APLIKASI
Bunyi hukum Archimedes
Menurut Archimedes ketika sebuah benda di celupkan atau dimasukkan ke
dalam suatu zat cair maka benda tersebut akan mendapat gaya ke atas atau gaya apung
yang besarnya sama dengan berat zat yang dicelupkan. Pernyataan Archimedes
tersebut kemudian dikenal sebagai hukum Archimedes.
Gaya apung mengakibatkan berat benda ketika berada di dalam zat cair menjadi
berkurang, sehingga benda yang diangkat di dalam zat cair terasa lebih ringan
dibandingkan diangkat di darat.. Hal ini disebabkan adanya gaya ke atas yang
ditimbulkan oleh air dan diterima benda, sehingga resultan gaya antara gaya berat dan
gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Berat benda ketika berada di dalam zat
cair disebut berat semu karena bukan berat benda yang sebenarnya.
Rumus hukum Archimedes :
Ws = W - Fa
Dimana
Ws : berat benda di dalam zat cair (Kgm/s2)
W : berat benda yang sebenarnya (Kgm/s2)
Fa : gaya apung (N)
c. Hidrometer
Hidrometer ialah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis benda
d. Balon udara
Agar dapat terbang balon udara harus diisi dengan zat yang massa enisnya lebih kecil
dari massa jenis udara.
CONTOH SOAL
1. Massa jenis air laut 1025 kg/m3 , hitunglah volume batu yang tercelup ke dalam air
laut jika berat air laut yang dipindahkan oleh batu sebesar 2 Newton !
Diketahui :
air laut = 1025 kg/m3
W air laut = 2 N
g = 9.8 m/s2
ditanya :
V batu . . . ?
Jawab :
Berat air laut :
W = m.g
Gaya apung :
Fa = . g. V
Dimana berat air yang tumpah sama dengan gaya apung batu sehingga dapat ditulis
W = Fa
W = .g.Volume
2 = 1025(9,8) V
2 = 10.045.v
V = 10.045 / 2
V = 1.991 x 10-4 m3 = 199.1 cm3
Jadi volume batu yang tercelup 199.1 cm3
VISKOSITAS
PENGERTIAN VISKOSITAS
Viskositas suatu zat cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan
aliran cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan, yang
melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling
mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas (Bird, 1993).
Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder.
Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Jumlah volume cairan yang
mengalir melalui pipa per satuan waktu.
= viskositas cairan
APLIKASI
Aplikasi Teori Aplikasi dari viskositas adalah pelumas mesin. Pelumas mesin ini
biasanya kita kenal dengan nama oli. Oli merupakan bahan penting bagi kendaraan
bermotor. Oli yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin kendaraan berbeda-beda karena
setiap tipe mesin kendaraan membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan
ini adalah bagian yang sangat penting sekali karena berkaitan dengan ketebalan oli atau
seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Viskositas dari oli sangat diperhitungkan
untuk meminimalisir gaya gesek yang ditimbulkan oleh mesin yang bergerak dan
terkontak satu terhadap yang lain sehingga mencegah terjadinya keausan.
KAPILARITAS
Kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam
suatu pipa kapiler (pipa dengan luas penampang yang sempit). Peristiwa kapilaritas
disebabkan adanya gaya adhesi dan gaya kohesi yang menentukan tegangan
permukaan zat cair. Tegangan permukaan akan mempengaruhi besar kenaikan atau
penurunan zat cair pada pipa kapiler. Tegangan permukaan bekerja sepanjang keliling
pipa kapiler yang menarik zat cair dengan gaya. Dinding akan mengadakan reaksi
sebagai balasan atas aksi dan menarik zat cair ke atas dengan gaya yang sama besar.
Pada keadaan setimbang, komponen vertikal gaya tarik dinding sebanding dengan
berat air yang naik. Permukaan air dan permukaan air raksa yang mengalami kenaikan
atau penurunan juga merupakan akibat tegangan permukaan.
Kapilaritas adalah
peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit).
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika pipa kapilersimasukkan dalam zat cair yang membasahi dinding (< 90o),
misalnya air, maka zat cair di dalam pipa akan naik lebih tinggi dibandingkan dengan
permukaan zat cair yang ada di luar pipa. Sebaliknya , jika pipa kapiler dimasukkan ke
dalam zat cair yang tidak membasahi dinding (> 90o), misalnya raksa, maka zat cair
dalam pipa lebih rendah daripada permukaan zat cair di luar pipa.
Naik turunnya permukaan zat cair yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi dan
tegangan permukaan. Pipa kapiler dengan jari-jari r dimasukkan ke dalam zat cair
yang berada dalah bejana tegak lurus. Komponen tegangan permukaan pada arah
horizontal saling meniadakan. Gaya tegang yang diperoleh yaitu F = 2 r cos. Gaya
ini menarik air dalam pipa sehingga bergerak ke atas. Jika jumlah gaya sama dengan
nol, air akan berhenti naik.
mg = F cos
Vg = l cos
r2hg = 2 r cos
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh persamaan
y = (2cos)/gR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
= sudut kontak
massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)
APLIKASI
Kejadian sehari-hari banyak yang memanfaatkan prinsip kapilaritas. Peristiwa
naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor adalah peristiwa kapilaritas. Pengisapan
air dan unsur hara oleh tumbuhan melalui jaringan kapiler merupakan peristiwa
kapilaritas. Hal lainnya yaitu pengisapan air oleh kertas atau kain juga merupakan
peristiwa kapilaritas.
Peristiwa kapilaritas Dalam Kehidupan :
- naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat menyala,
- naiknya minyak tanah pada sumber lampu tempel sehingga lampu itu menyala,
- naiknya air pada musim hujan sehingga dinding rumah basah,
- naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh tumbuhan,
- air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap, dan
- cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas isap.
CONTOH SOAL :
1. Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air,
sudut kontaknya 60. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2,
tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Jawab
Diketahui: dtabung = 0,4 cm r = 0,2 cm, = 60, . = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
h = (2cos)/gR
h = (2 . 0,5 . cos 60)/(1 . 10 . 0,2)
h = 0,025m
2. Berapa tinggi air yang naik dalam pipa yang jari-jarinya 0,15 mm jika sudut
kontaknya nol? untuk air adalah 0,073.
Penyesuaian :
Diketahui :
r = 0,15 mm = 1,5 x 10-4m, =1.000 kg/m3
Jawab :
Ketinggian air h adalah:
h = (2cos)/gR = (2 . 0,073 .cos0)/(1 . 10. 0,0015)
h = 9,93 x 10-2m = 9,93 cm
Jadi, tinggi air dalam pipa =9,93 cm
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan menyebabkan binatang ini tidak dapat tenggelam dalam air
CONTOH SOAL
Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan
permukaan minyak tanah = 10^-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika
massa jenis minyak tanah = 0,8 gr/m^3 dan g = 10 m/s^2, serta sudut
kontaknya 20 derajat, maka hitunglah kenaikan permukaan minyak tanah