Anda di halaman 1dari 5

Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana

Transaksi Bodong Sesuai Undang-Undang Pasal 30 No 21 Tahun


2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dimasa perkembangan era globalisasi ini menimbulkan perekonomian
yang ada di Indonesia berkembang begitu cepatnya, masyarakat sudah
mendapatkan gaji namun mereka juga menginginkan untuk memperoleh
pendapat selain dari penerimaan gaji saja. Tentu saja keinginan untuk
mendapat pendapatan ini membuat mereka ingin melakukan sebuah investasi,
apa lagi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Investasi adalah kegiatan untuk
mendapatkan profit dengan cara menanamkan modal kedalam suatu proses
produksi, dari penanaman modal tersebut dapat meningkatkan kapasitas
produksi dan hasil produksi.
Akibat banyak keuntungan dari hasil investasi, banyak juga masyarakat
yang melakukan investasi baik itu melalu tabungan di bank, investasi saham,
forex trading dan masih banyak lainnya. Investasi dilakukan masyarakat luas
dikarenakan akan memiliki keuntungan dimasa yang akan datang. Keuntungan
tersebut yaitu dapat mengurangi inflasi dan pembayaran pajak yang lebih
hemat1. Diera teknologi semakin maju maka kegiatan investasi juga dilakukan
secara online, investasi online ini banyak dilakukan karena dianggap mudah
dan efisien namun, dari investasi ini kita juga sudah banyak kasus penipuan.
Dibalik kemudah berinvestasi secara online tidak banyak orang yang
mengetahui bahwa mereka telah melakukan “investasi bodong” melalu
internet. Investasi tersebut bodong maksudnya produk yang ditawarkan
bodong atau juga bisa perusahaan juga bodong dan kemungkinan bisa terjadi
keduanya bodong. Kasus “investasi bodong” semakin marak dilakukan dan
semakin banyak korbannya. Dari canggihnya teknologi ini maka banyak
perusahaan individual melakukan bisnis ilegal dimana bisnis ini tidak
mendapatkan izin dari otoritas jasa keungan. Tujuan investasi bodong ini
dilakukan oleh perusahaan yang tidak memiliki izin ini dilakukan untuk
mengumpulkan dana yang diperoleh dari masyarakat sebanyak-banyaknya
1
“A. A. Angga Primantari and Kadek Sarna, Upaya Menanggulangi Investasi Bodong Di Internet,
Kertha Semaya, 2.3 (2014), p.2".
tanpa memikirkan kerugian yang akan ditanggung oleh masyarakat. Mereka
memberikan iming-iming akan memberikan hasil keuntungan di akhir namun
pada saat jatuh tempo perjanjian tersebut tidak dilakukan2.
Investor juga lebih condong menginvestasikan modal mereka kembali
apabila mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang dijanjikan. Para pemilik
investasi bodong ini meyakinkan para klien bahwa bisnis tersebut sangat
menguntungkan akan tetapi mereka tidak diberitahukan kerugian dari investasi
tersebut. Pada umumnya investasi ini dilakukan secara online dan tidak
diperlukan untuk menghadiri secara langsung, hal ini disebabkan investor
ingin memiliki perusahaan secara permanen dan sudah memperhitungkan
bisnis serta keuntungan.
Berdasarkan pasal 30 ayat (1) undang-undang no 21 tahun 2011
menerangkan bahwa otoritas jasa keuangan yang memiliki kewenangan
sebagai pembelaan hukum bagi konsumen. Hal ini berguna untuk melindungu
konsumen di sektor jasa keuangan. Dikarenakan masih banyak pelaku jasa
keuangan yang tidak bertanggung jawab contohnya saja investasi bodong
maka peraturan ini perlu diperjelas untuk menjaga kepercayaan masyarakat
dalam menjaga ekonomi nasional serta menjaga stabilitas.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan investasi bodong dan apa ciri-cirinya?
2. Bagaimana penegakan hukum terhadap pelaku investasi bodong?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap korban investasi bodong sesuai
dengan Undang-undang pasal 30 No 21 tahun 2011?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan investasi bodong dan bagaimana penegakan hukum terhadap
pelaku investasi bodong serta untuk mengetahui bagaimana perlindungan
hukum yang diberikan berdasarkan Undang-undang pasal 30 No 21 tahun
2011

2
"Winda Fitri dan Elvianti, Tinjauan Yuridis Penegakan Hukum Terhadap Investasi Yang Memakai
Skema Ponzi, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9.3 (2021), p.600".
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Investasi Bodong


Dimasa perkembangan era globalisasi ini menimbulkan perekonomian
yang ada di Indonesia berkembang begitu cepatnya, masyarakat sudah
mendapatkan gaji namun mereka juga menginginkan untuk memperoleh
pendapat selain dari penerimaan gaji saja. Tentu saja keinginan untuk
mendapat pendapatan ini membuat mereka ingin melakukan sebuah investasi,
apa lagi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Investasi adalah kegiatan untuk
mendapatkan profit dengan cara menanamkan modal kedalam suatu proses
produksi, dari penanaman modal tersebut dapat meningkatkan kapasitas
produksi dan hasil produksi.
Akibat banyak keuntungan dari hasil investasi, banyak juga masyarakat
yang melakukan investasi baik itu melalu tabungan di bank, investasi saham,
forex trading dan masih banyak lainnya. Investasi dilakukan masyarakat luas
dikarenakan akan memiliki keuntungan dimasa yang akan datang. Keuntungan
tersebut yaitu dapat mengurangi inflasi dan pembayaran pajak yang lebih
hemat3. Diera teknologi semakin maju maka kegiatan investasi juga dilakukan
secara online, investasi online ini banyak dilakukan karena dianggap mudah
dan efisien namun, dari investasi ini kita juga sudah banyak kasus penipuan.
Sebagai hasil inisiatif Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan edukasi
dan akses konsumen terhadap produk dan layanan jasa keuangan, pemerintah
mendorong partisipasi masyarakat luas. Salah satu jenis praktik paling umum
yang dapat ditemukan di dunia bisnis pada hari keuangan adalah praktik
berinvestasi dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Karena relatif tidak
pasti, Investasi Bodong merupakan perusahaan yang paling banyak digunakan
untuk berinvestasi di sektor ini.
Perusahaan penanaman modal legal yang dikenal dengan nama Investasi
Bodong sudah lama beroperasi dan disebut demikian karena pemilik
perusahaan tersebut sangat murah hati. Akibatnya, jenis investasi ini tidak
3
“A. A. Angga Primantari and Kadek Sarna, Upaya Menanggulangi Investasi Bodong Di Internet,
Kertha Semaya, 2.3 (2014), p.2".
terlalu berisiko, uangnya sangat terspesialisasi, dan dapat digunakan untuk
menambah jumlah uang di bank untuk kepentingan massa dalam konteks
strategi. Selain itu, OJK menilai izin ini memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap penelitian dan pengembangan sektor jasa keuangan.
Investasi Bodong melakukan kajian tentang bagaimana melakukan
transaksi moneter dengan mengabaikan sifat sistem perbankan. Ini adalah
lembaga publik yang menggunakan sumber daya publik untuk melakukan
transaksi keuangan. Berikut adalah contoh jenis pengetahuan yang dimiliki
OJK dalam rangka memberikan informasi dan nasehat kepada masyarakat
terkait investasi di bodong.
2.2

BAB III PENUTUP

3.1 Kseimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Mantulangi, N. (2017). Kajian Hukum Investasi dan Perlindungan Terhadap


Korban Investasi Bodong. Lex Administratum, 5(1).

Anda mungkin juga menyukai