Disusun oleh :
Dian Indah Saputri (2001014)
Marta Tio Ananta BR (2001038)
Nabila Rahma Fatin (2001044)
Retno Wulandari (2001050)
Suci Anggraini (2001057)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugrahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan
praktikum fitokimia ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian mengenai
pembuatan simplisia kulit pisang kepok.
Laporan ini kami susun dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak
diantaranya: Ibu Apt. Isna mulyani, S.Farm., M.SI dan ibu Rizki Nisfi
Ramdhini. M.SI selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Fitokimia, serta
Kelompok 9 yang telah berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu kami
sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan fikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum
ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir
kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok
kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
A. PENDAHULUAN
A.1. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
A.2. Rumusan Masalah......................................................................... 1
A.3. Tujuan Penelitian.......................................................................... 1
B. TINJAUAN PUSTAKA
B.1.Tinjauan Botani............................................................................. 2
B.2.Tinjauan Kimia.............................................................................. 4
B.3. Khasiat dan Penggunaan............................................................... 4
C. METODOLOGI
C.1. Pembuatan Simplisia.................................................................... 5
C.2.Spesifikasi dan Standarisasi Simplisia.......................................... 6
C.3. Pembuatan Ekstrak....................................................................... 9
C.4. Standarisasi Ekstrak...................................................................... 12
D. KESIMPULAN................................................................................... 14
E. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 15
1
A. Pendahuluan
B. Tinjauan Pustaka
Bagian bawah batang pisang menggelembung berbentuk umbi yang disebut bonggol,
pucuk lateral muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi
tanaman pisang. Buah pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi.
Tanaman pisang dapat ditanam dan tumbuh dengan baik pada berbagai macam
topografi tanah, baik tanah datar maupun tanah miring. Produktifitas pisang yang
optimum akan dihasilkan pisang yang ditanam pada tanahdatar, pada ketinggian 500
M diatas permukaan laut dan keasaman tanah dengan PH 4,5 – 7,5. Suhu harian
berkisar antara 250C – 280C dengan curah hujan 2000 – 3000 mm/tahun. Pisang
merupakan tanaman yang berbuah sekali kemudian mati.
Pisang merupakan tanaman semak yang berbatang semu(Pseudostem) yang
tersusun atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah hingga
mencapai ketebalan 20 – 50 cm. Tinggi pohon pisang bervariasi 1 – 4 meter,
tergantung variasinya. Daunnya melebar, panjang, tulang daunnya besar, dan tepi
daunnya tidak mempunyai ikatan yang kompak sehingga mudah roboh jika tertiup
angin kencang. Daun yang paling muda terbentuk dibagian tengah tanaman, keluarnya
menggulung dan terus tumbuh memanjang kemudian secara progresif membuka
helaian. Batangnya memiliki bonggol (umbi yang besar) dan terdapat banyak mata
yang dapat tumbuh menjadi tunas anakan .Bunga tunggal, keluar pada ujung batang
dan hanya sekali berbunga selama hidupnya (monokarpik).
Pisang memiliki bunga majemuk, yang tiap kuncup bunganya dibungkus oleh
selubung berwarna merah kecoklatan. Selubung akan lepas dan jatuh ketanah jika
bunga telah membuka. Bunga tanaman pisang terdiri atas tangkai bunga, daun
penumpang bunga dan mahkota bunga. Tangkai bunga bersifat keras dan berukuran
besar dengan diameter sekitar 8 cm. Mahkota bunga sendiri memiliki warna putih dan
tersusun melintang masing – masing sebanyak dua baris. Bunga tanaman pisang
berkelamin satu dengan bunga sari berjumlah lima buah dan bakal buah berbentuk
persegi. Bunga betina akan berkembang secara normal, sedangkan bunga jantan yang
berada diujung tidak berkembang dan akan tetap menutup oleh selubung dan disebut
jantung pisang. Tiap kelompok bunga disebut sisir yang tersusun dalam tandan.
Jumlah sisir betina antara 5 – 15 buah.
4
C. METODOLOGI
C1. Proses pembuatan simplisia
Pengumpulan bahan
Sortasi basah
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Sortasi kering
Penyimpanan
Pilih wadah yang tidak bersifat beracun dan mampu melindungi simplisia dari cemaran
mikroba lain, kotoran, serangga dan penguapan bahan aktif. Disimpan pada wadah
tertutup rapat, terlindung dari cahaya matahari dan disimpan pada suhu kamar.
Kadar sari larut etanol kadarnya 17,18% (pelarut etanol 70%) dan
15,02% (pelarut etanol 96%).
Sebanyak 8 gram ekstrak etanol kulit pisang dilarutkan dengan etanol:air (7:3)
dan diuapkan etanolnya dengan evaporator pada suhu 50ᵒC, untuk
menghilangkan pelarut etanol dan penggantian dengan air bertujuan untuk
memudahkan pemisahan analit yang terkandung didalam ekstrak kulit pisang
karena pelarut yang dugunakan untuk partisi tidak bercampur dengan air.
Pelarut yang digunakan adalah n-heksan, etil asetat dan n-butanol.Partisi berulang dengan
n-heksan menghasilkan ekstrak n-heksan sebanyak 0,45 gram. Pelarut n-heksan
digunakan dengan tujuan untuk melarutkan senyawa non-polar seperti lemak yang
terdapat pada ekstrak etanol kulit pisang. Partisi dilanjutkan dengan pelarut etil asetat dan
menghasilkan ekstrak etil asetat sebanyak 0,12 gram yang berwarna kuning kecoklatan.
7
Uji Flavonoid
Sampel dilarutkan dalam 10 ml etanol 70% kemudian dibagi ke dalam tiga tabung reaksi.
Tabung pertama digunakan sebagai tabung kontrol, tabung kedua dan ketiga berturut-turut
ditambahkan NaOH, FeCL3 dan H2SO4 pekat.
Warna pada masing-masing tabung dibandingkan dengan tabung kontrol, jika terjadi
perubahan warna maka positif mengandung flavonoid.
Uji Saponin
Jika terdapat senyawa golongan saponin maka hasil positif bila buih stabil
setelah pengocokan.
8
Abu yang diperoleh dari penentuan abu direbus dalam 25 ml asam klorida encer
selama 5 menit.
bagian asam yang tidak larut dikumpulkan, disaring dengan kertas saring bebas abu,
dan dicuci dengan air panas. kemudian didinginkan dan ditimbang hingga berat
tetap.
9
Kadar abu tidak larut asam dihitung berdasarkan bahan yang telah dikeringkan
diudara.
Mengeringkan kulit buah pisang kepok didalam oven dengan suhu 400C
hinggakering, kemudian kulit buah pisang kepok yang telah kering
diblender hingga menjadi serbuk kasar.
Uji fitokimia dilakukan dengan menggunakan pereaksi pendekteksi golongan pada tabung
reaksi. Uji fitokimia yang dilakukan meliputi:
a. Analisis Alkaloid
b. Analisis Tanin
c. Analisis Flavonoid
d. Analisis Saponin
11
e. Analisis Steroid
f. Analisis Triterpenoid
Sampel ekstrak kulit pisang kepok diambil dan dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Sampel ditambahkan 2 tetes larutan CHCl3 dan 3 tetes pereaksi Lieberman Burchard.
Perubahan pada sampel diamati, terbentuknya warna merah ungu menunjukkan reaksi
positif.
terganggu. Semua sel-sel yang sedang aktif berkembang sensitif terhadap timbal.Timbal juga
dapat merusak syaraf (BSN, 2009).Logam arsen (As) merupakan salah satu elemen yang
paling toksik dan merupakan racun akumulatif. Manusia terpapar arsen melalui makanan, air
dan udara. Tanaman lebih mudah menyerap arsen, sehingga memungkinkan arsen
beradadalam pangan pada konsentrasi tinggi. Efek akut arsen berlangsung lambat namun
disertai anemia hemolitik yang cepat. Efek kronis dapat menyebabkan kerusakan pada
tulang,darah, hati, pernafasan dan sistem syaraf pusat. Gejala yan gnampak pada keracunan
kronis arsen antara lain berat badan menurun, mual, diare, sembelit, pigmentasi dan kulit
mengelupas, rambut rontok dan radang syaraf perifer (BSN,2009).Logam merkuri (Hg)
merupakan salah satu logam berat yang berbahaya dan dapat terjadi secara alamiah di
lingkungan.Sebagai hasil perombakan mineral di alam melalui proses cuaca/iklim dari angin
dan air. Logam merkuri adalah unsur kimia sangat beracun, dapat bercampur dengan enzim
di dalamtubuh manusia menyebabkan hilangnya kemampuan enzim untuk bertindak sebagai
katalisator yang berperan penting dalamfungsi tubuh.Logam Hg dapat terserap ke dalam
tubuh melalui saluran pencernaan dan kulit. Karena sifat beracun dan cukup volatil,maka uap
merkuri sangat berbahaya jika terhisap, meskipundalam jumlah yang sangat kecil. Merkuri
bersifat racun kumulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri yang terserap oleh tubuh dalam
jangka waktu lama akan menimbulkan bahaya.Bahaya yang ditimbulkan diantaranya
kerusakan rambut.
D.KESIMPULAN
14
E. DAFTAR PUSTAKA
15
Sonja V. T lumowa, Syahril bahrin. 2018. 'JUDUL'. jurnal sains dan kesehatan. Vol 1 No 9
A. Fuadi Ramdja, Dimas Adhitya P, Rendi Rusman. 2011. 'Judul'. Jurnal Teknik Kimia. Vol
17 No 5
Bunga Mari Sembiring, Sufriyadi Nasution. 2020. 'Judul'. Jurnal penelitian farmasi& herbal.
Vol 3 no 1
Wardati fauchil, 2007, potensi ekstraksi kulit pisang kepok(Musa balblsiana) sebagai
kandidat terapeutik kangker payudara seana in Vitro dengan menggunakan sel T-475, 4
Desember 2017.
Atun, S., Arianingrum, R., Handayani, S., Rudyansah, dan Garson, M., 2007,
Identifikasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Kimia Dari Ekstrak Metanol Kulit
Buah Pisang (Musa paradisiaca Linn.), Indo. J. Chem., 7 (1): 83 – 87.
Emy Rustina, Monica.2018. Potensi Kulit Pisang Kepok Kuning Sebagai Bahan Tambahan
Pembuatan ES Krim.Yogyakarta: Universitas Santa Dharma
Potensi Kulit Pisang Kepok Kuning Sebagai Bahan Tambahan Pembuatan ES Krim.
Literatur
1. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.usd.ac.id/28755/2/141434015_full.pdf&v
ed=2ahUKEwi1tPi3mI_xAhWV7XMBHV2jD1EQFjANegQIBxAC&usg=AOvVaw0PSV2HGuw
u9AUoP5tLgdeY
2. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/202974-
pemanfaatan-kulit-pisang-kepok-musa-
para.pdf&ved=2ahUKEwi1tPi3mI_xAhWV7XMBHV2jD1EQFjAMegQIGhAC&usg=AOvVaw178c
fpOwqvFW7R7083OhB1
3. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/pdf/298086058.pdf&ved=2ahUK
EwjftM3SmY_xAhVllOYKHcJmBZEQFjABegQIDBAC&usg=AOvVaw0aSaxhc_kIRZyTeXzGksmG
4. http://eprints.unwahas.ac.id/1533/2/BAB I.pdf
5. http://etheses.uin-malang.ac.id/10769/1/13620083.pdf
6. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1467
16
-Flavonoid
-Kontrol
-Fenol
-Saponin
-Kunion