Anda di halaman 1dari 22

BAE 5

SIFAT-sTFAT BAHAN TEKNIK

5.I UJI TARIK


Sifat-sifat bahan teknik perlu diketahui secara baik karena bahan tersebut
dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dalam berbagai keadaan.
Sifat-sifat bahan yang diinginkan sangat banyak, antala lain: sifat-sifat
mekanik (kekuatan, kekerasan, kekakuan, keliatan, keuietan, kepekaan
takik atau kekuaran impak, dsb.), sifat-sifat termal (panas jenis, pemuaian,
konduktivitas, dsb.), sifat-sifat kimia (reaksi kimia, ketahanan korosi,
segregasi, dsb.), sifat-sifat fisik (ukuran' massa jenis, struktur, dsb'), sifat-
sifat listrik (hantaran listrik dielektrisitas, dsb.), sifat-sifat magnet
(permeabilitas, koersivitas, histrisis, dsb.), sifat-sifat teknologi (mampu
mesin, mampu keras, dsb.) dan masih banyak lagi. Pada tinjauan kekuatan
bahan, kita akan menelaah sifat-sifat mekanik.

Deformasi bahan yang disebabkan oleh beban tarik adalah dasar


pengujian dan kajian mengenai kekuatan bahan. Hal ini disebabkan oleh
beberapa alasan, yaitu:
t
1. mudah dilakukan.
2. menghasilkan tegangan merata pada penampang.
3. kebanyakan bahan lebih mudah dilakukan uji tarik daripada uji tekan,
firisalnya, sehingga dalam pengujian bahan teknik, kekuatan paling
sering dinyatakan dengan uji tarik.

Uji tarik dilaksanakan di laboratorium menggunakan satu dari beberapa


jenis mesin uji. Beban dibaca dari jarum penunjuk (diab atau layar
digitai. Beberapa mesin uji dapat membaca dan mencatat data secara
otomatis dan menggambarnya dalam kertas plot (Gambar 5.1). Tegangan
diperoleh dengan membagi beban dengan luas penampang awal spesimen.
Luasan spesimen akan berubah selama pembebanan.
102 KexuaraN BaHaN

Gsmbar 5.1 Mesin UiiTorik Hidrolik (MTS Sysrems torp.)

5.2 DIAGRAM TEGANGAN.REGANGAN


Jika suatu benda ditarik maka akan mulur (extension), terdapat hubung-
an antara perrambahan panjang dengan gaya yang diberikan. gaya
Jika
persatuan luasan disebut tegangan dan pertambahan panjang disebut
regangan maka hubungan ini dinyatakan dengan grafik tegangan
da'
regangan (s tress -s train graph).

f Kekuatan patah
,/ sebenarrrya

Batas elastik
[--
\ Batas proporsional

Regangan I o .9.

Gombor 5.2 DiogromTegongon-Regongon


StFAT-STFAT BanaN TrxNrx 103

Batas proporsional (proportionallimit). Dari titik asal O ke suatu titik


yang disebut batas proporsional masih merupakan garis lurus (lihat
Gambar 5.2). Pada daerah ini berlaku hukum Hooke, bahwa tegangan
sebanding dengan regangan. Kesebandingan ini tidak berlaku di seluruh
diagram. Kesebandingan ini berakhir pada baras proporsional.

Batas elastis (elasticlimit). Batas elastis merupakan baras tegangan di


mana bahan tidak kembali lagi ke bentuk semula apabila beban dilepas
tetapi akan terjadi deformasi tetap yang disebut permanent sef. Untuk
banyak material, nilai batas proporsional dan batas elastik hampir sama.
Untuk membedakannya, batas elastik selalu hampir lebih besar daripada
batas proporsional.

Titik mulur Qrield point). Titik mulur adalah titik di mana bahan
memanjang mulur tanpa pertambahan beban. Gejala mulur khususnya
terjadi pada baja strukrur (medium,carbon structural sreel), paduan baja
atau bahan lain tidak memilikinya, seperti ditunjukkan oleh kurva
tegangan-regangan khusus yang ditunjukkan pada Gambar 5.3.

Gombor 5.3 Diogrom legongon-Regongon Khusus

Kekuatan maksimum (ultimate strength). Titik ini merupakan ordinat


tertinggi pada kurva tegangan-regangan yang menunjukkan kekuatan
tarik (tensile strength) bahan.
Kekuatan patah (breaking srrength). Kekuatan patah terjadi akibat ber-
tambahnya beban mencapai beban patah sehingga beban meregang
dengan sangat cepat dan secara simultan luas penampang bahan
bertambah kecil.
104 KrxuaraN Bauax

5.3 SIFAT,SIFAT MEKANIS BAHAN


Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, nilai tegangan diperoleh dari uji
tarik adalah batas proporsional, batas elastis, tegangan mulur, tegangan
maksimum, dan tegangan patah. Sebagai tambahan, modulus elastisitas,
persen pertarnbahan dan persen pengurangan luas penampang spesimen
uji juga diperoleh. Nilai-nilai ini mendefinisikan sifat-sifat mekanis yang
sangat berguna dalam penerapan kekuatan bahan.

Ada beberapa sifat mekanis lain yang dapat menjelaskan bagaimana bahan
merespons beban yang bekerja dan deformasi yang terjadi. Sifat-sifat
tersebut adalah:
l. Kekakuan (stiffness), adalah sifat bahan yang mampu renggang pada
tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Ini rnerupakan
ketahanan terhadap deformasi. Kekakuan bahan merupakan fungsi
dari modulus elastisitas Z Sebuah material yang mempunyai nilai ,E
tinggi seperti baja, E = 207.000 MPa, akan berdeformasi lebih kecil
terhadap beban (sehingga kekakuan lebih tinggi) daripada material
dengan nilai ,c lebih rendah, misalnya kayu, dengan E = 7000 MPa
atau kurang.
2. Kekuatan (strength), adalah sifat bahan yang ditentukan oleh regang-
an paling besar material mampu renggang sebelum rusak (failure).Ini
titik mulur atau regangan
dapat didefinisikan oleh batas proporsional,
maksimum. Tidak ada satu niiai yang cukup bisa untuk mendefinisi-
kan kekuatan, karena perilaku bahan berbeda terhadap beban dan
silat pembebanan.
3. Elastisitas (elasticity), adalah sifat material yang dapat kembali ke
dimensi awal setelah beban dihilangkan. Sangat sulir menentukan
nilai tepat elastisitas. Yang bisa dilakukan adalah menenrukan rentang
elastisitas atau batas elastisitas.
4. Keuletan (ductility), adalah sifat bahan yang mampu deformasi
terhadap beban tarik sebelum benar-benar patah (rupture). Material
ulet adalah material yang dapat ditarik menjadi kawar tipis par-rjang
dengan gaya tarik tanpa rusak. Keliatan ditandai dengan persen
perpanjangan panjang ukur spesimen selama uji tarik dan persen
Srrnr-Stnnr BaHau Texutx 105

pengurangan iuas penampang. Besar keuietan dapat dinyatakan


dengan pernyataan sebagai berikut:

pertambahan.panj ang.ukur
Persen pertambahan = x l00o/o .. (5.1)
panjang.ukur.awal

luas.awal-luas.akhir
Persen pengurangan luas = x 100o/o ....'... (5 2)
luas.awal
5. Kegetasan (brirtlenes), menunjukkan tidak adanya deformasi plastis
sebelum rusak. Material yang getas akan tiba-tiba rusak tanpa adanya
tanda terlebih dahulu. Material getas tidak rnempunyai titik mulur
atau proses pengecilan penampang (necking down process) dan
kekuatan patah sama dengan kekuatan maksimum. Material getas,
misalnya besi cor, batu, dan semen cor, umumnya lemah dalam uji
tarik sehingga penentuan kekuatan dilakukan dengan uji tekan.
Kelunakan (malleabilitf, adalah sifat bahan yang mengalami
deformasi plastis terhadap beban tekan yang bekerja sebelum benar-
benar patah. Kebanyakan material yang sangat liat adalah juga cukup
lunak.
7. Ketangguhan (toughness), adalah sifat material yang mampu menahan
beban impak tinggi atau beban kejut. ]ika sebuah benda mendapat
beban impak, sebagian energi diserap dan sebagian dipindahkan.
Pengukuran ketangguhan adalah sama dengan luasan di bawah kurva
tegangan-regangan dari titik asal O ke titik patah, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 5.4.
8. Kelenturan (resilience), adalah sifat material yang mampu menerima
beban impak tinggi tanpa menimbulkan tegangan lebih pada batas
elastis. Ini menunjukkan bahwa energi yang diserap selama
pembebanan disimpan dan dikeluarkan jika material tidak dibebani.
Pengukuran kelenturan sama dengan pengukuran ketangguhan.
106 Krxuatax BnHau

u Srain
Gqmbor 5.4 Kelenturon don Kelongguhon
-
5.4 BAHAN LOGAM TEKNIK
Pada bagian ini kita akan mempelajari
beberapa dari logam yang umum
digunakan dalam permesinan dan struktural. Beberapu di antararrya
ditabelkan pada Gambar 5.5. Logam umumnya dibagi mlnjadi dua,
yaitu
besi (ferrous) dan bukan besi (nonferrous).

Besi cor
lunak

Gombur 5.5 logom unluk permesinon don Strukturql


SIFAT-5IFAT BAHAN TEKNIK 107

LOGAM BESI
Logam besi paling banyak dipakai sebagai bahan industri karena sifat-
sifatnya yang bervariasi, mulai dari yang paling lunak dan mudah dibawa
sampai yang paling keras dan tajam untuk pisau potong, atau apa saja
dengan bentuk apapun dapat dibuat dengan pengecoran. Logam bukan
besi yang paling banyak dipakai adalah (1) aluminium karena sifat
ketahanan korosi yang baik, penghantar listrik yang baik, dan ringan, (2)
tembaga dan paduannya terurama dipakai sebagai kawat atau bahan
penukar panas dan penghantar listrik, dan (3) titanium karena sifat
ketahanan korosi yang sangar baik.

Komponen utama dan dasar logam besi adalah bijih besi, suatu bahan
yang sering dijumpai dalam perut bumi. Karena kemampuan untuk
berikatan dengan elemen lain, bijih besi tidak pernah ditemukan dalam
bentuk murni di alam. Besi harus dipisah dari bijih besi, mineral dan batu
endapan yang menempel.

Besi dipisah dari bijih besi di dalam dapur tinggi (blast rttrnace). proses
pembuatannya memerlukan kombinasi bijih besi, bahan bakar, dan fluks
dari hancuran batu kapur untuk mengeluarkan kotoran. Besi yang
dihasilkan dalam dapur pembakaran kemudian diproses untuk membuat
baja (steelS, besi cor (cast iron), dan besi tempa (wrought iron) atau
paduan baja karbon yang mengandung sedikit belerang, fosfor, silikon
dan mangan. Elemen lain juga ditambahkan, misalnya nikel dan kromium
untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanib.

Besi Cor
Besi cor merupakan kelompok logam yang mempakan paduan karbon
dan silikon dengan besi. Yang termasuk di dalamnya adalah:
1. Besi cor kelabu (gray cast iron) kekuatan tarik berkisar antara 180
-
MPa dan 400 MPa, kekuatan tekan maksimum tiga sampai lima kali
lebih besar daripada kekuatan tariknya. Besi cor kelabu termasuk
material yang getas seiringga sebaiknya tidak dikenakan pembebanan
dinamik. Mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap korosi dan
sobek dan kemampuan yang baik dalam menahan getaran. Besi cor
108 KEKUATAN BAHAN

kelabu digunakan dalam blok mesin mobil, roda gigi, bagian rem, plat
kopling, rol penggiling, dan perpipaan.
2. Besi cor putih (white cast iron) - permukaan patahan berwarna putih,
lebih keras dan tahan abrasi daripada besi cor kelabu, tetapi lebih
getas sehingga lebih sulit di-machining dan dicor dan kurang tahan
korosi. Besi cor putih digunakan untuk roda pesawat terbang dan rol
penggiling.
J. Besi ulet (ductile iron) - dikenal juga dengan nama besi cor nodular,
yang sesuai dengan namanya mempunyai keuletan yang baik,
ketahanan korosi dan ketahanan panas yang baik pula sehingga
dipakai untuk berbagai keperluan seperri untuk perpipaan, rol
penggiling, cetakan, komponen mekanik, komponen tungku, dan
untuk konstruksi teknik sipil.
4. Besi lunak (malleable iron) - mempunyai kekuatan tekan maksimum
lebih tinggi daripada besi ulet, lebih mudah di-machining, ketahanan
sobek yang baik. Besi lunak digunakan sebagai sambungan pipa (pipt:
fitting), mesin konstruksi, komponen truk, dan mobil.

Besi Tempo

Besi tempa (wrought iron) merupakan logam besi dengan ketahanan yang
baik terhadap korosi. Mempunyai sifat ulet ya'g baik, lunak, tangguh,
dan mudah di-machining. Kandungan karbon lebih kecil daripada 0,1olo,
sering digunakan untuk pekerjaan besi" ornamen, grating, pipa air dan
pipa uap.

BAJA
Baja merupaka'paduan besi dan berbagai macam elemen dengan kom''r.
sisi karbon yang mempunyai pengaruh sangar kuat terhadap siia
sifatnya. Banyak jenis baja tersedia, tetapi kira akan mernbahas empat
macam, yaitu:
1. Baja karbon (carbon steel) - kekuatan tarik maksimum berkisar anrara
296 MPa dan 840 MPa. Baja karbon disebut juga baja mesin, me
ngandung sejumlah kecil elemen seperti mangaan, fosfor, silikon, .
SInar.SIrar BAHAN TEKNIK 109

sebagainya. Kekuatan dan kekerasan baja karbon meningkat dengan


peningkatan unsur karbon terapi menjadi lebih getas dan keuletan
berkurang.
Baja paduan (alloy steel - di samping karbon, baja paduan me-
ngandung aluminium, kromium, tembaga, mangaan, molybdenum,
nikel, fosfor, silikon, titanium, dan vanadium. Baja paduan digunakan
untuk meningkatkan kekerasan, ketangguhan, keuletan dan kekuatan
tarik baja.
3. Baja tahan karat (stainless steel) - sesuai dengan namanya merupakan
paduan kromium dan besi yang mempunyai ketahanan korosi sangat
baik. Ketahanan korosi akibat terbentuknya lapisan oksida kromium.
Kandungan kromium minimum 30olo, dengan 12olo untuk membentuk
lapisan dan 18olo untuk ketahanan korosi udara. Elemen lain misal
nikel, aluminium, silikon dan molybdenum. Baja tahan karat
digunakan dalam kimia proses, peralatan proses minyak, perpipaan
dan sebagainya.
4. Baja struktural (structural steel) - bentuk baja struktural mengan-
dung pengertian baja pengerolan panas dengan berbagai bentuk dan
bermacam elemen paduan ya'g digunakan untuk ketahanan beban
dan gaya yang bekerja. Struktural bisa jadi merupakan bangunan,
jembatan, tiang transmisi. Bentuk baja yang umum digunakan adalah
bentuk W (wide flang), bentuk C (channels), benruk L (angte bar),
batang (bars) dan pipa baja. i

LOGAM NON.BESI
Logam non-besi dan paduannya sangat penting penggunaannya dalam
keteknikan. Beberapa karena perbandingan kekuatan terhadap berat dan
karena ketahanan korosi yang sangat baik. sifat-sifat mekanis logam non-
besi terutama ditentukan oleh jumlah dan jenis elemen paduan, metode
pembuatan dan proses perlakuan panasnya. Logam non-besi yang akan
kita bahas ada tiga, yairu:
1. Aluminium (aluminum) - merupakan logam ringan dengan ketahan-
an korosi dan penghantar listrik yang baik dan sifat-sifar b,aik lainnya
sebagai sifat logam. Dalam bentuk murni, kekuata'tarik maksimum
110 Krruarau BaHaN I

69 MPa. Kebanyakan aluminium digunakan dalam bentuk paduan.


Beratnya ringan (sepertiga berat baja) tetapi koefisien ekspansi termal
tinggi (hampir dua kali baja) dan modulus elastisitas hanya 69.000
MPa (hampir sepertiga baja). Penggunaannya untuk industri pener-
bangan, bangunan arsitektur, tanki, struktur transportasi dan bejana
tekan.
2. Titanium - lebih ringan 45olo daripada baja dan 70% lebih berat dari-
pada aluminium. Kekuatan tarik maksimum dapat mencapai 1.380
MPa, modulus elastisitas 110.000 MPa (600lo lebih tinggi {lari1.r, '.
aluminium). Proses pembuatannya yang mahal sehingga pen,
faatannya terbatas untuk bejana tekan, bagian mesin jet dan pesa\i/;lr
ruang angkasa.
J. Tembaga dan paduannya (copper and copper alloy) - sifar ir
dan paduannya adalah konduktivitas listrik dan termal yat1t,, ,

ketahanan korosi yang baik, lunak, mudah dibentuk dan kuat. 'I'em-
baga murni untuk keperluan industri dicairkan dari tembaga )/ang
diproses dengan elektrolisis yang diklasifikasikan menjadi tiga macam
menurut kadar oksigen dan cara deoksidasi, yaitu tembaga ulr r.
baga deoksidasi, dan tembaga bebas oksigen. Tembaga dan paduannya
digunakan secara luas untuk peralatan penukar kalor, ketel ,
peralatan untuk produksi kimia, bahan makanan dan sayuran.

5.5 BAHAN TEKNTK NON-LO9AM


Beberapa bahan yang umum digunakan dalam keteknikan yang :rr:a;i ,

bahas ada tiga, yaitu:

1. Semen cor (concre,re) - semen cor pada prinsipnya adalah campuran


semen dan pasir, kerikil, batu, dan air. Kekuatan semen cor sanqar
dipengaruhi oleh perbandingan campuran, penempatan selrr :,
finishing, dan curing r"rine. Kekuatan tekan semen cor ada pada
rentang l7 sampai 62 MPa.
2. Kay.u (wood) -merupakan bahan konstruksi alam yang paiing tua.
Ka1"u dibagi menjadi dua,yaitu kayu serat pendek (softwr,,,
ka1.u serat panjang (hardwoodl. Kekuatan ka1.u sangat l
tergantung lokasi geografis dan juga musim.
Srrar-Srrar BaHaN TexNrx
111

3. Plastik - merupakan kelompok bahan organik sinreris yang dibuat


dengan proses yang disebut porymerizarrbr. plistik dikrasifikasikan
menjadi dua, yaitu: thermoprastics dan thermosetting plastics.
Thermoplastics diformulasikan sedemikian hingga kaku, tahan
, terhadap deformasi, ulet, kekuatan rendah dan tahan impak, misar
polyvinyl chloride (pVC), teflon, nylon, plexiglass, lucite, ielrin dan
polysryrene. Thermosetting prastics tidak mempunyai tirik leleh
sehingga dapat rusak akibat panas, getas dan kuat, misalnya
phenol-
formaldehyde (bakelite), epoxies, polyester, silicones, urerhanes,
dan
urea-formaldehide.

5.6 TEGANGAN IJIN DAN TEGANGAN AKTU,AI


Desain dan analisis permesinan dan elemen struktural berdasarkan
nilai
batas tegangan dan regangan material. Nilai batas ini berdasarkan
sifat-
sifat mekanis bahan. uji tarik dan hasilnya dalam diagram regangan-
regangan adalah uji yang paling umum daram memberikan
informasi
sifat-sifat mekanis. setelah beberapa nilai diperoleh untuk membuat
diagram tegangan-regangan, hal ini memungkinkan untuk menentukan
besar regangan yang dapat dianggap sebagai regangan batas
atau ijin
untuk kondisi atau problem yang diberikan. Tegangan ini disebut
tegangan ijin (allowable stress) yang didefinisikan sebagai regangan
maksimum yang dianggap aman jika sebuah
-uteriai dikenakan
pembebanan

Nilai tegangan ijin tergantung pada:


1. keu-letan material,
2. tingkat perkiraan beban,
3. sifat-sifat marerial yang didefisikan oleh nilai numerik tegangan,
misalnya batas proporsionar, tegangan maksimum dan kekuatan
maksimum,
4. jenis pembebanan: statis, siklus, atau impak,
5. tingkat ketelitian analisis dan metode desain,
6. kemungkinan penurunan serama desain struktur karena faktor-faktor
seperti korosi.
112 KexuaraN Baaau

7 - kemungkinan bahaya rerhadap jiwa dan kepemilikan sebagai akibat


kerusakan material.
B. desain hidup struktural apakah permanen atau sementara.

Tegangan aktual didefinisikan sebagai tegangan hitung (atau tegangan


terhitung) yang timbul sebagai akibat beban yang bekerja. Tegangan
aktual bisa berbeda rergantung pada besar beban. seharusnya tegangan
aktual tidak melebihi tegangan ijin.

coNToH 50At s.l


Sebuah batang baja berdiameter 14 mm diuji tarik dan memanjang 0,182
mm pada panjang awal 200 mm dengan besar beban 29 kN. Hitung (a)
tegangan, (b) regangan, dan (c) modulus elastisitas berdasarkan pembaca-
an ini. Baras proporsional baja = 228 Mpa.

PENYELESAIAN
(a) Luas penampang batang baja adalah:

ft.
n= .(t+12 =153,9. *m2 =153,9x 10-6 .m2
4t
besar tegangan adalah:

P 29 x 103 .rV
t,=A=Gffi=188,4 xto6 .Nf mz

= 188,4 x106 .Mpa <22B.Mpa OK


(b) Besar regangan adalah:

6
€=-= 0.782.mm
L 2O0.mm
(c) Besar modulus elastisitas adalah:

L_=:=-
.r. 188.4 " Mpa
_ _-,-- _ =207.000, Mpa
a 0.00091
SInar.SIrar BAHAN TEKNIK 113

coNToH 50AL 5.2


Batang baja ASTM .{36 dengan panjang 6 m dikenakan beban tarik i0,7
kN. Hitung diameter batang yang diperlukan jika tegangan tarik adalah
150 MPa dan perpanjangan maksimum tidak boleh melebihi 6,5 mm'
Batas proporsional baja adalah 234 MPa.

PENYELESAIAN

Luas penampang batang yang diperlukan berdasarkan tegangan:

A= P - 10'7x103'{- =0,0713x10-3. m2 =7l,z.mm2


st(art) 150x106.N1-'

Luas penampang berdasarkan perpanjangan ijin, dari persamaan (5.10)


adalah:

PL (ro,z,ro3"N) x(6*m) 2
A= = 4/,/fim
6.E
(o,s'to-3'-) . (zoz' 1oe ,. */-')
Dipilih luas penampang yang terbesar karena memenuhi baik berdasarkan
tegangan tarik ijin, perpanjang ijin, yang juga lebih kecil dari batas
proporsional. Dengan demikian diameter yang diperlukan adalah:

d= E= El=e,53xmm
\rl4 \"ls '!

coNToH 50A[ 5.3


Sebuah kendaraan lapis baja militer, sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 5.6, beroperasi pada tanah lapang dengan tekanan bantalan
(bearing) pada track-shoe tidak boleh melebihi 69 kPa. Berat kendaraan
maksimum adalah 30 ton dan lebar masing-masing adalah 508 mm.
Tentukan panjang kontak Z minimum yang diperlukan.
114 KexuatnN BmaN

rnnlTTmmirnn
-1
rLrnrrTrrn-rTrmm
r i
kontak L
Gornbqr 5.6 lrark-Ihoe Kendorosn lopis Boio

PENYELESAIAN

Tekanan bearing maksimum di bawah


track-shoe adalah 69 kpa. Kita
anggap ini sebagai tekanan ijin bearing. Panjang linrasan yang diperlukan
akan berdasarkan pada tekanan maksimum ini. Luas kontak ,4 untuk dua
lintasan ( tra ck) adalah:

A =2'Z' (0,508) = 1,016 . L. m2

Berdasarkan tekanan bearing maksimum 69 kPa, luas bidang kontak yang


diperlukan adalah:

o
30.000 . t<s (s.u.^1")
"rcg--Fp- - = 4,2652. ntz
69x103 . Pa
Maka panjang kontak minimum adalah:

4'2652
L. -_
*'n =4,198.m
l,ol6
|adi, panjang lintasan minimum adalah 4,2 m.

5.7 FAKTOR KEAMANAN


Agar tercapai suatu desain aman elemen struktural, ditentukan suatu
faktor keamanan, yaitu perbandingan tegangan patah (failure stress)
terhadap tegangan ijin. Umumnya, di dalam banyak desain seperti baja
struktural dan aluminium, tegangan maksimum (yietd stress) dianggap
sebagai tegangan patah. Meskipun baja atau aluminium belum benar
Srrat-Srnar BnnaN TrxNrx 115

patah (rupture) pada titik ini, deformasi yang cukup signifikan terjadi
pada titik ini.
Sebagai contoh, anggap suatu baja struktural dengan regangan maksimum
248 MPa dan tegangan tarik ijin 172 Mpa. Dalam hal ini faktor
keamanannya menjadi:

T tegangan.maksimum 248
' =t,44
tegangan.ijin 172

Karena faktor keamanan dan tegangan ijin tidaklah berhubungan dan


tergantung pada banyak faktor, nilainya akan berkisar anrara 1,5 sampai
20. Sebagai contoh, untuk logam ulet (ductile metals) seperri baja yang
dikenakan beban statik, faktor keamanan adalah 1,5. Untuk logam yang
(britlle metals) misalnya besi cor atau kayr yang dikenakan beban
getas
kejut atau impak, faktor keamanan adalah 20 berdasarkan tegangan
maksimum bahan.

coNToH soAt s.4


Hasil tes spesimen uji baja ASTM A.36 menunjukkan regangan tarik ijin
adalah 517 MPa dan tegangan maksimurn 248 MPa. fika tegangan tarik
ijin untuk spesifikasi desain adalah 152 MPa, tentuka' faktor keamanan
berdasarkan (a) tegangan maksimum dan (b) regangan tarik.

PENYELESAIAN
/-\ r t, Tegangan.maksimum 248
\ c../ 1,62
tegangan.ijin t52
TeSangan tarik !!
(b) F.t( - = = 3.40
tegangan.ijin 752

coNToH soAt 5.s


Sebuah batang dengan panjang 3 m dikenakan beban tarik 67 kN.
Menggunakan faktor keamanan 2,5 berdasarkan tegangan maksimum,
tentukan diameter batang yang diperlukan jika barang dibuat dari (a) baja
116 KrxulraN BaHat

dengan tegangan maksimum 345 MPa dan (b) paduan aluminium dengan
tegangan maksimum 276 MPa.

PENYELESAIAN
tegangan.maksimum 345
(a) tegangan.tltn=-:----s = =138.MPa
FIK n
67xl03xN
Ar"o = 4,86 r 10-4.m2
138x106*N/m2

d - E= -!@=0,025.m=25.mm
"*o={"/+ ="'"'
4
tegangan.maksimum 276
(b) tegangan..rlln = = = 1l0,4.MPa
-- FX L5
Atreq
67x103xN
= 6'a7 x 1o'a'm2
'
ilq4 " lirusp
,Ata"q 6,O7xlO
a

= 0,028.m = 28.mrn
,rl^

5.8 SIFAT ELASTIS.TIDAK ELASTIS


Pada Subbab 4.2 kita telah membuat a.alisis dan desain benda yang
dikenakan beban tarik aksial. Desain meliputi penentuan luas penampang
bahan dan kemudian memilih luas penampang yang digunakan. Desain
proses didasarkan pada tegangan aksial ijin dan faktor keamanan terhadap
kerusakan.

Rusak di sini mengandung pengertian suatu kondisi sebuah bahan yang


tidak stabil apabila beban ditambah. Umumnya bahan akan berdeformasi
elastis jika terbuat dari marerial uler arau akan patah jika terbuah dari
bahan getas. Untuk bahan ulet, titik tegangan maksimum umumnya
dinyatakan sebagai tegangan di mana mulai terjadi deformasi tidak elastis.
Dari tegangan ini kita akan memperoleh baras aras beban yang bekerja
pada bahan tanpa menimbulkan kerusakan, yaitu jika beban dinaikkan
Strar-Strar BaHIN TrxNrx 117

dan tegangan maksimum dicapai, patahan dikatakan sudah mendekati.


iika tegangan ijin digunakan dalam kesebandingan sistem struktural
bahan, pendekatan ini disebut desain tegangan ijin (allowable stress

r
design) atau desain elastis (elastic design).

Perhatikan struktur tiga batang baja ulet sebagaimana ditunjukkan pada


Gambar 5.7. lrka satu barang dibebani sehingga me'capai titik mak-
simum, struktur secara keseluruhan tidak dapat lagi membawa beban
lebih meskipun batang lain belum mencapai titik maksimum.

c..
regangan __a>

(a) Struktur tiga batang (b) ldealisasi diagram


tegangan-rega ngan

Gsmbqr 5.7 Sifot flostis - Iidok Elostis

fika suatu struktural dibebani sehingga me'capai titik maksimum, hal itu
akan menentukan nilai beban maksimum yang memungkinkan dibawa,
disebut beban maksimum (ultimate loadl yang dapat bekerja pada struk-
tur. Asumsi ini dibuat berdasarkan kurva idealisasi tega'gan-regangan
yang ditunjukkan pada Gambar 5.7b. pendekatan ini disebut desain
kekuaran maksimum (ultimate strength design) arau desain batas (timit
design).

untuk mengilustrasikan perbedaan anrara dua pendekatan ini, kita akan


menganalisis struktur tiga batang yang ditunjukkan pacla Garnbar 5.7a.

coNTot{ 50At 5.6


F{itung beba' rnaksimum Pyang dapar bekerja pada struktur tiga bata'g
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.7a. semua batang vertikai.
Struktural horizontal kaku akan melendut vertikal tanpa memutar ketika
118 KrxuataN BaHaN

tiga batang mengalami perpanjangan yang sama. Luas penampang dan


modulus elastisitas sama untuk ketiga batang. Anggap bahan ulet (ductile
material).

PENYELESAIAN

Anggap hubungan tegangan-regangan sebagaimana pada Gambar 5.7b.


Jika regangan lebih kecil (atau sama dengan) regangan maksimum ey,
tegangan sebanding dengan regangan. Untuk regangan yang lebih besar
daripada regangan maksimurn, tegangan konstan dan sama dengan
tegangan maksimum sy,

Gornbsr 5.8 Diogrom Bendo Bebus

Mengacu diagram benda bebas Gambar 5.8, persamaan keserimbangan


dapat ditulis sebagai:
P=2A + Pt............ (pers. 1)
Dianggap pertambahan panjang ,u*u Ouju setiap batang, maka:

5r=6:
Substitusikan,

P,"I P2(0,75xL)
.'. (pers. 2)
AxE AxE
Selesaikan untuk A,
SIFAT-SIFAT BaHaN TrxuIx 119

Substitusikan J? dari persamaan 3 ke dalam persamaan l,


P =2.(0,75.pt)+h
Pr=0,40.P

/uga dari persamaan 1,

2A=P_n
2A = P_0,40.P
P =0.30.P
Karena batang di tengah (&) menahan beban yang lebih besar,
maka -11
akan mencapai titik tegangan dan regangan maksimum sebelum
batang
terluar. Maka gaya A dinyatakan sebagai:
h= sv.A

Karena P') = 0'40'P maka besar beban maksimum pyang dapat


bekerja
pada struktur tiga batang adalah:

0,40.p= sv.A

p = 2,5.sv.A

LATIHAN SOAt
1. silinder semen beton (concrere) dengan diameter 150 mm diuji tekan
dan setelah diukur ternyata terjadi pengurangan panjang 0,074
mm
dari panjang awal 300 mm. Beban yang bekerju puau saat"pembacaan
adalah 89 kN. Hitung modulus elastisitas semen beton.
2. Batang baja AISI 1020 panjang 450 mm dikenakan beban
tarik 55 kN.
Tegangan tarik ijin baja 140 Mpa dan pertambahan panjang
total
tidak boleh melebihi 0,2 mm. Hitung diamerer batang yang diperlu_
kan jika batas proporsional 175 Mpa.
3' Hasil uji baja spesimen menunjukkan tega'gan tarik maksimum
827
MPa dan tegangan maksimum 350 Mpa. Jika tegangan ijin tarik
adalah 210 Mpa, tentukan faktor keamanan berdasaikan (u)
i.gangan
maksimum dan (b) kekuatan tarik.
120 KExuarau BaHaH

4. Sebuah baja landasan (tie rodl dengan diameter 50 mm yang


digunakan dalam permesinan dikenakan beban tarik aksiai 180 kN.
Panjang batang adalah 1,75 m. Batas proporsional adalah 225 MPa'
Hitung (a) tegangan, (b) regangan, dan (c) pertambahan panjang total.
5. Hitung modulus elastisitas kawat paduan tembaga (copper alloy) yang
memanjang 14 mm jika dikenakan beban 320 N. Panjang dan dia-
meter kawat adalah 4 meter dan I mm.
6. Batang paduan aluminium dikenakan bebantarik 30 kN. ]ika batang
memanjang 3,5 mm, hitung panjang awal batang. Diameter lra: -r '.1
adalah 25 mm.
7. Hitung diameter yang diperlukan batang baja panjang 3 m yang
dikenakan beban tarik aksial 67 kN Tegangan rnaksimum adalah 345
MPa. Gunakan faktor keamanan 2,5 berdasarkan' tegangan miil:
slmum.
8. Bahan uji .tarik dengan panjang 100 mm dan diameter penampang
11,28 mm. ]ika bahan uji adalah paduan alurninium dengan modulus
elastisitas 70 kN/mm2, berapa pertambahan panjang yang terjadi iiLr
beban tarik yang bekerja pada spesimen uji adalah 20 kN?
9. Kawat utama sebuah jembatan dirancang untuk menahan beban farjlr
12.000 kN. Kabel terdiri dari 1.470 lilitan kabel dengan diamer,,,
masing-masing adalah 4 mm. Kawat ditarik dingin (cold-drawn)
dengan tegangan maksimurn 1.600 MPa. Berapa taktor kearytAt-."',,
yang digunakan untuk mendesain kqwat?
10. Hitung beban yang bekerja pada batang besi tempa'(wrought iron'S
jika pertambahan panjang total adalah 1,50 mm. Panjang batang l1 rr
dan ukuran penampang adalah 50 mm X 50 mm.
11. Sebuah perahu ditarik oleh dua buah kawat baja, sebagain"rana
ditunjukkan pada Gambar 5.9. Masing-masing kawat baja morrl'i!:
210 N. Kawat baja mempunyai tegangan larik maksimurr
Tentukan nilai maksimum d jika faktor keamanan dianggap li '

hadap putus ( b reaki ng).


Srrar-Srrar Bauan TrxNrx 121

210 N

Gombor 5.9 Sool No. ll


12. Sebuah beban bekerja pada batang kaku yang secara simetris ditumpu
oleh tiga batang baja sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.10.
Luas penampang tiap batang 774 mm2. Hitung beban maksimum P
yang dapat bekerja menggunakan (a) pendekatan elastis dengan
tegangan ijin 152 MPa dan (b) pi:ndekatan tegangan maksimum
dengan faktor keamanan 1,85. Anggap bahan adalah ulet (ductile
material dengan tegangan maksimum 248 MPa.
-r
I
2,5 t
2,5 m

II

Gornbor 5.10 5ool No. l2


122 Krxuarau BaHaN

i3. Sebuah tang pemotong kawat (wire cutter) bekerja pada gaya potong
maksimum 155 N sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.11.
Tentukan diameter pin yang diperlukan jika tegangan geser ijin pin
adalah 83 MPa.
155 N

Gombar 5.1 I Sool No. l3

14. Sebuah slab beton (concrete slab) dengan tebal seragam mempunyai
berat 8.900 N. Slab ditarik oleh dua batang baja sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 5.12. Panjang awal batang AB adalah 610
mm. Panjang awal batang CD adaiah 910 mm. Batar-rg AB rnempunyai
luas penampang 650 mm2 dan batang CD mempunyai luas penampang
1.300 mm2. Hitung (a) perpanjangan tiap-tiap batang dan (b)
perbandingan luas penampangAB dan CD yang diperlukan agar
pertambahan panjang sama.

Gombor 5.12 Sool No. l4

Anda mungkin juga menyukai