Anda di halaman 1dari 25

PERANAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN

KESEJATERAAN KELUARGA DI DESA POMBEWE


KECAMATAN SIGI-BIROMARU KABUPATEN SIGI

PROPOSAL PENELITIAN

TEORI SOSIOLOGI MODERN B


KELOMPOK II
TRIYONO B20121062
AGUS B20121063
MUH. ANDRA R. ILAMSYAH B20121066
PASKALIA P. MANARURI B20121072
TEGUH DWI PUTRA B20121073
MOH. AIDIL B20121075
MOHAMMAD RIZKI B20121080
HAIKAL B20121082
ERRIC YONATAN NGGOLIPU B20121098
SITI NURZAHRA LIJAMA B20121112

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1

1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................1

1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................1

BAB II KERANGKA ACUAN TEORI...............................................................1

2.1. Peran Perempuan...................................................................................1

2.2. Ekonomi Keluarga.................................................................................1

2.3. Teori Peran Sosial..................................................................................1

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................1

3.1. Jenis Penelitian......................................................................................1

3.2. Lokasi Penelitian...................................................................................1

3.3. Unit Analisis dan Informan...................................................................1

3.4. Teknik Pengumpulan Data....................................................................1

3.5. Teknik Analisis Data.............................................................................1

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Keluarga adalah lingkungan terkecil dari masyarakat yang terdiri dari


ayah, ibu dan anak. Dari tiga komponen keluarga tersebut memiliki peranan
dan tanggung jawab masing-masing, seperti ayah merupakan kepala keluarga
dan ibu memiliki peran sebagai istri bagi suami dan juga ibu bagi anak-
anaknya.

Tanggung jawab seorang ayah adalah berperan mencari nafkah untuk


keluarga atau berkewajiban memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan,
kesehatan, pendidikan dan menjaga keluarganya dan istri berperan untuk
mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya serta
mengatur keperluan yang mencangkup hal-hal yang di dalam rumah. Berbeda
dengan peran anak dan keluarga, anak memiliki peran sebagai pelengkap
dalam keluarga, lebih tegasnya yaitu sebagai generasi penerus suatu keluarga.

Bagi keluarga memiliki tingkat ekonomi tercukupi akan lebih mudah


dalam membangun hubungan serta memenuhi kebutuhan keluarga sehingga
kesejahteraan fisik dan mental dapat terpenuhi secara seimbang, namun
berbeda dengan keluarga yang ekonominya lemah. Ketidakmampuan dan
ekonomi akan membuat sebuah keluarga kesulitan dalam mencapai
kesejahteraan, bahkan menimbulkan permasalahan yang lebih besar seperti
perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga.

Perempuan merupakan makhluk yang diciptakan dengan


berbagai macam kelebihan, sehingga banyak topik yang diangkat dengan
latar belakang perempuan. Kelebihan-kelebihan perempuan tercakup
dalam peran yang dilakukannya di kehidupan sehari-hari. Sejak
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, perempuan menjadi tumpuan bagi
pembangunan bangsa ini. Pahlawan yang membela Indonesia pada

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


masa kolonialisme dan imperialisme tidak hanya terlahir dari kaum laki-
laki saja.

Peran perempuan sebagai pembela tanah air pun tidak dapat


dipungkiri lagi kebenarannya. Hal tersebut membuat para ahli sosial
mengadopsi teori-teori perubahan sosial dari abad ke-18 yang
menyatakan bahwa perempuan dapat menjadi aktor pembawa
kelangsungan pembangunan bangsa.1

Peranan perempuan sebagai ibu rumah tangga sanggatlah menentukan


karena harus menjaga, memelihara dan melaksanakan peranannya, baik
sebagai pengatur dan pengurus rumah tangga keluarga. Di mana keluarga
dapat di perlukan sebagai suatu sistem sosial oleh bagian-bagian lainnya di
dalam masyarakat. Namun seiring dengan perkembangan dan dinamika
zaman terdapat pergeseran kebudayaan dan nilai masyarakat karena adanya
tantangan baru yang sebelumnya tidak ada. Sehingga peranan istri dalam
keluarga dan masyarakat mengalami perubahan, bila pada masa sebelumnya
istri hanya bertanggung jawab terhadap domestik semata, maka
perkembangannya kemudian tidak sedikit istri yang bekerja di luar rumah
dengan alasan penghasilan suami yang di nilai kurang memadai dalam
memenuhi kebutuhan keluarga.

Perempuan terlibat dalam produksi ekonomi keluarga. Misalnya,


mereka dapat membantu dalam kegiatan pertanian atau perikanan,
menghasilkan produk-produk rumah tangga seperti kain atau kerajinan
tangan, atau menjalankan bisnis kecil seperti warung atau toko kelontong.
Beberapa perempuan juga bekerja di luar rumah, baik secara formal maupun
informal.

Namun, peran perempuan dalam ekonomi keluarga sering kali tidak


diakui atau dihargai sepenuhnya. Mereka dapat menghadapi diskriminasi

1
Indah Aswiyati, “PERAN WANITA DALAM MENUNJANG PEREKONOMIAN RUMAH
TANGGA KELUARGA PETANI TRADISIONAL UNTUK PENANGGULANGAN
KEMISKINAN DI DESA KUWIL KECAMATAN KALAWAT,” HOLISTIK, Journal of Social
and Culture, 2016, 2, https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/holistik/article/view/11188.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


dalam akses ke sumber daya dan peluang ekonomi, seperti pendidikan dan
pelatihan, modal, dan pasar kerja. Hal ini dapat membatasi kemampuan
mereka untuk memberikan kontribusi yang optimal dalam ekonomi keluarga
dan masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengakui dan


menghargai peran perempuan dalam ekonomi keluarga, serta memastikan
bahwa mereka memiliki akses yang sama ke sumber daya dan peluang
ekonomi yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kontribusi mereka. Dengan
cara ini, perempuan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat secara keseluruhan.

Perempuan dengan segala keterbatasan berusaha membantu


suami bekerja mencari nafkah agar kebutuhan hidup keluarga dapat
terpenuhi. Ada faktor-faktor yang membuat perempuan akhirnya
memutuskan bekerja disawah. Faktor-faktor tersebut ialah, faktor ekonomi,
pendidikan , sosial dan budaya. Walaupun demikian perempuan pekerja
sawah merupakan bukti nyata yang ada dalam masyarakat mengenai peran
kaum perempuan dalam membantu meningkatkan ekonomi keluarga.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan


keluarga di Desa Pombewe?
2. Sejauh manakah peningkatan kesejahteraan keluarga akibat peran
perempuan di Desa Pombewe?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana peran perempuan dalam meningkatkan


kesejahteraan keluarga di Desa Pombewe.
2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan kesejahteraan
keluarga di Desa Pombewe.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
a) Memberikan sumbangsih pemikiran dan pengembangan ilmu bagi
peneliti dan orang yang membaca hasil penelitian.
b) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian
selanjutnya yang berhubungan pada peran perempuan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan
tambahan bagi pemerintah desa yang selanjutnya dapat digunakan
untuk membangun Desa Pombewe terkait dengan peran perempuan
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


BAB II
KERANGKA ACUAN TEORI
2.1. Peran Perempuan

A. Pengertian Peran Perempuan

Peran perempuan merupakan kegiatan atau aktivitas yang di


kerjakan atau dianggap menjadi tanggung jawab perempuan, yaitu
kegiatan istri seperti seputar dapur (memasak), mengurus rumah, sumur
(mencuci), mengurus anak, mendidik anak, dan kasur (melayani
kebutuhan biologis suami).2

Kegiatan para ibu rumah tangga yang ikut serta dalam pemenuhan
kebutuhan ekonomi keluarga dan juga pengurus rumah tangga, sehingga
dikatakan bahwa ibu rumah tangga mempunyai peran tambahan di dalam
keluarga menarik untuk dikaji dan dideskripsikan.

Para ibu dari keluarga yang berpenghasilan rendah, umumnya


melakukan peran tambahan karena tuntutan kebutuhan hidup bagi
keluarga. Meskipun suami berkewajiban sebagai pencari nafkah yang
utama dalam keluarga, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi istri
untuk bekerja sebagai penambah penghasilan keluarga.

Dalam upaya mencapai hidup sejahtera, perempuan keluarga petani


setiap hari berusaha agar segenap perannya baik sebagai ibu rumah
tangga, dan pencari nafkah. Mereka mengatur waktu sedemikian rupa
sehingga semua peran yang disandangnya dapat di laksanakan dengan
seimbang. Kendati demikian pasti ada kendala yang akan di alami dalam
melaksanakan peran tambahan tersebut, salah satu masalah penting jika
perempuan memasuki sektor publik atau bekerja di luar rumah tangga
adalah pembinaan keluarga akan terbengkalai dan terabaikan. Karena itu,
meskipun perempuan diperbolehkan untuk bekerja disektor publik, dia

2
Khurin In’Ratnasari dan Akhmad Zaeni, “Peran Ganda Istri Dalam Keluarga (Studi Kasus Istri
Petani di Desa Jombang Kecamatan Jombang),” Mabahits : Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. 1
(20 Juni 2020): 67–78, https://doi.org/10.36835/mabahits.v1i1.334.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


tidak boleh menelantarkan sektor domestik dan pengasuhan anak-
anaknya.

B. Peran Perempuan Dalam Keluarga

Pelaku penting dalam dinamika rumah tangga adalah perempuan


dalam artian perempuan menguasai pengelolaan keuangan, redistribusi
pendapatan, alokasi konsumsi.3

Kedudukan perempuan dalam sebuah rumah tangga secara umum


memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dari pria yang
merupakan kepala rumah tangganya. Tugas-tugas tersebut sesuai
kapasitas yang dimiliki oleh perempuan. Di samping itu, perempuan dan
pria memiliki perbedaan tidak dalam segi postur, melainkan juga pada
cara berpikirnya, perempuan lebih cenderung pada perasaan sedangkan
pria dominan pada rasional.

Berkaitan dengan perempuan, perempuan memiliki fungsi


tambahan, bahkan mempunyai fungsi majemuk, yaitu selain sebagai istri,
ibu, anggota rumah tangga, dan sumber daya manusia.

a. Peran Sebagai Istri

Dalam masyarakat, kedudukan perempuan sering menjadi


identitas sosial. Status sosial tersebut dikarenakan aktivitas rutin
yang dilakukan seseorang. Misalnya seorang perempuan telah
bersuami kemudian segala aktivitasnya hanya berada dilingkungan
rumah, maka status sosialnya sebagai ibu rumah tangga. Peranan
perempuan dalam keluarga sangat dibutuhkan, terutama menjaga
keharmonisan hubungan antar anggota keluarga di dalamnya.4

Perempuan diberi peran sektor domestik dalam keluarga


seperti mencuci, membersihkan rumah, menyapu, memasak,

3
Dede Mulyanto, Dyan Widhyaningsih, dan Deni Mukbar, Usaha Kecil dan Persoalannya di
Indonesia (Bandung: Yayasan AKATIGA, 2006), 14.
4
Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim, ed. oleh Eusi Erinawati dan Sahar L. Hassan,
trans. oleh Dudung Rahmat Hidayat dan Idhoh Anas (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), 127.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


menyiapkan anak-anak sekolah, dan lain-lain. Peran tersebut tidak
pernah lepas dari aktivitas mereka sehari-hari karena menjadi
keharusan di samping ada lagi yang membantu rumah. Disisi lain,
terkadang peran perempuan juga berperan dalam pengambilan
keputusan dalam rumah tangga mengingat para suami telah sibuk
mencari nafkah. Dalam mengambil keputusan tersebut tentunya
bukan untuk mendominasi peran suami sebagai kepala rumah
tangga, akan tetapi sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap
kepentingan keluarganya tatkala suami beraktivitas di luar rumah.

b. Peran Sebagai Ibu

Di antara aktivitas perempuan ialah memelihara rumah


tangganya, membahagiakan suaminya, dan membentuk keluarga
bahagia yang tenteram, damai, penuh cinta dan kasih sayang.

Sejak anak lahir dari rahim ibu, maka ibulah yang banyak
mewarnai dan memengaruhi perkembangan pribadi, perilaku dan
akhlak anak untuk membentuk perilaku anak yang baik tidak hanya
melalui lisan tetapi juga dengan yaitu mendidik anak lewat tingkah
laku. Sejak anak lahir, ibu akan selalu melihat dan mengamati
gerak gerik tingkah laku ibu.

Keterlibatan perempuan dalam membangun keluarga


sejahtera sangat dibutuhkan, walaupun tanggung jawab memenuhi
kebutuhan dibebankan kepada laki-laki atau suami, akan tetapi
perempuan juga dibebani dengan tanggung jawab yang besar pula.
Tanggung jawab tersebut menjaga kebersihan rumah membantu
suami dalam mengatur keuangan, merawat anak dan lain
sebagainya.

2.2. Ekonomi Keluarga

A. Pengertian Ekonomi Keluarga

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang
berkaitan dengan upaya manusia secara perorangan atau pribadi, atau
kelompok, keluarga, suku bangsa, organisasi, Negara dalam memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas yang dihadapkan pada sumber daya
pemuas yang terbatas.5

Ekonomi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari usaha-


usaha individu maupun kelompok dalam ikatan pekerjaan sehari-hari
yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh pendapatan dan
bagaimana pula mempergunakan pendapatan tersebut.6

Keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri dari ayah, ibu anak
dan anggota keluarga lainnya. Pendapat lain menyatakan bahwa keluarga
adalah suatu satuan kekerabatan yang juga merupakan satuan tempat
yang ditandai oleh adanya kerja sama ekonomi dan mempunyai fungsi
untuk berkehidupan, bersosialisasi atau mendidik anak dan menolong
serta melindungi yang lemah khususnya merawat orang tua mereka yang
telah lanjut usia.7

Pembagian tugas dan kerja dalam hal ini adalah termasuk dalam
penataan ekonomi keluarga baik sebagai peternak, petani, ataupun
pedagang lainnya. Jadi ekonomi keluarga adalah ekonomi yang
dikembangkan dan di usahakan oleh suatu keluarga dengan upaya
menumbuhkan minat dan motivasi di bidang usaha dan tenaga terampil.

Sedangkan menurut Geonawan Sumodiningrat mendefinisikan


ekonomi keluarga sebagai segala kegiatan dan upaya masyarakat atau

5
Jeiske Salaa, “PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DALAM MENINGKATKAN
EKONOMI KELUARGA DI DESA TAROHAN KECAMATAN BEO KABUPATEN
KEPULAUAN TALAUD,” HOLISTIK, Journal of Social and Culture, 2015,
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/holistik/article/view/7820.
6
Jimmy Hasoloan, Pengantar Ilmu Ekonomi, Cet. 1 (Yogyakarta: Deepublish, 2010).
7
Rina Sahara Laily, Syech Idrus, dan Sri Susanty, “KORELASI PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN MELALUI USAHA SATE BULAYAK DAN PENDAPATAN EKONOMI
KELUARGA DI TAMAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT,” Journal Of
Responsible Tourism 2, no. 1 (2 Agustus 2022): 51–60, https://doi.org/10.47492/jrt.v2i1.1897.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup (basic need) yaitu
sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.8

Dalam menghadapi realitas hidup yang penuh dengan tantangan


seperti sekarang ini untuk dapat memelihara dan meningkatkan taraf
hidupnya, maka manusia senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu. Manusia cenderung mengembangkan aspek-aspek ekonominya,
sampai mencapai suatu tingkat realitas dan kompleksitas tertentu dalam
tatanan yang lebih baik dari sebelumnya.

B. Standar Kecukupan Kebutuhan Ekonomi Keluarga

Di antara permasalahan rumah tangga adalah sekitar ekonomi.


Tidak bisa dipungkiri ekonomi merupakan faktor penting tegaknya
keluarga menuju keluarga yang sejahtera dan tenteram. Sekalipun
ekonomi bukanlah segala-galanya, tetapi tanpa adanya faktor pendukung
keuangan yang memadai akan memunculkan banyak masalah.

Cahyadi Takariawan menyebutkan bahwa yang dimaksud


kemampuan standar keluarga adalah sandang, pangan, papan, dan segala
kebutuhan tanpa berlebihan.9

Standar kemampuan keluarga tersebut menentukan keberadaan


materi dalam jumlah yang cukup. Sebab dari keseluruhan parameter di
atas, untuk kondisi saat ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Kenyataan yang di hadapi adalah banyak keluarga yang hidup dalam
kondisi kekurangan. Berbagai problem saling berhubungan yang tidak
mudah mendapatkan jalan keluarnya, bahkan untuk tingkat lembaga
Negara sekalipun persoalan ekonomi masih mengalami kendala yang
serius.

8
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial, Cet. 1
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999), 69.
9
Cahyadi Takariawan, Pernik Pernik Rumah Tangga Islami (Surakarta: Intermedia, 2000),
//elib.uniska-bjm.ac.id/index.php?p=show_detail&id=9664&keywords=.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


C. Kedudukan Perempuan Dalam Menafkahi Keluarga

Nafkah adalah pemberi kebutuhan pokok dalam hidup dari seorang


suami kepada istrinya. Dengan demikian, nafkah istri berarti pemberian
yang wajib dilakukan oleh suami kepada istrinya dalam masa
perkawinannya.10

Kedudukan Ibu sangat penting dalam rumah tangga, kedudukan


sebagai ibu rumah tangga. Ibu juga mempunyai kewajiban membimbing
dan mendidik anak-anak. Setiap hari, ibu selalu menyediakan makanan
bergizi agar seluruh anggota keluarga sehat. Ibu juga memasak dan
menyelesaikan tugas ibu rumah tangga yang lain. Namun jika ada
pembantu rumah tangga, maka tugas ibu terbantu. Meskipun tugas ibu
banyak, ibu tidak pernah mengeluh, bahkan tetap penuh dengan kasih
sayang dan perhatian., Ibu tetap melaksanakan tugasnya dengan baik. Di
samping itu, ibu merupakan pendamping suami dikala suka maupun
duka. Bagaimanapun keadaan suami, ibu harus tetap mendampingi
suami.

Di dalam keluarga seorang ayah mempunyai kedudukan sebagai


kepala keluarga. Kepala keluarga bertanggung jawab atas keselamatan
dan kesejahteraan anggota keluarganya. Tugas pokonya ayah adalah
bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun,
ada juga ibu yang ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
bersama.

Dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan semakin


meningkatnya kebutuhan pokok keluarga, kedudukan perempuan
bertambah seperti keikutsertaan ibu membantu suami memenuhi
kebutuhan keluarga. Kedudukan perempuan (ibu rumah tangga) tidak
berubah tetapi bertambah dengan berdagang ikan dipasar.11
10
Muhammad Amirul Hasbi, Mohd Norhusairi bin Mat Hussin, dan Raihanah Abdullah, “Istri
Wajib Memberikan Nafkah Kepada Suami: Tradisi Adat Sari Galuh Perspektif Hukum Islam,” Al-
Risalah 17, no. 02 (2017): 286250, https://doi.org/10.30631/al-risalah.v17i02.58.
11
Darmin Tuwu, “PERAN PEKERJA PEREMPUAN DALAM MEMENUHI EKONOMI
KELUARGA: DARI PERAN DOMESTIK MENUJU SEKTOR PUBLIK,” Al-Izzah: Jurnal

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


Tanggung jawab perempuan secara umum adalah menjadi istri dan
ibu rumah tangga. Tetapi bila ada perempuan yang bekerja mencari
nafkah di luar rumah, bukan berarti ia lari dari tanggung jawabnya.
Perempuan yang bekerja pun masih merasa dirinya adalah seorang istri
dan ibu dari anak-anaknya. Semua yang lakukan itu demi keluarga. Pada
dasarnya semua itu berat. Karier juga berat karena semata-mata demi
keluarga, menjadi ibu rumah tangga, tidak mau meninggalkan rumah pun
di rasa penting, antara pekerja dan mengendalikan rumah tangga itu
sama-sama pentingnya.12

2.3. Teori Peran Sosial

A. Pengertian Peran Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, peran sosial merupakan tingkah laku


individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu. Dalam peranan
yang berhubungan dengan perkerjaannya, seseorang diharapkan
menjalankan kewajiban-kewajibannya yang berhubungan dengan
peranan yang dipegangnya. Dengan demikian peran sosial ditentukan
oleh status sosial. Apabila apa yang dikerjakan oleh individu selaras
dengan status atau posisinya di masyarakat, maka individu tersebut
sedang memainkan peran sosialnya, Peran sosial lebih dinamis
ketimbang status sosial. Pada praktiknya, peran sosial tak jarang
berbentuk konflik, hal ini karena individu memiliki lebih dari satu status
sehingga menuntut dimainkannya lebih dari satu peran.13

Menurut Taufiq Rohman, Peran Sosial atau peranan adalah tingkah


laku yang diharapkan dari seseorang atau kelompok sesuai dengan status
atau kedudukan yang dimilikinya atau disandang, perilaku yang

Hasil-Hasil Penelitian 13, no. 1 (30 Mei 2018): 63–76, https://doi.org/10.31332/ai.v13i1.872.


12
Shafila Mardiana Bunsaman dan Budi Muhammad Taftazani, “PERANAN PEREMPUAN
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA (STUDI
TENTANG PERANAN PETUGAS K3L PEREMPUAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR (ZONA: REKTORAT)),” Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat 5, no. 2 (13 Agustus 2018): 146–57, https://doi.org/10.24198/jppm.v5i2.18373.
13
Ida Bagus Wirawan, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial,
dan Perilaku Sosial), Ed. 1 Cet. 3 (Jakarta: Kencana, 2012).

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


diharapkan dari seseorang yang menduduki status sosial tertentu dalam
masyarakat, peran sosial seseorang dalam masyarakat sangat ditentukan
oleh status sosial yang dimilikinya, peran sosial merupakan pelaksanaan
hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Bila
seorang individu telah melaksanakan kewajiban dan meminta hak-
haknya, sesuai dengan status sosial yang disandangnya dia telah
menjalankan suatu peran yang benar atau tepat. Peran berasal dari pola
pergaulan hidup.14

B. Perubahan Peran Sosial

Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang


terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap-
sikap dan pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat
menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
memiliki satu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan
suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya. Secara keseluruhan, Indonesia
menunjukkan adanya pertumbuhan penduduk yang cepat dan
pertumbuhan produksi yang lambat. Perubahan sosial bisa disebabkan
dari berbagai sumber seperti pertambahan penduduk yang akan
menimbulkan perubahan ekologi dan dapat menyebabkan perubahan tata
hubungan antar kelompok-kelompok sosial.15

C. Perempuan dan Peran Sosial

Peran dan status perempuan dalam hal ini dapat terlihat melalui
keterlibatan perempuan itu sendiri dalam ikatan kesatuan pada
kelompok-kelompok sosial yang diikutinya dalam kehidupan masyarakat,
antara lain dalam kehidupan rumah tangga, keluarga, pembangunan dan

14
Taufiq Rohman Dhohiri, Pengenalan Sosiologi, ed. oleh Andi Husaini Nasution, Ed. 1 (Jakarta:
Yudhistira, 2005), 60.
15
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial Di Yogyakarta, ed. oleh Fadly Kurniawan, trans. oleh
Mochtar Pabotinggi, Cet. 2 (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009), 293.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


sebagainya. Selanjutnya, dalam kelompok-kelompok sosial tersebut pada
dasarnya memperlihatkan tentang bagaimana peran dan status perempuan
itu, bagaimana ketergantungannya dengan individu-individu lain beserta
unsur-unsur sosial yang tergabung di dalam kelompok tersebut, yang
terintegrasi, bersifat lebih kekal dan stabil. Kondisi masyarakat seperti
inilah yang pada dasarnya dapat dikatakan sebagai sistem sosial.

Peranan dan status itu sebenarnya merupakan unsur atau komponen


yang tergabung dalam sistem sosial di samping unsur-unsur yang
lainnya, begitu pula peranan dan status perempuan itu sendiri dalam
suatu kelompok sosial pada kehidupan ini, karena dengan status dan
peranan perempuan tersebut dapat menentukan sifat dan tingkatan
kewajiban serta tanggung jawab di dalam kelompok dimanah si
perempuan itu terlibat. Selain itu, juga dapat menentukan hubungan
antara atasan dan bawahan secara terstruktur terhadap anggota lainnya
yang tergabung di dalam kelompok sosial tersebut.

Status yang dimiliki oleh perempuan dalam hal ini merupakan


serangkaian tanggung jawab, kewajiban, serta hak-haknya yang telah
ditentukan dalam suatu kelompok atau masyarakatnya. Sedangkan pola
tingkah laku yang diharapkan dari perempuan itu sendiri sebagai
pemangku status dinamakan peranan. Peranan-peranan itu di dalam
kelompok sosial atau masyarakat saling berpadu sedemikian rupa dengan
peranan anggota lainnya sehingga saling tunjang-menunjang secara
timbal balik di dalam sesuatu hal yang menyangkut tugas, hak dan
kewajiban. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penampilan peranan
(status-role performance) dari perempuan sebenarnya adalah sebagai
proses penunjukan atau penampilan dari status dan peranan dari
kelompok sosialnya sebagai unsur status sosial dalam sistem sosial.16

16
Puji Lestari, “PERANAN DAN STATUS PEREMPUAN DALAM SISTEM SOSIAL,”
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi 5, no. 1 (2011): 45,
https://doi.org/10.21831/dimensia.v5i1.3439.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


Pembagian secara generalisasi telah lama mengakar pada
masyarakat, meskipun pada saat ini telah mengalami perubahan sedikit
demi sedikit pada sebagian kecil masyarakat, namun masih kelihatan
dengan jelas. Perubahan tersebut dapat terlihat melalui peran laki-laki
dan perempuan dalam suatu rumah tangga yang keduanya antara suami
dan istri sama-sama bekerja di luar rumah mencari nafkah untuk
kehidupan keluarganya. Laki- laki sebagai suami, karena istrinya
merangkap bekerja di dalam rumah tangga dan di luar rumah tangga
untuk membantu beban suami dalam mencari nafkah, maka suami sebisa-
bisanya berupaya membantu tugas istri dalam mengerjakan pekerjaan
rumah tangga tersebut.

Hal ini dilakukan karena ada kesadaran dari pihak suami, bahwa
istri bekerja di luar rumah karena membantu beban suami, maka suami
juga rela membantu pekerjaan istri dari pada pekerjaan di dalam rumah
tangganya kacau balau dan kondisi serta situasi rumah tangganya tidak
nyaman lagi pula tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarganya.
Namun hal ini tampak ada pada sebagian kecil rumah tangga saja,
terutama yang pasangan suami istri memiliki pendidikan dan
pengetahuan cukup tinggi.17

17
Lestari, 45.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian kualitatif yakni


prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.18

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal
tersebut ada empat kata kunci yang harus ditekankan yakni cara ilmiah, data,
tujuan dan kegunaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yakni suatu jenis penelitian
yang bermaksud memberikan penjelasan dan gambaran secara detail
mengenai objek yang diteliti. Dengan menggunakan metode kualitatif, maka
data yang diperoleh akan lebih lengkap, lebih mendalam dan bermakna
sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.19

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pombewe Kecamatan Sigi


Biromaru. Alasan pemilihan dan penetapan lokasi penelitian tersebut, yaitu
karena banyaknya perempuan di lokasi tersebut yang bekerja sebagai atau
ikut andil dalam kegiatan bertani dan berkebun baik di lahan sendiri maupun
di lahan milik orang lain. Dengan anggapan jika hal tersebut ikut andil dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

3.3. Unit Analisis dan Informan

18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ed. Revisi Cet. 38 (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1990), 3.
19
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet. 10 (Bandung: Alfabeta, 2014), 5.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


3.3.1. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa


Pombewe sebagai subjek dalam penelitian. Adapun objek yang menjadi
sasaran dalam penelitian yakni tentang peranan perempuan khususnya
ibu-ibu rumah tangga dalam meningkatkan perekonomian keluarga
melalui kegiatan andil dalam kegiatan berkebun dan bertani, hal itu
bersesuaian dengan judul penelitian dan sesuai fenomena yang ada di
lapangan.

3.3.2. Informan

Informan dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang bertempat


tinggal di Desa Pombewe. Pemilihan informan dilakukan melalui
penyederhanaan atau simplifikasi dengan menetapkan sebanyak 10 orang
informan yang ditetapkan secara purposive sampling (pengambilan
sampel bertujuan). Adapun informan tersebut adalah:

1. Aparat desa
2. Kepala dusun I, II, dan III
3. Enam orang masyarakat Desa Pombewe.

Ke-10 informan tersebut dianggap bisa dan mampu memberikan


jawaban yang di harapkan untuk menjawab permasalahan penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan topik permasalahan yang


dikaji, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

a. Penelitian Pustaka

Penelitian ini adalah untuk menelusuri berbagai literatur,


dokumen, dan karya-karya ilmiah yang relevan dengan objek penelitian
guna memperoleh acuan konseptual yang dapat mendukung penulis dan
analisis laporan penelitian tentang bagaimana peranan perempuan

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Desa Pombewe di
Kecamatan Sigi Biromaru.

b. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengumpulkan data


yang dibutuhkan seperti data primer dan sekunder. Dimanah dalam
pengumpulan data tersebut dilakukan dengan turun langsung
kelapangan atau lokasi penelitian melalui beberapa cara atau metode
yang digunakan.

c. Pengamatan (Observasi)

Teknik ini digunakan sebagai langkah awal penelitian. Ini


digunakan untuk memperoleh gambaran terkait keadaan nyata aktivitas
masyarakat dalam kegiatan bentuk tradisi partisipasi. Dengan teknik ini,
peneliti melakukan pengamatan (observasi) secara langsung kelapangan
dan mengamati setiap kegiatan masyarakat khususnya terkait dengan
peranan perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga serta diikuti
pula dengan pencatatan informasi-informasi penting terkait dengan hal
tersebut.

d. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab


secara langsung terhadap sumber data (informan). Teknik ini diperlukan
untuk mendapatkan informasi secara deskriptif dari informan terkait
dengan peranan perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga.
Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan serangkaian kegiatan secara
sistematis mulai dari penyusunan pedoman wawancara, sampai dengan
wawancara langsung kepada informan.

e. Dokumentasi

Penggunaan dokumentasi bertujuan untuk mencari data mengenai


hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh fakta mengenai
kebenaran yang valid. Karena objek yang menjadi sasaran peneliti dapat
dipertanggung jawabkan dengan fakta yang ada.20

3.5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Uraian deskriptif yang


dimaksud yaitu penelitian untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik dari suatu subjek atau daerah tertentu secara nyata. Sedangkan
pendekatan kualitatif dibutuhkan untuk melengkapi informan dalam
memahami fenomena sosial berdasarkan pada kenyataan di lapangan.

Teknik analisis yang akan peneliti gunakan adalah teknik analisis


berdasarkan pendapatan Miles dan Huberman dengan langkah-langkah
yaitu:21

a. Reduksi Data

Dilakukan sebagai proses memilih, menyelesaikan data,


menyederhanakan, dan transformasi data kasar yang terdapat dalam
penelitian. Adapun maksud dilaksanakannya reduksi data yaitu untuk
memfokuskan, mengarahkan dan mengklasifikasikan data yang
dibutuhkan yang sesuai dengan kajian dalam penelitian ini.

Data yang diperoleh di lapangan telah di analisis dengan metode


kualitatif, yakni mengelola data dan informasi sesuai dengan kenyataan
yang ada didapatkan di lokasi penelitian. Analisis yang dimaksud
adalah “analisis deskriptif”. Yaitu analisis yang dipakai untuk
mendapatkan gambaran secara rinci tentang objek penelitian, melalui
langkah-langkah yaitu:

1. Mengumpulkan data, baik data primer maupun data sekunder.

20
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Cet. 8 (Jakarta: Bumi Aksara, 2006).
21
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru, trans. oleh Tjetjep Rohendi dan Mulyarto (Jakarta: Universitas Indonesia
Press, 1992), 16.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


2. Mengorganisasikan data-data yang relevan dengan tujuan
penelitian yang berhubungan dengan peranan perempuan dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Pombewe
Kecamatan Sigi Biromaru.
3. Menganalisis data dengan menggunakan metode analisis kualitatif
deskriptif.
4. Mengevaluasi data yang diperoleh untuk mengetahui kekurangan
data yang dibutuhkan.
5. Penulisan dalam bentuk hasil penelitian.
b. Penyajian Data

Penyajian data yang dimaksudkan adalah untuk menghimpun,


menyusun seluruh informasi dari informan, sehingga dari penyajian
data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.

c. Verifikasi Data

Verifikasi data dimaksudkan untuk mengevaluasi segala


informasi yang telah didapatkan dari suatu data yang diperoleh dari
informasikan, sehingga akan didapatkan suatu data yang valid dan
berkualitas serta hasil dari data tersebut dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.

d. Interpretasi Data

Setelah mengumpulkan semua data yang dimiliki kesesuaian


dengan objek penelitian, maka kemudian dilakukan pengolahan data
tersebut kemudian untuk dijadikan jawaban dari peneliti dengan
menggunakan metode kualitatif.

Secara kualitatif data ini dikelola dengan menganalisis gambaran


mengenai peranan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga di Desa Pombewe, hasil dari pengelolaan panduan observasi
dan wawancara serta dokumentasi yang dapat menunjang jawaban dari
masalah penelitian.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.
DAFTAR PUSTAKA

Aswiyati, Indah. “PERAN WANITA DALAM MENUNJANG


PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA KELUARGA PETANI
TRADISIONAL UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI
DESA KUWIL KECAMATAN KALAWAT.” HOLISTIK, Journal of
Social and Culture, 2016.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/holistik/article/view/11188.

Bunsaman, Shafila Mardiana, dan Budi Muhammad Taftazani. “PERANAN


PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
EKONOMI KELUARGA (STUDI TENTANG PERANAN PETUGAS
K3L PEREMPUAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
(ZONA: REKTORAT)).” Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat 5, no. 2 (13 Agustus 2018): 146–57.
https://doi.org/10.24198/jppm.v5i2.18373.

Dhohiri, Taufiq Rohman. Pengenalan Sosiologi. Disunting oleh Andi Husaini


Nasution. Ed. 1. Jakarta: Yudhistira, 2005.

Hasbi, Muhammad Amirul, Mohd Norhusairi bin Mat Hussin, dan Raihanah
Abdullah. “Istri Wajib Memberikan Nafkah Kepada Suami: Tradisi Adat
Sari Galuh Perspektif Hukum Islam.” Al-Risalah 17, no. 02 (2017):
286250. https://doi.org/10.30631/al-risalah.v17i02.58.

Hasoloan, Jimmy. Pengantar Ilmu Ekonomi. Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish,


2010.

In’Ratnasari, Khurin, dan Akhmad Zaeni. “Peran Ganda Istri Dalam Keluarga
(Studi Kasus Istri Petani di Desa Jombang Kecamatan Jombang).”
Mabahits : Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. 1 (20 Juni 2020): 67–78.
https://doi.org/10.36835/mabahits.v1i1.334.

Laily, Rina Sahara, Syech Idrus, dan Sri Susanty. “KORELASI


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI USAHA SATE

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


BULAYAK DAN PENDAPATAN EKONOMI KELUARGA DI
TAMAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT.” Journal Of
Responsible Tourism 2, no. 1 (2 Agustus 2022): 51–60.
https://doi.org/10.47492/jrt.v2i1.1897.

Lestari, Puji. “PERANAN DAN STATUS PEREMPUAN DALAM SISTEM


SOSIAL.” Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi 5, no. 1 (2011): 45–60.
https://doi.org/10.21831/dimensia.v5i1.3439.

Mardalis. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Cet. 8. Jakarta: Bumi


Aksara, 2006.

Miles, Matthew B., dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Diterjemahkan oleh Tjetjep
Rohendi dan Mulyarto. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Ed. Revisi Cet. 38. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 1990.

Mulyanto, Dede, Dyan Widhyaningsih, dan Deni Mukbar. Usaha Kecil dan
Persoalannya di Indonesia. Bandung: Yayasan AKATIGA, 2006.

Salaa, Jeiske. “PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DALAM


MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA DI DESA TAROHAN
KECAMATAN BEO KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD.”
HOLISTIK, Journal of Social and Culture, 2015.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/holistik/article/view/7820.

Soemardjan, Selo. Perubahan Sosial Di Yogyakarta. Disunting oleh Fadly


Kurniawan. Diterjemahkan oleh Mochtar Pabotinggi. Cet. 2. Jakarta:
Komunitas Bambu, 2009.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet. 10. Bandung: Alfabeta, 2014.

Sumodiningrat, Gunawan. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman


Sosial. Cet. 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.


Syahatah, Husein. Ekonomi Rumah Tangga Muslim. Disunting oleh Eusi
Erinawati dan Sahar L. Hassan. Diterjemahkan oleh Dudung Rahmat
Hidayat dan Idhoh Anas. Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

Takariawan, Cahyadi. Pernik Rumah Tangga Islami. Surakarta: Intermedia,


2000. //elib.uniska-bjm.ac.id/index.php?
p=show_detail&id=9664&keywords=.

Tuwu, Darmin. “PERAN PEKERJA PEREMPUAN DALAM MEMENUHI


EKONOMI KELUARGA: DARI PERAN DOMESTIK MENUJU
SEKTOR PUBLIK.” Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian 13, no. 1 (30
Mei 2018): 63–76. https://doi.org/10.31332/ai.v13i1.872.

Wirawan, Ida Bagus. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial,
Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial). Ed. 1 Cet. 3. Jakarta: Kencana, 2012.

Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Hal.

Anda mungkin juga menyukai