Anda di halaman 1dari 12

PENGGANDENGAN BAJAK

(Laporan Praktikum Alat dan Mesin Pertanian)

Oleh

Agustinus Kristianto A. P. 1814071074


Amira Sakina Putri 1814071016
Citra Rosida Dwi Lestari 1854071012
Eka Yana 1814071058
Ivo Ali Saifullah A. 1814071054
Julia Ramadhani 1814071008
Laily Rahmadani Putri 1814071014
Yosua Benget Sihotang 1814071020

LABORATORIUM DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin dan alat berat bidang pertanian biasanya digunakan baik dalam proses awal
pembukaan lahan, budidaya pertanian seperti pembajakan lahan, penggaruan lahan,
pemeliharaan tanaman dan lain-lain, sampai dengan proses pemanenan dan
transportasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari penggunaan mesin
dan alat berat dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja
petani dan merubah pekerjaan berat menjadi lebih ringan dan menarik. Secara umum
mesin dan alat berat yang dipergunakan di bidang pertanian disebut traktor. Kata ini
berasal dari “traction engine”. Istilah traktor dikenal dari sumber yang berbeda-beda.
Menurut kamus Oxford, kata ini telah digunakan pada tahun 1890, sedangkan pada
motor baker internal istilah traktor diiklankan di pasaran pada tahun 1906. Sejak 1920
sejarah traktor pertanian berkembang dalam hal tenaga dan efisiensinya dan
ditemukannya mekanisme untuk meningkatkan kegunaan traktor dengan
ditemukannya system PTO. Penggunaan system penyambungan dan penggandengan
secara resmi dilakukan pada tahun 1950. Sedangkan pada tahun 1960-an,
berkembang system hidrolik yang terdapat pada stir, rem dan pertukaran gigi traktor.

Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-
sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh
manusia. Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk
menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis tanah yang lebih baik. Penolahan
tanah dilakukan sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan
tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada
tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju
erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan
pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam
pengaturan air.

Berdasarkan atas tahapan kegiatan, hasil kerja dan dalamnya tanah yang menerima
perlakuan pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam,
yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua
(secondary tillage). Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat
terus dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam di dalam
tanah. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya di atas 15 cm. Pada umumnya
hasil pengolahan tanah masih berupa bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, karena
pada tahap pengolahan tanah ini penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan
efektif. Dalam pengolahan tanah kedua, bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa tanaman
yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih
halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengetahui sistem penggandengan satu titik.
2. Mahasiswa mengetahui sistem penggandengan tiga titik.
3. Mahasiswa mengetahui fungsi dari sistem penggandengan dalam pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Traktor pertanian saat ini sangat dibutuhkan untuk pembangunan pertanian dan
pedesaan. Dari asal katanya, traktor berarti alat peghela. Memang fungsi utama
traktor ialah untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada
bagian belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat
yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus
dirancang untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang
awalnya untuk mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat.Pada saat ini
traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah
untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah
pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan
lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan
tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau
reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit,
pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian)(Wijayanto,1996).

Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah
untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah
pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan
lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan
tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau
reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit,
pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian Dari asal katanya, traktor berarti alat
penghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk menghela sesuatu. Itulah
sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi dengan
sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian
traktor ialah kendaraan bermesin yang khususdirancang untuk menjadi penghela. Dari
sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela dengan
mesin yang lebih kuat(Gunawan,2001).

Bagian utama untuk bergerak adalah roda ban. Roda ban traktor ukurannya besar,
untuk memberikan ground clearance yang besar, juga untuk mempermudah gerak
pada lahan tidak rata, dan juga untuk meningkatkan kemampuan traksi. Namun
demikian, untuk lebih meningkatkan kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat
lebih tinggi. Demikian juga sering dilengkapi dengan berat tambahan berupa besi atau
penambahan air kedalam ban.Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda
memiliki empat buah roda yang sama besar, dan ada yang memiliki roda depan yang
lebih kecil(Mulyoto, 1996).

Tiga-titik gandeng (three-point hitch) adalah bagian dari traktor yang berfungsi untuk
menggandeng implemen. Duabuah lower link, kiri dan kanan, mampu bergerak naik
yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, dan bergerak turun oleh gaya gravitasi.
Implemen dapatdinaik-turunkan oleh operator melalui alat ini dari kursi duduk
operator. Pada saat mengolah tanah, implemen pengolahan tanah umumnya diangkat
pada saat traktor berbelok. Bila peralatan stasioner, misalnya alat perontok atau
pompa air dioperasikan melalui pemanfaatan poros pto, maka alat-alat tersebut akan
dapat dengan mudahdipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya apabila alat-alat
tersebut dipasangkan pada tiga-titik gandeng. Tiga-titik gandeng biasanyadilengkapi
dengan alat kendali posisi otomatis (automatic posisition control device), atau alat
kendali draft otomatis (automatic draft control device), atau keduanya. Yang pertama
berfungsi menjaga agar implemen selalu berada pada ketinggian yang telah diset
melalui tuas kendali. Yang kedua digunakan untuk secara otomatis menjaga tahanan
tarik yang tetap, misalkan, dengan secara otomatis menaikkan implemen bila melalui
tanah keras atau halangan, dan jika tanahnya seragam, maka kedalaman pengolahan
yang seragam akan dengan mudah dapat diperoleh(Moedjijarto, 1982).

Implemen traktor adalah peralatan yang digunakan pada traktor sesuai dengan
kegunaannya. Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah jika
traktor tersebut tidak dipasangi oleh implement. Implement pada traktor dapat
digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu : alat pembuka, alat penghancur atau
penghalus, alat perata atau pembendeng. Alat pemeliharaan implement terpenting
dalam pengolahan tanah adalah bajak(plow) dan rotary tiller dapat juga dipakai
sebagai alat penghancur(Defredo, 2005).
III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum penggandengan bajak ini dilaksanakan pada pukul 07.00-09.50 WIB di


Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu traktor, bajak singkal
,buku,alat tulis,dan kamera HP.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut :


1. Disiapkan traktor dan bajak.
2. Diamati bagian kunci penggandengan pada bajak.
3. Dipasangkan bajak pada traktor.
4. Difoto kegiatan pemasangan bajak.
5. Hasil
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggandengan adalah proses yang dilakukan untuk memasangkan implement bajak


atau trailer dengan traktor, yang kemudian digunakan untuk mengolah atau membajak
lahan. Dalam pemasangan implement traktor yang perlu diperhatikan adalah posisi
traktor dan implement yang akan dipasangkan harus sejajar. Jika implement yang
akan dipasangkan dengan traktor tidak sejajr maka akan terjadi kesulitan saat
pemasangan. Fungsi pengandengan yaitu untuk menyalurkan gaya dari traktor ke
implement sehingga implement dapat digunakan untuk pengolahan lahan
(Purwadi,2009).

Fungsi traktor dalam penggandengan adalah untuk menyalurkan tenaga penggerak


dari traktor ke implement. Tenaga penggerak tersebut akan digunakan implement
untuk megolah atau membajak lahan. Implemet pada traktor sangat berperan penting
dalam pengolahn lahan, sebuah traktor tanpa implement traktor tidak dapat digunakan
untuk membajak lahan (Purwadi,2009)

Implement traktor merupakan alat pengolah tanah pertanian yang cara


pegnggunaannya digandengkan dengan sumber tenaga penggerak atau penarik bisa
manusia, hewan,atau mesintraktor. Implement traktor untuk pengolahan lahan primer
antara lain bajak singkal, bajak rotary, bajak piring, bajak pahat,dan bajak tanah
dalam. Sedangakan implemet traktor untuk pengolahan tanah sekunder antara lain
garu piring, garu rotary, garu gigi paku, garu khusus dan garu penyiang
(Arismunandar,2005).
Macam-macam tenag kerja pengandengan pada traktor digolongkan menjadi tiga
kelompok yaitu, alat penghancur atau penghalus, alat perata atau pembendeng, dan
alat pemeliharaan. Implement terpenting adalah bajak plow dan rotary tiller. Bajak
dibagi menjadi dua macam yaitu single action, dan double action. Single action
artinya bajak hanya dapat digunakan untuk memotong dan melempar tanah ke salah
satu arah saja. Sedangkan double action dapat diatur sesuai keinginan bisa kekiri atau
kekanan (Oksatria,2002).
V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum penggandengan bajak sebagai berikut:


DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar. 2005. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Tiga Serangkai. Jakarta.

Defredo. 2005. Mekanisasi Pertanian. PT Grafindo. Jakarta

Gunawan.2001. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta

Moedjijarto. 1982. ManajemenPengolahanPadaPerusahaan Perkebunan. BPFE.


Yogyakarta

Mulyoto.1996.Mekanisasi Pertanian. IPB Press. Bogor

Oksatria. 2002. Motor Bakar. Pradnya Paramita. Jakarta.

Purawadi. 2009. Buku Panduan Praktikum Azas Konversi dan Konservasi Energi.
Univeritas Gajah Mada. Yogyakarta.

Wijayanto.1996. Memilih Menggunakan dan Merawat Traktor Tangan. PT Penebar


Swadaya. Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai