Disusun Oleh:
Eric Rizky Sulistyawan
20104011008
A1 Agribisnis
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan Praktikum ini telah disetujui pada tanggal........
Oleh :
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang
Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah Lingkungan dan Bangunan Asisten Praktikum
Pertanian
ii
DAFTAR ISI
COVER JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
3.1 Alat.......................................................................................................8
3.2 Bahan....................................................................................................8
3.3 Langkah Kerja......................................................................................8
4.1 Hasil......................................................................................................9
4.2 Pembahasan..........................................................................................9
BAB V PENUTUP...........................................................................................12
5.1 Kesimpulan...........................................................................................12
5.2 Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
LAMPIRAN.....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari kelembapan dan jenis kelembapan udara?
2. Faktor yang mempengaruhi kelembapan udara?
3. Bagaimana cara penggunaan alat termometer untuk mengukur
kelembapan?
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Kelembaban mutlak artinya massa uap air yang berada dalam satu
satuan udara yang dinyatakan dalam gram/m3.
2. Kelembaban nisbi (relatif) membandingkan antara
kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau
pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara
untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh)
ditentukan oleh suhu udara. Kelembaban spesifik yaitu
perbandingan jumlah uap air di udara denagn satuan massa udara
yang dinyatakan dalam gram /kg
3. Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh
dan tekanan uap aktual. Kelembaban relatif merupakan
perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum
uap air yang dikandung panas dan temperatur tertentu yang
dinyatakan dalam
4
pada suatu tempat yang cukup penerangan. Mereka bergerak mengikuti
gerakan udara yang ada. Udara dalam keadaan kabut akan terasa lembab, sejuk
dan basah dengan kelembaban udara disekitar 100%.
c. Hujan Hujan adalah jatuhan titik air yang mencapai tanah. Hujan
yang tidak dapat mencapai tanah disebut verga. Hujan yang mencapai tanah
dapat diukur dengan jalan mengukur tinggi air dengan cara-cara tertentu. Hasil
pengukuran ini kemudian disebut curah hujan dengan tanpa mengingat macam
atau bentuk hujan pada saat mencapai tanah. Intensitas hujan ditentukan dari
tingkat berakumulasinya curah hujan diatas suatu permukaan yang datar, jika
air hujan tersebut tidak mengalir. Fluktuasi kandungan uap air di udara lebih
besar pada lapisan udara dekat permukaan dan semakin kecil dengan
bertambahnya ketinggian. Hal ini terjadi karena uap air bersumber dari
permukaan dan proses kondensasi berlangsung juga pada permukaan. Pada
siang hari kelembaban lebih tinggi pada udara dekat permukaan disebabkan
penambahan uap air hasil evepotranspirasi dari permukaan.
Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi
matahari selama siang hari tersebut. Sebaliknya pada malam hari kelembaban
lebih rendah pada udara dekat permukaan. Pada malam hari akan berlangsung
proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal
dari udara. Oleh sebab itu, Kandungan uap air di udara dekat permukaan
tersebut akan berkurang.
Termometer maksimum
Termometer minimum
5
alkohol. Semakin rendah suhu maka cairan raksa maupun alkohol akan
menciut dan mengembang jika suhu kian tinggi. Satuan derajat temperatur
suhu adalah dengan lambang derajat, yaitu pangkat nol setelah angka suhu dan
diikuti dengan jenis standarnya. Misalnya C untuk celcius, R untuk reamur dan
F untuk fahrenheit. Namun untuk Kelvin tidak membutuhkan pangkat nol
setelah angka satuan suhu. Perbandingan suhu antara celcius, reamur dan
fahrenheit adalah 5 : 4 : 9. Khusus untuk farenheit perlu ditambah 32 untuk
perubahnnya. Perubahan lain bisa melakukan penyesuaian rumus di atas
(Zanuar, 2010).
6
waktu satu hari. Tetapi di atas reservoid terdapat suatu bagian yang
sempit karena adanya stip kaca. Jika suhu naik air raksa dalam reservoir
a kan memmuai dan dipaksa melalui bagian sempit ke dalam pipa
kapiler. Jika suhunya turun, air raksa dalam pipa kapiler tidak kembali
dalam reseervoir karena tertahan bagian yang sempit.
Cara Kerja : Suhu max dan min dibaca pada ujung bawah indeks,
setelah itu Indeks bagian kanan menunjukkan suhu max, indeks bagian
kirimenunjukkan suhu min.
d. Termometer minimum Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu
terendah dalam waktu tertentu yaitu dalam waktu satu hari. Di dalam
pipa kapiler terdapat stip kaca karena reaksi alkohol tidak seberapa
cepat. Maka reservoir termometer ini dapat dibuat dalam bentuk tapak
kuda.
Cara Kerja : Jika terdapat penurunan suhu udara maka alcohol dalam
reservoir akan menyumbat sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan
mengisi ruang hampa yang terjadi dalam reservoir, sehingga indeks
yang ada dldam pipa kapile ikut menggesser sesuia dengan penurunan
suhu udara saaat itu Bila suhu udara naik, maka alcohol akan memuai
mengisi atau mendesak alcohol dalam pipa kapiler sehingga
permmukaannya akan naik.
7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum bola basa dan bola kering ini dilaksanakan pada hari selasa,
29 November 2022 bertempat diruang C2.07, Tempat parkir, ruang Ormawa,
kamar mandi, dan halaman gedung C Fakultas Pertanian Universitas Wahid
Hasyim Semarang.
3.2 Alat
1. Meteran
2. Thermometer
3. Kapas
4. Benang
5. Handphone
6. Alat tulis
7. Aplikasi RH meter
8. Tabel Psyconometric chart
3.3 Bahan
1. Air
2. Kapas
3. Wadah keil
3.4 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Mencelupkan kapas ke air, lalu mengikatnya ke salah satu
termometer
3. Menuju ruangan yang akan diukur
8
4. Mengukur jarak dari lantai 10cm dari permukaan tempat, lalu
mendiamkan termometer pada jarak tersebut
5. Mendiamkan termometer selama 2 menit hingga air raksa
diam
6. Menghitung suhu yang tertera
7. Mengulangi kegiatan tersebut 4, 5, 6 dengan jarak 100cm
8. Mengulangi kegiatan tersebut di 5 tempat berbeda
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel Data Hasil Temperatur Bola Basa dan Kering
1 Ruang 21 19 20 20 82,4% 90 90
C207
2 Parkiran 24 24 28 28 83,5% 70 70
lantai 1
3 Halaman 25 25 27 26 82,4% 80 90
gedung
C
5 Ruang 24 24 26 26 83,4% 80 80
ormawa
9
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini menggunakan alat yang bernama termometer bola
basa dan bola kering. Cara mengunakan alat ini adalah dengan meletakan
termometer bola basa dan kering di dalam ruangan C207, parkiran, halaman
gedung C, kamar mandi dan ruang ormawa dengan jarak dari lantai 10cm dan
100cm dan waktu sekitar 2 menit.
a Perhitungan suhu bola basah dan bola kering dengan jarak ukur 10 cm
dari permukaan tempat yang dilakukan di Ruang C207 memiliki hasil
21℃ dan 20℃. RH sesuai palikasi RH meter senilai 82,4%.
Sedangkan yang dihitung menggunakan psychronomteric chart
hasilnya memiliki kelembapan sebesar 90%.
Dengan tempat yang sama namun dengan jarak ukur 100 cm dari
permukaan tempat, bola basah senilai 19℃ dan bola kering 20℃. RH
apilkasi sama yaitu 83,5% dan RH menggunakan psychronomteric
chart senilai 90%.
b Perhitungan suhu bola basah dan bola kering dengan jarak ukur 10 cm
dari permukaan tempat yang dilakukan di parkiran memiliki hasil
24℃ dan 28℃. RH sesuai palikasi RH meter senilai 83,5%.
Sedangkan yang dihitung menggunakan psychronomteric chart
hasilnya memiliki kelembapan sebesar 70%.
Dengan tempat yang sama namun dengan jarak ukur 100 cm dari
permukaan tempat, bola basah senilai 24℃ dan bola kering 28℃. RH
apilkasi sama yaitu 83,5% dan RH menggunakan psychronomteric
chart senilai 70%.
c Perhitungan suhu bola basah dan bola kering dengan jarak ukur 10 cm
dari permukaan tempat yang dilakukan di halaman gedung memiliki
hasil 25℃ dan 27℃. RH sesuai palikasi RH meter senilai 82,4%.
Sedangkan yang dihitung menggunakan psychronomteric chart
hasilnya memiliki kelembapan sebesar 80%.
10
Dengan tempat yang sama namun dengan jarak ukur 100 cm dari
permukaan tempat, bola basah senilai 25℃ dan bola kering 26℃. RH
apilkasi sama yaitu 83,5% dan RH menggunakan psychronomteric
chart senilai 90%.
d Perhitungan suhu bola basah dan bola kering dengan jarak ukur 10 cm
dari permukaan tempat yang dilakukan di kamar mandi memiliki hasil
22℃ dan 22℃. RH sesuai palikasi RH meter senilai 83,5%.
Sedangkan yang dihitung menggunakan psychronomteric chart
hasilnya memiliki kelembapan sebesar 100%.
Dengan tempat yang sama namun dengan jarak ukur 100 cm dari
permukaan tempat, bola basah senilai 22℃ dan bola kering 21℃. RH
apilkasi sama yaitu 83,5% dan RH menggunakan psychronomteric
chart senilai 90%.
e Perhitungan suhu bola basah dan bola kering dengan jarak ukur 10 cm
dari permukaan tempat yang dilakukan di kamar mandi memiliki hasil
24℃ dan 26℃. RH sesuai palikasi RH meter senilai 83,4%.
Sedangkan yang dihitung menggunakan psychronomteric chart
hasilnya memiliki kelembapan sebesar 80%.
Dengan tempat yang sama namun dengan jarak ukur 100 cm dari
permukaan tempat, bola basah senilai 24℃ dan bola kering 26℃. RH
apilkasi sama yaitu 83,4% dan RH menggunakan psychronomteric
chart senilai 80%.
Jadi hasil dari pengukuran temperatur tidak jauh berbeda dengan rh yang
sama . manfaat pengukuran ini guan untuk mengetahui tingkat suhu di ruangan
maupun tempat untuk nantinya dapat di aplikasikan pada budidaya green hous,
dengan melihat suhu kita bisa mengetahui bahwa suhu yang seimbang dan
sesuai maka tanaman itu akan tumbuh secara optimal .
11
BABV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda. kelembaban relatif (RH) didefinisikan sebagai prosentase
perbandingan antara tekanan uap air parsial dengan tekanan uap air
jenuh.
2. setiap tempat mempunyai temperatur yang berbeda beda dari tempat
satu dengan yang lain.
3. Tingkat kelembapan berbeda karena memang dari tempat yang
berbeda beda
4. Tingkat kelembaban relatif tertinggi terletak di kamar mandi yang
diukur dari ketinggian 10cm dari dasar lantai. Kelembaban relatif ini
mendekati angka 100% yang mengindikasikan bahwa udara jenuh uap
air.
5.2 Saran
12
aplikiasi hygrometer di setiap tempat yang akan diamati agar didapat hasil
data yang lebih akurat.
DAPUS
Volume 12 Nomor 2.
13
LAMPIRAN
14