( Musa Paradisiaca )
Oleh:
Mohd Syahputra
NISN: 0057593539
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui:
Mengetahui:
Kepala Sekolah
Sujud,SPD
NIP : 196606152003121002
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat,Rahmat dan kurnia-Nya, sehingga penulis dapat Menyusun dan
menyelesaikan Makalah ini dengan baik, sehingga makalah yang
berjudul”pemupukan Tanaman Pisang” ini dapat terselesaikan. Tugas ini
disusun untuk memenuhi salah satu mata pelajaran penulis pada program Studi
Perkebunan. Dalam penulisan makalah ini mengalami beberapa kendala, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Tetapi
semoga makalah ini bagi pembaca dikalangan umum maupun di sekolah yang
berjurusan bagian perkebunan, dan penulis meminta kritik dan saran bersifat
membangun untuk membantu penulis menyempurnakan makalah ini selanjutnya
penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUl............................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................II
KATA PENGANTAR.........................................................................................III
DAFTAR ISI........................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakan...............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN
A. Klasifikasi dan morfologi tanaman pisang...................................................4
B. Pemupukan tanaman pisang.........................................................................7
C. Jenis-jenis dalam pemupukan .....................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk
menyediakan unsur-unsur ensesial bagi pertumbuhan tanaman. Penggolongan
pupuk umumnya didasarkan pada sumber bahan yang digunakan , cara
aplikasi ,bentuk , dan kandungan unsur haranya. Jika di lihat berdasarkan
sumber bahan yang digunakan, pupuk di bedakan menjadi pupuk organik dan
anorganik. Berdasarkan bentuknya , pupuk organik di bagi menjadi 2 yaitu
pupuk cair dan pupuk padat.
Pupuk cair adalah larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih
pembawa usnsur yang di butukan tanaman. Kelebihan dari pupuk cair adalah
dapat memberi hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemberian pupuk
organik dapat memperbaiki sifat-sifat tanah seperti sifat fisik, kimis, biologi
tanah. Pemberian pupuk di tinggkatkan pertanian masih sangat bervariasi dan
belum menggunakan pemupukan yang seimbang yaitu penggunaan pupuk
organik dan an-organik.
Pemupukan yang seimbang mampu memberikan pertumbuhan tanaman
menjadi lebih baik. Tahan terhadap hama dan penyakit dan mampu
meningkatkan kualitas dan kualititas hasil.
1
Rumusan Masalah
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui cara pemupukan pada tanaman pisang
2. Dapat mengetahui jenis pupuk dalam pemupukan tanaman pisang
3. Dapat mengetahui beberapa dosis dalam pemupukan tanaman pisang
2
BAB ll
PEMBAHASAN
Pisang yang ada sekarang diduga merupakan hasil persilangan alami dari
pisang liar dan telah mengalami domestikasi. Beberapa literatur menyebutkan
pusat keanekaragaman tanaman pisang berada di Kawasan Asia Tenggara.
Para ahli botani memastikan daerah asal tanaman pisang adalah india,
jazirah Malaya, dan Filipina. Penyebaran tanaman pisang dari daerah asal ke
berbagai wilayah negara di dunia terjadi mulai tahun 1000 SM. Penyebaran
pisang di wilayah timur antara lain melalui Samudera pasifik dan Hawai.
Sedangkan penyebaran pisang di wilayah barat melalui Samudera Hindia,
Afrika sampai pantai timur Amerika. Sekitar tahun 500, orang-orang
Indonesia berjasa menyebarkan tanaman pisang ke pulau Madagaskar. Pada
tahun 650, pahlawan islam di negara Arab telah menyebarkan tanaman pisang
di sekitar laut tengah.
3
Kedudukan tanaman pisang dalam sistematika(taksonomi)
tumbuhan adalah sebagai berikut.
Divisi ;Spermatophyte
Sub Devisi:Angiospermae
Kelas :Monocotyledonae
Famili :Musaceae
Genus :Musa
Spesies :Musa paradisiaca L
Pisang termasuk famili Musaceae dari ordo scitaminae dan terdiri dari dua
genus, yaitu genus Musa dan Ensete. Genus Musa terbagi dalam empat
golongan, yaitu Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa dan Eumusa.
Golongan Autralimusa dan Eumusa merupakan jenis pisang yang dapat
dikonsumsi, baik segar maupun olahan. Buah pisang yang dimakan segar
Sebagian besar berasal dari golongan Eumusa, yaitu Musa balbisiana
1. Akar
4
Tanaman pisang dapat ditanam dan tumbuh dengan baik pada
berbagai macam topografi tanah, baik tanah datar atau pun tanah miring.
Produktivitas pisang yang optimum akan dihasilkan pisang yang ditanam
pada tanah datar pada pada ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan
laut (dpl) dan keasaman tanah pada pH 4,5-7,5 . Suhu harian berkisar
antara 250C-280C dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun. Pisang
merupakan tanaman yang berbuah hanya sekali, kemudian mati. Tingginya
antara 2- 9 m, berakar serabut dengan batang bawah tanah (bonggol)yang
pendek. Dari mata tunas yang ada pada bonggol inilah bisa tumbuh
tanaman baru.
2. Batang
Pisang mempunyai batang semu yang tersusun atau tumpukan
pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah sehingga mencapai
ketebalan 20-50 cm. Daun yang paling mudah terbebentuk di bagian
tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang,
mudah koyak, panajng 1,5-3 m, lebar 30-70 cm, permukaan bawah
berlilin, tulang daun yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip, warnanya
hijau.
3. Bunga
Pisang mempunyai bunga majemuk, yang tiap kuncup bunga
dibungkus oleh seludang berwarna merah kecoklatan. Seludang akan lepas
dan jatuh ke tanah jika bunga telah membuka. Bunga betina akan
berkembang secara normal, sedangkang bunga jantan yang berada di ujung
tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh seludang dan disebut
sebagai jantung pisang. Tiap kelompk bunga di sebut sisir, yang tersusun
dalam tandan. Jumlah sisir betina antara 5-15 buah.
5
4. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan. Tiap tandan terdiri atas beberpa sisir,
dan tiap sisir berdiri dari 6-22 buah pisang atau tergantung pada varietasnya.
Buah pisang pada umumnya tidak berbiji atau di sebut 3n (triploid), kecuali
pada pisang batu (klutuk) bbersifat diploid (2n). Proses pembuahan tanpa
menghasilkan biji disebut partenokarpi.
Ukuran buah pisang bervariasi, panjangnya berkisar antara 10-18 cm
dengan diameter sekitar 2,5-4,5 cm. buah berlingir 3-5 alur, bengkok dengan
ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging buah(mesokarpa) tebal
dan lunak. Kulit buah (epikarpa) yang masi muda berwarna hijua, namun
setelah tua(matang) berubah menjadi kuning dan strukturnya tebal sampai
tipis.
Buah pisang termasuk buah bunu, bulat memanjang, membengkok,
tersusun seperti sisir dua baris, dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau
coklat. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari beberpa buah pisang. Berbiji
atau tanpa biji. Bijinya kecil, bulat, dan warna hitam. Buah nya dapat dipanen
setelah 80-90 hari sejak keluarnya jantung pisang.
6
D. Permukaan Tanaman Pisang
Unsur hara makro dan mikro untuk pohon pisang dapat dipenuhi dengan
jumlah yang cukup manakala di pupuk dengan kombinasi pupuk anorganik
dan organik. Unsur N, P, dan K dapat terpenuhi melalui pupuk anorganik.
Sedangkan unsur hara mikro di dukung dengan aplikasi melalui pupuk
organik.. walaupun memang dalam pupuk organik ada unsur hara mikro,
namun kadarnya relative sangat rendah. Ada tiga jenis pupuk dasar yang
diaplikasikan untuk menanam pohon pisang, pertama adalah batu kapur,
kedua Trichoderma sp, dan yang ketiga pupuk organic.
7
1. Pengapuran
Salah satu syarat tumbuh pohon pisang adalah harus ditanam pada tanah
berkapur. Tanah seperti ini berkolerasi dengan pH media tumbuh pisang
menghendaki pH tanah berkisar 5,5-7,5. Dengan yang netral atau sedikit
basah, maka unsur-unsur hara makro cukup mudah tersedia untuk petumbuhan
pohong pisang. Sebaliknya, jika tanah masam (pH rendah), unsur hara mikro
tidak tersedia, yang banyak adalah unsur hara mikro. Unsur hara mikro akan
mengikat unsur hara makro sehingga tidak tersedia untuk pohon pisang , misal
salah satunya adalah zeng (Zn). Oleh karena itu khususnya tanah-tanah yang
agak masam memerlukan pengapuran agar lebih subur untuk menunjang
pertumbuhan pohon pisang. Selain itu pengapuran juga merupakan bagian dari
pemupukan karena dalam batu kapur mengandum kalsium (Ca) yang
merupakan salah satu unsur hara makro cukup penting untuk tanaman berbuah
seperti pohon pisang.
Ada dua jenis kapur yang di gunakan untuk pengapuran pohon
pisang,yaitu kapur dolomit dan kalsit. Kalau menggunakan dolomit, selain
menaikan pH tanah, juga ada unsur hara mikro untuk tanaman pisang, yaitu
Ca dan Mg. sedangkan kalsit hanya ada unsur hara Ca. jadi untuk pengapuran
tanah dalam penanaman pisang sebaiknya menggunakan kapur
dolomit.dosisnya sebetulnya harus melalui hasil uji tanah. Namun , secara
umum di berikan 200 gram kapur perlubang asam
Kapur ini diaplikasikan Ketika penyiapan lubang tanam pohon pisang atau
sekurang-kurangnya 1 bulan sebelum tanam. Cara aplikasainya dengan cara
mencapurkan kapur dengan tanah galian lubang tanam yang masi berada di
atas lubang . Setelah dicampurkan dengan kapur, biarkan saja sementara di
atas lubang tanam karena menunggu campuran pupuk-pupuk dasar lainnya
8
2. Pupuk Organik Padat
Setelah selesai pengapuran tanah galian lubang tanam pohon pisang, 2
minggu kemudian di lanjutkan dengan aplikasi pupuk organic. Pupuk organic
padat bisa menggunakan pupuk kandang dan lebih bagus jika ada pupuk
kompos. Kalau menggunakan pupuk kandang, dosisnya cukup 10-15 kg
perlubang tanah. Campurkan pupuk organic tersebut dengan tanah tanah
galian lubang tanam. Akan tetapi, akan lebih bagus hasilnya jika pupuk
organic tersebut dengan tanah galian lubang tanam. Akan tetapi, akan lebih
bagus jika pupuk organic dicampurkan dulu dengan Trichoderma sp sebelum
di masukan ke dalam lubang tanah. Cara aplikasi campuran pupuk organic dan
Trichoderma
3. Trichoderma sp
Selain sebagai jamur antagonis dalam tanah, Trichoderma sering
diaplikasikan karena berperan sebagai pupuk hayati. Makanya, Trichoderma
disebut juga dengan nama biovertilizer. Jadi Trichoderma diaplikasi pada saat
persiapan lubang tanam pisang. Biovertilizer ini campurkan dengan tanah
galian lubang tanah. Cara aplikasi Trichoderma untuk pupuk dasar pohon
pisang sebagai berikut:
9
a. Pupuk susulan I dan II (kategori tanaman mudah/fase vegetatif)
1. Urea, 40 gram per pohon
2. SP-36,40 per pohon
3. KCL, 100 gram per pohon
b. Pupuk susulan III dan IV (kategori tanaman mudah/fase generatif)
1. Urea,60 gram per pohon
2. SP-36, 40 per pohon
3. KCL,200 gram per pohon
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan dalam melakukan pemupukan pada tanaman pisang
harusnya kita mengikuti Langkah-langkah atau pedoman dalam
pelaksanaan pemupukan agar pemupukan bisa mencapai hasilnya
yang cukup baik dan dapat memuaskan seperti yang di inginkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/sejarah-hidup-pisang-buah-surga-yang-menyerbu-seluruh-dunia-
fTXL
https://mangamon.id/5-ciri-ciri-pohon-pisang/
https://pupuklahan.blogspot.com/2019/07/pupuk-untuk-pohon-pisang.html
https://eprints.uny.ac.id/8171/3/bab%202%20-%2007308141022.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/88449/budidaya-tanaman-pisang
12
13