Anda di halaman 1dari 4

PERAN ISTRI NELAYAN PADA MASYARAKAT PESISIR INDONESIA

I. PENDAHULUAN
Sebagai suatu kesatuan sosial, masyarakat nelayan hidup, tumbuh, dan
berkembang di wilayah pesisir atau wilayah pantai. Dalam konstruksi sosial
masyarakat di kawasan pesisir, masyarakat nelayan merupakan bagian dari
konstruksi sosial tersebut, meskipun disadari bahwa tidak semua desa-desa di
kawasan pesisir memiliki penduduk yang bermatapencaharian sebagai nelayan.
Walaupun demikian, di desa-desa pesisir yang sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian sebagai nelayan, petambak, atau pembudidaya perairan,
kebudayaan nelayan berpengaruh besar terhadap terbentuknya identitas
kebudayaan masyarakat pesisir secara keseluruhan
Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai
nelayan yang di peroleh secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Karakteristik masyarakat nelayan terbentuk mengikuti sifat dinamis sumberdaya
yang di garapnya, sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal,
nelayan harus berpindah-pindah. Masyarakat nelayan menghadapi sejumlah
masalah politik, sosial, dan ekonomi yang kompleks. Masalahmasalah tersebut
antara lain, kemiskinan, kesenjangan sosial dan tekanan-tekanan ekonomi yang
datang setiap saat, keterbatasan akses modal, teknologi dan pasar sehingga
mempengaruhi dinamika usaha, kelemahan fisik kelembagaan sosial ekonomi
yang ada, kualitas sumberdaya manusia yang rendah sebagai akibat keterbatasan
akses pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik, degradasi sumberdaya
lingkungan baik di kawasan pesisir, laut, maupun pulau-pulau kecil, dan
lemahnya kebijakan yang berorientasi pada kemaritiman sebagai pilar utama
pembangunan nasional.
Rumah tangga nelayan adalah salah satu contoh nyata dari keluarga pra-
sejahtera yang ada di masyarakat. Rumah tangga nelayan sudah lama diketahui
tergolong miskin, buruh tani, dan pengrajin. Istri nelayan ternyata memiliki
peranan yang penting dalam menyiasati serta mengatasi kemiskinan yang di alami
sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rumah tanggahnya. Kemiskinan di
keluarga nelayan, membuat terutama istri harus mencari pendapatan tambahan
karena pendapatan suaminya tidak bisa di harapkan ketidakpastian pendapatan di
laut mengharuskan kaum perempuan untuk memikul tanggung jawab memenuhi
kebutuhan sehari-hari misalnya kebutuhan anak sekolah dan kebutuhan “relasi
sosial” kampung. Kemiskinan telah menjadikan istri berperan ganda yakni sebagai
pencari nafkah sekaligus pengurus rumah tangga dan anak.
Sebagai istri tidak hanya menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai
ibu rumah tangga namun karena pendapatan suami yang tidak menentu
mengharuskan para istri untuk ikut bekerja membantu para suami untuk
memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Keadaan cuaca yang tidak menentu
mempengaruhi Pendapatan nelayan sehingga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga para ibu tidak hanya bergantung pada pendapatan suami mereka. Oleh
karena fenomena tersebut penulis akan membahas mengenai peran istri nelayan
pada masyarakat pesisir Indonesia.
II. PEMBAHASAN
Kata istri nelayan terdiri dari dua suku kata yaitu istri dan nelayan. Kata istri
berarti wanita (perempuan) yang telah menikah atau yang bersuami secara sah
dimata hukum maupun agama, sedangkan kata nelayan dalam kamus antropologi
diartikan sebagai orang yang hidup dari usaha menangkap ikan sebagai mata
pencaharian hidup pokok. Sehingga kata istri nelayan dapat diartikan sebagai
seorang wanita yang telah menikah atau yang telah bersuami, dimana mata
pencaharian utama suaminya adalah nelayan. Dalam keluarga nelayan seorang
istri tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga namun juga ikut membantu
penghasilan suami dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.
Perempuan nelayan yang selama ini dipandang sebagai isteri nelayan dan
perannya mengurus rumah tangga, sesungguhnya memiliki ketangguhan dalam
mengatasi persoalan ekonomi keluarga. Berbagai aktivitas dilakukan dengan
menjadi buruh perikanan, mengembangkan usaha kecil dan sebagai pedagang
keliling serta usaha-usaha kecil lainnya. Perempuan nelayan lebih dominan dalam
membangun dan mengembangkan modal sosial karena bagi perempuan nelayan,
pekerjaan mengurus rumah tangga dan pekerjaan yang berkaitan dengan ekonomi
rumah tangga tidak dapat dipisahkan sebagai bagian dari keseluruhan tugasnya
sehari-hari.
Istri nelayan adalah istri yang hidup di lingkungan keluarga nelayan baik istri
maupun anak perempuan yang terlibat dalam aktifitas mencari nafkah
keluarganya. Selain bekerja di wilayah domestik (rumah tangga), juga terlibat
dalam kegiatan mencari nafkah yakni melakukan berbagai aktifitas. Dalam sebuah
keluarga seorang istri bertugas sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi masalah
kerumah tanggaan, dan juga mempunyai tugas utama dalam keluarganya yaitu
mengatur atau mengolah urusan rumah tangga. Peran perempuan dalam nafkah
rumah tangga dimulai ketika perahu mulai kembali dari melaut dan membawa
hasil tangkapan. Pada saat itu, perempuan terlibat dalam penjualan hasil
tangkapan
Dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit perempuan nelayan tidak
tinggal diam tetapi bergerak secara aktif mencari solusi untuk mengatasi persoalan
ekonomi rumah tangganya. Bahkan dapat dikatakan sebagai pencari nafkah
tunggal disaat suami tidak dapat melaut. Dalam kondisi ini berbagai kegiatan
produktif dilakukan perempuan nelayan seperti menjadi buruh membersihkan
kerang, pengupas udang, pedagang keliling, berdagang pakaian bekas dan menjadi
pemulung. Usaha lainnya yang dikembangkan adalah membuat kerupuk udang
dan kerupuk ikan. Dengan membuat kerupuk maka persediaan ikan dan udang
yang sangat terbatas dapat dikelola untuk periode produksi yang cukup panjang
karena menggunakan bahan tambahan lain seperti tepung tapioka.
Dapat dikatakan bahwa perempuan nelayan memiliki multi peran yang
dijalankan secara bersamaan yaitu peran dalam ranah reproduksi sosial dimana
perempuan pesisir merupakan penjaga kelangsungan hidup sistem sosial
masyarakat pesisir dan dalam ekonomi rumah tangga atau produksi serta
membangun modal sosial. Bagi para istri yang memiliki pendidikan dan
keterampilan kemungkinan tidak menimbulkan masalah baginya akan tetapi bagi
para istri yang tidak berpendidikan atau tidak memiliki keterampilan akan terasa
sulit baginya, sehingga mereka hanya mengandalkan tenaganya dan yang pasti
mendapat penghasilan tidak seberapa.
Peran istri nelayan dapat dilihat hampir di seluruh masyarakat nelayan, baik
pada lingkup privat maupun publik. Peran istri nelayan dalam aktivitas ekonomi
antara lain dapat terlihat dari alokasi waktu yang mereka curahkan. Alokasi waktu
yang dicurahkan oleh istri nelayan pada umumnya tidak terbatas sejak dini hari
hingga pada malam hari. Peran istri pada rumah tangga nelayan dapat terlihat
melalui keterlibatan mereka dalam kegiatan perikanan. Keterlibatan istri dalam
aktivitas ekonomi tidak terlepas dari sistem pembagian kerja di dalam keluarga.
Peran istri tidak hanya memberikan keuntungan secara ekonomi tetapi juga
kepuasan batin, kehormatan, dan kebanggan sosial.
III. PENUTUP
Perempuan mempunyai peran dalam sistem nafkah rumah tangga. Kontribusi
perempuan dalam nafkah rumah tangga diperoleh melalui kegiatan produktif yang
mereka lakukan. Kegiatan tersebut, di antaranya, adalah keterlibatan perempuan
dalam pemasaran hasil tangkapan dan keterlibatan dalam kegiatan pengolahan
hasil tangkapan. Industri kecil di pedesaan ternyata mempunyai peran dalam
meningkatkan kontribusi perempuan dalam nafkah rumah tangga mereka.
Istri nelayan telah ikut ambil bagian dalam menambah pendapatan keluarga.
Walaupun sebenarnya pendapatan bagi segenap keperluan keluarga merupakan
tanggung jawab sepenuhnya dari seorang suami. Banyak dari para istri nelayan
yang kemudian melaukan pekerjaan sampingan untuk membantu suami. Kondisi
pekerjaan suami yang hanya sebagai nelayan mendorong tingginya tingkat
partisipasi dari istri dalam menambah penghasilan keluarga.
IV. DAFTAR PUSTAKA
DI NAGARI, T. I. K. U. KESEHARIAN ISTERI NELAYAN: STUDI
ANTROPOLOGI TENTANG POLA NAFKAH PADA KOMUNITAS
NELAYAN DI NAGARI TIKU SELATAN, KECAMATAN TANJUNG
MUTIARA, KABUPATEN AGAM1.
Kusnadi, K. (2010). Kebudayaan masyarakat nelayan.
Torere, W., Goni, S. Y., & Waani, F. J. (2019). Peran Ganda Istri Nelayan Pada
Masyarakat Pesisir di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten
Minahasa Utara. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture.

Anda mungkin juga menyukai