Anda di halaman 1dari 30

Transport Phenomena (TK142303)

Konsep Dasar
Prof. Heru Setyawan
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
http://elkimkor..com
Tujuan dan Materi Pokok

• Tujuan
• Mahasiswa mampu menggambarkan, menganalisa dan
menginterpretasikan masalah fisika dengan menggunakan prinsip
fenomena transport
• Mahasiswa mampu mengeksploitasi hubungan antara prinsip-
prinsip neraca mikroscopis dan makroscopis yang digunakan
untuk menggambarkan bermacam-macam satuan operasi
• Materi Pokok
• Konsep dasar fluida, perpindahan molekuler, fluida non-Newton
dan Neraca properti umum, perpindahan molekuler dengan
konveksi dan persamaan perubahan, turbulen, perpindahan antar
fasa, sistim multi dimensi dan unsteady state, teori lapisan batas,
sistim multi komponen dan mekanisme-mekanisme lain
perpindahan massa (aplikasi persamaan Maxwell-Stefan)
Rencana Pembelajaran
Minggu Materi Metode
1 Perpindahan molekuler & neraca properti umum Ceramah

2-3 Neraca momentum shell & kondisi batas Ceramah


4-5 Pemakaian persamaan perubahan untuk Ceramah &
menyelesaikan problema aliran presentasi
6 Aliran turbulent Ceramah
7-8 Neraca energi shell dan kondisi batas Ceramah
9-10 Pemakaian persamaan energi untuk Ceramah &
menyelesaikan problema steady state presentasi
11 Konduksi panas steady dalam aliran laminar Ceramah
12 Neraca massa shell dan kondisi batas Ceramah
13-14 Pemakaian persamaan perubahan massa untuk Ceramah &
campuran pesentasi
15 Perpindahan massa steady state biner pada Ceramah
lapisan batas
16 Transport antarfasa pada campuran Ceramah
nonisothermal
Pustaka

• Bird, R.B., Stewart, W.E., Lightfoot, E.N., Transport Phenomena,


2nd ed., John Wiley & Sons, New York, 2002.
• Brodkey R.S. and H.C. Hershey : Transport Phenomena: A
Unified Approach, McGraw Hill, 1988.
• Altway, A., Winardi, S., Setyawan, H., Proses Perpindahan, ITS
Press, Surabaya, 2012.
Kedudukan insinyur teknik kimia dalam transport phenomena

• Problema sulit yang melibatkan fenomena “detail” yang


bekerja pada skala kecil tetapi memengaruhi skala besar.
• Sistem yang melibatkan aliran fluida (perpindahan

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


momentum), perpindahan massa dan/atau reaksi kimia dan
perpindahan panas.
• Contoh:
• Tempat pemberian obat
• Aliran disekitar dan kedalam tumor kanker
• Mesin jantung – paru-paru
• Chip IC densitas tinggi
Pemberian obat pada otak
Transdermal glucose monitor
Mesin pacu jantung - paru-paru
Reaktor SS 316 4000 galon
Kilang minyak
Kolom distilasi
Struktur aliran fluida

Aliran melalui katup

Kontur suhu dan streamline


conjugate- heat transfer.
Apakah Fluida?

Gagasan tentang shear stress.


Stress: rasio gaya yang diberikan terhadap luasan dimana gaya diberikan.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


5 kg

Tali 5 kg
Kolom
baja Lem

5 kg

Tali pada tensile stress Kolom baja pada compressive Lem pada shear stress
(stress tarik) Stress (stress tekan) (stress geser)
Konsep Kontinuum

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Makroskopis Mikroskopis Molekuler

Fluida kontinuum:
 Fluida dipandang sebagai distribusi zat yang kontinyu.
 Berlaku apabila volume fluida terkecil mengandung jumlah molekul yang
cukup banyak sehingga sifat-sifat molekul individu bisa dirata-rata.
 Sifat-sifat makroskopis, mis.: tekanan, densitas, suhu, kecepatan,
terdistribusi secara kontinyu dari titik ke titik.
Sifat-sifat fluida: Viskositas
• Viskositas: ukuran ketahanan fluida terhadap aliran.

• Telah ditunjukkan secara eksperimen bahwa untuk nilai V kecil:

v z y  
Vy dv z V
sehingga 
H dy H
• dvz/dy secara sederhana adalah kecepatan dibagi dengan jarak, yang
umumnya disebut shear rate, rate of strain, atau rate of shear deformation.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Tipe aliran fluida

Fluida yang mengandung Aliran laminar:

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


partikel halus
Lapisan-lapisan fluida bergerak
diatas satu sama lain dengan
Arah mulus dalam arah aliran.
aliran

Fluida yang mengandung


partikel halus
Aliran turbulent:
Arah Pola alirannya kompleks dan
aliran tergantung waktu, dengan
banyak gerakan yang tegak lurus
arah aliran utamanya.
Neraca momentum shell dan
kondisi batas
Neraca momentum untuk aliran steady:

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Laju momentum  Laju momentum  Laju momentum 
masuk oleh   keluar oleh   masuk oleh 
transport konvektif  transport konvektif  transport molekuler 

Laju momentum  Gaya gravitasi 


keluar oleh    yang bekerja   0
transport molekuler  pada sistem 
Neraca momentum shell dan
kondisi batas
Tekanan dan gaya viskous yang bekerja pada bidang dalam fluida yang tegak lurus
dengan tiga sistem koordinat. Bidang yang diarsir memiliki satu satuan luas.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


z

x,y,z

y
x
x z z z
y

px

y y py y z pz
x x x
Neraca momentum shell dan kondisi
batas
Rangkuman komponen Tensor Stress Molekuler (atau Tensor Fluks-Momentum Molekuler)

Arah normal Gaya vektor Komponen gaya (per satuan luas yang
ke muka per satuan bekerja pada muka yang diarsir (komponen
diarsir luas pada fluks momentum melalui muka yang diarsir)
muka yang Komponen-x Komponen-y Komponen-z
diarsir (fluks
momentum
pada muka
yang diarsir)
X x = px + x xx = p + xx xy = xy xz = xz

y y = py + y yx = yx yy = p + yy yz = yz

z z = pz + z zx = zx zy = zy zz = p + zz

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Neraca momentum shell dan
kondisi batas
Fluks momentum konvektif melalui bidang dengan satu satuan luas yang tegak
lurus dengan arah koordinat.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


z

x,y,z

y
x
z z z

y vxv y vyv y vzv


x x x
Neraca momentum shell dan kondisi
batas
Rangkuman komponen Tensor Stress Molekuler (atau Tensor Fluks-Momentum Molekuler)

Arah normal Fluks Komponen fluks momentum konvektif


ke mementum
permukaan melalui
diarsir permukaan Komponen-x Komponen-y Komponen-z
yang diarsir
X vxv vxvx vxvy vxvz

y vyv vyvx vyvy vyvz

z vzv vzvx vzvy vzvz

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Neraca momentum shell dan
kondisi batas
• Prosedur untuk menyusun dan menyelesaikan problema aliran
viskous:
• Mengidentifikasi komponen kecepatan yang tidak hilang dan variabel
posisi dimana komponen tersebut tergantung.
• Menuliskan neraca momentum pada shell tipis yang tegak lurus dengan

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


variabel posisi yang relevan.
• Biarkan tebal shell mendekati nol dan memanfaatkan definisi turunan
pertama untuk memperoleh persamaan diferensial terkait untuk fluks
momentum.
• Integrasikan persamaan ini untuk memperoleh distribusi fluks-
momentum.
• Sisipkan hukum Newton tentang viskositas dan dapatkan persamaan
diferensial untuk kecepatan.
• Integrasikan persamaan ini untuk memperoleh distribusi kecepatan.
• Gunakan distribusi kecepatan tersebut untuk mendapatkan besaran lain,
misalnya: kecepatan maksimum, kecepatan rata-rata, atau gaya pada
permukaan solid.
Neraca momentum shell dan
kondisi batas
• Beberapa kondisi batas yang paling umum digunakan:
• Pada interface solid-fluida, kecepatan fluida sama dengan
kecepatan dengan mana permukaan solid bergerak; Pernyataan
ini berlaku untuk kecepatan tangensial dan normal dari vektor

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


kecepatan.
• Pada bidang interfacial liquida-liquida dengan x konstan,
komponen kecepatan tangensial vy dan vz adalah kontinyu melalui
interface (kondisi tanpa selip) seperti juga komponen tensor
stress molekuler p + xx, xy dan xz.
• Pada bidang interfacial liquida-gas dengan x konstan, komponen
stress-tensor xy dan xz, diambil nol, dengan syarat bahwa
gradien kecepatan sisi gas tidak terlalu besar. Hal ini masuk akal
karena viskositas gas jauh lebih kecil daripada viskositas liquida.

Asumsi: tidak ada bahan yang melewati interface (tidak ada adsorpsi, absorpsi, pelarutan,
penguapan, peleburan atau reaksi kimia pada permukaan antara dua fase).
Aliran lapisan jatuh

Gangguan masuk

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Lapisan liquida
Liquida
masuk
L

Gangguan keluar
Penampung

Diagram skema eksperimen lapisan Arah gravitasi


jatuh, menunjukkan pengaruh ujung.
Aliran lapisan jatuh

Laju momentum z
masuk melewati (WDx)zz|z=0

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


permukaan pada z =
0
Laju momentum z
xz = vxvz+xz zz = vzvz+(p+zz) keluar melewati (WDx)zz|z=L
yz = vyvz + yz x permukaan pada z = L
x + Dx
Laju momentum z
z=0
masuk melewati (LW)(xz)|x
 permukaan pada x
y=0
y=W z=L Laju momentum z
Arah gravitasi keluar melewati (LW)(xz)|x+Dx
permukaan pada x+Dx
Gaya gravitasi yang
bekerja pada fluida (LWDx)(g cos 
dalam arah z
Aliran lapisan jatuh
Substitusi kedalam neraca momentum z:

LW  xz x   xz x Dx  WDxzz z 0   zz zL  LWDxg cos    0


Dibagi dengan LWDx dan ambil Dx mendekati nol:

  xz x  Dx   xz   zz z 0   zz zL
lim    g cos 
x
Dx 0 Dx 
 L

Suku pertama sisi kiri adalah definisi turunan xz terhadap x:

 xz  zz z 0   zz z  L
  g cos 
x L

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Aliran lapisan jatuh
Hukum Newton tentang viskositas untuk koordinat Cartesian

 v 
 
 xx   2 x   23      v 
 v y v x 
 xy   yx    




 x   x y 
 v y  2
 yy    2  
  3      v 
 v z v y 
 yz   zy      
 y   y z 
 v z  2
 zz   2   
 3      v   zx   xz   
 v x v z 

 z   z x 

Dimana:
v x v y v z
  v    
x y z
Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Aliran lapisan jatuh
Dengan definisi  dan persamaan untuk xz danzz

v z
 zz  p   zz  v z v z  p  2  v z v z
z
v z
 xz   xz  v x v z    v x v z
x

Postulat Hasil
vz = vz(x) -2(vz/z) = 0
vzvz|z=0 = vzvz|z=L
vx = 0, vy = 0 vxvz = 0

p = p(x) Kontribusi p adalah sama pada z = 0 dan z = L.

Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS


Aliran lapisan jatuh
d xz
Jadi:  g cos 
dx

Integralkan:  xz  g cos  x  C1

BC 1: pada x = 0, xz = 0 → C1 = 0  xz  g cos  x


dv z
Substitusikan hukum viskositas Newton:  xz   
dx
diperoleh:
dv z  g cos  
   x
dx   
(Persamaan diferensial untuk distribusi kecepatan)
Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Aliran lapisan jatuh

 g cos   2
v z    x  C2
 2 

BC 2: pada x = , vz = 0

Kimia FTI-ITS
Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik

Anda mungkin juga menyukai