Anda di halaman 1dari 16

TUGAS UAS

PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR


(Pemberdayaan Wanita dalam Konteks Pesisir)

OLEH:

ARIFAN

C1G121038

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2024

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………2


PENDAHULUAN ………………………………………………3
Tujuan Masalah ………………………………………………5
Tujuan Masalah ………………………………………………5
METODOLOGI ………………………………………………6
Peran Wanita ………………………………………6

Pemberdayaan Perempuan ………………………………7

Pemberdayaan dan Pemberdayaan Masyarak…………...……8

Pengelolaan Wilayah Pesisir ………………………..…….10

ANALISIS ……………………………………...………….…..12
DISKUSI ……………………………………………………..14
KESIMPULAN ……………………………………………..15
SARAN ……………………………………………….…….15
DAFATR PUSTAKA ……………………………….…………….16

2
PENDAHULUAN

Perempuan merupakan bagian dari komunitas yang sangat rentan akan


permasalahan berkenaan dengan peluang kerja. Terdapat berbagai masalah
mengenai keterbatasan perempuan untuk memperoleh sumber penghidupan bagi
diri dan keluarganya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor: pertama, dari pihak
perempuan sendiri tidak didukung oleh kemampuan dan keterampilan yang cukup
memadai, kedua, pihak instituasi pemilik pekerjaan yang seringkali
mempersyaratkan kompetensi yang relatif tinggi. Hal ini mengakibatkan
perempuan dengan kompetensi yang rendah amat sulit untuk menjangkau,
Setyawati, 2011. Namun, kegiatan yang mereka lakukan tidak dapat mengubah
status keluarga dan posisi mereka sebagai komunikasi yang berhadapan dengan
permasalahan, (Marwiah, 2012). Pada tataran sosial (masyarakat pesisir), dominasi
perempuan pesisir dalam sektor ekonomi, telah menempatkan mereka sebagai
kontributor penting terhadap dinamika ekonomi kawasan pesisir. Stabilitas
dinamika ekonomi pesisir sangat menentukan distribusi pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat pesisir. Peranan yang demikian dapat dirasakan jika kita
mengamati kehidupan sosial-ekonomi di desa-desa nelayan yang memiliki potensi
sumber daya perikanan cukup besar. Kontribusi ekonomi perempuan pesisir
terhadap kehidupan masyarakatnya merupakan wujud kapasitas aktualisasi diri
mereka dan sebagai realitas sosial yang tidak bisa diabaikan.

Wilayah pesisir adalah wilayah yang dihuni oleh masyarakat dengan


karakteristik keluarga yang khas. Dominasi penduduk atau penghuni setiap harinya
adalah wanita dan anak-anak. Sebagian lelaki yang terdiri dari suami maupun
remaja, banyak mempergunakan waktunya untuk melaut. Pada umumnya kaum
perempuan ditinggal melaut antara 1-2 minggu, sedangkan sisanya adalah nelayan
biasa (melaut malam hari) dan sebagian lagi berlayar sampai sebulan atau lebih
(ikut kapal besar), sehingga dapat dikatakan sebagian besar tanggungjawab
kelangsungan hidup sehari-hari pada keluarga tersebut ada di tangan wanita sebagai
ibu sekaligus ayah.

3
Perempuan merupakan tiang Negara telah sangat familiar di telinga kita
bahkan sejak usia dini, tidak jarang tunas bangsa banyak yang sudah fasih
mengucapkannya. Sayangnya, pengenalan konsepsi itu belum diimbangi dengan
kebijakan dan spirit memadai untuk memposisikan kaum hawa itu pada tempat
yang terhormat sesuai dengan fitrahnya (Susanto, 2011: 29). Sebagaimana kita
ketahui bahwa dalam perempuan memiliki peranan yang sangat besar dalam
pembangunan. Perempuan memiliki kemampuan untuk menyusun rencana dan
menjalankan tugas dengan kwalitas yang tidak kalah dari kaum pria. Dalam
berbagai bidang perempuan telah berpartisipasi misalnya di bidang kesehatan,
bidang pemerinta- han dan sebagainya. Perempuan yang mendapat bimbingan dan
arahan yang tepat, khususnya perempuan yang terdapat di pesisir pantai akan
menjadi tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Misalnya memberikan pelatihan
dalam pengolahan berbagai hasil tang-kapn dari laut. Dengan berperannya
perempuan, selain menjadi tiang dalam rumah tangga, sebagai insan pendidik anak-
anaknya, perempuan juga dapat menopang perekonomian keluarga. Dari seorang
perempuan yang memiliki kwalitas penge-tahuan yang baik, akan terlahir generasi
daerah yang berkualitas pula. Ini berarti perempuan memiliki peranan yang cukup
besar dalam pembangunan khususnya.

Rumusan Masalah

1. mengetahui tingkat pendapatan keluarga nelaya masyarakat pesisir ?


2. mengetahui kegiatan ekonomi produktif perempuan masyarakat pesisir
mengetahui peran perempuan masyarakat pesisir dalam meningkatkan
pendapatan keluarga nelayan?

Tujuan Penelitian

Tulisan ini disajikan berdasarkan hasil penelitian dengan tujuan untuk


mengetahui Peran Perempuan Masyarakat Pesisir dalam Meningkatkan Pendapatan
Keluarga Nelayan, kegiatan ekonomi produktif, tingkat pendapatan perempuan
masyarakat pesisir

4
LANDASAN TEORI

Peran Wanita

Pada hakikatnya, wanita diberi peran di sektor domestik dalam keluarga


seperti mencuci, membersihkan rumah, menyapu, memasak, menyiapkan anak-
anak ke sekolah, dan lain-lain. Peran tersebut tidak pernah lepas dari aktifitas
mereka sehari-hari karena sudah menjadi keharusan disamping tidak ada lagi yang
membantu dirumah. Peran wanita dalam mengelola sumberdaya keuangan
sangatlah dominan. Manajemen rumah tangga nelayan sangat memungkinkan
pentingnya peran istri terutama dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Wanita
juga berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam rumah tangga mengingat
para suami telah sibuk mencari nafkah. Wanita memiliki peran ganda yaitu sebagai
pencari nafkah ketika pendapatan suami tidak cukup untuk mecukupi kebutuhan
rumah tangga mereka. Menurut Faqih (1996), wanita didorong untuk berpartisipasi
secara aktif di sektor public, sekaligus tetap harus menjalankan fungsinya sebagai
istri dan ibu. Peran ganda wanita terjadi pada wanita pesisir. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Peran Wanita dalam Kehidupan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Keadaan perekonomian yang semakin tidak menentu, kesempatan kerja semakin
terbatas karena persaingan yang semakin ketat, harga-harga kebutuhan pokok yang
semakin meningkat, pendapatan keluarga yang cenderung tidak meningkat akan
berakibat pada terganggunya stabilitas perekonomian keluarga. Kondisi inilah yang
mendorong ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya menekuni sektor domestik,
kemudian ikut berpartisipasi di sektor public dengan ikut serta menopang
perekonomian keluarga.

Keberadaan wanita sebagai penyokong kebutuhan ekonomi rumah tangga


sangat dibutuhkan mengingat para suami yang bekerja sebagai nelayan tidaklah
dapat digantungkan dari sisi penghasilan. Nelayan adalah mereka yang
menggantungkan penghidupannya kepada hasil laut. Kehidupan sehari-hari nelayan
lakilaki mempunyai pekerjaan melaut, menangkap ikan dan menjualnya. Pergi
berlayar mencari ikan sama dengan berspekulasi karena kemungkinan antara
mendapat tangkapan ikan dengan tidak mendapat tangkapan adalah 50%. Jika

5
nelayan akan pergi melaut dibutuhkan modal yang cukup besar untuk kebutuhan
selama di laut, kemungkinan nelayan merugi karena tidak mendapatkan hasil
tangkapan akan semakin menambah keterpurukan ekonomi rumah tangga.
Permasalahan ketidakmampuan nelayan untuk produktif sepanjang musim menjadi
salah satu penyebab daya tahan ekonomi rumah tangga nelayan rendah. Di musim
paceklik, nelayan tidak akan mendapatkan penghasilan apabila tidak memiliki mata
pencaharian alternative, atau melibatkan keluarga untuk menghasilkan uang guna
memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga. Peran serta wanita dalam
meghasilkan uang menjadi salah satu alternative untuk menyiasati kekosongan
penghasilan nelayan di musim paceklik, dan menambah daya tahan ekonomi rumah
tangga nelayan di saat musim panen. Istri nelayan harus bekerja dengan motivasi
utama mecari tambahan pengahsilan dalam usaha memenuhi kebutuhan ekonomi
rumah tangga mereka sepertinya sudah menjadi keharusan.

Pemberdayaan Perempuan

Pesisir Menurut Novian (2010: 1), pemberdayaan perempuan adalah upaya


kemampun perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya
ekonomi, politik, sosial, budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan
meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif
dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan
konsep diri. Lebih lanjut (Novian, 2010: 12), mengungkapkan bahwa tujuan
pemberdayaan perempuan adalah: (a) Meningkatkan kedudukan dan peran
perempuan di berbagai bidang kehidupan berkeluarga bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara; (b) Meningkatkan peranan perempuan sebagai pengambil keputusan
dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender; (c) Meningkatkan kualitas
peran kemandirian organisasi perempuan dengan mempertahankan nilai persatuan
dan kesatuan; (d) Meningkatkan komitmen dan kemampuan semua lembaga yang
memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender; (e) Mengembangkan usaha
pemberdayaan Perempuan, Kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta
Perlindungan Anak. Ketidakadilan gender dalam masyarakat pedesaan secara
faktual secara menonjol. Untuk pekerjaan yang sama misalnya di bidang pertanian,

6
perempuan sering memperoleh upah yang lebih renda di bandingkan upah yang
diterima laki-laki. Selain itu laki-laki sering mendominasikan sektor publik,
sedangkan perempuan hanya berada di sektor Domestik yang secara ekonomis
dianggap kurang strategis. Bahkan untuk berbagai pekerjaan yang secara tradisional
merupakan pekerjaan perempuan, jika teknologi mekanis sudah masuk kedalamnya
dan secara ekonomis dianggap menguntungkan, maka biasanya laki-laki akan
mengambil peran tersebut atau menggantikan peran perempuan. Erat kaitannya
dngan keterampilan tersebut adalah kegiatan pengolahan ikan di desa pesisir pantai.
Kegiatan penngolahan ikan pasca tangkap bertujuan untuk mempertahankan
kualitas ikan agar dapat dikonsumsi dalam waktu lebih lama. selain itu, pengolahan
juga bertujuan untuk menghasilkan produk baru yang karakeristiknya jauh berbeda
dari ikan segar. Jenis penglolaan ini ada yang sifatnya masih tradisional, adalah
pengeringan dengan sinar matahari, pengasinan, fermentasi dan pemindangan.
Faktor pendukung peningkatan peranan perempuan adalah kemapuan kerjanya
tinggi, dorongan keluarga cukup kuat,dan lokasi kegiatan merupakan objek wisata
potensial yang membutuhkan aktivitas perempuan dalam perdagangan. Kendala
yang dihadapi rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya modal,
transportasi dan informasi. Tantangan terhadap kemajuan dan keberadaan
perempuan dalam perdagangan di daerah tersebut masuknya bakul pria dengan
modal yang lebih kuat yang mampu memberikan penawaran yang lebih tinggi.

Pemberdayaan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Pemberdayaan atau empowerment dan empowerditerjemahkan dalam


bahasa indonesia menjadi pemberdayaan dan memberdayakan, menurut merriam
webster dan oxfort english dictionery ( Prijono dalam Ambarsari, 2007)
mengandung dua pengertian yaitu : pengertian pertama adalah to give power or
authority to, dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable. dalam
pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan
atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedang dalam pengertian kedua,
diartikan sebagai upaya untuk memberikan. Paulus Wirutomo dkk (dalam Zaili
Rusli, 2014) menyampaikan pemberdayaan kata lainnya adalah pemerkasaan, yang

7
menyebutkan bahwa: ―pemerkasaan dimaknai sebagai mendapat kekuatan
(power) dan mengaitkan dengan kemampuan golongan miskin untuk mendapatkan
akses kesumber-sumber daya yang menjadi asas dari kekuasaan suatu sistem
maupun organisasi. Konsep pemerkasaan ini ada tiga tahap, yakni (1) pada tingkat
politik dan nasional, pemerkasaan itu mekanismenya bantuan diri untuk orang lain,
(2) pada tingkat organisasi, dan (3) pada tingkat individu.

Pengelolaan Wilayah Pesisir

Kata Pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula


pengaturan atau pengurusan. Manajemen berasal darai kata to mange yang berarti
mengatur, mengurus dan mengelola. Banyak orang yang mengartikan manajemen
sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah
pengertian yang populer saat ini. Menurut Prajudi, Pengertian Pengelolaan ialah
pengendalian dan pemanfaatan semua faktor sumber daya yang menurut suatu
perencana diperlukan untuk penyelesaian suatu tujuan kerja tertentu.Balderton
mengemukakan bahwa Pengelolaan adalah menggerakkan, mengorganisasikan dan
mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan
fasilitas untuk mencapai suatu tujuan. Sementara, menurut Moekijat, Pengelolaan
merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
petunjuk, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan.Menurut Hamalik,
Pengelolaan adalah suatu proses untuk menggerakkan, mengorganisasikan dan
mengerahkan usaha manusia untuk mencapai tujuannya.

Dari pengertian pengelolaan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian


Pengelolaan yaitu bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan, tetapi meliputi
fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pengelolaan diartikan sebagai suatu
rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu. Griffin dalam Saebani
(2012), mendefinisikan manajemen sebagai berikut: ―Management is the process
of planning and decision making, organizing, leading and controlling and
organization human, financial, physical and information recources to archieve

8
organizational goals in an efficient and effective manner‖Dikatakan bahwa
manajemen atau pengelolaan adalah suatu proses perencanaan, pengambilan
keputusan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian organisasi manusia,
keuangan, fisik dan informasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisiensi dan efektif.

Senada dengan pendapat Hasibuan dalam Saebani ( 2012 ) bahwa


manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia secar efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan. Untuk itu, dalam proses manajemen terlibat
fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), pemimpin (leading), dan
pengawasan (controlling), atau dengan kata lain, manajemen diartikan sebagai
proses merencanakan, mengorganising, memimpin, dan mengendalikan upaya
organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien. Pengelolaan wilayah pesisir harus berbasis masyarakat. Pengelolaan
berbasis masyarakat dapat diartikan sebagai suatu system pengelolaan sumber daya
alam disuatu tempat dimana masyarakat lokal ditempat tersebut terlibat secara aktif
dalam proses pengelolaan sumber daya alam yang terkandung didalamnya
(Nurmalasari, 2001).

9
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaiman pemberdayaan


perempuuan pesisir dalam memanfaatkan potensi lokal dalam kelompok usaha
rumah tangga ini yaitu kelompok cahayadesa Pitue Kecematan Ma’rang Kabupaten
Pangkep serta bagaimana peran perempuan pesisir dalam meningkatkan ekonomi
keluargnya. Skema desain penelitian dimulai dengan pengumpulan data penelitian
lapangan dimana ini di bagi menjadi tiga arah yakni menghasilkan observasi,
wawancara, dan dokumentasi, sedangkan arah yang lainnya yaitu instrument
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada 3 tahapan, pertama
reduksi data, reduksi data yang dimaksudkan di sini adalah proses pemilihan,
pemusatan perhatian untuk menyedarhanakan, mengabstrakkan dan transformasi
data. Informasi dari lapangan sebagai bahan mentah diringkas disusun secara
sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih mudah
dikendalikan.

Kedua, penyajian data yaitu, penyajian data yang telah diperoleh dari
lapangan terkait dengan seluruh permasalahan penelitian dipilih antara mana yang
dibutuhkan dengan yang tidak,lalu di kelompokkan, kemudian diberikan batasan
masalah. Dari penyajian data tersebut, maka diharapkan dapat memberikan
kejelasan mana data yang subtantif dan mana data pendukung. Ketiga, penarikan
kesimpulan Langkah selanjutnya dalam menganalisis data kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Upaya penarikan kesimpulan yang dilakukan
secara terus menerus selama berada dilapangan. Setelah pengumpulan data, penulis
mulai mencari arti penjelasan-penjelasan. Kesimpulan-kesimpulan itu kemudian
diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikir ulang dan
meninjau kembali catatan lapangan sehingga terbentuk penegasan kesimpulan.
Data-data hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
dengan pendekatan kualitatif

10
ANALISIS

Pemberdayaan Perempuan Pesisir Desa Sambiroto pengaruhnya terhadap


peningkatan kesejahteraan. Konsep utama sebuah pemberdayaan adalah semakin
meningkatnya kondisi saat ini dibandingkan dengan sebelumnya. Jadi
pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan pesisir adalah memaksimalkan
konsep diri bagi setiap individu yang ada di lokasi pesisir. Tingkat kesejahteraan
ekonomi pesisir, diukur dengan semakin tingginya sumberdaya ekonomi desa di
pesisir, dengan kata lain bahwa masyarakat mempunyai kecenderungan ekonomi
yang baik. Sumber-sumber pendukung peningkatan sumberdaya ekonomi desa di
pesisir, mencakup nilai-nilai yang terkandung dari setiap lingkungan yang ada
didesa, sehingga kondisi sosial ekonomi maupun sosial budaya di pesisir semakin
membaik seiring berjalannya kondisi desa tersebut. Beberapa manfaat bagi rakyat
cukup lewat peningkatan cadangan kekayaan alam laut, penciptaan lapangan
meskipun bukan pekerja ahli atau dari pembayaran pajak dan royalti. Padahal
faktanya, dengan pengelolaan yang terjadi saat ini, bagian pemerintah jauh lebih
kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh swasta. Peranan pemerintah
tentu menjadi penting terutama untuk mengantarkan masyarakat pesisir agar
mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya dalam memanfaatkan MEA pada
tahun 2015. Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah Kabupaten
Pati untuk memberdayakan perempuan pesisir adalah: Meningkatkan kualitas SDM
dan jiwa kewirausahaan UMKM. Sumber daya manusia (SDM) begitu menjadi
sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan guna menghadapi
persaingan tersebut. Jika diamati sesungguhnya SDM Indonesia belum sepenuhnya
siap menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015.

Setelah melakukan olah data dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows
maka hasil dari penelitian ini adalah pemberdayaan perempuan mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan, hal ini dibuktikan karena nilai t
hitung 1.902 lebih besar dari t tabel 1.699, dengan nilai signifikansi 0.002. hal ini
dibuktikan bahwa perempuan pesisir mempunyai kegiatan positif yaitu dengan
memaksimalkan konsep diri dengan berupaya menciptakan kreatifitas. Pembuktian

11
adanya pemberdayaan prempuan yang telah berupaya untuk meningkatkan
perempuan pesisir adalah dengan semakin berkembangkan kelompok usaha
bersama (KUB) di berbagai wilayah pesisir di Kabupaten Pati. Kesejahteraan
Masyarakat Kesejahteraan pra nikah Pada dasarnya sebuah keluarga dibangun
dengan berbagai cara agar mampu bertahan, dengan kata lain eksistensi
pembangunan mental bagi keluarga pra sejahtera dibutuhkan waktu dan komitmen
untuk maju mengembangkan keluarga yang sejahtera. Akan tetapi kesejahteraan
tidaklah semudah membalikan telapak tangan, karena banyak indikator yang harus
dipenuhi agar kesejahteraan tersebut bisa tercapai. Kebijakan yang sering muncul
di pusat, membuat masyarakat yang hidupnya dibawah normal (kesejahteraan
masih sebatas symbol), sehingga berbagai daerah masih merasa bahwa mereka
tidak pernah mendapatkan kebijakan yang sama. Kebijakan yang muncul
sebenarnya diperuntukan untuk semua lapisan masyarakat, dari kota sampai pada
pelosok pedalam atau desa-desa. Namun minimnya informasi membuat kebijakan
tidak pernah sampai pada yang tujuan. Kesejahteraan bagi masyarakat pra nikah
sebetulnya dibangun dengan inisiatif manusia atau sumberdaya manusia yang ada,
akan tetapi kebiasaan yang membuat mereka merasa nyaman dengan kondisi masih
sendiri, membuat mereka terbentur dengan time kehidupan yang konsumtif bahkan
ada kecenderungan berbuat melebihi batas kemampuan sumber keuangan mereka.
Kesejateraan setelah nikah Kesejahteraan yang dibangun setelah masyarakat
mempunyai pilihan hidup dan pedamping hidup, membuat mereka memikirkan
aspek kedepan walaupun tanpa mempunyai bekal informasi yang cukup. kebijakan
pemerintah untuk memberikan sosialisasi kepada pasanngan muda, belum
mempunyai efek yang tepat, sehingga munculnya keluarga kecil yang masih belum
sejahtera, membuat beban kegiatan ekonomi semakin tumpang tindih, inilah yang
seharusnya diperhatikan oleh pemerintah, karena keluarga yang dibangun dengan
bekal seadanya, amak tidak pernah mampu bertahan pada era globalisasi seperti
sekarang ini.

12
DISKUSI

Kemudian terdapat penelitian yang dilakukan oleh Tri Utami Akbarini,


Iwang Gumilar, dan Roffi Grandiossa, (2012) yang berjudul Kontribusi Ekonomi
Produktif Wanita Nelayan terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan di Pangandaran
Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menghasilkan bahwa istri nelayan memberikan
kontribusi cukup besar terhadap keluarga nelayan sebanyak 31, 32%. Curahan
waktu kerja tertinggi pada aktifitas produktif ekonomi sekitar 9 Kabupaten
Lebak,2016). Pada penelitian ini, desa yang diteliti adalah desa Bayah Barat karena
potensi hasil laut tertinggi ada di desa ini. Tenaga kerja yang mengolah produk hasil
tangkapan laut sebagian besar wanita. Para wanita ini baik muda maupun tua turut
mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga.Di sisi lain, wanita juga
memiliki peran dalam rumah tangga, yaitu sebagai istri dan ibu. Wanita dituntut
melakukan tugas utama dalam rumah tangga dengan sebaik-baiknya. Oleh karena
itu, keterlibatan wanita dalam mencari nafkah menimbulkan peran ganda wanita.
Tulisan ini disajikan berdasarkan hasil penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
Peran Perempuan Masyarakat Pesisir dalam Meningkatkan PendapatanKeluarga
Nelayan di Desa Bayah Barat, kegiatan ekonomi produktif, tingkat pendapatan
perempuan masyarakat pesisir di Desa Bayah Barat Kabupaten Lebak dilakukannya
penelitian ini adalah: 1. mengetahui tingkat pendapatan keluarga nelayan jam.
Pengambilan keputusan dalam rumah tangga dilakukan secara demokratis dengan
didominasi oleh istri nelayan dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan

Wanita pesisir juga dapat bekerja dalam berbagai jenis pekerjaan baik yang
berhubungan dengan sektor perikanan maupun yang tidak berhubungan dengan
sektor perikanan. Peran wanita dapat dilibatkan dalam kegiatan ekonomi produktif.
Bentuk-bentuk ekonomi produktif tersebut dapat merupakan usaha budidaya ikan,
pengolahan ikan, pemasaran ikan, serta usaha jasa yang mendukung seperti
penyediaan sarana produksi lainnya. Ada beberapa kajian Penelitian mengenai
masyarakat pesisir sudah sering dilakukan baik secara individumaupun kelompok.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan antara lain: Penelitian yang dilakukan
oleh Slamet Widodo, Hendri Bustamam, dan Soengkono, pada tahun 2011 dengan

13
judul Model Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Keluarga Nelayan Miskin melalui
Penerapan Teknologi Tepat Guna Terpadu (Studi Keluarga Nelayan di Kecamatan
Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara). Hasil penelitianini diantaranya: a)
terbakukannya 4 (empat) modul teknologi tepat guna terpadu pengolahan ikan
asalan menjadi basis dalam pengembangan usaha perempuan nelayan miskin, yaitu
modul usaha ikan kering, modul usaha nugget ikan, modul usaha pindang ikan, dan
modul usaha kerupuk ikan; b) terumuskannya model pengembangan teknologi tepat
guna terpadu yang terumuskan secara adaptif dan sesuai dengan potensi sumber
daya manusa, potensi sumber daya alam, potensi sosial , dan kondisi lingkungan
yang ada; c) terumuskannya model pemberdayaan perempuan nelayan di kawasan
pesisir dapat dikembangkan melalui 3 (tiga) tahap, yakni pengembangan kelompok
(community development),pra-pengembangan usaha (pre-business development),
dan pengembangan usaha (business development).

14
KESIMPULAN

Kegiatan ekonomi produktif wanita di masyarakat pesisir menggunakan


teknik dan peralatan yang sederhana sehingga tidak memerlukan pendidikan dan
keahlian khusus. 2. Pendapatan keluarga nelayan umumnya minim meskipun
mereka bekerja keras, akan tetapi hasil yang didapat rendah. Hal ini disebabkan
kurangnya informasi, permodalan, dan teknologi para nelayan. 3. Untuk
meningkatkan pendapatan keluarga nelayan, peran ganda wanita atau istri nelayan
yaitu sebagai istri yang melakukan tugas atau pekerjaan serta mencari nafkah untuk
membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan ada juga wanita yang
menjadi tulang punggung dalam keluarga karena suaminya bekerja musiman atau
tidak bekerja sama sekali sehingga mengandalkan penghasilan istrinya. Oleh karena
itu, peran wanita cukup besar dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

SARAN

Diperlukannya peran pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat untuk


melakukan upaya pemberdayaan wanita khususnya pada masyarakat pesisir. 2.
Perlu dibentuk lembaga atau badan usaha bersama yang dikelola secara profesional
untuk memfasilitasi para nelayan dalam memiliki akses pemodalan dan tidak
bergantung pada usaha besar perorangan. 3. Peningkatan pendapatan rumah tangga
nelayan dapat dilakukan melalui upaya: pemberdayaan terhadap anggota rumah
tangga yang sudah masuk kedalam angkatan kerja aktif, melalui pelatihan
keterampilan dibidang perikanan maupun non perikanan; dan pendampingan usaha
yang diimplementasikan pada waktu dan sasaran yang tepat yang mampu mengatasi
kemiskinan pada rumah tangga nelayan sebesar 90% dari tingkat keputusan dan
pembelian alat rumah tangga sebesar 100%.

15
DAFTAR PUSTAKA

Akbarini Utami Tri, Gumilar Iwang, dan Grandiossa Roffi. 2012. Kontribusi
Ekonomi Produktif Wanita Nelayan terhadap Pendapatan Keluarga
Nelayan di Pangandaran Kabupaten Ciamis. Jurnal Perikanan dan
Kelautan No. 3 Vol. 3 September 2012 hal 127-136 ISSN 2088- 3137.

Hafidz, A. R. 1983. Wanita dan Pekerjaan Produktif dalam rumah tangga dan
masyarakat yang lebih luas di daerah pedesaan (Studi Kasus di desa
Jenatera, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan). Program Pasca Sarjana
Institut Pertanian Bogor.)

Idrus Muhammad. 2007. Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (Pendekatan


Kualitatif dan Kuantitatif). Yogyakarta:UII Press

Silalhi Ulber. 2009. Metode penelitian sosial.Jakarta: PT. Refika Aditama.

Susilowati, Indah, 2001, Kajian Partisipasi Wanita dan Istri Nelayan Dalam
Membangun Masyarakat Pesisir (Studi Kasus pada Perkampungan
Nelayan di Demak, Jawa Tengah), Laporan Penelitian, Kerjasama
UNDIP dengan Mc Master Univeristy Canada

16

Anda mungkin juga menyukai