HUBUNGAN MASYARAKAT
ISIP4103
NAMA : MUSLIHUDDIN
NIM : 050628228
UPBJJ : 24 / BANDUNG
PRODI : 72 / ILMU KOMUNIKASI
Jawab :
1. Public Relations mulai dipraktikkan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Praktisi Public Relations disebut publisis. Public Relations memiliki dua orang
figur yang telah memberikan kontribusi dalam hal teori maupun praktik. Kedua
sosok tersebut adalah Ivy Ledbetter Lee (1877–1934) dan Edward Bernays (1891–
1995).
Lee menganggap bahwa Public Relations adalah seni yang memadukan kreativitas
dan inovasi yang kritis. Sedangkan Bernays mendapatkan pengaruh dari teori
psikologi Sigmund Freud yang tak lain adalah pamannya sendiri, bahwa Public
Relations akan menjadi keilmuan praktis.
Sementara itu pakar Hubungan Masyarakat di Indonesia seperti Prof. Alwi Dahlan
dan W. Noeradi sepakat bahwa perkembangan awal praktek PR atau Humas di
Indonesia sama usianya dengan usia Republik Indonesia. Mengumumkan
kemerdekaan merupakan kegiatan PR yang bertujuan untuk memperkenalkan
Indonesia sebagai negara yang baru merdeka dan juga untuk mendapatkan
pengakuan internasional.
Evolusi PR pada era tahun 2000 an terjadi dengan drastis akibat dimulai nya era
PR digital dengan munculnya tehnologi komunikasi yang masif dengan platform
digital online dan sosial media. Pentingnya peningkatan profesionalisme praktisi
PR makin disadari dan seiring perkembangan ini PERHUMAS bersama
BAKOHUMAS meng-inisiasi rancangan Kompetensi Kerja bidang Humas pada
tahun 2006, dan pada 2008 berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja di
sahkan menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Pada tahun 2013 berdiri lah Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia
(LSP PRI) yang merupakan LSP pertama bidang PR dan memperoleh lisensi dari
Badan Nasinal Sertifikasi Profesi (BNSP) pada awal tahun 2014. Sejak itu istilah
kompetensi dan sertifikasi mulai dikenal dan akrab dengan dunia PR.
2. Dalam konteks yang dijelaskan, media sosial dan media massa termasuk dalam
jenis publik eksternal. Media sosial dan media massa merupakan publik eksternal
karena mereka berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap citra perusahaan serta opini yang berkembang di masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud Publik Eksternal adalah public yang berada di luar
organisasi/instansi/perusahaan yang harus diberikan penerangan/informasi untuk
dapat membina hubungan baik.
Maka dari itu, humas harus berupaya keras dalam menciptakan serta menjaga
hubungan harmonis antara perusahaan dengan publiknya, baik internal maupun
eksternal.
Sumber Referensi :
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/01/25/100000369/apa-yang-dimaksud-
publik-internal-dan-eksternal-humas-