Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PENGESAHAN

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PENGARUHNYA


BAGI REMAJA

NAMA : PETRUS SAMONG

NIS/NISN : 1657

KELAS /JURUSAN : XII SOSIAL 3

Telah disahkan di Lewoleba pada tanggal, ..................................

Mengesahkan
Guru Pembimbing Wali Kelas

Margaretha Beni Bahi, S.Pd Sarniyati Tamo Ina, S.Pd


NIP.- NIP.-

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 2 Nubatukan

Cletus Laba, S.Pd


NIP.19740914 200112 1 005

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perempuan merupakan makhluk yang diciptakan dengan berbagai
peran di kehidupan sehari-hari. Berbicara tentang perempuan, tidak sedikit
kajian yang menyebutkan bahwa perempuan dan anak masih tergolong
kelompok rentan yang sering mengalami berbagai masalah seperti konflik,
kekerasan, dan sebagainya.
Perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan seolah-olah
merupakan kodrat dan akhirnya diterima masyarakat secara umum.
Perempuan seringkali dianggap sebagai kelas kedua sehingga mereka tidak
memperoleh persamaan hak dengan laki-laki, karena perempuan dinilai hanya
becus dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan urusan rumah
tangga. Padahal hakekatnya perempuan memiliki peran penting dalam proses
pembangunan mulai dari bidang pendidikan, sosial budaya, politik, maupun
ekonomi. Perempuan menjadi aktor pembawa kelangsungan pembangunan
bangsa serta keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya
mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.
Di era modern ini, perempuan juga mampu bersaing. Tenaga
perempuan yang cakap dan ideal dibutuhkan di masa ini yaitu menjalankan
peran rangkapnya terlibat secara aktif dalam suatu proses pencapaian tujuan
yang dilakukan oleh pribadi perempuan yang diorganisir berlandaskan
kemampuan yang memadai dan turut serta memutuskan tujuan. Oleh karena
itu,perempuan haruslah menjadi sosok yang cerdas, tangguh, cekatan, dan
bertanggung jawab dalam keikutsertaannya dalam pembangunan. Hal ini
merupakan tindakan dalam rangka mengangkat harkat serta kualitas dari
perempuan dan menyisihkan pandangan yang tidak adil dengan anggapan
dasar bahwa perempuan itu irasional, emosional, kaum yang lemah dan
anggapan-anggapan lainnya yang menyebabkan penempatan perempuan
dalam peran-peran dianggap kurang penting.

2
Negara yang sejahtera adalah negara yang tidak membiarkan kaum
perempuannya tertinggal, tersisihkan, dan tertindas. Seperti yang di
ungkapkan oleh Vivekananda (Darwin 2005:8) bahwa : negara dan bangsa
yang tidak menghormati perempuannya tidak akan pernah menjadi besar,
baik saat ini maupun d imasa depan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana peran perempuan dalam pembangunan nasional?
1.2.2 Mengapa peran perempuan dalam pembangunan perlu ditingkatkan?
1.2.3 Apa saja upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas perempuan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui peran perempuan dalam pembangunan nasional.
1.3.2 Memaparkan alasan perlunya peningkatan peran perempuan dalam
pembangunan
1.3.3 Menjelaskan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas
perempuan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Perempuan dalam Pembangunan


Kata perempuan berasal dari kata “empu” dalam Bahasa Jawa Kuno,
yang kemudian diserap dalam Bahasa Melayu yang berarti
“tuan,mulia,hormat”. Kata empu tersebut mengalami pengimbuhan dengan
penambahan “per-“ dan “an-“ yang kemudian membentuk kata “Perempuan”.
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh
aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus merupakan
proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan tujuan nasional. Hakekat dan tujuan nasional adalah
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan kesejahteraan
rakyat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu
kunci keberhasilan pembangunan dengan tetap mempertimbangkan
keberagaman aspirasi dan cara pandang seluruh kelompok masyarakat. Dalam
pembangunan dituntut peran aktif dan strategi yang dapat melibatkan
masyarakat baik itu laki-laki maupun perempuan. Peranan menurut
terminology adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh yang
berkedudukan di masyarakat. Dalam Bahasa Inggris peranan disebut “Role”
yang definisinya adalah “Person’s task or duty in undertaking” yang artinya
“Tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”.
Analisis peran perempuan dapat dilakukan dari perspektif posisi mereka
dalam berurusan dengan pekerjaan produktif langsung (Publik), yaitu sebagai
berikut:
1. Peran tradisi menempatkan perempuan dalam fungsi reproduksi (mengurus
rumah tangga, melahirkan dan mengasuh anak, serta mengayomi suami).
Hidupnya 100% untuk keluarga. Pembagian kerja sangat jelas, yaitu
perempuan di rumah dan lelaki di luar rumah.

4
2. Peran transisi mempolakan peran tradisi lebih utama dari peran yang lain.
Pembagian tugas mengikuti aspirasi gender, tetapi eksistensi
mempertahankan keharmonisan dan urusan rumah tangga tetap tanggung
jawab perempuan.
3. Dwiperan memposisikan perempuan dalam kehidupan dua dunia, yaitu
menempatkan peran domestik dan publik dalam posisi sama penting.
4. Peran egalitarian menyita waktu dan perhatian perempuan untuk kegiatan
di luar.
5. Peran kontemporer adalah dampak pilihan perempuan untuk mandiri
dalam kesendirian. Jumlahnya belum banyak, akan tetapi benturan demi
benturan dari dominasi lelaki atas perempuan yang belum terlalu peduli
pada kepentingan perempuan mungkin akan meningkatkan populasinya
(Aida Vitalaya,2010:145).
Dalam upaya meningkatkan pembangunan nasional, perempuan turut
mengambil peran dalam beberapa bidang, yaitu bidang pendidikan, sosial
budaya, politik dan ekonomi.

2.1.1 Bidang Pendidikan


Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam
pendidikan, bahkan pendidikan pertama yang diberikian kepada anak
adalah dari seorang perempuan yaitu ibu, karena seorang ibu memiliki
keterikatan batin yang kuat dengan anak. Dalam pengembangan potensi
anak, perempuan memiliki peran yang besar sebagai seorang ibu maupun
seorang guru. Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika perempuan
cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula.
Pemimpin Indonesia yang pertama yaitu Ir.Soekarno menafsirkan
perempuan dalam sepenggal kalimat “Perempuan itu tiang negeri” hal
tersebut berarti perempuan memiliki posisi untuk mencetak peradaban
bangsa yang berkemajuan, sedangkan alat untuk menjalankannya adalah
dengan pendidikan. Jika perempuan mendapatkan pendidikan yang baik,
maka sebuah negara atau institusi dimana perempuan itu berpijak akan

5
mengangkat martabat bangsa. Mengeliminasi perempuan dalam
pendidikan, maka sama halnya dengan membiarkan kebodohan
mendominasi bangsa ini.
Berkaitan dengan perkembangan zaman yang semakin canggih,
teknologi dalam bidang pendidikan juga berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Hal tersebut berdampak positif maupun negatif.
Dampak positif, yaitu mendapat berbagai informasi, ilmu dan sarana
lainnya untuk menunjang lebih cepat mengakses dan memudahkan
urusan yang berkaitan dengan pendidikan. Sedangkan dampak negatif
diantaranya yaitu gangguan mental, terpapar hoax, mengganggu relasi,
dan memicu kejahatan. Untuk itu perlu adanya pengawasan khusus agar
pemanfaatan dan kegunaan dari teknologi dapat digunakan secara
efektif. Perempuan sebagai seorang ibu maupun seorang guru memiliki
peran untuk mengawasi dan mengontrol penggunaan teknologi bagi
seorang anak agar tidak disalahgunakan dan anak lebih aktif lagi dalam
mengembangkan potensi, pendidikan spiritual keagamaan, kepribadian,
pengendalian diri, kecerdasaan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan seorang anak sebagai generasi penerus bangsa ini. Tuntutan
perkembangan zaman dan teknologi membuat perempuan lebih bertindak
kreatif dan inovatif untuk mempertahankan pendidikan di Indonesia agar
menjadi efektif.

2.1.2 Bidang Sosial Budaya


Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan berwawasan
gender adalah bagian dari integrasi pembangunan yang memiliki arti
penting dalam upaya mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara
laki-laki dan perempuan dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan
dalam berbagai bidang kehidupan. Kemitrasejajaran adalah suatu kondisi
hubungan, kedudukan, hak dan kewajiban serta kesempatan baik dalam
pembangunan bidang ekonomi, politik, sosial budaya maupun di bidang
pertahanan baik dalam keluarga maupun masyarakat.

6
Pada dasarnya masyarakat yang akan berkembang akan dapat
bertahan karena memiliki prinsip-prinsip kehidupan yang disesuaikan
dengan lingkungan kehidupannya. Lingkungan fisik memberikan lahan
dan sumber daya alam bagi kelangsungan hidup mereka. Perempuan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menguasai atau menyesuaikan
kehidupannya dengan mengembangkan teknologi yang berguna bagi
kehidupan sosial. Lingkungan sosial menginginkan mereka untuk
mengadakan interaksi antar sesamanya atau pada lingkungan yang luas
dengan masyarakat lainnya,dengan cara membentuk lembaga sosial
fungsional.
Sementara itu di lingkungan budaya menunjukkan kemampuan
mereka untuk mengembangkan pranata budaya yang berarti bagi
kehidupan berupa aktivitas dan sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional. Perempuan tidak hanya perlu ditingkatkan pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilannya dalam mengembangkan budaya
Indonesia, tetapi perempuan harus mempunyai kebesaran jiwa dan
keluhuran budi untuk membentuk peradaban yang baik.
Yohana E. Prawitasari menginfentarisir potensi yang dimiliki
perempuan dalam kehidupan sosial yaitu :
a. Mampu menerima dirinya sebagaimana adanya
b. Terbuka terhadap pengalaman
c. Bersifat asertif, tahu apa yang ia kehendaki dan berani
mempertahankan haknya
d. Berani menunjukkan kemampuannya
e. Selalu berusaha untuk meningkatkan kepercayaan dirinya melalui
latihan-latihan

7
2.1.3 Bidang Politik
Peran perempuan dalam pembangunan dan terjunnya perempuan
dalam politik berkaitan dengan masalah kebijakan, kekuasaan , dan secara
praktiknya banyak disalahgunakan oleh kelompok masyarakat. Intrik-
intrik yang terjadi di dunia politik membuat sebagian besar masyarakat
berpandangan minor terhadap perempuan yang terjun ke dunia politik.
Struktur kesempatan politik perempuan saat ini dalam pertisipasi politik
diakui keberadaannya dalam arena politik, dan telah ikut berkompetisi
memperebutkan kursi politik dalam pemilu 2009. Secara umum sikap dan
pandangan partai politik dibagi menjadi tiga isu utama yaitu :
1. Sikap mengenai kuota bagi perempuan
2. Peluang perempuan dalam pengambilan keputusan politik
3. Peran politik perempuan dalam partai
Pemilihan umum merupakan sebuah mekanisme absah dalam
perpolitikan dimana berbagai aspirasi dan kepentingan yang ada dalam
masyarakat diangkat dan diperjuangkan oleh partai-partai yang
berkompetisi. Partai politik sendiri yang berkompetisi menyuarakan
berbagai aspirasi dan kepentingan yang ada dalam masyarakat untuk
memperoleh sebanyak mungkin suara-suara yang mendukungnya. Melalui
mekanisme ini rakyat dapat menilai partai politik mana yang paling
mempresentasikan aspirasi dan memutuskan untuk mendukungnya dengan
memberikan suaranya pada partai tersebut. Jika aspirasi dan kepentingan
politik khas perempuan hendak terangkat dan diperjuangkan dalam
lembaga politik formal maka partai politik adalah alatnya dan pemilu
merupakan mekanismenya. Kerangka perpolitikan demokrasi saat ini,
peningkatan jumlah representasi perempuan dalam lembaga politik formal
hanya dapat dilakukan melalui dua jalur yakni, partai politik atau utusan
golongan. Dan dua kemungkinan jalur tersebut maka partai politik
merupakan jalur paling efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan
jumlah keterwakilan perempuan secara signifikan. Perempuan selalu ikut
aktif memperjuangkan kepentingan politik dan turut serta mengisi tempat

8
dan posisi yang strategis, baik di instasi pemerintah, legislatif, yudikatif,
maupun sebagai tenaga profesional lainnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA), Bintang Puspayoga mendukung keterlibatan kaukus perempuan
politik Indonesia sebagai wadah melahirkan perempuan-perempuan yang
berani berpendapat dan berpartisipasi dalam politik guna menyelesaikan
permasalahan kesenjangan gender dan memajukan negara. Menteri
Bintang menegaskan keterwakilan perempuan di politik terus mengalami
peningkatan baik di tingkat pusat,provinsi,maupun kabupaten/kota,25
diantaranya telah mencapai target keterwakilan perempuan yang dapat
dijadikan praktik baik untuk mencapai total 30% keterwakilan perempuan
di parlemen. Perempuan bergotong-royong membawa Indonesia keluar
dari beban masalah yang masih dihadapi saat ini. Kongres perempuan
diharapkan dapat membawa solusi terkait bagaimana peranan perempuan
dalam pemulihan kesehatan selama masa pandemi-pandemi,
membangkitkan ekonomi dan memastikan kesejahteraan masyarakat untuk
Indonesia bermartabat.

2.1.4 Bidang Ekonomi


Peran dan kontribusi perempuan menjadi faktor penting dalam
menghadapi tantangan dalam upaya pemulihan, reformasi, serta
transformasi ekonomi. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan
kesempatan kepada perempuan dalam perekonomian.
Di Indonesia, peranan perempuan dalam perekonomian semakin
signifikan. Pada sektor UMKM, 53,76% dimiliki oleh perempuan, dengan
97% karyawannya adalah perempuan, 61% di bidang investasi, kontribusi
perempuan mencapai 60%. Keberhasilan tersebut menggambarkan bahwa
literasi dan kapasitas perempuan untuk berpikir cerdas, mengamankan
dana untuk keluarga, dan mengivenstasikan di bidang produktif sangat
potensial dan nyata. Dalam mendesain program pemulihan ekonomi,
Pemerintah pun melihat dimensi gendar. Bantuan sembako, Bantuan

9
Langsung Tunai (BLT), dan Keluarga Harapan berhubungan dengan peran
perempuan yang mengatur keuangan dalam rumah tangganya.
Pada level internasional, hasil statistik McKinsey menyatakan
apabila perempuan dapat berkontribusi dalam perekonomian, maka
perekonomian global akan mendapatkan manfaat sebesar US$ 12 triliun
pada waktu 2025. Sedangkan khusus kawasan Asia Pasifik, dapat
memberikan nilai tambah hingga US$ 4,5 triliun. Peranan perempuan di
bidang ekonomi,diperkuat juga dengan State of The Global Islamic
Economy Report. Peran perempuan yang menjadi wirausahawan disebut
meningkatkan potensi kontribusi terhadap GDP global hingga US$ 5
triliun.
Partisipasi perempuan yang meningkat di pasar tenaga kerja dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi negara mereka. Pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi memiliki beberapa dampak antara lain :
1. Menurut data Plan Internasional, peningkatan 10% partisipasi anak
perempuan di Sekolah dapat menyebabkan peningkatan PDB 3% secara
nasional.
2. Mendukung kesetaraan gender berarti memperkuat potensi
pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia hingga 135 triliun US
Dollar/tahun 2025.
3. Menghilangkan diskriminasi gender dan kesenjangan upah berbasis
gender di tempat kerja dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara-negara G-20.
4. Menyediakan akses internet kepada lebih dari 600 juta perempuan dapat
meningkatkan PDB tahunan hingga US$ 18 miliar di 144 negara
berkembang. Ketika lebih banyak perempuan terhubung ke internet,
mereka bisa lebih berdaya, bisa meningkatkan potensi dan pendapatan.
5. Ketika perempuan memiliki jumlah lahan dan sumber daya pertanian
yang sama dengan laki-laki, potensi peningkatan hasil panen sekitar 20-
30%.

10
2.2 Perlunya Peningkatan Peran Perempuan dalam Pembangunan
Perempuan memiliki peran strategis dalam aspek pembangunan. Hal ini
karena perempuan bisa mengaktualisasi dirinya dalam banyak hal sesuai dengan
program prioritas, seperti bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Perempuan menjadi aktor penting dalam perjuangan kaum nasionalis dalam
lingkungan publik yang menandai masuknya bangsa ini ke era modernitas.
Perempuan harus mengevaluasi diri, bertransformasi, menumbuhkan sikap
melakukan perubahan dan meningkatkan kapasitas diri sebab adanya budaya
patriarki yang selama ini mengakar di pikiran masyarakat Indonesia
menyebabkan adanya pemisahan antara ranah publik dan domestik yang
berkaitan dengan ketidaksetaraan gender.
Peran perempuan dalam pembangunan perlu ditingkatkan agar bangsa
menjadi lebih maju, menyikapi secara kritis isu-isu yang berkembang di
masyarakat dan tidak ada lagi kemerosotan moral di masyarakat seperti
kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak, diskriminasi, pergaulan bebas
yang tidak sesuai dengan etika dan moral serta nilai-nilai ajaran agama ataupun
penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Perempuan menjadi subjek dalam pengelolaan pembangunan adalah
sebuah keharusan. Dalam sebuah forum Trading Development and Gender
Equality yang berlangsung di sela Asian Development Bank Annual Meeting
2019 di Nadi,Fiji, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Bappenas) menyebutkan
kaum perempuan adalah asset, potensi, dan investasi penting bagi Indonesia
yang dapat berkontribusi secara signifikan sesuai kapabilitas dan
kemampuannya. Dalam konteks pembangunan, pengarustamaan gender, dan
pemberdayaan perempuan begitu erat kaitannya dengan memperbaiki kualitas
generasi penerus bangsa. Mengingat perempuan adalah pendidik utama dalam
keluarga.

11
2.3 Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kualitas Perempuan
Menyadari pentingnya peran perempuan dalam pembangunan,
pemerintah Indonesia membidik empat sektor utama yakni di bidang
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta terkait pencegahan kekerasan.
Di samping itu, langkah strategis disiapkan untuk mengatasi isu pemberda -
yaan perempuan, kesetaraan gender, sekaligus mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s),
terutama tujuan kelima yaitu kesetaraan gender.
Pertama, di bidang pendidikan. Pemerintah mengimplementasikan
wajib belajar 12 tahun serta menyediakan kesempatan bagi anak-anak dari
keluarga miskin melalui kartu Indonesia pintar dan program keluarga
harapan.
Kedua, di sektor kesehatan. Indonesia fokus untuk memperbaiki akses
dan kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu, anak, dan remaja,
mengakselerasi usaha perbaikan nutris, mengintegrasikan kesehatan
produksi kedalam kurikulum pendidikan, mendorong pengetahuan, dan
keterampilan berkeluarga, serta memperbaiki akses dan kualitas keluarga
berencana.
Ketiga,di bidang ketenagakerjaan. Pemerintah fokus untuk memperluas
kesempatan kerja, mendorong fleksibilitas pasar tenaga kerja, menyesuaikan
gaji dengan mekanisme pasar, memperbaiki keterampilan dan kapasitas
tenaga kerja dengan pelatihan untuk perempuan, dan menguatkan
implementasi kebijakan tenaga kerja yang mengakomodasi kesetaraan
gender.
Terakhir, terkait pencegahan kekerasan. Indonesia menargetkan
pentingnya pemahaman atau definisi kekerasan gender dan penyeludupan
perempuan, menyediakan perlindungan hukum bagi kasus kekerasan
terhadap perempuan, dan meningkatkan efektivitas pelayanan bagi penyitas
anak dan perempuan. Sampai sejauh ini perempuan sudah mampu
membuktikan keikutsertaannya di dalam proses pembangunan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Peranan wanita dalam pembangunan adalah hak dan kewajiban yang
dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam
pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya
maupun pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan, baik di dalam
keluarga maupun di dalam masyarakat. Peranan wanita dalam pembangunan
yang berwawasan gender sesuai dengan konsep gender atau peran gender
sebagaimana telah dibahas di depan, mencakup peran produktif, peran
reproduktif dan peran sosial yang sifatnya dinamis. Dinamis dalam arti, dapat
berubah atau diubah sesuai dengan perkembangan keadaan, dapat ditukarkan
antara pria dengan wanita dan bisa berbeda lintas budaya.
Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawa-
san atau berperspektif gender, dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan
dan keadilan gender atau kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan
wanita di dalam pembangunan. Karena dalam proses pembangunan kenyataa-
nnya wanita sebagai sumber daya insani masih mendapat perbedaan, perlaku-
an (diskriminasi). Terutama, jika wanita bergerak di sektor publik dirasakan
banyak ketimpangan, meskipun ada pula ketimpangan gender yang dialami
oleh pria. Untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria
dengan wanita tersebut, perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau
saling menghormati.

13
3.2. Saran
Perlu meningkatkan kauntitas perempuan yang dilibatkan khususnya
dalam struktur pemerintahan, untuk menghindari sigma yang ada dalam
masyarakat terkait keberadaan perempuan maka perempuan harus dapat
membuktikan diri, dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu,
pelatih dan pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam upaya
menjaga dan mensukseskan bangsa dan negara. Dan kepada para peneliti
untuk melanjutkan penelitian ini ke arah yang lebih luas sebab penelitian dan
pengkajian tentang peran perempuan dalam pembangunan desa merupakan
kajian yang belum banyak dilakukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bhasin K, 1996, Menggugat patriarki Pengantar Tentang Persoalan


Dominasi Terhadap Kaum Perempuan, Bentang Budaya, Yogyakarta
Bemmelen, Sita van. 1995. “Gender dan Pembangunan; Apakah yang Baru?”
dalam Kajian Wanita dalam Pembangunan. TO Ihromi (Ed). Jakarta.
Yayasan Obor.
Holzner, Brigitte. 1997. “Perubahan Sosial; Sebuah Pengantar” dalam
Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial. Jakarta. Grafiti.
Mosse, J.C., 2004, Gender Pembangunan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

15
PROFIL PENULIS

Nama : Jelita Hati


TTL : Lewoleba , 25 Mei 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Pada - Lembata
No HP : 081297491104
Pendidikan
2009-2010 : PAUD Ina Mega Pada
2010-2016 : SD Negeri Pada
2016-2019 : SMPN 02 Nubatukan
2019-2022 : SMA Negeri 2 Nubatukan

16
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

NAMA : JELITA HATI

NIS/NISN : 0044183859

KELAS /JURUSAN : XII BAHASA

Telah disahkan di Lewoleba pada tanggal,..................................

Mengesahkan

Guru Pembimbing Wali Kelas

Bernadinus Rotot Tereng S.Pd Fransiskus B. T. Lasar, S.Pd


NIP. NIP.

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 2 Nubatukan

Cletus Laba, S.Pd


NIP.19740914 200112 1 005

17
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,atas
berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Peran Perempuan dalam Pembangunan Nasional” ini dengan tepat
waktu.
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca
maupun penulis tentang pentingnya peran perempuan dalam upaya
pembangunan nasional yang berkelanjutan agar tidak ada lagi stigma tentang
perempuan yang muncul di masyarakat.
Atas segala bimbingan, nasehat, dan dorongan yang telah diberikan
kepada penulis hingga makalah ini selesai,maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Cletus Laba,S.pd sebagai Kepala Sekolah SMAN 2 NUBATUKAN
2. Bapak Bernadinus Rotot Tereng, S.Pd selaku Guru Pembimbing
3. Ibu Marselina Marina Nogo,S.Pd selaku Guru Bahasa Indonesia
4. Orang tua dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu
tetapi berperan dalam memberikan dorongan moril serta bantuan dalam
proses penulisan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kesalahan baik
dari segi pengumpulan data maupun sistematika penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis memohon maaf dan sangat mengharapkan kritik dan yang
membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

18
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................i


KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peran Perempuan dalam pembangunan......................................................3
2.1.1 Bidang Pendidikan................................................................................4
2.1.2 Bidang Sosial Budaya...........................................................................5
2.1.3 Bidang Politik.......................................................................................7
2.1.4 Bidang Ekonomi...................................................................................8
2.2 Perlunya peningkatan Peran Perempuan dalam pembangunan..................10
2.3 Upaya Pemerintah dalam meningkatkan kualitas perempuan....................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
PROFIL PENULIS

19
PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Syarat Sebagai Peserta Ujian


Akhir Sekolah

DISUSUN OLEH

NAMA : JELITA HATI


KELAS : XII Bahasa
NIS/NISN : 0044183859

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NUBATUKAN


2022

20
21

Anda mungkin juga menyukai