Anda di halaman 1dari 8

Critical Review Jurnal

Identitas Jurnal
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pedoman Generasi Milenial
Judul
dalam Bersikap di Media Sosial
Penulis Andriani Safitri dan Dinie Anggraeni Dewi
Jurnal Journal of Education, Psychology and Counseling
Tahun Terbit 2021
Volume, Nomor 3(1)
ISSN 2716 – 4446

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mencegah Dampak


Judul
Globalisasi Terhadap Isu Sara dan Hoax Bersosial Media
Penulis Muhammad Khadafi dan Erni Darmayanti
Jurnal Jurnal Lex Justitia
Tahun Terbit 2022
Volume, Nomor 4(1)
ISSN 2656 – 1530

Judul Generasi Milenial Berpancasila di Media Sosial


Penulis Fina Puspa Effendi dan Dinie Anggraeni Dewi
Jurnal Journal Civics & Social Studies
Tahun Terbit 2021
Volume, Nomor 5(1)
ISSN 2655 – 7304

1. Latar Belakang dan Pendahuluan Penelitian


a. Jurnal I (Implementasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pedoman Generasi Milenial
dalam Bersikap di Media Sosial)
Latar Belakang dari ditulisnya artikel ini adalah kehadiran media sosial
menjadi sarana generasi milenial untuk menjalin dan mengembangkan pertemanan
serta saling berbagi dengan minat sesama jejaring mereka. Selain untuk menjalin
hubungan dengan orang lain, generasi milenial juga menggunakan media sosial
sebagai wadah yang memberikan kesempatan untuk menghibur diri. Media sosial
sudah seperti ruang yang sangat bebas dan luas sehingga generasi milenial bisa
dengan leluasa melakukan berbagai hal di media sosial untuk mencapai kepuasan.
Generasi milenial di Indonesia sebagai pengguna media sosial terbesar ternyata tidak
mengimplementasikan nilai – nilai pancasila dalam bersikap dan berprilaku di Media
Sosial. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya
implementasi pancasila dalam berkehidupan di tengah perkembangan teknologi
komunikasi termasuk berinteraksi di media sosial.
b. Jurnal II (Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mencegah Dampak
Globalisasi Terhadap Isu Sara dan Hoax Bersosial Media)
Latar Belakang dari ditulisnya artikel ini adalah Pengunanaan Sosial Media
memiliki dampak positif yang dimana sangat membantu masyarakat baik dalam
melakukan intraksi antara manusia yang lain dengan manusia lainya seolah-olah
dengan kehadiran media sosial media tidak ada pembatasan dalam melakukan
berhubungan sosial. Kemajuan Globalisasi dalam besosial media banyak dampak
negatif yang dimana banyak beredar berita bohong beredar di nikmati oleh
masyarakat sehingga masayarakat yang awam pengetahuan menjadi korban berita
hoax maupun berita Sara dalam hal masyarakat yang tidak paham kebenaran dari
suatu berita yang disebarluaskan di sosial media. Maka dari itu banyak masyarakat
awam terkena tindak pidana yang dimana menyebarluaskan berita Hoax yang berbaur
sara dengan beredarnya informasi yang belum diketahui kebenaranya banyak
masyarakat terprovokasi dengan berita yang beredar yang dibuat oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab yang dapat menimbulkan perpecahan dalam bernegara.
c. Jurnal III (Generasi Milenial Berpancasila di Media Sosial)
Latar Belakang dari ditulisnya artikel ini adalah Generasi muda saat ini identik
dengan media sosial, media sosial yang ada memudahkan kita untuk merasa dekat
dengan yang jauh dan merasa jauh dari yang dekat, namun pada dasarnya media sosial
yang ada merupakan sarana untuk menjalin komunikasi antar manusia. Namun,
belakangan ini media sosial kerap digunakan untuk hal-hal yang berdampak negatif.
Hal ini mengakibatkan munculnya berbagai tren dan permasalahan dengan media
sosial sebagai sumber produknya. Akibatnya, muncul isu-isu perpecahan yang dapat
mengganggu integrasi bangsa. Sehingga artikel ini bertujuan supaya generasi mienial
menggunakan media sosial dengan baik dan mengimplementasikan nilai – nilai
Pancasila.
2. Critical Review Jurnal
a. Jurnal I (Implementasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pedoman Generasi Milenial
dalam Bersikap di Media Sosial)
Dari jurnal pertama dapan diketahui bahwa artikel ini adalah pengguna media
sosial memiliki dampak negatif jika dikaitkan dengan etika dan moral, karena media
sosial merupakan tempat yang bebas untuk berinteraksi dan mendapat informasi
kebebasan yang tidak terkontrol ini ini dapat menimbulkan berbagai macam hal yang
yang tidak diinginkan, dan perlu implementasi pancasila terhadap pengguna media
sosial. Tetapi kemudian dijelaskan lagi bahwa sekarang banyak fenomena yang
menunjukkan rendahnya implementasi nilai-nilai Pancasila oleh generasi milenial di
media sosial yang dibuktikan melalui hoax, ujaran kebencian, dan diskriminasi yang
masih dilakukan masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah seharusnya diamalkan
sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari
termasuk di dalam media sosial. Dengan pengamalan pancasila dalam berinteraksi di
media sosial harus dilakukan untuk meminimalisir fenomena hoax, ujaran kebencian
dan diskriminasi. Dalam artikel ini juga dibahas mengenai upaya meningkatkan
implementasi Pancasila di Media Sosial yaitu melalui pendidikan pancasila dan PKn
yang di dapatkan di bangku sekolah dasar sehingga memberikan kesadaran yang
berpedoman pada nilai – nilai pancasila dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu,
memfilter dan melakukan pengecekan pada informasi yang didapatkan juga sangat
perlu dilakukan untuk meminimalisir hoax tersebar di media sosial.
b. Jurnal II (Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mencegah Dampak
Globalisasi Terhadap Isu Sara dan Hoax Bersosial Media)
Pada jurnal kedua ini hal pertama yang dibahas adalah nilai – nilai yang
terkandung di dalam Pancasila yang merupakan suatu pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai asas pemersatu bangsa oleh karena itu pancasila merupakan cita –
cita moral bangsa memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk
berprilaku luhur dalam kehidupan sehari – hari. Kemudian pancasila sebagai ideologi
juga mendukung membangun negara bangsa Indonesia dari nilai – nilai luhur yang
berkembang di masyarakat. Saat ini banyak berita ujaran kebencian, bentuk – bentuk
intoleransi dan informasi palsu (hoaxs) sedang marak menghiasi media sosial di
Indonesia.
Media sosial merupakan media online yang digunakan untuk kebutuhan
komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara satu pengguna dengan pengguna
lainnya, dan memperoleh informasi melalui perangkat aplikasi khusus dengan
menggunakan jaringan internet. Dampak positif media sosial dari perspektif bisnis
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan produk, meningkatkan kredibilitas
perusahaan atau organisasi dan dapat menjalin kerjasama bisnis yang luas. Namun ada
juga dampak negatif seperti memperkenalkan produk yang tidak sesuai/palsu,
menyebarkan berita atau informasi hoax, sehingga menimbulkan persaingan tidak
sehat.
Upaya mengatasi hate speech atau berita Hoax melalui media sosial di
Indonesia dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk yaitu soft approach dan hard
approach. Hard approach adalah upaya mengatasi hate speech dengan cara
penegakkan hukum. Pelaku hate speech diidentifikasi, ditangkap, diinterogasi, serta
dibawa ke pengadilan tindak pidana. Sedangkan upaya soft approach, yaitu upaya
menekan hate speech melalui upaya pembinaan, pendidikan, pelatihan yang bertujuan
untuk menumbuhkan sikap toleransi, pemaknaan asas kebhinekaan, pendidikan
politik, serta kebijakan pencegahan oleh pemerintah.
c. Jurnal III (Generasi Milenial Berpancasila di Media Sosial)
Pada artikel jurnal ketiga ini dibahas mengenai bagaimana menyikapi kondisi
saat ini yaitu kondisi dimana media sosial sebagai akses teknologi yang tidak
terkendali serta maraknya berita hoax. Pancasila sebagai pedoman hidup tidak lagi
menjadi panutan meskipun negara Indonesia telah mewajibkan pendidikan Pancasila
dipelajari mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. , karena hingga saat ini,
masih banyak masyarakat terutama anak muda yang belum memanfaatkan media
sosial sebagai sarana produktif untuk menyebarluaskan informasi yang bermanfaat.
Penerapan silla pancasila pertama terhadap penggunaan media sosial misalnya dengan
mengunggah momen kebahagiaan di hari agama mereka, kita dapat mengapresiasi
dengan like dan komentar yang positif. Kemudian tidak menyebarkan isu-isu SARA
dan kebencian. Sehingga tetap terjaga hubungan baik antar umat beragama.
Penerapan sila kedua pancasila terhadap penggunaan media sosial yaitu harus
menghormati dan menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, tidak menyebarkan
berita hoax yang dapat mengganggu hak orang lain. Jangan mudah menghujat orang
lain. Penerapan sila ketiga pancasila dalam penggunaan media sosial yaitu tidak
menyebarkan isu perpecahan, sehingga integrasi nasional tetap dibina. Kemudian bisa
dengan mencintai dan menggunakan produk Indonesia dan memposting produk di
media sosial dengan begitu dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Pada sila
keempat penerapan yang harus dilakukan dengan cara tidak memberi komentar
negatif secara spontan tetapi harus difikirkan terlebih dahulu. Terakhir penerapan sila
kelima yaitu menggunakan media sosial untuk menegakkan keadilan secara bijak.
Oleh karena itu kita harus membiasakan membuat konten positif yang dapat
bermanfaat untuk masyarakat luas
3. Analisis terkait dampak media sosial pada implementasi nilai – nilai pancasila
sebagai sistem etika
Media sosial memiliki dampak negatif jika dihubungkan dengan etika dan moral.
Kebebasan inilah yang seringkali dilupakan penggunanya bahwa dalam penggunaan
media sosial juga memerlukan kesadaran etika dan moral. Terdapat berbagai dampak
negatif dari penggunaan media sosial yang tidak diimbangi dengan kesadaran etika
seperti cyberbullying, menyebarkan berita palsu atau hoaks, memberikan ujaran
kebencian, bahkan sampai penipuan. Dampak negatif tersebut dapat terjadi pada generasi
milenial baik sebagai korban bahkan sebagai pelaku. Oleh karena itu, sangat penting bagi
generasi milenial Indonesia untuk menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai etika dan
sikap di media sosial. Pancasila sudah memuat etika berkomunikasi tidak terkecuali di
dunia maya. Akibat rendahnya etika netizen Indonesia, tidak sedikit warga asing yang
semakin beranggapan bahwa Indonesia kini bukanlah negara yang ramah. Tentu saja
sebagai generasi penerus bangsa tidak boleh diam saja tanpa ada perbaikan dalam dirinya,
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sudah semestinya dilakukan sebagai pedoman
hidup dan beretika di media sosial.
4. Bagaimana peran pancasila sebagai filter untuk menanggulangi maraknya berita
hoaxs di media sosial yang bisa menimbulkan disintegrasi bangsa
Pengamalan pancasila dalam berinteraksi di media sosial juga wajib dilakukan agar
tetap menjaga persatuan bangsa. Dengan dipahami dan dijalankannya nilai-nilai luhur
pancasila, fenomena hoax, ujaran kebencian, dan diskriminasi di media sosial pasti dapat
diminimalisir. Seperti yang kita tahu bahwa hal-hal tersebut mengancam integrasi serta
persatuan bangsa. Setiap individu dapat dengan mudah dan cepat menyebarkan segala
informasi, mengomentari suatu hal, dan mengungkapkan pikirannya baik hal yang positif
maupun negatif, semuanya dapat dituangkan dalam media sosial. Oleh karena itu, melalui
pengamalan nilai-nilai pancasila sebagai etika generasi milenial di media sosial maka
individu tersebut akan memikirkan baik-baik hal yang ingin ia tuangkan dan dampaknya
di media sosial. Dengan begitu penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, dan
diskriminasi di media sosial dapat dicegah.
Upaya mengatasi hate speech atau berita Hoax melalui media sosial di Indonesia
dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk yaitu soft approach dan hard approach. Hard
approach adalah upaya mengatasi hate speech dengan cara penegakkan hukum. Pelaku
hate speech diidentifikasi, ditangkap, diinterogasi, serta dibawa ke pengadilan tindak
pidana. Sedangkan upaya soft approach, yaitu upaya menekan hate speech melalui upaya
pembinaan, pendidikan, pelatihan yang bertujuan untuk menumbuhkan sikap toleransi,
pemaknaan asas kebhinekaan, pendidikan politik, serta kebijakan pencegahan oleh
pemerintah. Peran pancasila untuk sebagai filter untuk menanggulangi maraknya berita
hoaxs di media sosial yang bisa menimbulkan disintegrasi bangsa dapat dilakukan dengan
cara berikut
 Tidak menyebarkan isu-isu SARA dan kebencian. Sehingga tetap terjaga hubungan
baik antar umat beragama.
 Menghormati dan menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, tidak menyebarkan
berita hoax yang dapat mengganggu hak orang lain. Jangan mudah menghujat orang
lain.
 Tidak menyebarkan isu perpecahan, sehingga integrasi nasional tetap dibina.
 Mencintai dan menggunakan produk Indonesia dan memposting produk di media
sosial dengan begitu dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.
 Tidak memberi komentar negatif secara spontan tetapi harus difikirkan terlebih
dahulu.
 Menggunakan media sosial untuk menegakkan keadilan secara bijak.
 Harus membiasakan membuat konten positif yang dapat bermanfaat untuk
masyarakat luas
5. Saran dari poin tiga dan empat
Dampak negatif media sosial adalah rendahnya etika anak jaman sekarang dalam
menggunakan sosial media, oleh karena itu masyarakat khususnya generasi milenial harus
lebih cermat dan selektif dalam menggunakan media sosial. Diharapkan generasi milenial
membuat konten – konten positif di media sosial sehingga tidak timbul berita hoax dan
isu-isu kebencian. Maka kita sebagai generasi milenial harus menggunakan media sosial
sebagai sarana bersosialisasi dan mengkomunikasikan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila, dan kita juga harus mengikis pemikiran intoleran dengan nilai-nilai
Pancasila. Agar Pancasila sebagai dasar negara tetap hidup di tengah-tengah masyarakat
Indonesia.
6. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Upaya yang dapat dilakukan untuk memiliki kesadaran tentang pentingnya
pengamalan pancasila adalah melalui pendidikan pancasila, meningkatkan rasa cinta
tanah air dan nasionalisme dalam diri, menciptakan lingkungan keluarga yang
mencontohkan nilai-nilai pancasila, serta menggunakan media sosial sebagai wadah untuk
mengedukasi pentingnya implementasi pancasila dalam kehidupan. Upaya mengatasi hate
speech atau berita Hoax melalui media sosial di Indonesia dapat diklasifikasikan dalam
dua bentuk yaitu soft approach dan hard approach yaitu melalu tindak pidana dan
pendidikan moral.
Saran
Rendahnya implementasi Pancasila saat ini seharusnya menjadi kesadaran pribadi
untuk menjadi masyarakat Indonesia yang berbudi luhur sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Selain itu, hal ini tidak boleh berlanjut pada generasi penerus selanjutnya.
Perlu dilakukan upaya nyata dalam penanaman nilai-nilai Pancasila seperti
pengedukasian dan pemberian contoh yang benar kepada generasi selanjutnya agar
kedepannya masyarakat Indonesia lebih sadar akan pentingnya implementasi pancasila di
media sosial.
7. Lesson Learned (Hal yang di pelajari)
Hal yang dapat dipelajari dari riview jurnal mengenai media sosial dan pancasila ini
adalah penggunaan media sosial memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif
yaitu membantu masyarakat dalam melakukan interaksi antara manusia lain. Sedangkan
dampak negatif dari penggunaan sosial media adalah dapat menyebarnya berita hoaxs dan
isu-isu kebencian dikalangan masyarakat. Oleh karena itu ada berbagai upaya untuk
mencegah rendahnya implementasi nilai – nilai pancasila dikarenakan penggunaan sosial
media yaitu dengan tindakan pendidikan mulai dari sekolah dasar, meningkatkan rasa
cinta tanah air kemudian membiasakan diri membuat konten yang positif dan bermanfaat
untuk masyarakat luas, serta dapat selektif dalam penggunaan media sosial upaya terakhir
yaitu dengan melakukan tindak pidana
8. Daftar Pustaka
Khadafi, M., & Damayanti, E. (2022). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Mencegah Dampak Globalisasi Terhadap Isu Sara dan Hoax Bersosial Media. Jurnal
Lex Justitia, 4(1), 68-81.
Situru, R. S. (2019). Pancasila dan Tantangan Masa Kini. Elementary Journal: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1), 34-41.
Safitri, A., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pedoman
Generasi Milenial dalam Bersikap di Media Sosial. EduPsyCouns: Journal of
Education, Psychology and Counseling, 3(1), 78-87.

Anda mungkin juga menyukai