Anda di halaman 1dari 18

PROFIL PENULIS

Nama : Yovina Baptista Vrani Abong


TTL : Panama , 29 Mei 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Pelajar
Agama : Katolik
Alamat : Panama Kedang Lembata
No HP : 082146270047
Pendidikan
2009-2010 : TK Sta. Elisabeth Panaman
2010-2016 : SDK Tuamado
2016-2019 : SMP St. Yohanes Don Boscoh
2019-2022 : SMA Negeri 2 Nubatukan
MANFAAT DAN BUDIDAYA TANAMAN SORGUM

Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat sebagai peserta ujian


akhir sekolah

OLEH

NAMA : YOVINA BAPTISTA VRANI ABONG


KELAS : XII MIA
NIS/NISN : 2607/0031600550

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NUBATUKAN


2022
LEMBAR PENGESAHAN

MANFAAT DAN BUDIDAYA TANAMAN SORGUM

NAMA : Yovina Baptista Vrani Abong


NIS/NISN : 2607/0031600550

KELAS /JURUSAN : XII MIA

Telah disahkan di Lewoleba pada tanggal, .............................

Mengesahkan

Guru Pembimbing Wali Kelas

Maria Feronika Ytu, S.Pd Siti Mariati Abdul Haris, S.Pd.,Gr


NIP.19790507 200903 2 009 NIP.19850131 201001 2 010

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Nubatukan

Cletus Laba, S.Pd


NIP.19740914 200112 1 005
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat dan limpah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Manfaat Dan Budidaya Tanaman Sorgum". Penulis makalah
ini dapat terselesaikan berkat bantuan beberapa pihak untuk itu saya
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Cletus Laba, S.Pd selaku kepala sekolah SMA NEGERI 2
NUBATUKAN
2. Ibu Siti Maria Abdulharis, S.Pd, selaku guru pembimbing wali kelas
yang telah memberikan semangat dan arahan bagi penulis
3. Ibu Maria Feronika Ytu, SPd selaku guru pembimbing penulisan
makalah yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
4. Ibu Marselina Marina Nogo, S.Pd, selaku guru bahasa Indonesia yang
telah memberikan arahan bagi penulis
5. Teman-teman sekelas XII MIA 2 yang telah membantu penulis dalam
memperlancar dalam menyampaikan data dan informasi
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penulis
agar lebih baik.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
maupun bagi dunia pendidikan.

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sorgum (Sorghum bicolor L).................................................... 3
2.2. Penanganan Panen Pada Tanaman Sorgum.............................. 7
2.3. Manfaat Tanaman Sorgum Untuk Kesehatan.............................. 9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................... 12
3.2. Saran..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang potensal
untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-
daerahmarginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada
daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi
tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit
dibanding tanaman pangan lain. Selain itu, tanman sorgum
memilikikandungan nutrisi yang tinggi sehingga sangat baik digunakan
sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Sorgum bukan
merupakan tanaman asli Indonesia tapi berasal dari wilayah sekitar sungai
Niger di Afrika. Domestikasi sorgum dari Etiopia ke Mesir dilaporkan telah
terjadisekitar 3000 tahun SM. Sekarang sekitar 80% areal pertanaman
sorgum berada di wilayah Afrika dan Asia, namun produsen sorgum dunia
masih didominasi oleh Amerika Serikat, India, Nigeria, Cina, Mexico, Sudan
dan Argentina.
Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani khususnya Jawa,
NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, sering ditanam
oleh petani sebagai tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman lainya.
Budidaya, penelitian dan pengembanan tanaman sorgum di Indonesia masih
sangat terbatas, bahkan secara umum produk sorgum belum begitu populer di
masyarakat. Padahal sorgum memiliki potensi besar untuk dibudidayakan
dan dikembangkan secara komersial karena memilii daya adaptasi luas,
produktivitas tinggi, hanya memerlukan input yang relatif sedikit, tahan
terhadap hama dan penyakit, serta tebih toleransi terhadap kondisi marjinal
(kekeringan, salinitas dan bahan masam). Dengan daya adaptasi sorgum yang
luas tersebut membuat sorgum berpeluang esar untuk dikembangkan di
Indonesia sejalan dengan optimalisasi pemanfaatan lahan kosong, yang
berkemungkinan lahan marginal, lahan tidur, atau lahan non-produktif
lainya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu tanaman sorgum?
2. Bagaimana morfologi tanaman sorgum?
3. Bagaimana fisiologi tanaman sorgum?
4. Apa saja syarat tumbuh yang diperlukan tanaman sorgum?
5. Bagaimana penanganan panen pada tanaman sorgum?
6. Apa saja manfaat tanaman sorgun?

1.3. Tujuan Penulis


1. Untuk Mengetahui Tanaman Sorgum?
2. Untuk Mengetahui Syarat Tumbuh Yang Diperlukan Tanaman Sorgum?
3. Untuk Mengetahui Penanganan Panen Pada Tanaman Sorgum?
4. Untuk Mengetahui Manfaat Tanaman Sorgun?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sorgum (Sorghum bicolor L)


2.1.1.Klasifikasi ilmiah tanaman sorgum
Menurut USDA (United States Departement of Agriculture) adalah
sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsid
Ordo : Cyperales
Famiy : Poaceae
Genus : Sorghum Moench
Species : Sorghum Bicolor L.
Sorgum ( Sorghum bicolor L )adalah tanaman serbaguna yang dapat
digunakan sebaga sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri.
Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke 5 setelah gandum,
jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting Asia
Selatan dan Afrika. Sorgum mempunyai potensi cukup besar sebagai bahan
pangan, namun pemanfaatanya belum berkembang karena pengupasan biji
sorgum cukup sulit dilakukan. Di Indonesia, biji sorgum digunakan sebagai
bahan makanan subtitusi beras, namun karena kandungan taninya cukup
tinggi (0,40-3,60%), hasil olahanya kurang enak. Menurut sudaryuno
(1996), masalah ini telah dapat diatasi dengan memperbaiki teknologi
pengolahan. Kulit biji dan lapisan testa dikikis dengan menggunakan mesin
penyosoh beras merek “Satake Grain Testing Mill” atau“Satake Polisher
Rice Machine” yang dilengkapi dengan silinder gurinda batu dengan
permukaan yang kasar. Kandungan nutrisi sorgum juga cukup tinggi
dibanding bahan pangan lainya, sehingga cukup potensial sebagai bahan
pangan subtitusi beras. Begitupula kandungan asam aminonya tidak kalah
dengan bahan makanan lainya ( sirappa,2003).
Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani khususnya
Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, sering
ditanam oleh petani sebagai tanaman sela atau tumpang sari dengan
tanaman lainya. Budidaya, penelitian dan pengembanan tanaman sorgum di
Indonesia masih sangat terbatas, bahkan secara umum produk sorgum
belum begitu populer di masyarakat. Padahal sorgum memiliki potensi
besar untuk dibudidayakan dan dikembangkan secara komersial karena
memilii daya adaptasi luas, produktivitas tinggi, hanya memerlukan input
yang relatif sedikit, tahan terhadap hama dan penyakit, serta tebih toleransi
terhadap kondisi marjinal (kekeringan, salinitas dan bahan masam). Dengan
daya adaptasi sorgum yang luas tersebut membuat sorgum berpeluang esar
untuk dikembangkan di Indonesia sejalan dengan optimalisasi pemanfaatan
lahan kosong, yang berkemungkinan lahan marginal, lahan tidur, atau lahan
non-produktif lainya.

2.1.2 Morfologi Tanaman Sorgum


Sebagai tanaman yang termasuk kelas monokotiledone, sorgum
mempunyai sistem perakaran serabut. Akar primer tumbuh pada saat proses
perkecambahan berlangsung dan seiring dengan proses pertumbuhan
tanaman muncul akar sekunder pada ruas pertama. Akar sekunder
kemudian berkembang secara ekstensif yang diikuti matinya akar primer.
Pada tahap selanjutnya, akar sekunder inilah yang kemudisn berfungsi
unrtuk menyerap air dan unsur hara serta memperkokoh tegaknya batang.
Keunggulan sistem perakaran pada tanaman sorgum yaitu sanggup
menopang pertumbuhan dan perkembangan tanaman ratun (ratoon) hingga
dua atau tiga kali lebih dengan akar yang sama. (House, 1985).
Tanaman sorgum mempunyai batang yang merupakan rangkaian
berseri dari ruas (internodes) dan buku (nodes). Bentuk batangnya silinder
dengan ukuran diameter batang pada bagian pangkal antara 0,5-5,0 cm.
Tinggi batang tanaman sorgum bervariasi yaitu antara 0,5-4,0 m tergantung
pada varietas (House, 1985).
Tinggi batang sorgum manis yang dikembangkan di Cina dapat mencapai 5
m, dan struktur tanaman yang tinggi sangat ideal dikembangkan untuk
pakan ternak dan penghasil gula (FAO, 2002). Pada beberapa varietas
sorgum batangnya dapat menghasilkan tunas baru membentuk
percabanagan atau anakan dan dapat tumbuh menjadi individubaru selaian
batng utama (Steenis, 1975).
Sorgum memiliki daun berbentu seperti pita sebagaimana jagung atau
padi dengan struktur daun terdiri atas helai daundan tangkai daun. Posisi
daun terdistribusi secara berlawanan sepanjang batang dengan pangkal
daun menempel pada nodes. Daun sorgum rata-rata panjangnya satu meter
dengan penyimpangan lebih kurang 10-15 cm (House, 1985). Jumlah daun
bervariasi antara 13-40 helai tergantung varietas (Martin, 1970), namun
Gardner et al. (1991) menyebutkan bahwa jumlah daun sorgum berkisar
antara 7-14 helai.
Freeman (1970) menyebutkan bahwa anaman sorgum juga
mempunyai daun bendera (leaf blades) yang mucul paling akhir, yaitu
bersamaan dengan inisiasi malai. Daun bendera muda bentuknya kaku dan
tegak dan sangat pentingartinya sebagai pntu transportasi fotosintant.
Sorgum termasuk tanaman menyerbuk sendiri (self pollination), dimana
pada setiap malai terapat bunga jantan dan bunga betina yang letaknya
terpisah. Proses penyerbukan dan fertilisasi terjadi apabila glume atau
sekam dari masing-masing bunga membuka. Karena proses pembukaan
glume antara bunga jantan dan bunga betina tidak selalu bersamaan, maka
pollen dapat viable untuk jangka waktu 10-15 hari (House, 1985).
Malai tanaman sorgum beragam, tergantung varietas dan dapat dibedakan
berdasarkan posisi, kerapatan, dan bentuk. Berdasarkan posisi, malai
sorgum ada yang tegak, miring dan melengkung; berdasarkan erapatan,
malai sorgum ada yang kompak, longgar, dan intermediate;dan berdasarkan
pada bentuk malai ada yang oval, silinder, elips, seperti seruling dan
kerucut (Martin, 1970).
2.1.3. Fisiologi Tanaman Sorgum
Sorgum sebagaimana tebu dan jagung digolongkan tanaman C-4,
yaitu species tanaman yang menghasilkan asam empat karbon (asam
malat dan aspartat) sebagai produk utama awal penambahan CO2.
Tanaman jenis ini dikenal sangat efisiean dalam fotosintesis karena
mempunyai sel mesofi dan sel selundang bekas yang keduanya
dimanfaatkan untuk menambat CO2. Produk metabolisme hasil
penambatan CO2 pada sel mosofil adalah asam malat dan asam aspartat,
sedangkan pada sel selundang bekas adalah 3-phosphoglycerate acid (3-
PG), sukrosa, dan pati (Salisbury dan Ross, 1995).
Karakteristik tanaman C-4 yaitu pada penyinaran tinngi dan suhu
panas tanaman ini mampu berfotosintesis lebih cepat sehingga
menghasilkan bomassa yang lebih banyak dibandingkan tanaman C-3
(Salisbury dan Ross, 1995). Selain sebagai tanaman C-4, tingginya
produktivitas tanaman sorgum juga didukung oleh fakta bahwa
permukaan daunya dilapisi oleh lilin yang dapat mengurangi laju
transpirasi dan mempunyai sistem perakaran yang ekstensif. Kedua faktor
ini menjadikan sorgum sangat efisien dan efektif dalam pemanfaatan air
(House, 1985), sehingga produktivitas biomassa sorgum lebih tinggi
dibandingkan jagung atau tebu yang sama-sama tanaman C-4 (Hoeman,
20017).
Keunggulan proses fisiologi tanaman sorgum lainya adalah
memiliki gen pengendali untuk berada dalam kondisi stay-greensejak fase
pengisian biji. Fenomena stay-green ini berhubungan dengan kandungan
nitrogen daun spesifik (specific leaf nitrogen) yang lebih tinggi sehingga
mampu meningatkan efisiensi penggunaan radiasi dan transpirasi (Borrel
et al., 2005). Fisiologi stay-green pada akhirnya mampu memperlambat
proses senescen pada daun (Mahalakshmi dan Bidinger, 2002) sehingga
tanaman sorgum mampu mengelola batang dan daunya tetap hijau
walaupun pasokan air sangat terbatas (Borrel et al., 2006).
2.1.4. Syarat Tumbuh Tanaman Sorgum
Tanaman sorgum dapat berproduksi walaupun dibudidayakan dilahan
kurang subur, air terbatas dan masukan (input) yang rendah, bahkan
dilahan yang berpasirpun sorgum dapat dibudidayakan. Namun apabila
ditanam pada daerah ketinggian diatas 500 m dari permukaan laut
tanaman sorgum akan terhambat pertumbuhanya dan memiliki ukur yang
panjang. Enurut hasil penelitian, lahan yang cocok untuk pertumbuhan
yang optimum untuk penanaman sorgum adalah :
1. Suhu optimum 23º 30º C
2. Kelembaban relatif 20% 40%
3. Suhu tanah ± 25º C
4. Ketinggian ≤ 800 m dpl
5. Curah hujan 375-425 mm/th
6. pH5,0-7,5

2.2. Penanganan Panen Pada Tanaman Sorgum


1. Panen
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, waktu musim penanaman
diusahakan tepat sehingga pada saat pemasakan biji sampai panen berada
pada musing kering. Karena apabila pada waktu pemasakan pada musim
hujan dikhawatirkan banyak biji yang busuk san berkecambah.kualitas
dan kuantitas hasil panen sorgum sangat ditentukan oleh ketepatan waktu
(baik tanam maupun panen), cara panen dan penanganan pasca panen.
Tanaman sorgum sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan tergantung
varietas. Penentuan saat panen sorgum dapat dilakukan dengan
berpedoman pada umursetelah biji terbentuk atau dengan melihat ciri-ciri
visual biji. Pemanenan juga dapat dilakukan setelah terlihat adanya ciri-
ciri seperti daun-daun berwarna kuning dan mengering, biji-biji bernas
dan keras serta berkadar tepung maksimal.
Panen yang dilakukan terlambat atau melampaui stadium buah tua dapat
menurunkn kualitas biji. Biji-biji akan mulai brkecambah bila kelembaban
udara cukup tinggi. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada keadaan cuaca
cerah atau terang. Pada saat pemannan sebaiknya pemotongan dilakukan
pada pangkal tangkai atau malai buah sorgum dengan panjang sekitar 15-
25 cm.
Untuk budidaya ratoon, setelah malai dipanen, tanaman dipotong dengan
meninggalkan satu buku (15cm-20cm dari permukaan tanah). Dipilih 2
sampai 3 tunas baru yang keluar untuk terus ditumbuhkan. Tunas yang
lainya dibuang. Setelah tunas mencapai ukuran 20 cm, tanah sekitar tunas
digemburan dan dilakukan pemupukan. Tanaman dari ratoon jika
dipelihara dengan baik dapat menghasilkan jumlah biji seperti induknya.
Ratoon bisa dilakukan sampai dua kali dan jika haslya sudah menurun
sebaiknya tanman dibongkar dan menanam kembali dari biji.
2. Pasca Panen
Pengeringan biasanya dilakukan dengan cara penjemuran selama ± 60 jam
hingga kadar air biji mencapai 10% - 12%. Kriteria untuk mengetahui
tingkat kekeringan biji biasanyadengan cara menggigit bijinya. Bila
bersuara berarti biji tersebut telah kering.
Biji yang telah bersih dan kering dapat disimpan dalam karung atau
kaleng yang kedap udara. Bila biji disimpan dalam ruangan khusu
penyimpanan atau gudang, maka tinggi gudang harus sama lebarnya
supaya kondensasi uap air dalam gudang tidak mudah timbul. Dinding
gudang sebaiknya terbuat dari bahan yang padat sehingga perubahan suhu
yang terjadi pada biji dapat dikutangi. Permasalahan penyimpanan bidi di
dalam gudang adalah serangan hama kutu ( hama gudang). Namn, hama
ini dapat dicegah dengan fumigasi.
2.3. Manfaat Tanaman Sorgum Untuk Kesehatan
1. Mengontrol Diabetes
Manfaat sorgum untuk kesehatan untuk para penderita diabetes, sebab
sorgum memiliki enzim yang dapat menghambat penyerapan pati oleh
tubuh, membantu mengatur insulin dan dapat mengatur kadar glukosa
dalam tubuh. Oleh karena itu, penderita diabetes tidak akan mengalami
peningkatan kadar glukosa, sehingga akan mencegah shock diabetes dan
komplikasi kesehatan lainnya.
2. Kesehatan Jantung
Manfaat sorgum untuk kesehatan kedua untuk meningkatkan kesehatan
jantung dan menurunkan kolesterol. Jumlah serat yang diperoleh dari
mengkonsumsi sorgum akan membantu tubuh untuk mengikis kolesterol
berbahaya (LDL). Sehingga akan meningkatkan kesehatan jantung dan
melindungi tubuh dari kondisi seperti aterosklerosis, serangan jantung,
dan stroke.
3. Kesehatan Pencernaan
Manfaat sorgum untuk kesehatan lainnya, pasti berpengaruh pada
pencernaan. Sorgum mengandung serat yang berfungsi meningkatkan
sistem pencernaan. Satu porsi sorgum mengandung 48% dari asupan
harian yang direkomendasikan untuk mengkonsumsi serat. Hal ini berarti
saluran pencernaan akan menyimpan makanan dan mencerna dengan
cepat, sehingga bisa mencegah kram, kembung, sembelit, sakit perut,
kelebihan gas, dan diare.
4. Mencegah Kanker
Manfaat sorgum untuk kesehatan tubuh mencegah kanker sebab fitokimia
yang ada dalam sorgum memiliki sifat penghambat kanker, terutama
kanker saluran pencernaan dan kanker kulit. Dari hasil studi, rutin
mengkonsumsi sorgum dalam jumlah tertentu bisa menurunkan risiko
terkena paparan kanker.
5. Membantu Turunkan Berat Badan
Manfaat sorgum untuk kesehatan, membantu turunkan berat badan bagi
yang sedang menjalani program diet. Sorgum memiliki konsentrasi serat
makanan yang tinggi jika dibandingkan jenis-jenis tanaman serealia
lainnya. Kandungan serat yang tinggi, membuat tingkat rasa kenyang
yang dirasakan menjadi bertahan lebih lama. Sehingga mempengaruhi
nafsu makan agar tidak cepat lapar. Dalam satu porsi sorgum
mengandung lebih dari 12 gram atau ikut andil berkontribusi sekitar 48%
dari asupan serat yang direkomendasikan setiap hari. Jadi, mengkonsumsi
sorgum secara rutin bisa membantu menurunkan berat badan kamu.
6. Mencegah Celiac
Manfaat sorgum untuk kesehatan berpengaruh juga pada alergi. Ya, celiac
tergolong penyakit baru, namun cukup menyita perhatian dunia. Penyakit
celiac adalah alergi parah terhadap gluten, yang terutama ditemukan
dalam produk gandum. Namun, sorgum dapat dikonsumsi secara aman
oleh penderita celiac ini tanpa peradangan yang menyakitkan, mual, dan
kerusakan gastrointestinal yang disebabkan oleh gluten.
7. Meningkatkan Energi
Manfaat sorgum untuk kesehatan pasti sekaligus meningkatkan energi
dalam tubuh. Kandungan Niacin (vitamin B3) dalam sorgum merupakan
komponen utama yang berfungsi mengubah makanan menjadi energi yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar bagi tubuh. Sorgum mengandung
28% dari asupan yang direkomendasikan niacin per hari, sehingga dengan
mengkonsumsi sorgum dapat memperlancar metabolisme yang akan
meningkatkan kestabilan energi dalam tubuh.
8. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Manfaat sorgum untuk kesehatan tulang sebab magnesium tinggi yang
terdapat dalam sorgum bisa meningkatkan penyerapan kalsium dalam
tubuh. Mineral ini juga bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan
jaringan tulang dan mempercepat penyembuhan tulang yang rusak atau
mengalami penuaan. Sehingga, sorgum juga dapat bermanfaat untuk
mencegah kondisi seperti osteoporosis dan arthritis.
9. Meningkatkan Sirkulasi Darah
Manfaat sorgum untuk kesehatan dapat membantu meningkatkan
perkembangan sel darah merah, dan meningkatkan sirkulasi darah secara
keseluruhan dalam tubuh. Kandungan zat besi dan tembaga pada sorgum
dapat menghindari anemia. Zat besi sangat penting untuk perkembangan
sel darah merah dan tembaga membantu meningkatkan penyerapan zat
besi dalam tubuh.
10. Kaya akan Antioksidan
Manfaat sorgum untuk kesehatan yang terakhir, mampu memperlambat
penuaan dini, mengurangi risiko penyakit kanker, jantung, diabetes tipe II,
dan berbagai penyakit lainnya. Saat ini, antioksidan merupakan zat yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh, apalagi adanya partikel radikal bebas yang
berkeliaran di luar sana. Dalam tanaman sorgum ternyata mengandung
phytochemical yang bermanfaat sebagai antioksidan dalam tubuh. Sebuah
studi mengungkapkan lapisan dedak dari sorgum memiliki jumlah
antioksidan yang jauh lebih tinggi dari buah-buahan seperti blueberry dan
stroberi .
11. Bergizi Tinggi
Secangkir sorgum (192 gram) mengandung banyak nutrisi yang dapat
memenuhi kebutuhan harian kamu, diantaranya:Satu cangkir sorgum utuh
mengandung 2 gram protein. Jumlah ini memenuhi 43 persen kebutuhn
protein harian kamu, sebab idealnya pada wanita, membutuhkan 46 gram
protein sedangkan pria, 56 gram. Satu cangkir sorgum utuh mengandung
47 persen zat besi. Jumlah ini memenuhi 55 persen asupan fosfor harian
kamu. Sorgum juga merupakan sumber magnesium, kalsium, seng,
tembaga, dan kalium yang baik untuk tubuh. Satu cangkir sorgum utuh
mengandung 30 persen asupan harian niacin dan thiamin. Kedua vitamin
B ini membantu metabolisme dan menyerap karbohidrat serta nutrisi
dengan baik
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sorgum ( Sorghum bicolor L )merupakan tanaman pangan penting
kelima di dunia setelah padi, gandum, jagung dan barley (Reddy et al. 2007).
Daerah asal tanaman sorgum baik liar maupun species budidaya ditemukan
di Afrika. Hingga saat ini 90 % luas lahan pertanaman berada di wiliayah
Afrika dan Asia (Acquaah 2007). Tanaman sorgum di Indonesia sebenarnya
sudah sejak lama dikenal tetapi pengembanganya tidak sebaik padi dan
jagung, hal ini dikarenakan masih seikitnya daerah yang memanfaatkan
tanaman sorgum sebagai bahan pangan. Tanaman ini mempunyai prospek
yang sangat baik untuk dikembangkan secara komersial di Indonesia, kaena
didukung oleh kondisi agroekologis dan ketersediaan lahan yang cukup luas.

3.2. Saran
Untuk mengatasi masalah budidaya sorgum diperlukan pengelolaan
sistem produksi secara menyeluruh ( holistik ) dengan empat dimensi, yaitu :
1. Wilayah
2. Ekonomi (nilai keunggulan komparatif dan kompetitif sorgum
terhadapkomoditas lain).
3. Sosial (sikap dan persepsi produsen terhadap sorgum sebagai bagian dari
usaha taninya).
4. Industri (nilai manfaat sorgum sebagai bahan baku industri makanan dn
pakan ternak).
DAFTAR PUSTAKA

Ismunadji, M., Soetjipto Partohardjono, Mahyuddin Syam dan Adi Widjono.


Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanan. Bogor : (1998).
Sirapa M.P. Prospek Pengembangan Tanaman Sorgum di Indonesia sebagai
Komoditas Alternatif Bahan Pangan dan Industri. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sulaesi Selatan. Jurnal Litbang Pertanian : 22(4). 1996
Sugito, Y. Ekologi Tanaman. UB press. Malang. 2004
Tjasyono, B. Klimatologi Edisi ke-2. ITB. Bangdung. 2004
http://www.pustaka-deptan.co.id. Teknologi Budidaya Tanaman Sorgum. Tabloid
Sinar Tani Edisi 26 Mei – 1 Juni. No. 3356 tahun XI. 2010

Anda mungkin juga menyukai