Disusun Oleh:
Miftahurroyan 160401057
TEKNIK INFORMATIKA
2017
Kata Pengantar
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Sistem Informasi Manajemen. Kami menyadari begitu banyak pihak yang membantu,
terselesaikan. Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Evan Fuad S.komM.eng selaku Dosen Sistem Informasi Manajemen yang
telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan wawancara ini, juga yang
telah memberikan arahan dan bimbingan serta ketelitian dalam proses penyusunan
laporan wawancara.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. 1
KATA PENGANTAR.. 2
DAFTAR ISI.. 3
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......... 4
2.2.1 Klasifikasi. 5
2.2.7 Penanaman 11
2.2.8 Irigasi/Pengairan... 11
2.2.12 Panen .. 16
3
2.2.13 Pengkelasan Buah Pisang. 18
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.. 21
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Manajemen yang dilakukan untuk memperoleh Data, Proses dan Pengetahuan dari
Tanaman Musiman / Tahunan oleh karena itu saya dan rekan-rekan mewawancarai
Pertanian.
berharap telah memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen. Serta bermanfaat bagi
kita semua.
Tujuan dari wawancara ini agar dapat memahami kegiatan dari topik
narasumber selama masa Praktek Kerja Profesi dan mengetahui Data, Proses dan
Informasi dari wawancara yang di lakukan. Serta menguasai kegiatan wawancara ini.
5
BAB II
ISI PEMBAHASAN
NIM : 1406118525
JURUSAN : Agroteknologi
SEMESTER : 7
2.2.1.Klasifikasi
Ordo Scitaminea yang meliputi tiga famili yaitu Musaceae, Canaceae dan
6
Zingiberaceae.Famili Musaceae terdiri atas dua genus yaitu Musa dan Ensete.Genus
balbisiana, atau persilangan antara kedua spesies ini. Menurut jenisnya, tanaman
pisang yang buahnya dapat dimakan dikelompokkan dalam tiga golongan besar,
yaitu: (1) Musa paradisiaca var.sapientum dan Musa nona L. atau Musa cavendishii;
(2) Musa paradisiaca var.formatika; dan (3) Musa brochycarpa. Pisang dari
golongan 1, buahnya enakdimakan dalam keadaan segar seperti pisang mas, pisang
ambon, pisang raja,pisang susu, dan lainnya. Pisang dari golongan 2, buahnya enak
dimakan setelahdimasak dulu (direbus atau digoreng), seperti pisang kepok, pisang
bawah 1000 mdpl (di atas permukaan laut) (Satuhu& Suriyadi 1999).Pada umumnya,
7
tanaman pisang tumbuh dan berproduksisecara optimal di daerah yang mempunyai
Menurut Nakasone & Paull (1998), suhu yang baik untuk perkembangan buah
pisang adalah berkisar antara 15 380C dengan suhu optimum 270C. Tipe iklim yang
cocok adalah iklim basah sampai kering dengan curah hujan 1400 2500 mm per
tahun dan merata sepanjang tahun.Tempatpenanaman pisang yang baik adalah tempat
yang mendapat sinar matahari atauterbuka. Di daerah atau tempat yang terlindung,
tanaman pisang akan terhambat pertumbuhannya. Tiupan angin yang terlalu kencang
kurang baik terhadap tanaman pisang karena dapat menyebabkan helaian daun sobek.
pertumbuhan yang optimal dibutuhkan lapisan tanah atas (top soil) yangsubur,
ditanam ditanah yang kritis juga dapat menghasilkan. Jenis tanah yang sesuai untuk
tanamanpisang adalah tanah liat yang mengandung kapur atau tanah alluvial dengan
pHantara 4,5 7,5 sehingga tanaman pisang yang tumbuh di tanah berkapur
pisangmasih dapat tumbuh subur apabila kedalaman air tanah tidak lebih dari 150 cm
8
dibawah permukaan tanah.Kedalaman air tanah yang sesuai untuk tanaman pisang
Bibit Lahan
Penanaman
Pengairan
Penjarangan Anakan
Pemupukan
Sanitasi Lahan
Pemungkusan Buah
Pengendalian HPT
Panen
Pengemasan
Distribusi
9
2.2.5. Penyedian Bibit dengan Kultur Jaringan
mendapatkan bahan tanam yang seragam secara massal dan diharapkan sifatnya sama
dengan tanaman asal. Jaringan yang sering digunakan dalam teknik kulturjaringan
tanaman adalah kalus, sel, dan protoplas, sedangkan organ tanaman meliputi pucuk,
tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai perubahan dalam
kurang efektif karena proses yang lama dan banyak kendala. Maka dari itu
penggunaan teknik kultur jaringan sangat berpengaruh besar dalam produksi dan
kualitas dari pisang, sehingga teknik ini memungkinkan produksi yang cepat
menghasilkan kultivar yang unggul bebas dari hama penyakit dan mempunyai potensi
Pembersihan lahan. Lahan harus dibersihkan dari dari hal-hal yang dapat
besar, gulma, tunggul batang dan sebagainya yang dapat menganggu sistem
perakaran tanaman dan penyerapan unsur hara. Selain itu juga disiapkan bedengan
dan akses jalan.Pengaturan jarak tanam. Jarak tanam tergantung varietas, varietas
ukuran kecil sekitar 2X2.5 m, besar 3X3. Bisa juga berupa barisan 1.5-2 X 4-6 m.
10
Populasi tanaman per ha, tergantung dari layout tanah. Arah barisan dalam
2.2.7. Penanaman
Penanaman dilakukan sebaiknya pada awal musim hujan atau akhir musim
kemarau, agar tanaman pada saat pertumbuhan awal tidak mengalami kekeringan.
Sebelum ditanam bibit yang sudah disiapkan terlebih dahulu diberi perlakuan dengan
cara merendam dalam agens antagonis seperti bakteri Pseudomonas fluorescens dan
Bacillus substilis dengan konsentrasi 109/ml selama 24 jam. Kalau agens antagonis
sulit diperoleh, bibit dapat direndam dulu ke dalam larutan fungisida Benlate atau
Duthane M-45 selama 2 jam. Sementara menunggu bibit direndam, lubang tanam
yang sudah ditutup, dilubangi kembali seukuran dengan bonggol atau bibit. Setelah
bibit direndam, bibit siap ditanam. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan
posisi tegak dan ditanam sampai sebatas 5 10 cm di atas pangkal tanah, kemudian
lubang ditutup kembali dengan tanah galian. Penanaman pisang dapat dilukukan
2.2.8. Irigasi/Pengairan
penyediaan air adalah air yang digunakan untuk penyiraman tidak tercemar zat
berbahaya dan limbah pabrik serta bibit penyakit. Pengairan harus disesuaikan
dengan musim, umur tanaman dan fase pertumbuhan tanaman. Pengairan dapat
11
dilakukan dengan penyiraman, irigasi sprinkle, irigasi tetes dan pembuatan selokan di
antara bedengan tanaman. Namun biasanya teknik pengairan yang banyak dilakukan
adalah dengan penyiraman. Irigasi tetes dan sprinkle banyak digunakan untuk
perkebunan besar.
Pengairan lahan harus dilakukan paling lambat 3 4 hari setelah tanam jika
ditanam pada saat tidak turun hujan. Penyiraman dilakukan dengan gembor atau
selang dari atas permukaan tanah sekitar pohon sampai tanah terlihat basah pada
kedalaman minimal 20 cm. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari,
sekurang-kurangnya 2 kali seminggu apabila tidak turun hujan. Tanaman pisang yang
daun dan jumlah bunga menjadi sedikit, sehingga produksi buah menjadi rendah.
Kekurangan air pada fase pembungaan dapat menurunkan jumlah buah dan
kekurangan air pada periode pembentukan buah dapat mempengaruhi ukuran dan
Penjarangan anakan dapat dilakukan dengan cara mematikan anakan dengan metode
sebagai berikut:
12
Potong anakan sebatas permukaan tanah, congkel bagian tengah
tinggi dan kualitas yang baik sesuai dengan standar yang ditetapkan serta
Pupuk kimia yang terdiri dari N (urea, ZA, KNO3, NPK), N (urea, Za,
pembumbunan
13
2.2.11. Sanitasi Lahan
sakit di sekitar pertanaman agar tanaman dapat tumbuh optimal. Gulma yang tumbuh
hara antara gulma dan tanaman, sehingga akan mengurangi suplai hara ke tanaman.
Sementara tanaman yang sakit kalau tidak dibersihkan dapat menjadi sumber
gulma pada tanaman pisang umumnya dilakukan secara manual atau mekanis.
14
seperti cangkul, kored dan parang. Parang yang digunakan untuk memotong tanaman
klorox ataupun bayclin agar penyakit tidak menular ke tanaman yang sehat.
Pengendalian secara manual atau mekanis harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
dapat dilakukan apabila tanaman sudah cukup tinggi (1- 1.5 m) dan apabila tanaman
sudah ada yang terserang layu fusarium. Penyemprotan dengan herbisida dapat
dilakukan 4-5 kali dalam satu tahun. Herbisida yang digunakan dari herbisida yang
pemotongan daun-daun yang telah tua dan juga daun-daun yang kering. Hal ini
dilakukan untuk memberikan sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari yang
baik ke dalam pertanaman. Daun yang dibuang adalah daun dengan lebih dari 50%
terserang bercak penyakit, daun tua yang telah menguning dan daun yang menaungi
dan menggesek jantung dan atau buah yang dalam masa tumbuh dan berkembang.
15
2.2.12. Panen
Kegiatan panen yang baik dilakukan bertujuan untuk mendapatkan buah segar
dahulu harus diketahui indikator atau petunjuk bahwa.Pisang tersebut sudah dapat
dipanen. Beberapa indikator panen pisang diantaranya adalah umur sejak muncul
Contoh kriteria panen untuk pisang Cavendish dengan tujuan pemasaran pasar lokal:
Secara umum pada dataran rendah waktu panen pisang berkisar 85 100 hari setelah
muncul jantung, sedangkan di dataran tinggi dapat mencapai 98 115 hari setelah
muncul jantung.
2. Panen dilakukan pada waktu pagi (7.00 10.00) atau sore (15.00 17.00)
16
3. Kayu/bambu penyangga pohon diturunkan perlahan-lahan
4. Batang ditebang setinggi 2/3 dari tinggi batang agar tandan tidak menyentuh
tanah
5. Tandan dipotong pada sebelah atas buku tandan atau kira-kira 30 cm diatas
sisir pertama
6. Setelah dipotong, tandan dibalikan supaya getah yang menetes keluar tidak
mengenai buah
7. Tandan pisang diangkut dengan gerobak atau alat angkut lainnya ke tempat
8. Pada tempat pengumpulan tandan pisang diberi alas untuk menghindari buah
rusak/tergores
Indeks 1 (bentuk buah terisi penuh, warna hijau segar, 100-200 hari
17
2.2.13. Pengkelasan buah pisang
kelas mutu yaitu kelas super, kelas A dan kelas B. Buah untuk kelas Super dan A
pada umumnya banyak dipasarkan untuk ekspor dan supermarket. Sedangkan buah
kelas B merupakan buah yang tidak termasuk kelas super dan A, tetapi masih
memenuhi syarat untuk diperdagangkan. Buah kelas B hanya untuk konsumen lokal.
1. Kelas Super
Pisang yang masuk dalam kelas ini haruslah berkualitas super. Buah harus
sesuai dengan karakteristik varietas, memiliki bentuk sempurna, bebas dari cacat
kecuali cacat yang sangat kecil pada permukaan yang tidak tampak serta tidak
dalam kemasan.
2. Kelas A
Pisang dalam kelas ini haruslah berkualitas baik dan berkarakter sesuai
dengan varietas dan memiliki bentuk sempurna. Kerusakan kecil sebagai berikut yang
Kerusakan pada bentuk dan warna buah, asal tidak mempengaruhi penampilan
Kerusakan kulit buah seperti lecet dan goresan tidak lebih dari 2% dari total
permukaan.
18
Seluruh cacat dan kerusakan tidak boleh mempengaruhi daging buah.
3. Kelas B
Pisang yang masuk dalam kelas ini adalah pisang yang tidak masuk Kelas
Super dan Kelas A tapi masih memenuhi kriteria minimum. Kerusakan sebagai
varietasnya
Kerusakan kulit buah seperti goresan, memar, burik asalkan tidak melebihi
19
2.2.14. Ketentuan Mengenai Ukuran
I 20.0
II 15.0 19.9
IV 5.0 9.9
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dalam media.
2. Pisang varietas Raja Kinalun memiliki multiplikasi lebih baik sebab jumlah
21