OLEH:
ARIFAN
C1G121038
KENDARI
2024
1
DAFTAR ISI
ANALISIS ……………………………………...………….…..12
DISKUSI ……………………………………………………..14
KESIMPULAN ……………………………………………..15
SARAN ……………………………………………….…….15
DAFATR PUSTAKA ……………………………….…………….16
2
PENDAHULUAN
3
Perempuan merupakan tiang Negara telah sangat familiar di telinga kita
bahkan sejak usia dini, tidak jarang tunas bangsa banyak yang sudah fasih
mengucapkannya. Sayangnya, pengenalan konsepsi itu belum diimbangi dengan
kebijakan dan spirit memadai untuk memposisikan kaum hawa itu pada tempat
yang terhormat sesuai dengan fitrahnya (Susanto, 2011: 29). Sebagaimana kita
ketahui bahwa dalam perempuan memiliki peranan yang sangat besar dalam
pembangunan. Perempuan memiliki kemampuan untuk menyusun rencana dan
menjalankan tugas dengan kwalitas yang tidak kalah dari kaum pria. Dalam
berbagai bidang perempuan telah berpartisipasi misalnya di bidang kesehatan,
bidang pemerinta- han dan sebagainya. Perempuan yang mendapat bimbingan dan
arahan yang tepat, khususnya perempuan yang terdapat di pesisir pantai akan
menjadi tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Misalnya memberikan pelatihan
dalam pengolahan berbagai hasil tang-kapn dari laut. Dengan berperannya
perempuan, selain menjadi tiang dalam rumah tangga, sebagai insan pendidik anak-
anaknya, perempuan juga dapat menopang perekonomian keluarga. Dari seorang
perempuan yang memiliki kwalitas penge-tahuan yang baik, akan terlahir generasi
daerah yang berkualitas pula. Ini berarti perempuan memiliki peranan yang cukup
besar dalam pembangunan khususnya.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
4
LANDASAN TEORI
Peran Wanita
5
nelayan akan pergi melaut dibutuhkan modal yang cukup besar untuk kebutuhan
selama di laut, kemungkinan nelayan merugi karena tidak mendapatkan hasil
tangkapan akan semakin menambah keterpurukan ekonomi rumah tangga.
Permasalahan ketidakmampuan nelayan untuk produktif sepanjang musim menjadi
salah satu penyebab daya tahan ekonomi rumah tangga nelayan rendah. Di musim
paceklik, nelayan tidak akan mendapatkan penghasilan apabila tidak memiliki mata
pencaharian alternative, atau melibatkan keluarga untuk menghasilkan uang guna
memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga. Peran serta wanita dalam
meghasilkan uang menjadi salah satu alternative untuk menyiasati kekosongan
penghasilan nelayan di musim paceklik, dan menambah daya tahan ekonomi rumah
tangga nelayan di saat musim panen. Istri nelayan harus bekerja dengan motivasi
utama mecari tambahan pengahsilan dalam usaha memenuhi kebutuhan ekonomi
rumah tangga mereka sepertinya sudah menjadi keharusan.
Pemberdayaan Perempuan
6
perempuan sering memperoleh upah yang lebih renda di bandingkan upah yang
diterima laki-laki. Selain itu laki-laki sering mendominasikan sektor publik,
sedangkan perempuan hanya berada di sektor Domestik yang secara ekonomis
dianggap kurang strategis. Bahkan untuk berbagai pekerjaan yang secara tradisional
merupakan pekerjaan perempuan, jika teknologi mekanis sudah masuk kedalamnya
dan secara ekonomis dianggap menguntungkan, maka biasanya laki-laki akan
mengambil peran tersebut atau menggantikan peran perempuan. Erat kaitannya
dngan keterampilan tersebut adalah kegiatan pengolahan ikan di desa pesisir pantai.
Kegiatan penngolahan ikan pasca tangkap bertujuan untuk mempertahankan
kualitas ikan agar dapat dikonsumsi dalam waktu lebih lama. selain itu, pengolahan
juga bertujuan untuk menghasilkan produk baru yang karakeristiknya jauh berbeda
dari ikan segar. Jenis penglolaan ini ada yang sifatnya masih tradisional, adalah
pengeringan dengan sinar matahari, pengasinan, fermentasi dan pemindangan.
Faktor pendukung peningkatan peranan perempuan adalah kemapuan kerjanya
tinggi, dorongan keluarga cukup kuat,dan lokasi kegiatan merupakan objek wisata
potensial yang membutuhkan aktivitas perempuan dalam perdagangan. Kendala
yang dihadapi rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya modal,
transportasi dan informasi. Tantangan terhadap kemajuan dan keberadaan
perempuan dalam perdagangan di daerah tersebut masuknya bakul pria dengan
modal yang lebih kuat yang mampu memberikan penawaran yang lebih tinggi.
7
menyebutkan bahwa: ―pemerkasaan dimaknai sebagai mendapat kekuatan
(power) dan mengaitkan dengan kemampuan golongan miskin untuk mendapatkan
akses kesumber-sumber daya yang menjadi asas dari kekuasaan suatu sistem
maupun organisasi. Konsep pemerkasaan ini ada tiga tahap, yakni (1) pada tingkat
politik dan nasional, pemerkasaan itu mekanismenya bantuan diri untuk orang lain,
(2) pada tingkat organisasi, dan (3) pada tingkat individu.
8
organizational goals in an efficient and effective manner‖Dikatakan bahwa
manajemen atau pengelolaan adalah suatu proses perencanaan, pengambilan
keputusan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian organisasi manusia,
keuangan, fisik dan informasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisiensi dan efektif.
9
METODOLOGI PENELITIAN
Kedua, penyajian data yaitu, penyajian data yang telah diperoleh dari
lapangan terkait dengan seluruh permasalahan penelitian dipilih antara mana yang
dibutuhkan dengan yang tidak,lalu di kelompokkan, kemudian diberikan batasan
masalah. Dari penyajian data tersebut, maka diharapkan dapat memberikan
kejelasan mana data yang subtantif dan mana data pendukung. Ketiga, penarikan
kesimpulan Langkah selanjutnya dalam menganalisis data kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Upaya penarikan kesimpulan yang dilakukan
secara terus menerus selama berada dilapangan. Setelah pengumpulan data, penulis
mulai mencari arti penjelasan-penjelasan. Kesimpulan-kesimpulan itu kemudian
diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikir ulang dan
meninjau kembali catatan lapangan sehingga terbentuk penegasan kesimpulan.
Data-data hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
dengan pendekatan kualitatif
10
ANALISIS
Setelah melakukan olah data dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows
maka hasil dari penelitian ini adalah pemberdayaan perempuan mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan, hal ini dibuktikan karena nilai t
hitung 1.902 lebih besar dari t tabel 1.699, dengan nilai signifikansi 0.002. hal ini
dibuktikan bahwa perempuan pesisir mempunyai kegiatan positif yaitu dengan
memaksimalkan konsep diri dengan berupaya menciptakan kreatifitas. Pembuktian
11
adanya pemberdayaan prempuan yang telah berupaya untuk meningkatkan
perempuan pesisir adalah dengan semakin berkembangkan kelompok usaha
bersama (KUB) di berbagai wilayah pesisir di Kabupaten Pati. Kesejahteraan
Masyarakat Kesejahteraan pra nikah Pada dasarnya sebuah keluarga dibangun
dengan berbagai cara agar mampu bertahan, dengan kata lain eksistensi
pembangunan mental bagi keluarga pra sejahtera dibutuhkan waktu dan komitmen
untuk maju mengembangkan keluarga yang sejahtera. Akan tetapi kesejahteraan
tidaklah semudah membalikan telapak tangan, karena banyak indikator yang harus
dipenuhi agar kesejahteraan tersebut bisa tercapai. Kebijakan yang sering muncul
di pusat, membuat masyarakat yang hidupnya dibawah normal (kesejahteraan
masih sebatas symbol), sehingga berbagai daerah masih merasa bahwa mereka
tidak pernah mendapatkan kebijakan yang sama. Kebijakan yang muncul
sebenarnya diperuntukan untuk semua lapisan masyarakat, dari kota sampai pada
pelosok pedalam atau desa-desa. Namun minimnya informasi membuat kebijakan
tidak pernah sampai pada yang tujuan. Kesejahteraan bagi masyarakat pra nikah
sebetulnya dibangun dengan inisiatif manusia atau sumberdaya manusia yang ada,
akan tetapi kebiasaan yang membuat mereka merasa nyaman dengan kondisi masih
sendiri, membuat mereka terbentur dengan time kehidupan yang konsumtif bahkan
ada kecenderungan berbuat melebihi batas kemampuan sumber keuangan mereka.
Kesejateraan setelah nikah Kesejahteraan yang dibangun setelah masyarakat
mempunyai pilihan hidup dan pedamping hidup, membuat mereka memikirkan
aspek kedepan walaupun tanpa mempunyai bekal informasi yang cukup. kebijakan
pemerintah untuk memberikan sosialisasi kepada pasanngan muda, belum
mempunyai efek yang tepat, sehingga munculnya keluarga kecil yang masih belum
sejahtera, membuat beban kegiatan ekonomi semakin tumpang tindih, inilah yang
seharusnya diperhatikan oleh pemerintah, karena keluarga yang dibangun dengan
bekal seadanya, amak tidak pernah mampu bertahan pada era globalisasi seperti
sekarang ini.
12
DISKUSI
Wanita pesisir juga dapat bekerja dalam berbagai jenis pekerjaan baik yang
berhubungan dengan sektor perikanan maupun yang tidak berhubungan dengan
sektor perikanan. Peran wanita dapat dilibatkan dalam kegiatan ekonomi produktif.
Bentuk-bentuk ekonomi produktif tersebut dapat merupakan usaha budidaya ikan,
pengolahan ikan, pemasaran ikan, serta usaha jasa yang mendukung seperti
penyediaan sarana produksi lainnya. Ada beberapa kajian Penelitian mengenai
masyarakat pesisir sudah sering dilakukan baik secara individumaupun kelompok.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan antara lain: Penelitian yang dilakukan
oleh Slamet Widodo, Hendri Bustamam, dan Soengkono, pada tahun 2011 dengan
13
judul Model Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Keluarga Nelayan Miskin melalui
Penerapan Teknologi Tepat Guna Terpadu (Studi Keluarga Nelayan di Kecamatan
Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara). Hasil penelitianini diantaranya: a)
terbakukannya 4 (empat) modul teknologi tepat guna terpadu pengolahan ikan
asalan menjadi basis dalam pengembangan usaha perempuan nelayan miskin, yaitu
modul usaha ikan kering, modul usaha nugget ikan, modul usaha pindang ikan, dan
modul usaha kerupuk ikan; b) terumuskannya model pengembangan teknologi tepat
guna terpadu yang terumuskan secara adaptif dan sesuai dengan potensi sumber
daya manusa, potensi sumber daya alam, potensi sosial , dan kondisi lingkungan
yang ada; c) terumuskannya model pemberdayaan perempuan nelayan di kawasan
pesisir dapat dikembangkan melalui 3 (tiga) tahap, yakni pengembangan kelompok
(community development),pra-pengembangan usaha (pre-business development),
dan pengembangan usaha (business development).
14
KESIMPULAN
SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Akbarini Utami Tri, Gumilar Iwang, dan Grandiossa Roffi. 2012. Kontribusi
Ekonomi Produktif Wanita Nelayan terhadap Pendapatan Keluarga
Nelayan di Pangandaran Kabupaten Ciamis. Jurnal Perikanan dan
Kelautan No. 3 Vol. 3 September 2012 hal 127-136 ISSN 2088- 3137.
Hafidz, A. R. 1983. Wanita dan Pekerjaan Produktif dalam rumah tangga dan
masyarakat yang lebih luas di daerah pedesaan (Studi Kasus di desa
Jenatera, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan). Program Pasca Sarjana
Institut Pertanian Bogor.)
Susilowati, Indah, 2001, Kajian Partisipasi Wanita dan Istri Nelayan Dalam
Membangun Masyarakat Pesisir (Studi Kasus pada Perkampungan
Nelayan di Demak, Jawa Tengah), Laporan Penelitian, Kerjasama
UNDIP dengan Mc Master Univeristy Canada
16