorong permintaan untuk konsultasi PR dan praktek PR profesional. Pada periode
ini juga dibentuk BAKOHUMAS (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat) pada
tahun 1970 dan PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia) pada
15 Desember 1972, yang menjadi tonggak penting dalam perkembangan PR di
Indonesia. Perkembangan PR di Indonesia juga berjalan sejajar dengan perkembangan
pemerintahan dan politik Indonesia, dengan era kebebasan berkomunikasi pasca Orde
Baru tahun 1998 yang mengarah pada model Humas simetris dua arah.

2. Media sosial dan media massa termasuk dalam jenis publik yang diidentifikasi
berdasarkan aktivitasnya sebagai publik aktif. Hal ini disebabkan oleh peran aktif
mereka dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik.

Dalam kasus di atas, media sosial dan media massa memainkan peran penting dalam
memperbincangkan kebijakan pinjaman online yang diterapkan oleh universitas di
Indonesia. Mereka menjadi platform utama di mana masyarakat berbagi pendapat,
berdiskusi, dan menyebarkan informasi terkait masalah tersebut. Karena luasnya
jangkauan dan kecepatan penyebaran informasi di media sosial dan media massa,
perbincangan hangat tentang kebijakan tersebut menjadi viral dan menciptakan
kesadaran luas di masyarakat.

Alasan mengapa media sosial dan media massa termasuk dalam jenis publik aktif
adalah karena mereka tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga menjadi
pembuat informasi. Mereka dapat mengomentari, membagikan, dan menyebarkan
informasi dengan cepat kepada jutaan orang. Dengan demikian, mereka memiliki
kekuatan besar dalam membentuk opini publik dan memengaruhi tindakan serta
kebijakan institusi seperti universitas dalam hal ini.

Sumber :
1. MODUL SKOM4103.14
2. Pengaruh Positif dan Negatif Media Sosial Terhadap Masyarakat
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/14366/Pengaruh-
Positif-dan-Negatif-Media-Sosial-Terhadap-Masyarakat.html
3. SEJARAH PUBLIC RELATIONS DI INDONESIA
https://lsppri.or.id/2022/01/24/sejarah-public-relations-di-indonesia/
4.

Anda mungkin juga menyukai