VESSEL
Bentuk Bejana
Analisis Tegangan (Stress Analysis)
• ANALISIS TEGANGAN adalah penentuan hubungan
antara gaya eksternal yang diterapkan pada bejana
dan tegangannya
• Seorang perancang harus benar-benar memperhatikan:
– Jenis beban, dan
– Bagaimana beban itu berhubungan dengan bejana
secara keseluruhan
• Apakah efeknya lama atau singkat?
• Lokal atau menyeluruh?
3 Faktor Penting
• Bagaimana tegangan-tegangan ini dipahami
dan digabungkan:
– Apakah berpengaruh secara signifikan terhadap
keselamatan bejana
– Berapakah tegangan maksimum yang diijinkan
Ditentukan oleh:
1. Teori kekuatan/kegagalan yang digunakan
2. Jenis dan kategori beban
3. Tegangan yang ada pada bejana
Membrane Stress Analysis
• Ketebalan dinding bejana adalah kecil sehingga dianggap
sebagai “membrane”
• Tegangan yang ada pada bejana juga disebut “membrane
stress”
• Ada tiga tegangan:
1. Tegangan longitudinal/meridional (x)
2. Tegangan circumferential/latidudinal ()
3. Tegangan radial (r)
KEGAGALAN (FAILURE)
Kegagalan
Kriteria desain vessel/ bejana berhubungan
dengan beberapa peristiwa yang Adapun penyebab kegagalan suatu vessel/
menyebabkan kegagalan pada perancangan bejana adalah sebagai berikut:
alat khususnya vessel/ bejana.
Excessive elastic deformation
Elastic instability
Plastic instability
Brittle rupture
Creep
Corrosion
1. Excessive Elastic Deformation
Deformasi elastis adalah perubahan yang terjadi
ketika sebuah material diberikan beban, dimana
ketika beban itu dilepas, material itu akan
kembali ke bentuk semula. Pada bejana, hal ini
bisa disebabkan oleh beban si bejana itu sendiri,
tekanan fluida masuk, gaya angin, dll
P
f a
Modulus Elastisitas
Pembengkokan suatu
material memiliki
hubungan proporsional
dengan modulus elastis
& momen inersia suatu
material.
w • Fatigue
• Korosi
a
b
Satu alasan mengapa ultimate strength digunakan sebagai kriteria untuk nilai allowable stress
yang alastis untuk material yang rapuh
kurangnya area
l
4. Brittle Rupture
Penggunaan dari bahan besi baja yang kuat tetapi memiliki kelenturan yang kurang
memungkinkan yang disebabkan karena adanya kerusakan (patah).
Disebabkan tegangan yang berlebihan pada suhu biasa (ambient) atau suhu rendah
(sub freezing temp).
Low alloy steel (2¼ % Cr, 1 % Mo) sangat sensitif terhadap temper embrittlement.
Jika tidak terjadi korosi maka kerusakan biasanya disebabkan oleh 2 faktor, yaitu:
terhadap jenis material yang diuji, ada yang berlangsung hanya beberapa jam
sampai beberapa bulan
Creep
• Creep Rupture Test
– Test yang digunakan hampir sama dengan
creep test tetapi load yang digunakan jauh
lebih besar maka menghasilkan creep rate yang
lebih besar pula
Creep Test dan Creep Rupture Test
Korosi Korosi pada alat tergantung kepada material yag
digunakan
2
For steels at ambient temperature EY = 200,000 N/mm , and equation 13.71
with a factor of safety of 12 gives
Weight Loads
1. The vessel shell;
2. The vessel fittings: manways, nozzles;
3. Internal fittings: plates (plus the fluid on the plates); heating and
cooling coils;
4. External fittings: ladders, platforms, piping;
5. Auxiliary equipment that is not self-supported; condensers, agitators;
6. Insulation;
7. The weight of liquid to fill the vessel. The vessel will be filled with
water for the hydraulic pressure test and may fill with process liquid
due to misoperation
Weight Loads
Weight Loads
Wind Loads (Tall Vessels)