ENERGI TERBARUKAN
Oleh:
Syafira Noer Fitriyanie
NIM A1C017013
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Bio briket
2. Cawan
3. Multimeter
4. Nampan
5. Oven
6. Pengering energi surya tipe kabinet
7. Pyranometer
8. Termometer bola basah dan bola kering
9. Termometer raksa dan termometer inframerah
10. Timbangan
B. Prosedur Kerja
B B
K B
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambar dan fungsi bagian alat Pengering energi surya tipe kabinet
a. Gambar alat
B. Pembahasan
Pengeringan adalah proses pengurangan kadar air yang relatif kecil secara
terusmenerus pada suatu bahan. Sistem pengering tenaga surya terdiri dari dua
bagian utama yaitu kolektor surya dan ruang pengering (Aziz, 2004).
Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam jumlah
yang relatif kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. Hasil dari proses
pengeringan adalah bahan kering yang mempunyai kadar air setara dengan kadar
air keseimbangan udara normal atau setara dengan nilai aktivitas air (aw) yang
aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis, dan kimiawi. Pengeringan
merupakan salah satu proses pengolahan pangan yang sudah lama dikenal. Tujuan
dari proses pengeringan adalah menurunkan kadar air bahan sehingga bahan
menjadi lebih awet, mengecilkan volume bahan untuk memudahkan, menghemat
biaya pengangkutan, pengemasan, dan penyimpanan. Meskipun demikian ada
kerugian yang ditimbulkan selama pengeringan yaitu terjadinya perubahan sifat
fisik dan kimiawi bahan serta terjadinya penurunan mutu bahan (Anton, 2011).
Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan
menggunakan energi panas. Secara umum keuntungan dari pengawetan ini adalah
bahan menjadi awet dengan volume bahan menjadi kecil sehingga memudahkan
dalam pengangkutan. Tujuan dari pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan
sampai batas dimana mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat
menyebabkan pembusukan akan terhenti, dengan demikian bahan yang
dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lama.
Terdapat fakotr internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses
pengeringan. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari bahan pangan.
Faktor-faktor tersebut adalah
1. Luas permukaan dari bahan pangan
2. Kadar air awal bahan pangan
3. Komposisi kimia bahan
4. Ukuran bahan pangan
5. Tekanan parsial dalam bahan pangan
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan atau alat.
Faktor-faktor tersebut adalah
1. Suhu
2. Tekanan
3. Kelembaban udara
4. Kecepatan volumetrik aliran udara pengering
Pada praktikum kali ini, kita menggunakan alat pengering tenaga surya
dengan tipe kabinet. Alat ini bergantung pada cuaca yang ada. Selain itu, alat ini
memiliki bagian-bagian yang diantaranya Photovoltaic yang berfungsi untuk
menyerap eneergi panas untuk dikonvesi menjadi listrik menggerakkan blower.
Kerangka berfungsi sebagai penopang konstruksi pengering. Pelindung berfungsi
untuk melindungi bahan dari mikroba yang berasal dari udara luar. Blower
merupakan sarana mensirkulasikan udara. Kolektor berfungsi mengumpulkan
panas untuk media pengeringan. Kabel untuk menyalurkan listrik dari
photovoltaic ke blower. Termometer merupakan alat untuk mengukur temperatur
udara dalam pengering.
Tidak ada kekurangan pada alat yang digunakan saat praktikum, hanya saja
faktor cuaca yang kurang bersahabat yang membuat pengeringan kurang
maksimal.
A. Kesimpulan
Pengeringan adalah proses pengurangan kadar air yang relatif kecil secara
terusmenerus pada suatu bahan. Terdapat fakotr internal dan eksternal yang dapat
kandungan air bahan sampai batas tertentu sehingga aman disimpan sampai
pemanfaatan yang lebih lanjut. Dengan pengeringan, bahan menjadi lebih tahan
lama disimpan, volume bahan lebih kecil, mempermudah dan menghemat ruang
B. Saran
Semoga praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan cuaca bisa
Aziz, Azridjal. 2004. Teknologi rekayasa surya sebagai pemanas udara untuk
proses pengeringan (solar dryer). Jurnal Momentum Volume 2, ITP,
Padang.
Navale, S.R., Harpale,M.V., Mohite, K.C., 2015. Comparative Study of Open Sun
and Cabinet Solar Drying For Fenugreek Leaves. International journal of
Reneweble Energy Technology Research Vol. 4, No. 2, pp. 1 - 9, ISSN:
2325 - 3924, Departement of Physics, India.
Nopianti, R., Riansyah,A., dan Supriadi,A. 2013. Pengaruh Perbedaan Suhu Dan
Waktu PEngeringan Terhadap Karakteristik Ikan Asin Sepat Siam
(Trichogaster pectoralis) Dengan Menggunakan Oven. Jurnal. Vol. 2 No. 1
Hal. 53-54. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya Ogan Ilir.