Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik Pembakaran adalah salah satu cabang ilmu termofluida terapan yang
digunakan untuk menyelidiki, menganalisis serta mempelajari tentang proses
pembakaran (combustion), bahan bakar (fuel), serta sifat dan kelakuan nyala api
(flame). Bahan bakar yang ditelaah dalam tinjauan pembakaran dapat merupakan
bahan bakar gas, cair atau padat. Terdapat banyak definisi terkait dengan
pembakaran. Secara umum pembakaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang
melibatkan reaksi kimia antara material mampu bakar (combustible) dan oksigen
yang teradung di dalamnya [Drysdale, 2004]. Definisi lain mengatakan bahwa
pembakaran adalah suatu transisi dari bentuk tidak reaktif ke bentuk reaktif
dimana stimuli eksternal menyebabkan terjadinya suatu proses thermochemical
yang diikuti oleh transisi sangat cepat ke pembakaran yang stabil. Stimuli dari
pembakaran sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu energi termal, kimia dan
mekanis. Namun demikian, semua definisi dari pembakaran mengarah pada
penekanan akan pentingnya reaksi kimia yang terjadi, dimana pembakaran
mengubah energi yang tersimpan dalam ikatan kimia menjadi panas (heat) yang
dapat digunakan dalam berbagai macam aplikasi. Sehingga terdapat dua variabel
penting dalam proses pembakaran, yaitu reaksi kimia antara bahan bakar dan
oxidizer, serta adanya pelepasan energi panas (reaksi bersifat eksotermis)
(Muhammad Andira, 2013).
Proses pembakaran yaitu reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen
dari udara yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah padat. Diantara nya
adalah Insinerasi yang merupakan proses pengolahan limbah padat dengan cara 2
pembakaran pada temperatur lebih dari 800C untuk mereduksi sampah mudah
terbakar yang sudah tidak dapat didaur ulang lagi, membunuh bakteri, virus dan
kimia toksik. Proses ini dilakukan di dalam sebuah alat bernama insinerator. Salah
satu kelebihan yang dikembangkan terus dalam teknologi terbaru dari incinerator

1
adalah sampah dapat dimusnahkan dengan cepat, terkendali dan insitu, serta tidak
memerlukan lahan yang luas (Latief, 2010).

Konversi dari energi kimia menjadi energi mekanik saat ini sangat luas
digunakan. Salah satunya adalah melalui proses pembakaran. Proses pembakaran
ini baik berupa pembakaran dalam (internal combustion) maupun pembakaran
luar (eksternal combustion) menjadi metode pembangkitan energi yang
digunakan di berbagai bidang, seperti industri, rumah tangga, dan transportasi.
Karena penggunaannya yang luas dan sangat vital, teknik pembakaran ini
terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan efisien.
Salah satu metode yang digunakan untuk memperoleh pembakaran yang
lebih bersih sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu dengan melakukan
proses pembakaran pada kondisi campuran dengan nilai udara lebih (excess air)
yang tinggi atau kaya oksigen atau miskin bahan bakar sehingga pembakaran
yang dihasilkan akan lebih sempurna. Namun efek sampingnya, pembakaran
dalam kondisi ini akan berakibat terjadinya ketidakstabilan nyala api karena
timbulnya fenomena mudah padam (blow-off). Hal ini tentunya sangat tidak
diinginkan terjadi pada suatu alat pembakar (burner) karena tidak efisien untuk
digunakan dan dapat menyebabkan kerugian terutama masalah biaya seperti
pada kasus perusahaan pembangkit listrik dan industri-industri lain yang
menggunakan tungku pembakar (furnace).
Sumber energi kalor atau panas bisa diperoleh dari proses pembakaran. Proses
pembakaran pada mesin tenaga uap terjadi pada furnace. Berbagai macam
teknologi telah dikembangkan untuk menaikkan efisiensi proses pembakaran.
Efisiensi yang tinggi akan menaikkan efisiensi total dari furnace dan jumlah panas
yang ditransfer ke boiler jadi semakin besar.
Untuk itu, diperlukan furnace dengan burner yang berkualitas baik.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, burner diklasifikasikan menjadi 3,
yaitu : Burner bahan bakar cair Burner bahan bakar gas, Burner bahan bakar
padat.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Burner Berbahan Bakar Cair?
2. Apa saja jenis-jenis dari burner?
3. Bagaimana bentuk peralatan dari burner ?
4. Apa yang dimaksud dengan pembakaran?
5. Apa yang dimaksud dengan Bahan Bakar?
6. Bagaimana prosedur pengoperasian dari burner?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan burner berbahan bakar
cair.
2. Untuk mengetahui jenis jenis dari burner.
3. Untuk megetahui bentuk peralatan dari burner .
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembakaran.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan bakar.
6. Untuk mengetahui cara kerja dari burner.

Anda mungkin juga menyukai