Anda di halaman 1dari 28

Definisi Traktor Empat Roda

Traktor mini merupkan traktor empat roda dengan daya berrkisar 12-15Hp dimana
dalam mengoperasikannya atau mengendarai sama dengan mengendarai mobil yang
dilengkapi dengan stir kemudi sebagai pengendali arah dengan operator duduk , berbeda
dengan traktor tangan operator ikut berjalan dengan memegang handel stang. Komponen atau
unit yang digunakan hampir sama dengan raktor tangan . pada traktor empat roda dilengkapi
dengan poros PTO (Power Take Of) sehingga untuk kepentingan tertentu seperti tenaga untuk
memutar bajak rotary dapat diambilkan langsung dari putaran poros mesin (PTO).
2.2.1. Ukuran Traktor Empat Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda 4 dibedakan menjadi :
1) Traktor mini ( < 25 pk)
2) Traktor sedang (25 pk 50 pk)
3) Traktor besar ( > 50 pk)
2.2.2. Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor Empat Roda
Traktor mini mempunyai tenaga yang cukup besa sehingga traktor ini cocok
digunakan pada daerah atau areal pertanian yang luas, seperti misalnya pada areal
persawahan traktor ini sangat cocok. Jika areal persawahanya dlam maka traktor ini bisa
memakai roda apung, yang mana roda ini dapat mempermudah pekerjaan karena
kemungkinan roda untuk slip sangat sedikit.
2.2.3. Komponen Utama Traktor Empat Roda
Pedal rem
Tumpuan kaki
Pedal pengunci differensial
Panel instrument
Radiator
Motor penggerak
Saringan udara
tangki bahan bakar
tuas pengatur gas
stir kemudi
Tuas perseneling utama
Tuas perseneling PTO
Tuas pengatur hidrolik
Tempat duduk operator
Poros PTO
Roda belakang dan depan
Batang rem
Tuas perseneling
Pedal kopling
Bak gigi kemudi
Motor starter
Aki
2.2.4. Jenis Alat Bantu Traktor Empat Roda
Sama hal nya dengan traktor dua roda, traktor mini memilki alat bantu sebagai berikut :

a.
Unit roda.
Roda ban
Roda pengatur kedalaman bajakan
Roda besi
Roda apung
b.
Unit equipment atau peralatan lainnya
Bajak singkal
Bajak rotary
Gelebeg
Ridger
Trailer
Transplanter
Seed drill
Pontoon atau pelampung.
2.3. Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi
energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Energi
termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri. Jika ditinjau dari cara
memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat
dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.
2.3.1. Motor Bakar 2 Tak
Pada dasarnya prinsip kerja motor 2-tak sangat simpel/sederhana. Pada satu siklus
pembakaran terjadi dua kali langkah seker/piston. Jadi dalam motor bensin 2 tak, piston
melakukan 2 kali langkah kerja dalam 1 kali langkah usaha.
Langkah kompresi dan langkah hisap pada langkah ini dalam motor 2 tak terjadi 2
aksi berbeda yang terjadi secara bersamaan yaitu aksi kompresi yang terjadi pada ruang
silinder atau pada bagian atas dari piston dan aksi hisap yang terjadi pada ruang engkol atau
pada bagian bawah piston. Sedangkan yang terjadi dalam langkah ini adalah : torak bergerak
dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas). -pada saat saluran pembiasan tertutup
mulai dilakukan langkah kompresi pada ruang silinder. dan pada saat saluran hisap membuka
maka campuran udara dan bensinakan masuk ke dalam ruang engkol.
Langkah usaha dan buang Dan pada langkah ini terjadi langkah usaha dan buang
yang terjadi pada saat yang tidak bersamaan, jadi langkah usaha dahulu barulah setelah
saluran pembiasan dan saluran buang terbuka terjadi langkah buang. Yang terjadi dalam
langkah ini adalah : -sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan
memercikan bunga api listrik sehingga campuran udara dan bahan bakar akar terbakar dan
menyebabkan timbulnya daya dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak
dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). sesaat setelah saluran hisap tertutup
dan saluran bias serta saluram buang membuka maka campuran udara dan bahan bakar yamg
berada diruang engkol akan mendoronggas sisa hasil pembakaran melalui saluran bias ke
saluran.
2.3.2. Motor 4 Tak
Pada mesin motor 4 tak atau four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk
menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik turun piston, duakali
rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camsaft).

Empat proses tersebut terbagi dalam siklus:


1. Langkah Hisap
Bertujuan untuk memasukkan kabut udara bhan bakar kedalam silinder. Sebagai mana
tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan bakar yang terbakar selama proses
pembakaran.
2. Langkah Kompresi
Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong kearah ruang bakar akibat momentum
dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan
temperature sehingga campuran udara bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini
nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.
3.

Langkah Tenaga
Dimulai ketika campuran udaa/bahan bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat
campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah leakan yang tertahan oleh dinding kepala
silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang menddorong piston
turun kesilinder bore. Gerakan linear dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk s.
energy rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukn hanya menghasilkan
tenaga , counter balance weigth pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.

4.

Langkah Buang
Langkah ini menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang
lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sissa pembakaran keluar dari silinder
menuju knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas
sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukan gas baru akan mereduksi potensial
tenaga yang dihasilkan.
2.3.3. Motor Diesel
Motor bakar diesel yang berbeda dengan motor bakar bensin proses penyalaannya bukan
dengan loncatan bunga api listrik. Pada langkah isap hanyalah udara segar yang masuk
kedalam silinder. Pada waktu torak hampir mencapai TMA bahan bakar disemprotkan
kedalam silinder. Terjadilah penyalaanan untuk pembakaran, pada saat udara masuk kedalam
silinder sudah bertemperatur tinggi.
Sistim bahan bakar
Ada tiga sistem yang banyak dipakai dalam penyaluran bahan bakar dari tangki bahan bakar
sampai masuk kedalam silinder pada motor diesel
1.
sistem pompa pribadi
2.
sistem distribusi dan
3.
sistem akumulator
Prinsip Dasar Motor Diesel Empat Langkah
Mesin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklusnya yang terdiri dari proses
kompresi, ekspansi, buang dan hisap selama dua putaran poros engkol. Prinsip kerja motor
diesel empat langkah di gambarkan pada gambar 2.1 dibawah ini.
2.3.4. Motor Bensin
Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini
selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin, secara
sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : campuran udara dan bensin dari karburator
diisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk
memperoleh tenaga panas, yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu

dan tekanan. Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi
akibat pembakaran, maka suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak terdorong ke
bawah. Bila batang torak dan poros engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik
menjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan yang mana ini akan
memutarkan poros engkol. Dan juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran
dan penyediaan campuran udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak
dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap.

a)
b)
c)
a)
b)
c)
a)
b)
c)
d)

2.4. Oil Pelumas


Pelumas atau sering disebut lubricant adalah suatu bahan (biasanya berbentuk cairan)
yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling
bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai pelumas jika mengandung bahan
dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based) dan paket aditif.
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan sebagai
akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan sehingga
keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan akibat gesekan dapat dikurangi dan
panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang.
Pelumas dapat dibedakan type/jenisnya berdasarkan bahan dasar (base oil), bentuk
fisik, dan tujuan penggunaan.
1.
Dilihat dari bentuk fisiknya :
Minyak pelumas (lubricating oil)
Gemuk pelumas (lubricating grease)
Cairan pelumas (lubricating fluid)
2.
Dilihat dari bahan dasarnya :
Pelumas dari bahan nabati atau hewani
Pelumas dari bahan minyak mineral atau minyak bumi
Pelumas sintetis
3.
Dilihat dari penggunaannya :
Pelumas kendaraaan
Pelumas industry
Pelumas perkapalan
Pelumas penerbangan

4.
Dilihat dari pengaturan atau pengawasan mutunya :
a. Pelumas kendaraan bermotor :
Minyak pelumas motor kendaraan baik motor bensin /diesel
Minyak pelumas untuk transmisi
Cairan pelumas transmisi otomatis dan sistim hidrolis (Automatic transmission fluid &
hydraulic fluid)
b. Pelumas motor diesel untuk industri :
Motor diesel putaran cepat
Motor diesel putaran sedang
Motor diesel putaran lambat
c. Pelumas untuk motor mesin 2 langkah :
Untuk kendaraan bermotor
Untukm perahu motor
Lain lain ( gergaji mesin, mesin pemotong rumput )
d. Pelumas khusus

Jenis pelumas ini banyak ragamnya yang penggunaannya sangat spesifik untuk setiap
jenis, diantaranya adalah untuk senjata api, mesin mobil balap, peredam kejut, pelumas rem,
pelumas anti karat, dll.
2.5. Maintanance / Perawatan Traktor Roda 2 dan Traktor Roda 4
a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang
sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu
kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
c). Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan
udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang
dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan.
Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki.
Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor. Pemeriksaan
bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke
dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat
lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk
memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum
membuka mangkuk gelas.
e). Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor
relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara dengan
sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan
dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan
oli.
f). Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik
tipe radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
g). Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas
kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas
kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan
gas.
h). Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan
kedua ban juga harus sama.
i) Memeriksa sistem pelumasan

Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan
panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu : Bagian dalam
motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat penduga.
Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama dengan oli
motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat
yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat
dan lengket perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan,
seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi
dengan oli SAE 30/40
j). Memeriksa implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen
perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan
bagasi tempat peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan biasanya dibagian atas traktor.
2.6. Macam-Macam Pola Bajak
a.Bajak singkal (moldboard plow)
Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang
paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga
ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (oneway moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow). Bajak singkal
satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan
membalik tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu
mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan
dan ke kiri. Bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau
bajak (share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside).
Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat
ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan
membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju,
tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai
dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak
agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima
bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
Untuk meyempurnakan hasil kerjanya, selain bagian-bagian utama di atas, bajak
singkal juga dilengkapi dengan perlengkapan tambahan, yaitu roda alur penstabil (furrow
wheel), roda dukung (land wheel), kolter, jointer dan kerangka.
Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi
untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk
memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi
lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak.
Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam
pembajakan, terpasang di atas pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka
terdapat titik penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya
penariknya.
Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan
tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah

sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow)
sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait dan
mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi. Bajak ini bekerja
dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor. Namun bajak jenis ini konstruksinya
biasanya lebih berat dan lebih rumit, sehingga untuk ukuran yang besar perlu dilengkapi
sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, dengan tenaga operator yang lebih terampil.
b.Bajak piringan (disc plow)
Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk pengolahan tanah
pertama tetapi singkalnya diganti dengan piringan. Piringan bulat seperti parabola dan
berfungsi untuk memotong dan membalik tanah.
c.Bajak putar (rotary plow)
Pengolahan tanah dengan bajak akan menghasilkan bongkahan-bongkahan yang
besar, sehingga biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk memperoleh keadaan
tanah yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan bajak putar pengerjaannya hanya
dilakukan sekali tempuh. Bajak putar ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun
tanah sawah, kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat
digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. Penggunaan bajak rotari untuk
pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang lebih baik (baik untuk tanah kering maupun
tanah basah).
Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau maka dapat dilakukan dengan
mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran pada rotor dan memperlambat gerakan
maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan, namun akan
diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus.
Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu : pisau, poros putar, rotor,
penutup belakang (rear shield) dan roda dukung (land wheel). Pisau berfungsi untuk
mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak putar, pisau-pisau potong
biasanya dipasang pada poros yang digerakkan horisontal yang bekerja dengan 300 putaran
per menit. Rotor berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. Rear
shield berfungsi untuk membantu penghancuran tanah, adanya penutup belakang ini
memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah yang terlempar dari pisau terbentur pada
penutup. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman pengolahan tanah.
Prinsip kerja dari rotary ini adalah : pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar
sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Sewaktu
rotor berputar dan alat bergerak maju maka pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang
terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak
maju. Gerakan putaran rotor-rotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan
melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut.
d.Bajak pahat (chisel plow)
Dalam pengolahan tanah, bajak pahat berfungsi untuk merobek dan menembus tanah
dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung sekop sempit yang disebut mata
pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung tangkai atau batang yang disebut
bar.
Adapun fungsi dari baja pahat adalah untuk memecahkan tanah yang keras dan
kering, dan ini biasanya dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu, digunakan
untuk pengerjaan pada tanah bawah, dipergunakan pada tanah yang berjerami dan untuk
menutup sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah dan juga berfungsi untuk memperbaiki
infiltrasi air pada tanah sehingga dapat mengurangi erosi.

Pada dasarnya bajak pahat ini dipakai untuk pembajakan dangkal maupun
pembajakan dalam sampai kedalaman 45 cm atau lebih tergantung pada keperluan dan jenis
mata pahatnya. Jenis dan lebar alat bervariasi tergantung dari keperluan dan sumber daya
penariknya.
e.

Bajak tanah bawah (sub soil plow).


Bajak tanah bawah berfungsi untuk merobek dan menembus lapisan tanah sub soil
dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat namun ukuran dan kedalamannya lebih
besar.

Dari seluruh jenis banyak diatas, maka dapat digunakan pola bajak sebagai berikut :
1. pola spiral
2. pola tepi
3. pola tengah
4. dan pola alfa.
2.7. Elemen Dasar Traktor
Elemen-elemen dasar traktor adalah sebagai berikut :
Mesin sebagai sumber penggerak
Transmisi daya, biasanya berupa roda gigi, sabuk dan sproket, atau kombinasi keduanya
Alat penggerak, yaitu roda, roda rantai, dsb
Alat pengendali, yaitu berupa kemudi, kopling, kopling kemudi, rem, dsb
Alat yang bekerja, yaitu implemen atau trailer yang ditarik
Roda traktor bisa diberi pemberat untuk memperbesar traksi. Traktor juga diberi pemberat
pada bagian depannya untuk menyeimbangkan traktor, terutama setelah dipasangkan
implemen.
2.8. Defenisi Alat Penyemrot
Alat penyemprot atau sering disebut dengan sprayer adalah suatu alat yang berfungsi
untuk menyemprotkan cairan dengan efektif dan mendistribusikan secara seragam diatas
permukaan atau ruangan untuk menccukupi kebutuha air tanaman atau untuk melindungi
tanaman dari gangguan hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan pestisida.
2.8.1. Jenis-jenis Alat Penyemprot
Alat penyemprot memiliki banyak jenis, jika kita lihat dari sumber tenaganya, alat ini dibagi
atas :
Alat penyemprot tenaga tangan :
- Atomizer
- Alat penyemprot jenis udara bertekanan (compressed Air Sprayer)
- Alat penyemprot jenis gendong Knapsack sprayer
Alat penyemprot bertenaga motor (power sprayer)
- Alat penyemprot hidrolik (hidrolic sprayer)
- Alat penyemprot blower (blower sprayer), biasanya digunakan pada areal perkebunan yang
luas, dengan mesin ini hembusan udara bertekanan tinggi menyemprotkan bahan kimia dari
mesin ke pohon , dimana cairan kimia dirubah menjadi partikel halus oleh aliran udara yang
kuat.
2.8.2. Jenis-Jenis Nozel dan Kegunaannya

1. Sentrifugal nozzle
Sebuah sprayer sentrifugal memiliki tangkai yang diputar mendefinisikan sumbu
rotasi, dan baling-baling menempel pada poros dan berorientasi tegak lurus dengan sumbu
rotasi. baling-baling itu meluas radial dari ujung tumit pada jarak radial dari sumbu rotasi ke
ujung jari kaki pada radial lebih jauh dari sumbu rotasi. baling-baling ini memiliki wajah
depan berlubang di sebuah arah putaran.
2.Two fluid nozzle
Jenis spray nozzle mungkin membutuhkan lebih banyak udara atomisasi dan
penurunan tekanan udara yang tinggi atomisasi karena pencampuran dan atomisasi cairan
terjadi di luar nozzle. Penurunan tekanan cair lebih rendah untuk jenis nozzle, kadang-kadang
menarik cairan ke nozel karena hisap disebabkan oleh saluran udara atomisasi (nosel
menyedot). Jika cair yang akan dikabutkan berisi padatan sebuah alat penyemprot campuran
eksternal mungkin disukai. semprotan ini mungkin dibentuk untuk menghasilkan pola
semprotan yang berbeda. Pola datar dibentuk dengan pelabuhan udara tambahan untuk
meratakan atau membentuk kembali semprot melingkar debit penampang. Pengendalian
nozel dua fluida.Banyak aplikasi menggunakan nozel dua fluida untuk mencapai ukuran drop
dikendalikan kecil rentang operasi. nozel Masing-masing memiliki kurva kinerja, dan cairan
dan tingkat aliran gas menentukan ukuran drop [4]. drop size berlebihan dapat
mengakibatkan kegagalan peralatan bencana atau mungkin berdampak negatif pada proses
atau produk. Misalnya, menara pendingin gas di sebuah pabrik semen sering memanfaatkan
evaporative cooling yang disebabkan oleh air dikabutkan oleh nozel dua cairan ke gas sarat
debu. Jika tetes tidak sepenuhnya menguap dan menyerang dinding pembuluh debu akan
menumpuk, sehingga potensi untuk pembatasan aliran di saluran outlet, mengganggu operasi
pabrik.
3. Flooding nozzle
Cocok untuk digunakan dengan penyemprot yaditerapkan herbisida ng dan pupuk
cair.Sebuah perkumpulan nosel termasuk plastik, satu bagian ujung banjir yang melekat
langsung di atas konektor bayonet badan nozzle. Tubuh nosel adalah tipe diafragma untuk
mengurangi berat badan, biaya dan kompleksitas tapi dimodifikasi untuk meningkatkan
kapasitas aliran. Dalam satu perwujudan, sebuah bayonet 90 derajat disediakan pada tubuh
nosel menara, dan pilihan bayonet lainnya juga tersedia di menara untuk pola semprotan fan
datar. Dalam perwujudan kedua, pola radial bayonet konvensional meluasnya disediakan, dan
ujung banjir itu sendiri dibuat dengan memutar 90 derajat. Sistem plumbing digunakan untuk
aplikasi spray tingkat tinggi dengan ujung banjir sama dengan tarif yang lebih rendah
penyemprotan menggunakan ujung yang berbeda terpasang pada konektor bayonet lain di
menara

BAB III
ALAT dan BAHAN
3.1. Alat
Alat atau Perkakas (Inggris: tools) adalah benda yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan kita sehari-hari. Beberapa contoh alat adalah palu, tang,gergaji, dan cangkul dan
juga traktor atau bajak.
3.1.1. Bajak Singkal

Gambar 3. Bajak singkal


Bajak singkal digunakan untuk pengolahan tanah pertama , yaitu memotong dan
memblikkan tanah serta vegetasi yang ada pada permukaan tanah yang akan diolah.
Berdasarkan arah jatuh tanah yang terpotong bajak singkal ada dua macam yaitu bjak singkal
yang dapat membalikkan tanah ke satu arah, umumnya arah jatuh pemotongan tanah
kesebelah kanan dan bajak singkal yang dapat membalikkan tanah dua arah yaitu kekiri atau
kekanan.
3.1.2. Bajak Rotari

Gambar 4. Bajak Rotary


Bajak rotary digunakan untuk pengolahan tanah pertama dan dapat juga digunakan
untuk pengolahan tanah kedua, dengan hasil olahan tanah halus dan rata. Bajak rotary terdiri
dari beberapa pisau (16-24) pisau yang menempel pada sumbu rotary dan berputar selama
kegiatan pengolahan tanah. Perputaran pisau rotary yang dipasang pada traktor tangan
penyaluran tenaganya dengan system rantai penyalur tenaga sedangkan yang terpasang pada
traktor roda empat diambil langsung dari putaran poros mesin melalui PTO. Posisi putaran
pisau rotary dapat dirubah sesuai dengan hasil pengolahan tanah yang dikehendaki.

3.1.3. Stopwatch

Gambar 5. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk menghitung kecepatan traktor untuk mengolah tanah
dengan panjang lahan yang telah ditentukan dilapangan. Atau untuk mengetahui berapa
kecepatan traktor dalam mengolah tanah pada luas lahan tertentu.

3.1.4. Meteran

Gambar 6. Meteran
Manfaat dari meteran ini adalah untuk mengukur panjang, baik itu panjang lahan,
lebar lahan, ataupun luas lahan, meteran juga berguna dalam pembuatan bedengan, karena
untuk mengukur panjang dan lebar bedengan serta lebar parit jarak antara bedengan.
3.1.5. Gelas Ukur

Gambar 7. Gelas Ukur


Untuk mengukur berapa banyak bahan bakar yang digunakan untuk mengolah lahan
dengan luas tertentu, cara mengukurnya adalah petama tama sebelum mengolah lahan bahan
bakar pada traktor diukur dulu kedalamannya menggunakan kayu, setelah itu traktor dipakai
untuk mengolah lahan, setelah pekerjaan pengolahan lahan selesai, bahan bakar pasti
berkurang, untuk itu ketika akan mengisi bahan bakar traktor seperti semula, solar harus di
ukur menggunakan gelas ukur, dengan demikian dapat diketahui berapa banyak bahan bakar
yang habis terpakai untuk mengolah lahan tadi.
3.1.6. Cangkul

Gambar 8. Cangkul
Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian. Cangkul
digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah.
Cangkul masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya
menggunakan bajak. Sebelum pengolahan lahan dilakukan, gulma-gulma harus dibersihkan
terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul, selain untuk membersihkan lahan dari gulma,
cangkul juga digunakan untuk membuat bedengan.

3.1.7. Patok

Gambar 9. Patok
Patok Adalah suatu benda yang biasa didapat dari kayu kayu yang sudah kering yang
penting masih kuat. Patok itu sendiri digunakan untuk memberi tanda untuk lahan yang telah
diukur, hal ini bertujuan agar dalam mengolah lahan tidak berbelok-belok, begitu juga dalam
membuat bedengan, bedengan akan terlihat lurus dan rapi setelah menggunakan patok
tersebut
3.1.8. Lahan

Gambar 10. Lahan UPT Faperta UR


Tanah / lahan merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat bahan utama
yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut
berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air dan perlakuan terhadap tanah.
Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah dapat berubah keadaannya dari waktu ke waktu,
sesuai sifat-sifatnya yang meliputi sifat fisik, kimia, dan sifat mekanis, serta keadaan
lingkungan yang keseluruhannya menentukan produktifitas tanah. Pada tanah pertanian, sifat
mekanis tanah yang terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja pada
tanah, dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat kepadatan
tanah.
Dalam praktikum mekanisasi pada kali ini menggunakan lahan seluas 4x20 m untuk
setiap kelompok, dimana lahan tersebut dibagi lagi dengan jumlah anggota kelompok.

3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum mekanisasi pada kali ini adalah varietas
jagung.

BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1.Prosedur Umum
Mula-mula lahan yang akan diolah diukur terlebuh dahulu menggunakan meteran,
setelah itu lahan dibersihkan menggunakan cangkul dan tanaahnya diratakan agar didalam
mengolah lahan traktor tidak terbalik, setelah siap, lahan diolah menggunakan hand traktor
ataupun mini traktor yang dipasang dengan bajak singkal untuk pengolahan lahan pertama,
setelah tanah dibalikkan menggunakan bajak singkal, lahan di gemburkan lagi menggunakan
bajak rotary, setelah penggemburan selesai lahan siap untuk dibuat bedengan, pembuatan
bedengan dimulai dengan mengukur terlebih dahulu lalu ukuran tersebut diberi patok untuk
menandai ukuran agar bedengan rapi, setelah bedengan selesai dilanjutkan dengan pemberian
pupuk kandang masing-masing bedengan diberi pupuk kandang sebanyak 6-10 karung,
setelah selesai bedengan dibiarkan Selama 1 minggu agar pupuk kandang tidak terlalu panas
yang mana jika pupuk kandang tersebut panas maka dapat berdampak bagi tanaman,
kemudian lakukan penanaman komoditi, kemudian lakukan perawatan.
4.1.1. Cara Menghidupkan Traktor Roda 2
Pertama-tama periksalah engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam
kondisi baik, kemudian aturlah gas sehingga pada saat setelah dihidupkan gas tidak terlalu
rendah, lalu gunakan lah engkol untuk meghidupkan, tarik tuas kopling lalu putar engkol,
setelah putaran engkol maksimal, lepaskan tuas kopling, setelah mesin menyala peganglah
stang kemudi dengan sedikit menekannya sampai batas pinggang agar diperoleh
keseimbangan.

4.1.2. Cara Menghidupkan Traktor Roda 4


Perikasa mesin terutama bahan bakar, pelumas dan air radiator, sehingga yakin dalam
kondisi siap dioperasikan, naiklah dari sebelah kiri traktor. Duduklah pada jok, dan
kondisikan tuas perseneling dalam posisi netral, rangkaikan pedal rem kiri dan kanan menjadi
satu. Ttekan pemijar panas beberapa saat, baru mesin dihidupkan dengan menggunakan
starter. Hidupkan traktor untuk pemanasan mesin.
4.1.3. Cara Mematikan Traktor Roda 2
a.
b.
c.
d.

Berikut ini adalah cara mematikan traktor roda dua :


Lepaskan beban motor.
Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama
2-3 menit.
Geser tuas gas pada posisi stop, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar
ke ruang pembakaran.
Tutup kran bahan bakar

4.1.4. Cara Mematikan Traktor Roda 4


a.

Berikut ini adalah cara mematikan traktor roda empat :


Lepaskan beban motor.

b.
c.
d.
e.
f.
1.
a.
b.
c.
d.
e.

Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama
1 menit.
Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
Geser tuas gas pada posisi stop, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar
ke ruang pembakaran.
Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi OFF, lalu cabut.
Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor
4.1.5. Cara Mengoprasikan Traktor Roda 2
Memulai menjalankan traktor tangan
Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen, jangan
menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari
Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke bawah
pada saat traktor mulai jalan.
Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada
saat mulai jalan.
Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi bisa
diangkat lagi

2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menjalankan lurus ke depan


Lakukan langkah mulai menjalankan traktor tangan
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada padastang kemudi.
Mata memandang ke depan.
Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng

3.
a.
b.
c.
d.

Menghentikan traktor/parker
Gas dikecilkan pada posisi idle.
Tuas kopling utama ditarik pada posisi OFF. Lalu ditarik kembali pada posisi rem.
Persneleng dinetralkan.
Gas dikecilkan

4.
a.
b.
c.
d.

Mengganti gigi persneleng


Lakukan langkah menghentikan traktor
Posisi kopling utama OFF.
Pindahkan posisi gigi persneleng.
Mulai menjalankan traktor lagi.

5.
a.
b.

Membelokkan traktor pada jalan datar


Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi kanan kalau mau
belok ke kanan.
Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.
4.1.6. Cara Menngoprasikan Traktor 4 Roda

c.
d.

a.

1.
Memulai menjalankan traktor roda empat
Lakukan langkah menghidupkan traktor

b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.


Tuas rem parkir dilepas
Pedal kopling diinjak penuh
Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi cepat atau lambat
Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.
2.
Menjalankan lurus ke depan
Lakukan langkah mulai menjalankan traktor roda empat
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar.
Mata memandang ke depan.
Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.
Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng
3.
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

a.
b.
c.

Menghentikan traktor
Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas
Injak pedal rem, traktror akan berhenti.
Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
Menjalankan lurus ke belakang.
Lakukan langkah mulai menjalankan traktor roda empat
Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.
Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
Mata memandang ke belakang.
Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
Jangan membelokkan stang kemudi
Jangan memindah posisi gigi persneleng

5.
a.
b.
c.

Mengganti gigi persneleng


Lakukan langkah menghentikan traktor
Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.
Mulai menjalankan traktor lagi.

6.
a.
b.
c.
d.

Membelokkan traktor di jalan


Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Biarkan setengah badan traktor melewati belokan
Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri
Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.

7.
Melewati tanjakkan
Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Jalankan traktor, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda depan
terangkat
Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak
4.2. Proses Bajak singkal traktor 2 roda
Berikut ini adalah proses bajak singkal traktor roda dua :

Untuk langkah pertama pasang bajak singkal pada trakor roda dua.
Hidupkan mesin traktor.
Pada saat akan melakukan pengolahan traktor harus ditekan secara perlahan dan kuat supaya
hasil bajakan maksimal.
4.2.1. Proses Bajak Rotary Traktor Roda 2
Berbeda dengan bajak singkal, bajak rotary memerlukan motor pemggerak langsung
dari engine traktor, mula-mula alat bajak rotary dipasangkan pada bagian belakang traktor
tidak lupa menyambungkan motor penggerak bajak dengan engine traktor, lalu
menyambungkan badan traktor dengan alat bajak rotary, bajak ini berputar sesuai kecepatan
engine, semakin cepat traktor, maka pergerakan bajak rotary juga semakin cepat, dan struktur
tanah semakin bagus. Untuk mengunaka Rotary, maka PTO harus di arahkan kearah high
(untuk kecepatan tinggi) dan low (untuk kecepatan rendah).

4.3. Proses Bajak singkal Traktor 4 Roda


Bajak singkal berfungsi mengubah struktur tanah dengan cara ditarik , bajak akan
memotong , membalik dan memecah tanahsekaligus menutup gulma dan akan menjadikan
kompos didalam tanah.bahagian yang paling penting dari bajak singkal
adalah share,singkal dan land side, bagian share memotong tanah, kemudian meneruskan
kebagian singkal. Kemudian singkal mengangkut , membalikkan serta memecah tanah.
Landside bersentuhan dengan dinding alur yang menahan tekanan dari samping, share adalah
untuk memotong tanah dan gulma pada saat singkal bekerja membalikkan tanah bajak
bergerak maju tanah terpotong oleh pisau (share) potongan alur (furrow sslice) akan
mengarah kesisi singkal (landside) bagian atas singkal dank arena kelengkungannya maka
potongan tanah akan terbalik dan pecah.
Langkah-langkahnya adalah :
langkah pertama ialah mengecek traktor baik dari segi mesin atau pun kelayakan, isi minyak
apabila sudah habis, periksa ban dan lain2
nyalakan mesin traktor 4 roda, perhatikan apabila mw jalan di aspal angkat tuas hidrolik
supaya bajak tidak terkena tanah
setelah traktor sampai di lading yang akan mw di olah turunkan kembali tuas hidrolk agar
bajak singkal turun
pengolahan tanah siap dilakukan.
4.4. Proses Pembuatan Bedengan
Dalam proses pembuatan bedengan ini langkah pertama yang harus dilakukan adalah
pengukuran tanah yang akan dibuat bedengan.
Kemudian tanah di cangkul sedikit demi sedikit untuk membuang gulma
Melakukan olah tanah dengan menggunakan traktor 2 roda dan traktor 4 roda
Mematok tali raffia agar bedengan yang dibuat menjadi lurus
Setelah 3 minggu bedengen diberikan pupuk kandang kemudian diratakan dengan
menggunakan cangkul.
Bedengan siap digunakan untuk budidaya tanaman jagung.

4.5. Penanaman Jagung


Penanaman jagung dimulai setelah satu minggu proses pemupukan
dilakukan, dengan cara lahan dengan lebar 4 meter dibagi menjadi 10 cm untuk jarak antar
kelompok, kemudian dari jarak 10 cm ditarik jarak sepanjang 75 cm hingga batas 10 cm
sebelum kelompok lain. Sehingga setiap kelompok mendapat 5 barisan. Kemudian panjang
bedengan yang berukuran 20 meter dibagi dengan jumlah anggota kelompok, kemudian
setiap orang mendapat jarak tanam sebanyak 20 cm antar tanaman.
Setelah jarak tanam didapat, kemudian lahan ditanami dengan benih jagung dengan
cara ditugal, setelah benih ditanam,dilakukan penyiraman pada benih. Dan lakukan
pemeliharaan setiap hari.

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Data HasilPengamatan
No

Pengamatan

Hand Traktor
Singkal
0.33 m

Rotary
0.9 m

0.04 m/s

0.24
m/s

LebarBajakan

Kecepatan

KLT

LuasLahan

0.04
m2/s
25 m2

WaktuKerja

0.16 jam

KLE

7
8
9

Mini
Traktor
Singkal
0.2 m

0.02
ha/jam
80 lt/ha

BahanBakarTerpakai
5 putaranRodaFraksi
-saatpengolahan
4m
-TanpaBeban
12.20 m
SI
70 %

0.08
m2/s
200 m2
0.22
jam
0.09
ha/jam
40 lt/ha
11.90
11.70
-2 %

0.27 m/s

131.75 m2

9.4
10.5

5.1. Traktor 2 Roda


a. BajakSingkal
5.1.1. KapasitasLapanganTeoritis (KLT)
Untuk mencari Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT) digunakan persamaan berikut:
KLT = 0.36 (V x LP)
Keterangan:
KLT
: KapasitasLapanganTeoritis (ha/jam)
V
: Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP
: LebarBajakan (m)
Berdasarkanhasilpengamatandidapatiperhitungan KLT sebagaiberikut:
KLT
= 0.36 (V x LP)
= 0.36 (0.35 m/s x 0.33 m)
= 0.04 m2/s
5.1.2.Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)

Dalam menentukan KLE digunakan persamaan di bawah ini:


KLE =
Keterangan:
KLE
: KapasitasLapanganEfektif (KLE)
L
: Luaslahanpengolahantanah (m)
WK
: WaktuKerja (jam)

Berikut perhitungan KLE berdasarkan pada data yang telah diperoleh :


KLE =
=
= 156.25 m2/ jam
= 0.015625 ha/jam
= 0.02 ha/jam
5.1.3. Efisiensi Lapangan Teoritis (%)
Efisiensi lapangan dapat dicari dengan persamaan :
Eff
=
Berdasarkantabel, maka:
Eff
=
= 50 %
5.1.4. Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)
Persamaan yang dapat digunakan untuk mencari bahan bakar terpakai adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
BBT
= BahanBakarTerpakai (lt/ha)
BB
= bahanbakar yang digunakanuntukmengolahlahan (lt)
L
= luaslahan (ha)
Berdasarkan data yang diperoleh, maka di dapati bahan bakar yang terpakai adalah sebagai
berikut:
=
= 80lt/ha
5.1.5. Slip RodaTraksi (%)
Untuk menghitung slip roda traksi digunakan persamaan berikut :

So

Keterangan:
SI
: Slip rodatraksi
Sb
: jaraktempuhtraktorsaatpengolahantanahdalamlimaputaranrodatraksi (m)
: jarak tempuh traktor tanpa beban (tanpa mengolah tanah) dalam lima putaran roda traksi (m).
Perhitunganmatematisnyasebagaiberikut:
=
= 0.7x 100%
= 70 %
b. Bajak Rotary
5.1.1.KapasitasLapanganTeoritis (KLT)
Untuk mencari Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT) digunakan persamaan berikut:
KLT = 0.36 (V x LP)
Keterangan:
KLT
: KapasitasLapanganTeoritis (ha/jam)
V
: Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP
: LebarBajakan (m)
Berdasarkan hasil pengamatan didapati perhitungan KLT sebagai berikut:
KLT
= 0.36 (V x LP)
= 0.36 (0.24 m/s x 0.9 m)
= 0.08 m2/s
5.1.2. Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
Dalam menentukan KLE digunakan persamaan di bawah ini:
KLE =
Keterangan:
KLE
: KapasitasLapanganEfektif (KLE)
L
: Luaslahanpengolahantanah (m)
WK
: WaktuKerja (jam)
Berikut perhitungan KLE berdasarkan pada data yang telah diperoleh:
KLE =
=
= 869.56 m2/ jam
= 0.086956 ha/jam
= 0.09 ha/jam
5.1.3. Efisiensi Lapangan (%)

Efisiensilapangandapatdicaridenganpersamaan:
Eff
=

Berdasarkantabel, maka:
Eff

=
= 112.5 %

5.1.4. Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)


Persamaan yang dapat digunakan untuk mencari bahan bakar terpakai adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
BBT
= BahanBakarTerpakai (lt/ha)
BB
= bahanbakar yang digunakanuntukmengolahlahan (lt)
L
= luaslahan (ha)
Berdasarkan
data
yang
diperoleh,
maka
di
terpakaiadalahsebagaiberikut:

dapatibahanbakar

yang

=
= 40lt/ha
5.1.5. Slip RodaTraksi (%)
Untuk menghitung slip rodatraksi digunakan persamaan berikut:

So

Keterangan:
SI
: Slip roda traksi
Sb : jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)
: jarak tempuh traktor tanpa beban (tanpa mengolah tanah) dalam lima putaran roda traksi (m)
Perhitungan matematisnya sebagai berikut:
=
= - 0.02x 100%
=- 2 %

5.2.Traktor 4 Roda
5.2.1. KapasitasLapanganTeoritis (KLT)
Untuk mencari Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT) digunakan persamaan berikut:
KLT = 0.36 (V x LP)
Keterangan:
KLT
: KapasitasLapanganTeoritis (ha/jam)

V
: Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP
: LebarBajakan (m)
Berdasarkan hasil pengamatan didapati perhitungan KLT sebagai berikut:
KLT
= 0.36 (V x LP)
= 0.36 (0.27 m/s x 0.2 m)
= 0.02 m2/s
c
5.2.2. Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
Dalam menentukan KLE digunakan persamaan di bawah ini:
KLE =

Keterangan:
KLE
: KapasitasLapanganEfektif (KLE)
L
: Luaslahanpengolahantanah (m)
WK
: WaktuKerja (jam)
Berikut perhitungan KLE berdasarkan pada data yang telah di peroleh :
KLE =
=
= 357.14 m2/ jam
= 0.035714 ha/jam
= 0.04
5.2.3. EfisiensiLapangan (%)
Efisiensilapangandapatdicaridenganpersamaan:
Eff =
Berdasarkantabel, maka:
Eff =
x 100 %
= 200 %
5.2.4. BahanBakarTerpakai (lt/ha)
Persamaan yang dapat digunakan untuk mencari bahan bakar terpakai adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
BBT = BahanBakarTerpakai (lt/ha)
BB
= bahan bakar yang digunakan untuk mengolah lahan (lt)
L
= luaslahan (ha)
Berdasarkan data yang diperoleh, maka di dapati bahan bakar yang terpakai
adalah sebagai berikut:

=
= 25lt/ha
5.2.5. Slip RodaTraksi (%)
Untuk menghitung slip roda traksi digunakan persamaan berikut:

So

Keterangan:
SI
: Slip rodatraksi
Sb : jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)
: jarak tempuh traktor tanpa beban (tanpa mengolah tanah) dalam lima putaran roda traksi (m)
Perhitungan matematisnya sebagai berikut:
=
= - 10 %
5.3. Penanaman Komoditi jagung
Penanaman jagung yang dilakukan pada lahan UPT fakultas pertanian universitas
riau, pada awalnya tumbuh semua, namun ada beberapa masalah yang menyebabkan
kerusakan pada tanaman jagung, yaitu ayam yang memakan benih jagung, terjadinya
kerusakan akibat orang lewat dan terjadinya pencurian pada tanaman jagung tersebut.
5.4.Pembahasan
Pada hand traktor yang menggunakan bajak singkal, kapasitas lapangan Teoritis
diperoleh hasil 0.03, kapasitas lapang efektif sebesar 156.25 ini diperoleh dari perlakuan data
waktu kerja keseluruhan dari mulai kerja sampai hingga selesai dan luas hasil pengolahannya.
Hasil efisiensi lapang nya diperoleh 520833.33.dan bahan bakar yang terpakai atau habis
terpakai untuk mengolah tanah adalah sebesar 0.008 L, dan slip roda adalah sebesar
-67. Pada hand traktor bajak rotary diperoleh hasil KLT sebesar 0.01, dan KLE 952.38,
efisiensi lapangan sebesar 9523800, bahan bakar yang terpakai 0.004 dan slip roda sebesar
1.70.
Sedangkan pada mini traktor kapasitas lapa ngan teoritis diperoleh hasil 0.01, dan
kapsitas lapang teoritis sebesar 357.14, dan efisiensi lapangan 3571400, dan bahan bakar
yang terpakai 0.0025 ini lebih besar atau lebih banyak menghabiskan bahan bakar
dibandingkan pada bajak singkal dan bajak rotary, pengkuran bahan bakar dilakukan
bersamaan dengan kegiatan pengkuran kapasitas lapang efektif sebelum melakukan
pengolahan tanah tangki bahan bakar diisi penuh, dan setelah pengolahan tanah ini kembali
tangki bahan dengan menggunakan gelas ukur hingga penuh.dengan itu maka bahan bakar
yang terpakai akan diketahui. Hasil penghitungan slip roda didapat adalah -10.47, cara
pengambilan data ini adalah pada saat traktor sudah berjalan dan tanda pada roda tepat
dibawah,kemudian kita hitung jarak putaran roda traksi sebanyak 5 kali.
Jagung yang ditanam tumbuh semua, namun ada beberapa masalah yang
menyebabkan kerusakan pada tanaman jagung, yaitu ayam yang memakan benih jagung,
terjadinya kerusakan akibat orang lewat dan terjadinya pencurian pada tanaman jagung
tersebut.

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Mekanisasi adalah ilmu yang dengan prakteknya mengajarkan kepada mahasiswa
untuk dapat menggunakan alat dan mesin pertanian, sehingga mahasiswa paham dengan
mekanisasi pertanian.
Mesin-mesin pertanian digunakan untuk membuat pekerjaan yang sulit menjadi
mudah serta tidak membosankan. Kemudian meningkatkan efisiensi serta meningkatkan
produksi yang dipacu oleh pekerjaan yang cepat.
6.2. Saran
Hendaknya sebelum melakukan praktek dengan mesin traktor, mesin traktor diperiksa
dahulu, serta lengkapi alat sefti lainnya, agar tidak terjadi hal-hal yang fatal.

Daftar Pustaka
Irwanto, A. Kohar, Ir. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Institut Pertanian
Bogor. LTAS Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian.
Bogor.
Mulyoto H. dkk, 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian. Departemen
Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta
Nurdi Ibnu W. dan Darmadi, 1998. Pengolahan Tanah Pertama. PPPG. Pertanian.
Cianjur.

Anda mungkin juga menyukai