Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN I

KONVERSI FISIS BIOMASSA


PERTANYAAN DAN JAWABAN

Nama

: M. Ihsan Kamil

Kelompok

: 3

1. Darimana asal formaldehyde pada papan partikel kayu ?


Jawab :
Formaldehyde adalah salah satu bahan perekat dalam pembuatan papan
partikel kayu . Dimana kadar yang dibutuhkan hanya 0,5% saja. Akan tetapi
formaldehyde juga berbahaya jika dipaparkan dengan kadar lebih dari 10%
karena dapat menyebabkan iritasi hidung dan mata bagi yang alergi, pun
dapat menimbulkan kematian jika terlalu tinggi kadar yang di paparkan.
Nama
: M. Fadil Taufik
Kelompok
: 1
2. Apakah pengaruh dari komposisi bricket terhadap proses pembakaran, dan
berapa ukuran paling baik bahan bakar yang digunakan untuk pembuatan
bricket? (ambil salah satu contoh bricket)
Jawab :
Ya, contoh pada bricket batubara dimana semakin banyak komposisi
batubaranya maka akan semakin lama dan semakin panas hasil
pembakarannya. Adapun komposisi briket batubara diberi tambahan
biomassa dari serbuk kayu keras yang berfungsi untuk mempercepat dan
memudahkan proses pembakaran dan juga tanah liat yang berpengaruh
terhadap lama pembakaran. Pemilihan tanah liat yang baik akan membuat
briket lebih rekat, padat dan keras yang akhirnya juga memperlama proses
pembakaran serta tepung tapioka sebagai perekatnya. Adapun
(sumber :https://aisyahnyayu.wordpress.com/2014/03/16/pembuatan-briketbatubara)
Dan ukuran batubara yang paling baik digunakan untuk pembuatan briket
yaitu +60 (-20) mesh dikarenakan ukuran ini tidak terlalu besar sehingga

tidak susah dibentuk dan strukturnya tidak terlalu halus sehingga tidak
mudah rapuh.
Nama
: Joko Prasetyo
Kelompok
: 1
3.
Mana yang lebih baik penggunaan kayu secara langsung atau dikonversikan
terlebih dahulu menjadi briket ? Dan juga perbedaan pelet kayu dan briket
kayu?
Jawab :
Menurut sumber yang di dapatkan, yang lebih baik adalah penggunaan kayu
yang telah dikonversikan menjadi briket. Karena dari segi energi yang
dihasilkan lebih baik briket daripada kayu yang dibakar secara langsung
atau dalam keadaan masih bongkahan, serta tingkat kalorinya sama seperti
batubara karena sudah melalui proses untuk mengurangi kadar air pada
kayunya. Dan juga jika kayu tersebut langsung dibakar maka akan
menimbulkan tingkat polusi yang sama seperti bahan bakar fosil.
(sumber : http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahanbiomassa.html)
Dan perbedaan pellet kayu dan briket kayu adalah bahan perekat yang
digunakan, kerapat, dan bentuknya.
(sumber : http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahanbiomassa.html)

Nama
: Irliandi
Kelompok
:3
4.
Jelaskan mengapa papan partikel dari kenaf dapat digunakan untuk
melestarikan terumbu karang dan bagaimana proses pembuatannya menjadi
terumbu karang?
Jawab :
Kenaf tumbuh lebih cepat dari kayu dan dianggap sebagai bahan ramah
lingkungan. Panasonic Malaysia telah menciptakan sistem ramah
lingkungan untuk pembuatan papanpartikel dari kenaf (Hibiscus cannabinus).
Proses ini mengurangi pencemaran, sehingga dapat melestarikan ekosistem
terumbu karang di Malaysia. Teknik untuk pembuatan papan kenaf

mula-mula dikembangkan dengan kerjasama dari Universitas Kyoto yang


menggunakan kenaf berasal dari negara Cina.
(sumber:http://www.jie.or.jp/biomass/AsiaBiomassHandbook/Indonesian/Part3_I.pdf)
Liu (2004) menyebutkan bahwa serat kenaf terdiri atas serat bagian luar
yang terdapat pada kulit sebesar 35% berat kering tangkai dan serat bagian
dalam yang terdapat pada core sebesar 65% berat kering tangkai. Serat kulit
kenaf banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku karung, tali, permadani, dan
kerajinan tangan. Sedangkan serat core kenaf digunakan sebagai bahan baku
papan partikel. (sumber : https://core.ac.uk/download/pdf/32346916.pdf)
Proses

pembuatannya

mungkin

pekerjaan

mudah.

Tapi

proses

penenggelaman dan penempatannya di laut memerlukan keterlibatan para


ahli di bidangnya. Penenggelamannya tidak bisa di sembarang tempat di
laut. Kedalamannya saja harus memenuhi syarat minimal 10 sampai 20
meter dari permukaan laut, supaya tidak mengganggu pelayaran. Selain itu
dasar laut harus dipilih yang tidak berlumpur. Setelah terpasang di lokasi
yang memenuhi syarat, di permukaan ditempatkan sebuah pelampung yang
dihubungkan dengan tali dan diikatkan pada karang buatan itu. Pelampung
itu akan menjadi tanda atau peringatan bagi pengguna perairan, misalnya
nelayan, bahwa di lokasi dimaksud terdapat karang buatan[2].
Kemudian terumbu buatan akan dihinggapi oleh binatang-binatang karang,
yang seiring perjalanan waktu akan mengalami proses pengerasan atau
pengapuran. Semakin lama berada di kedalaman air dan mengalami proses
seperti itu, benda tersebut akan makin kuat, dan diharapkan bisa menjadi
tempat bagi ikan-ikan di laut untuk bertelur serta tumbuh dan berkembang.
Dengan fungsi seperti itu, karang buatan mirip dengan rumpon, hanya
bedanya terumbu karang buatan memiliki fungsi-fungsi lain yang lebih
kompleks. (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang_buatan)

Anda mungkin juga menyukai