Anda di halaman 1dari 10

BERAT JENIS

PENGERTIAN BERAT JENIS


Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm atau 1000 kg/m. Berat jenis
tidak mempunyai satuan atau dimensi.
Berat jenis mempunyai rumusn m.g/v atau w/v dengan satuan n/m^3
dengan m = massa
g = gravitasi
v = volume
w = weight (berat)

APLIKASI
Bunyi hukum Archimedes
Menurut Archimedes ketika sebuah benda di celupkan atau dimasukkan ke
dalam suatu zat cair maka benda tersebut akan mendapat gaya ke atas atau gaya apung
yang besarnya sama dengan berat zat yang dicelupkan. Pernyataan Archimedes
tersebut kemudian dikenal sebagai hukum Archimedes.
Gaya apung mengakibatkan berat benda ketika berada di dalam zat cair menjadi
berkurang, sehingga benda yang diangkat di dalam zat cair terasa lebih ringan
dibandingkan diangkat di darat.. Hal ini disebabkan adanya gaya ke atas yang
ditimbulkan oleh air dan diterima benda, sehingga resultan gaya antara gaya berat dan
gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Berat benda ketika berada di dalam zat
cair disebut berat semu karena bukan berat benda yang sebenarnya.
Rumus hukum Archimedes :
Ws = W - Fa
Dimana
Ws : berat benda di dalam zat cair (Kgm/s2)
W : berat benda yang sebenarnya (Kgm/s2)
Fa : gaya apung (N)

besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan:


Fa = cair Vb g
Dimana
cair : massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb : volume benda yang tercelup (m3)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
Akibat hukum Archimedes benda yang dimasukkan ke dalam zat cair dapat
terapung, melayang, dan tenggelam. Benda akan terapung jika massa jenis zat cair
lebih besar dari massa jenis benda sehingga benda berada di atas permukaan zat cair.
Benda akan melayang jika massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda
sehingga posisi benda berada diatas dasar zat cair dan di nawah permukaan zat cair.
Benda akan tenggelam jika massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis benda
sehingga posisi benda berada pada dasar tempat zat cair.
Aplikasi hukum Archimedes :
Teori hukum Archimedes banyak diaplikasikan dalam beberapa bidang, diantarnya :
a. Pembuatan kapal selam dan kapal laut
Kapal laut terbuat dari besi dan kayu dan mempunyai rongga pada bagian tengahnya.
Rongga ini bertujuan agar volume air yang dipindahkan oleh badan kapal besar
sehingga kapal laut terapung. Sedangkan pada kapal selam rongga berfungsi untuk
menampung air laut yang dapat disimpan dan dibuang sesuai kebutuhan. Pada saat
kapal tenggelam rongga berisi air laut dan air laut dikeluarkan pada saat kapal akan
mengapung
b. Jembatan proton
Jembatan Proton merupakan jembatan yang tersusun dari drum kosong. Drum kosong
berisi udara ditutup rapat sehingga massa jenis drum lebih kecil dari massa jenis zat
cair yang menyebabkan drum terapung. Drum ditata sedemikian rupa hingga
menyerupai jembatan.

c. Hidrometer
Hidrometer ialah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis benda
d. Balon udara
Agar dapat terbang balon udara harus diisi dengan zat yang massa enisnya lebih kecil
dari massa jenis udara.

CONTOH SOAL
1. Massa jenis air laut 1025 kg/m3 , hitunglah volume batu yang tercelup ke dalam air
laut jika berat air laut yang dipindahkan oleh batu sebesar 2 Newton !
Diketahui :
air laut = 1025 kg/m3
W air laut = 2 N
g = 9.8 m/s2
ditanya :
V batu . . . ?
Jawab :
Berat air laut :
W = m.g
Gaya apung :
Fa = . g. V
Dimana berat air yang tumpah sama dengan gaya apung batu sehingga dapat ditulis
W = Fa
W = .g.Volume
2 = 1025(9,8) V
2 = 10.045.v
V = 10.045 / 2
V = 1.991 x 10-4 m3 = 199.1 cm3
Jadi volume batu yang tercelup 199.1 cm3

VISKOSITAS

PENGERTIAN VISKOSITAS
Viskositas suatu zat cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan
aliran cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan, yang
melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling
mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas (Bird, 1993).
Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder.
Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Jumlah volume cairan yang
mengalir melalui pipa per satuan waktu.

= viskositas cairan

= total volume cairan

= waktu yang dibutuhkan untuk mencair

= tekanan yang bekerja pada cairan

= panjang pipa (Bird, 1993).


Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk

membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid


dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan viskositas rendah,
sedang system disperse yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih
tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi
dari partikel (Respati, 1981).
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperature, maka
viskositas cairan justru akan menurun jika temperature dinaikkan. Fluiditas dari
suatu cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas akan meningkat dengan
makin tingginya temperature (Bird,1993).
Satuan system internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah Ns/m 2 =
Pa.S (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien
viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam

sentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan poise digunakan untuk mengenang seorang


Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.
1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2

APLIKASI
Aplikasi Teori Aplikasi dari viskositas adalah pelumas mesin. Pelumas mesin ini
biasanya kita kenal dengan nama oli. Oli merupakan bahan penting bagi kendaraan
bermotor. Oli yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin kendaraan berbeda-beda karena
setiap tipe mesin kendaraan membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan
ini adalah bagian yang sangat penting sekali karena berkaitan dengan ketebalan oli atau
seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Viskositas dari oli sangat diperhitungkan
untuk meminimalisir gaya gesek yang ditimbulkan oleh mesin yang bergerak dan
terkontak satu terhadap yang lain sehingga mencegah terjadinya keausan.

KAPILARITAS

Kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam
suatu pipa kapiler (pipa dengan luas penampang yang sempit). Peristiwa kapilaritas
disebabkan adanya gaya adhesi dan gaya kohesi yang menentukan tegangan
permukaan zat cair. Tegangan permukaan akan mempengaruhi besar kenaikan atau
penurunan zat cair pada pipa kapiler. Tegangan permukaan bekerja sepanjang keliling
pipa kapiler yang menarik zat cair dengan gaya. Dinding akan mengadakan reaksi
sebagai balasan atas aksi dan menarik zat cair ke atas dengan gaya yang sama besar.
Pada keadaan setimbang, komponen vertikal gaya tarik dinding sebanding dengan
berat air yang naik. Permukaan air dan permukaan air raksa yang mengalami kenaikan
atau penurunan juga merupakan akibat tegangan permukaan.

Kapilaritas adalah

peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit).
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika pipa kapilersimasukkan dalam zat cair yang membasahi dinding (< 90o),
misalnya air, maka zat cair di dalam pipa akan naik lebih tinggi dibandingkan dengan
permukaan zat cair yang ada di luar pipa. Sebaliknya , jika pipa kapiler dimasukkan ke
dalam zat cair yang tidak membasahi dinding (> 90o), misalnya raksa, maka zat cair
dalam pipa lebih rendah daripada permukaan zat cair di luar pipa.
Naik turunnya permukaan zat cair yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi dan
tegangan permukaan. Pipa kapiler dengan jari-jari r dimasukkan ke dalam zat cair
yang berada dalah bejana tegak lurus. Komponen tegangan permukaan pada arah
horizontal saling meniadakan. Gaya tegang yang diperoleh yaitu F = 2 r cos. Gaya

ini menarik air dalam pipa sehingga bergerak ke atas. Jika jumlah gaya sama dengan
nol, air akan berhenti naik.
mg = F cos
Vg = l cos
r2hg = 2 r cos
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh persamaan
y = (2cos)/gR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
= sudut kontak
massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)

APLIKASI
Kejadian sehari-hari banyak yang memanfaatkan prinsip kapilaritas. Peristiwa
naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor adalah peristiwa kapilaritas. Pengisapan
air dan unsur hara oleh tumbuhan melalui jaringan kapiler merupakan peristiwa
kapilaritas. Hal lainnya yaitu pengisapan air oleh kertas atau kain juga merupakan
peristiwa kapilaritas.
Peristiwa kapilaritas Dalam Kehidupan :
- naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat menyala,
- naiknya minyak tanah pada sumber lampu tempel sehingga lampu itu menyala,
- naiknya air pada musim hujan sehingga dinding rumah basah,
- naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh tumbuhan,
- air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap, dan
- cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas isap.

CONTOH SOAL :
1. Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air,
sudut kontaknya 60. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2,
tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Jawab
Diketahui: dtabung = 0,4 cm r = 0,2 cm, = 60, . = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
h = (2cos)/gR
h = (2 . 0,5 . cos 60)/(1 . 10 . 0,2)
h = 0,025m
2. Berapa tinggi air yang naik dalam pipa yang jari-jarinya 0,15 mm jika sudut
kontaknya nol? untuk air adalah 0,073.
Penyesuaian :
Diketahui :
r = 0,15 mm = 1,5 x 10-4m, =1.000 kg/m3
Jawab :
Ketinggian air h adalah:
h = (2cos)/gR = (2 . 0,073 .cos0)/(1 . 10. 0,0015)
h = 9,93 x 10-2m = 9,93 cm
Jadi, tinggi air dalam pipa =9,93 cm

TEGANGAN PERMUKAAN

PENGERTIAN TEGANGAN PERMUKAAN


Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan
permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini
disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya
ini biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapilerdan bentuk
suatu tetesan kecil cairan. tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang
terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis).
Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis
cairan, suhu, dan, tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika
cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar.
salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa
jenis/ densitas (D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan muatan
atau partikel-partikel dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan

makin besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan


tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar
partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil akan
mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula.
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh
terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan
larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan
menurunkan tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang
lebih besar daripada di dalam larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya
kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai

Tegangan permukaan menyebabkan binatang ini tidak dapat tenggelam dalam air

CONTOH SOAL
Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan
permukaan minyak tanah = 10^-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika
massa jenis minyak tanah = 0,8 gr/m^3 dan g = 10 m/s^2, serta sudut
kontaknya 20 derajat, maka hitunglah kenaikan permukaan minyak tanah

dalam pipa kapiler!


Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai