Disusun Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Kimia Fisika disusun oleh:
Nama : Putri Irda Utami
NIM : 1904103010007
Judul Praktikum : Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Terhadap Kecepatan
Reaksi
Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat mengikuti ujian final mata
kuliah “Praktikum Kimia Fisika” pada Laboratorium Dasar Kimia Fisika.
Mengetahui,
Koordinator Laboratorium Dasar
i
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
JL. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam – Banda Aceh 23111 Telp 0651-51977 pes 4326
ii
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
JL. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam – Banda Aceh 23111 Telp 0651-51977 pes 4326
LEMBAR PENUGASAN
Percobaan : Pengaruh Suhu dan Konsentrasi terhadap Kecepatan Reaksi
Kelompok : D1
Nama / NIM : Putri Irda Utami / 2004103010007
Meilan Sovianti / 2004103010049
Safinatussalma / 2004103010071
Syifa Murran Mirza / 2004103010097
iii
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
JL. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam – Banda Aceh 23111 Telp 0651-51977 pes 4326
LEMBAR DATA
Tabel 1.2 Pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada konsentrasi Na2S2O3 0,025 M
iv
KATA PENGANTAR
Penyusun
v
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
4.2 Pembahasan…..............................................................................
4.2.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi..........................
4.2.1 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi.....................................
4.2.1 Energi Aktivasi.........................................................................
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA..........
LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN
LAMPIRAN B PERHITUNGAN......
B.4.1 Na2S2O3 0,085 M dalam 250 mL Aquades
B.4.1 Na2S2O3 0,065 M dalam 250 mL Aquades
B.4.1 Na2S2O3 0,045 M dalam 250 mL Aquades
B.4.1 Na2S2O3 0,025 M dalam 250 mL Aquades
B.6 Perhitungan Pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada konsentrasi 0.025 M
Na2S2O3................................................................................
LAMPIRAN C GAMBAR....
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tabel 4.2 Hasil perhitungan nilai energi aktivasi (Ea) dan faktor frekuensi (A)
Energi Aktivasi (Ea) 1.85626678 kJ/mol
Faktor Frekuensi (A) 19,296
4.2 Pembahasan
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana suatu zat pereaksi (reaktan)
bereaksi dengan suatu zat lain dan berubah menjadi suatu senyawa yang baru
(produk). Waktu berlangsungnya suatu reaksi kimia ada yang berjalan cepat dan
lambat. Dalam suhu serta tekanan yang normal, beberapa reaksi dapat terjadi
secara spontan ketika reaktan pada reaksi tersebut mengalami kontak. Namun, ada
pula beberapa reaksi yang hanya dapat terjadi jika ada pengaruh atau factor
eksternal dari luar sistem reaksi tersebut, seperti adanya panas, cahaya, atau listrik
(Sulastri dan Rahmayani, 2017).
Laju reaksi adalah suatu besaran yang menyatakan besarnya perubahan yang
terjadi dalam suatu reaksi per satuan waktu. Laju reaksi juga dapat dimaknai
sebagai laju pengurangan reaktan dalam reaksi atau laju pertambahan produk hasil
reaksi. Pada reaksi dalam larutan, laju reaksi dihitung dengan satuan konesntrasi
molaritas (M) per waktu sekon (s) atau dapat ditulis juga M.s-1 (Rusman, 2019).
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi, suhu, luas
permukaan dan katalis. Semakin besar konsentrasi maka tumbukan antar partikel
semakin banyak sehingga laju reaksi menjadi lebih cepat. Suhu yan meningkat
akan mempertinggi pergerakan pada molekul sehingga laju reaksi akan meningkat
9
titik luas permukaan yang halus menyebabkan waktu reaksinya menjadi lebih
cepat. Katalis berfungsi untuk menurunkan energi aktivasi sehingga jika
ditambahkan katalis pada suatu reaksi maka reaksinya akan lebih mudah terjadi
(Widjajanti, 2007).
Suatu energi agar reaksi kimia dapat terjadi maka energi itu harus
dilampaui, energi tersebut adalah energi aktivasi. Tingkat kemudahan atau
kesulitan reaksi tersebut berlangsung bisa ditunjukkan atau dilihat dari energi
aktivasi, dimana secara teori jika suatu reaksi akan bereaksi lebih cepat dan
mudah jika reaksi tersebut memiliki energi aktivasi lebih besar. (Gita dkk, 2018).
0.02
0.01
0.01
1/w aktu (s-1)
0.01
0.01
0.01
0
0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
untuk terjadi tumbukan antara satu sama lain dan menyebabkan laju reaksi lebih
cepat terjadi (Widjajanti, 2007).
Selain hubungan antara konsentrasi Na2S2O3 terhadap laju reaksi, didapat
juga hubungan antara log [Na2S2O3] terhadap 1/waktu seperti pada Gambar 4.2
berikut:
0
-2.5 -2 log [Na2S2O3]
-1.5 (M) -1 -0.5
-0.5
-1
log 1/w aktu (s-1)
-1.5
-2
f(x) = 2.12 x + 0.14
R² = 0.91
-2.5
-3
-3.5
-4
0
1/W aktu (𝑠−1)
0
305 310 315 320 325 330 335 340 345
Suhu (K)
1/suhu (K-1)
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-0.5
-1
ln 1/w aktu (s-1 )
-1.5
-2
-2.5
-4
Apriyanti, A., dan Rodiah, S. 2019. Tanaman Alang-alang sebagai Sumber Katalis
CaO. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi. 2(1): 1-4.
Gita, A. C., Haryanto, A., Saputra, T. W., dan Telaumbanua, M. 2018. Penentuan
Nilai Parameter Kinetika Orde Satu Pada Sintesis Biodiesel dari Minyak
Jelantah. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 7(2): 72-79.
Nugroho, A., Widya, W., dan Mega, N.S. 2019. Pengaruh Temperatur Terhadap
Laju Reaksi Tar Hasil Pirolisis Serbuk Kayu Mahoni Pada Rotary Kiln.
Rekayasa Mesin. 10(2): 113-120.
Nurliana, L., dan Rustam, M., 2019. Studi Kinetika Anti Bakteri dari Hasil
Pirolisis Cangkang Biji Jambu Mete Terhadap Staphylococcus aureus.
Indonesian Journal of Chemical Research. 6(2): 74-80.
Oxtoby, D.W., H.P Gillis., dan H. Nachtrieb. 2001. Kimia Modern. Jakarta:
Erlangga.
Rusman. 2019. Kinetika Kimia. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Saputra, F., Ahmad, F., dan Amun, A. 2017. Kinetika Reaksi pada Simtesis
Hidroksiapatit Metode Presipitasi.2016. Jom FTENIK. 3(1): 1-6.
Sucipto, L., Wawan, R., Jumaeri, Dante, A., dan Sri, W. 2019. Pengaruh
Temperatur dan Rasio H2/Hidrokarbon menggunakan Katalis CoMo/𝜸-
Al2O3 pada Hydrotreating Combined Gas Oil. Indonesian Journal of
Chemical Science. 8(3): 186-189.
Sulastri, dan Rahmadani, RF. 2017. Buku Ajar-Dasar Kimia I. Banda Aceh: Syiah
Kuala University Press.
Susilo, S.H., Sudjito, S., Nurkholis, H., dan Diah, M. 2017. Studi Laju Reaksi
Proses Nitrasi Gliserol Menggunakan Microchannel Hydrodinamika
Terfokus. Jurnal Saintek II. 1(1): 190-199.
Widjajanti, E. 2007. Kinetika Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Widodo, H., dan Elsa, M. 2016 Studi Kinetika Reaksi Metil Asetat dari Asam
Asetat dan Methanol dengan Variabel Waktu, Konsentrasi Katalis dan
Perbandingan Reaktan. Jurnal Ilmiah WIDYA. 3 (4): 28-34.
15
Tabel A.1 Pengaruh konsentrasi Na2S2O3 terhadap laju reaksi pada suhu 25°C
Konsentrasi Log Waktu 1/waktu Log
Na2S2O3 (M) Na2S2O3 (s) (s-1) 1/waktu
0,025 -1,6020 1.305 0,00076 -3,11918
0,045 -1,3467 726 0,00137 -2,86327
0,065 -1,1870 361 0,00277 -2,55752
0,085 -1,0705 118 0,00847 -2,07216
0,097 -1,0132 75 0,01369 -1,86359
Tabel A.2 Pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada konsentrasi Na2S2O3 0,025 M
Massa 1000
M= ×
BM V
Massa 1000
0,097= ×
158 250
0,097 ×158 ×250
Massa=
1000
Massa=¿3,83 gram
Massa Na 2 S2 O 3 .5 H 2 O 3,83
=
248 158
3,83 ×248
Massa Na 2 S 2 O 3 .5 H 2 O=
158
B.3 Menentukan Volume HCl 37% untuk Membuat Larutan HCl 1 M pada
250 mL Aquadest
Mr HCl = 36.5 gram/mol
ρ HCl = 1,19 gram/ml
18
ρ x % x 10
M=
BM
1.19× 37 ×10
M=
36.5
M =12.06 M
V 1 x M 1=V 2 x M 2
V 1 × 12,06=250× 1
V 1=20,72 mL
-1
log 1/w aktu (s-1)
-1.5
-2
f(x) = 2.12 x + 0.14
R² = 0.91
-2.5
-3
-3.5
-4
1/suhu (K-1)
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-0.5
-1
ln 1/w aktu (s-1 )
-1.5
-2
-2.5
-4
y=ax+ b
Berdasarkan grafik diperoleh:
y=−223,27 x −2,062
Maka didapat dari persamaan berikut.
−Ea
=a
R
−Ea
=−223,27
R
21
¿ A[ Na ¿ ¿ 2 S2 O 3 ]¿m = b
ln A [Na ¿ ¿ 2 S 2 O3 ]¿m = 2,062
A[ Na ¿ ¿ 2 S2 O 3 ]¿m = e2,062
A[0,025]2,116 = e2,062
e 2,062
A=
[0,025]2,116
A = 19,296
22
LAMPIRAN C
GAMBAR
0.02
0.01
0.01
1/waktu (s-1)
0.01
0.01
0.01
0
0
0
0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
0
-2.5 -2 log [Na2S2O3]
-1.5 (M) -1 -0.5
-0.5
-1
log 1/waktu (s-1)
-1.5
-2
f(x) = 2.12 x + 0.14
R² = 0.91 -2.5
-3
-3.5
-4
0
0
0
1/Waktu (𝑠−1)
0
0
0
0
0
305 310 315 320 325 330 335 340 345
Suhu (K)
1/suhu (K-1)
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-0.5
-1
ln 1/waktu (s-1)
-1.5
-2
-2.5
-3 f(x) = − 223.27 x − 2.06
R² = 0.73
-3.5
-4
Gambar C.4 Hubungan Antara 1/T dengan ln 1/waktu pada Konsentrasi 0,025 M
Na2S2O3