Anda di halaman 1dari 2

Gerakan Literasi KOPRI di Era 4.

0
Oleh : Astuti dwicayani
Rayon Syariah Komisariat UIN STS Jambi

Menurut saya kopri di Era 4.0 harus memiliki wawasan yang luas dan bermental tangguh untuk
mengembangkan potensi perempuan di berbagai sektor. peran perempuan sekarang sudah tidak
ada bedanya dengan laki-laki hanya saja di batasi oleh kodrat.selebihnya emansipasi perempuan
sudah ditegakan diindonesia.

Perihal kopri hari ini harus berwawasan adalah untuk membantu perempuan atau mengajak
perempuan yang akan menjadi tombak dalam pendidikan keluarga bagi anak-anaknya.sedangkan
mental tangguh akan membuat generasi penerus korps putri pergerakan mahasiswa islam Indonesia
semakin kuat menegakkan suatu kebenaran .

Peran kopri di era 4.0 sangat di butuhkan baik di berbagai sektor hal ini untuk membangun dan
bangkit dizaman emansipasi perempuan dengan mengimplementasikan suatu gagasan atau karya
yang membanggakan baik itu melalui sosial media maupun secara materil, kopri bisa berkarya
sesuai dengan minatnya.

Dengan kreatifitas dan hasil yang mampu memberikan nilai ekonomi maka kesetaraan gender
sudah diimplementasikan. kopri dalam fungsionalnya jangan hanya sekedar seremonial melainkan
aksi nyata.terlebih bagi kopri generasi milenial harus lebih cerdas,kreatif,beretika,dan juga sholeha.

Peran kopri dalam mengembangkan potensi perempuan tidak melulu harus terjun dalam dunia
perpolitikan saja. terpenting adalah dapat memberikan pemahaman bagi perempuan dalam
keluarga, yakni bagaimana peran menjadi seorang ibu berwawasan dalam segi
kesehatan,pendidikan,dan lainnya.karena ibu yang smart akan lahir anak-anak yang
berwawasan.kopri harus selalu berupaya dan berikhtiar,berperan serta dalam mengembangkan
potensi perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam kehidupan bangsa

Peranan perempuan sebagai putri yakni perempuan itu memiliki tanggung jawab untuk
melakukan serta memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.kemudian perempuan ketika
beranjak dewasa ia akan menjadi istri dan menjadi seorang ibu bagi anak-anak nya.disinilah letak
kemuliaan seorang perempuan disamping perempuan berperan sebagai istri dan ibu ia juga
berperan sebagai anggota masyarakat dimana setiap anggota masyarakat harus memberikan
kontribusi agar komunitas atau kehidupan dalam lingkungan tempat ia tinggal menjadi semakin baik.
Mengingat bahwa setiap manusia kewajiban untuk mengamalkan ilmu yang ia dapat untuk
kemanusiaan maka kehidupan masyarakat atau sosial lah yang menjadi lab untuk mengamalkan
ilmu tersebut.
Maka dari itu perempuan harus mampu berperan dan memberikan kontribusi yang baik
terhadap lingkungnnya melalui peranannya dalam ranah sosial entah itu sebagai
aktivis,pegawai,birokrat,polisitisi dan lain-lain. Bagi sebagian orang memandang bahwa perempuan
tidak dibolehkan untuk turut campur dalam ranah sosial seperti bekerja dan lain-lain maka dari itu
pandangan tersebut merupakan pandangan yang sudah seharusnya kita sebagai kopri merubahnya.
Agar kehidupan manusia semakin baik dan tentunya hal ini tidak bertentangan dengan syariat islam.
Perempuan dapat berperan dalam kedua ranah yakni dalam ranah domestic dan ranah
public/sosial. Sehingga peranan perempuan tidak melulu bertanggung jawab dalam ranah domestic
dengan tidak mengesampnigkan tugas dan kewajibannya dalam ranah domestic.keduanya
merupakan kewajiban mulia bagi seorang perempuan untuk tujuan suci yakni membuat tiang negara
jaya.sejahteralah perempuan, jayalah Indonesia !.

Anda mungkin juga menyukai