Disusun Oleh:
A. NURUL HIKMAH
1627041013
PTP A
FAKULTAS TEKNIK
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin
modern membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat yang
umum dan paling sering digunakan adalah Traktor. Traktor merupakan sebuah alat
bermesin yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang telah
mengantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah.
Walaupun telah dikenal luas namun perlu kiranya kita membahas tentang
perlunyamengenal mesin Hand traktor. Mesin Handtraktor ini telah digerakkan dengan
tenaga mesin, namun pengoperasiannya menggunakan tangan. Pengenalan yang baik
atas mesin traktor tanganini, dapat mempercepat proses modernisasi
pertanian. Hand traktor merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia, system yang
bekerja yaitu dorongan dibutuhkan oleh handtraktor tersebut, dan tentunya menggunakan
manusia Traktor roda dua ini merupakan traktor serba guna.
Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan)
pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya
traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk
tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan
lain-lain. (Anonim, 2000).
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menghidupkan dan mematikan traktor serta cara
mengoperasikan traktor roda dua (Hand Tractor) di lahan pertanian
2. Untuk mengetahui bagian-bagian traktor roda dua (Hand Tractor) beserta fungsinya
2
BAB II
PRINSIP DASAR
Traktor tangan merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuah poros roda
(beroda dua). Traktor ini mempnyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-
880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan
motor diesel silinder tunggal. Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah
dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.
Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan
tanah, seperti bajak piring, garu piring. Berfungsi pula untuk menggerakkan peralatan
stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah (Nawawi,
2001).
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berbahan bakar Solar
2. Traktor tangan berbahan bakar bensin
3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin)
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
Traktor dengan bahan bakar bensin dan minyak tanah biasanya berukuran
kurang dari 7 hp. Jenis motor yang paling banyak digunakan traktor tangan di
Indonesia adalah motor berbahan bakar solar.
3
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
C. Prosedur Kerja
1. Cara menghidupkan traktor tangan
a. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan
pada saat dihidupkan
b. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
c. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
d. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang
cukup banyak di ruang pembakaran.
e. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol diputar.
f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa
kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor.
Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
g. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
h. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih
tetap diputar sampai motor hidup.
i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
4
j. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
k. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan
dapat berjalan dengan baik
l. Traktor siap untuk dioperasikan.
5
BAB IV
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan,
Tuas persenelang masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini
5.
kemudi digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan
kiri).
6. Tuas kopling utama Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling
6
utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga
motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya
apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor
tidak disalurkan ke gigi persneleng.
11. Lampu digunakan pada saat traktor digunakan pada malam hari
16. Tuas belok kiri Untuk membelokkan traktor kea rah kiri
7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hand traktor merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia, system yang
bekerja yaitu dorongan dibutuhkan oleh handtraktor tersebut, dan tentunya menggunakan
manusia.Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk
menjadi penghela.Fungsi traktor sekarang telah mengantikan fungsi tenaga hewan seperti
sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Traktor tangan merupakan traktor yang
hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda dua). Traktor ini mempnyai panjang
berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP.
Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal.
B. Saran
C. Lampiran
8
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi. 2001. Pengenalan Traktor Tangan (Hand Traktor). Jakarta. Penerbit: Erlangga.
9
LAPORAN
Disusun Oleh:
A. NURUL HIKMAH
1627041013
PTP A
FAKULTAS TEKNIK
2018
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Bajak singkal merupakan
peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga
penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak
singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, memecah tanah serta pembenaman
sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan
tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar
diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Di Indonesia jenis
bajak singkal merupakan bajakyang paling umum digunakan oleh petani untuk
melakukan pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak sapi atau
kerbau, sebagai sumber daya penariknya (Munawar,2011).
Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh
kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Di Indonesia jenis bajak
singkal merupakan bajak yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan
pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak sapi atau kerbau, sebagai
sumber daya penariknya (Sitohang, 2010).
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menghidupkan dan mematikan traktor serta cara
mengoperasikan traktor roda dua (Hand Tractor) menggunakan bajak singkal di
lahan pertanian
2. Untuk mengetahui bagian-bagian bajak singkal beserta fungsinya
3. Untuk mengetahui tingkat efektifitas hasil pembajakan dengan menghitung kapasitas
lapangan teoritis (klt), kapasitas lapangan efektif, efisiensi lapangan, dan slip roda
11
BAB II
PRINSIP DASAR
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah.Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik
tanah disebut bottom.Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih.Bottom ini
dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan
3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang
disebut pernyatu (frog).Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang
penarik (beam).Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci.
Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan
tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan
tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung
(back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk
mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang
tinggi.Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor (Akhmad,
2012).
Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal
dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah
hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah
kanan
2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak
singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau
pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis
bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke
kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan
tanah yang dikehendaki.
12
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu:
a.Solar
C. Prosedur Kerja
1. Pasang bajak singkal dipengait traktor pada bagian belakang.
2. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan.
3. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
4. Traktor dinyalakan dengan cara diengkol
5. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner.
6. Jalankan traktor dengan cara melepaskan kopling dengan pelan-pelan
13
7. Lakukan pengolahan lahan dengan garu sisir sesuai kebutuhan atau
penempatan yang disarankan pada lahan yang akan dibajak.
8. Lakukan pengukuran. Dihitung waktu tempuh traktor, lebar pembajakan, dan jarak
pembajakan.
14
BAB IV
A. Hasil
1. Bagian-bagian Bajak Singkal
15
2. Perhitungan
a. Pengolahan lahan tanpa bajak
1) Putaran 1 = 75 detik
2) Putaran 2 = 77detik
b. Pengolahan lahan menggunakan bajak singkal
1) Putaran 1 = 79 detik
2) Putaran 2 = 78 detik
c. Jarak lahan
1) Panjang : 21,5 m
2) Lebar : 7,7 m
L= 2 x P + L
L= 2 x 21,5 m + 7,7 m
L= 43 m + 7,7 m
L= 50,7 m
d. Kecepatan
𝑋 𝑋
V1= V2=
𝑡 𝑡
50,7 𝑚 50,7 𝑚
V1= V2=
75 𝑠 77 𝑠
𝑉1+𝑉2
V rata-rata=
2
0,67 𝑚⁄𝑠+ 0,65 𝑚⁄𝑠
V rata-rata=
2
V rata-rata= 0,66𝒎⁄𝒔
16
b) Kapasitas Lapang Efektif (KLE)
𝐿
KLE =
𝑊𝐾
165,5 m2
KLE =
30 𝑠
0,01655 h
KLE =
0,5 𝑗𝑎𝑚
KLE = 0,033𝒉𝒂⁄𝒋𝒂𝒎
Eff = 67 %
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:bajak
singkal satu arah (one way moldboard plow) adalah jenis bajak singkal dimana pada
waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam
satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanandan
bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal
dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan
tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan.Bagian-bagian bajak
singkal yaitu singal, mata bajak, penahan samping, kerangka kuat, titik gandeng, handle,
dan landslide.
B. Saran
Sebelum mengoprasikan traktor tangan sebaiknya pelajari terlebih dahulu cara
kerjanya dan pada saat mengoperasikan traktor sebaiknya menggunakan alat pelindung
agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
C. Lampiran
18
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, 2012. Bajak Singkal. Institut Pertanian Bogor. LTAS Mekanisasi dan Teknologi
Hasil Pertanian. Bogor : Departemen Mekanisasi Pertanian
Daywin. 2010. Mesin-Mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Jakarta : Graha Ilmu
Sitohang, 2010. Alat dan Mesin Pertanian Bajak Singkal. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
19
LAPORAN
Disusun Oleh:
A. NURUL HIKMAH
1627041013
PTP A
FAKULTAS TEKNIK
2018
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari
pembangunan pertanian dan pedesaan.Kita saksikan perkembangan yang pesat
penggunaan traktor tangan di pedesaan. Hal tersebut karena mereka dapat
memperbandingkan bahwa ternyata melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih
menguntungkan dibanding cara lain. Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah
pertama, pada umumnya masih merupakan bongkah-bongkah tanah yang cukup
besar, maka untuk lebih menghancurkan dan meratakan permukaan tanah yang
terolah dilakukan pengolahan tanah kedua.
Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah
kedua adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai
pengolah tanah kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan
permukaan tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman,
juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan
unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan
mencampurnya dengan tanah.
Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah kedua adalah :
garu piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth harrow); garu bergigi
per (springs toothharrow); dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (special
harrow).
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menghidupkan dan mematikan traktor serta cara
mengoperasikan traktor roda dua (Hand Tractor) menggunakan garu sisir di lahan
pertanian
2. Untuk mengetahui bagian-bagian garu sisir beserta fungsinya
3. Untuk mengetahui tingkat efektifitas hasil pembajakan dengan menghitung kapasitas
lapangan teoritis (klt), kapasitas lapangan efektif, efisiensi lapangan, dan slip roda.
21
BAB II
PRINSIP DASAR
Garu bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang
sudah umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik oleh traktor,
umumnya giginya terbuat dari besi dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah sawah
dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan bajak
singkal.
Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya terdiri
dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun
berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya. Bentuk gigi paku
sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan ada yang pipih, ada pula yang berbentuk
blimbingan (diamond shape). Dengan demikian bagian-bagian utama garu bergigi paku
atau garu sisir adalah terdiri atas ; gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat.
Garu bergigi paku terutama digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah
sesudah pembajakan, lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini
cukup efektif untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-
kecil, atau baru tumbuh.
22
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Solar
C. Prosedur Kerja
1. Pasang garu sisir dipengait traktor pada bagian belakang.
2. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan.
3. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
4. Traktor dinyalakan dengan cara diengkol
5. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner.
6. Jalankan traktor dengan cara melepaskan kopling dengan pelan-pelan
7. Lakukan pengolahan lahan dengan garu sisir sesuai kebutuhan atau
penempatan yang disarankan pada lahan yang akan dibajak.
8. Lakukan pengukuran. Dihitung waktu tempuh traktor, lebar pembajakan, dan
jarak pembajakan.
23
BAB IV
B. Perhitungan
a. Pengolahan lahan tanpa bajak
1) Putaran 1 : 77detik
2) Putaran 2 : 87 detik
b. Kecepatan
𝑋 𝑋
V1= V2=
𝑡 𝑡
50,7 𝑚 50,7 𝑚
V1= V2=
77 𝑠 87 𝑠
24
V1= 0,65𝑚⁄𝑠 V2= 0,58𝑚⁄𝑠
𝑉1+𝑉2
V rata-rata=
2
0,65 𝑚⁄𝑠+ 0,58 𝑚⁄𝑠
V rata-rata=
2
V rata-rata= 0,61𝒎⁄𝒔
1. Panjang : 21,5 m
2. Lebar : 7,7 m
L= 2 x P + L
L= 2 x 21,5 m + 7,7 m
L= 43 m + 7,7 m
L= 50,7 m
b) . Kecepatan
𝑋 𝑋
V 1= V2=
𝑡 𝑡
50,7 𝑚 50,7 𝑚
V 1= V2=
80 𝑠 86 𝑠
𝑉1+𝑉2
V rata-rata=
2
0,63 𝑚⁄𝑠+ 0,58 𝑚⁄𝑠
V rata-rata=
2
V rata-rata= 0,60𝒎⁄𝒔
25
KLT= 0,36 (V x LP)
KLT= 0,36 (0,60𝑚⁄𝑠 x 1,43 m)
KLT= 0,36 (0, 85 m2/s)
KLT= 0,306m2/s
KLT=0, 11𝒉𝒂⁄𝒋𝒂𝒎
KLE = 0, 033𝒉𝒂⁄𝒋𝒂𝒎
Eff =30%
26
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Garu bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang sudah
umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik oleh traktor, umumnya
giginya terbuat dari besi dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah sawah dalam
keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan bajak
singkal.Bagian-bagian garu sisir adalah titik gandeng, kerangka kuat, batang tarik, plat
dan pisau bajak.
B. Saran
Pada saat mengoperasikan traktor yang digandengkan dengan garu sisir perlunya
memerhatikan keamanan kita dan pada saat sebelum mengoperasikan traktor harus
mengetahui kondisi tanah yang akan diolah.
C. Lampiran
27
DAFTAR PUSTAKA
Dahono. 1997. Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan. Jakarta: Bagian Proyek
Pendidikan Kejuruan Teknik IV
Frans Jusuf Daywint, 2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering, Graha
Ilmu: Yogyakarta
28
LAPORAN
Disusun Oleh:
A. NURUL HIKMAH
1627041013
PTP A
FAKULTAS TEKNIK
2018
29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring, dll. Secara
umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel
dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan kering,
bukan untuk lahan sawah.Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor mini,
menengah, dan traktor besar.
Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas
tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi.
Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani.
Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat duduk
sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan
dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point atau penyambungan titik
tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada di
bagian atas sistem penyambungan titik tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian
atas). Dengan menggunakan sistem penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak,
dll.) yang diinginkan dapat diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuas
penyambung atas. Untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saat
dioperasikan untuk pengolahan tanah, maka traktor perlu diseimbangkan dengan
memasang beban tambahan pada bagian depan traktor. Dengan melakukan persiapan
seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan tanah (Distanak, 2014).
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menghidupkan dan mematikan traktor serta cara
mengoperasikan traktor roda empat di lahan pertanian
2. Untuk mengetahui bagian-bagian traktor roda empat beserta fungsinya
30
BAB II
PRINSIP DASAR
31
Adapun komponen utama traktor roda empat yaitu:
1. Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di lahan
2. Roda depan : roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk pengendalian, dan
memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang.
3. Roda belakang : roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar dari roda
bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban traktor dan peralatan
yang terpasang.
4. Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai
rumah dari sistem transmisi
5. Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor tidak
terangkat pada saat mengolah tanah
6. Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam
pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk menggerakkan
peralatan stasioner.
7. Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah yang relatif
besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan
khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin).
Jenis dan alat bantu yang perlu digunakan pada traktor roda empat kali ini adalah
bajak pisau berputar (rotary plow). Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau
yang berputar. Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang
disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine).
32
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Solar
C. Prosedur Kerja
1. Menghidupkan traktor
a. Operator naik ke traktor dengan kedudukan kehadapan, kerana dapat melihat bahagian
kawalan. berhati-hati supaya jangan sentuh bahagian kawalan, baik tangan maupun
kaki.
b. Semua suis ke arah "OFF", untuk memastikan strom accu pada saat kunci kenalan
pada kedudukan "ON"
c. Semua tuil dan pedal neutral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, semua peralatan
traktor tidak berjalan.
d. kunci kenalan dimasukkan dan putar ke kanan ke arah "ON".
e. kunci kenalan dipusingkan ke kanan ke arah "PREHEAT" selama lebih kurang 10 -
20 saat.
33
f. pedal kopling diinjak penuh, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat
distater.
2. Menjalankan traktor
a. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
b. Tuas rem parkir dilepas
c. Pedal kopling diinjak penuh
d. Tuas persneleng cepat lambat dipindahkan ke posisi “cepat” atau “lambat”
e. Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
f. Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai
jalan.
3. Membelokkan traktor
a. Stir kemudi diputar ke kanan atau ke kiri
b. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.
4. Menghentikan traktor
a. pedal kopling diinjak sehingga posisi transmisi terlepas
b. pedal rem diinjak, traktror akan berhenti.
c. Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
34
d. tuil gas diluncurkan pada kedudukan "stop", sehingga motor mati kerana tidak ada
aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
e. Setelah motor mati, kunci kenalan dipusingkan ke kedudukan "OFF", lalu cabut.
f. pengunci brek dipasang sebelum meningalkan traktor
35
BAB IV
36
7. Tuas kecepatan putaran PTO Untuk mengubah kecepatan putar poros PTO
yang diinginkan. Setiap jenis trator berbeda
beda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya
satu, dua atau tiga macam kecepatan.
8. Pedal kopling Untuk menghubungkan dan melepaskan,
hubungan antara motor penggerak dengan
transmisi. Apabila pedal kopling diinjak,
hubungan motor dengan transmisi terputus.
9. Pedal rem kiri kanan Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan
terpisah satu sama lain. Dengan terpisahnya
pedal rem, dapat membantu berbeloknya
traktor secara tajam. Pada saat traktor berjalan
di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan
kembali). Menginjak satu rem saja pada saat
traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.
10. Tuas pengatur hidrolik Untuk menggerakkan lengan pengangkat
imlemen. Bila tuas didorong ke depan,
implemen akan turun, bila ditarik ke belakang
implemen akan naik (terangkat). Apabila tuas
pada posisi netral, implemen akan berhenti ada
posisi tertentu
11. Bajak rotari Pisau, berfungsi untuk mencacah tanah
pada waktu pengolahan tanah dengan
bajak putar dilakukan
Poros putar, berfungsi untuk memutar
rotor-rotor bajak putar.
Rotor, berfungsi sebagai tempat
pemasangan pisau-pisau dari bajak putar.
Penutup belakang (rear shield), berfungsi
membantu penghancuran tanah.
Roda dukung (land wheel), berfungsi
untuk mengatur kedalaman pengolahan
tanah.
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah serta jenis dan alat bantu yang perlu digunakan pada traktor
roda empat kali ini adalah bajak pisau berputar (rotary plow). Bajak rotari adalah bajak
yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa
dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull
auxiliary rotary engine).
B. Saran
Sebelum melakukan penanaman sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pengolahan
tanah menggunakan traktor.Sebelum melakukan pengolahan tanah kita harus
menyesuaikan kondisi tanah dengan bajak yang digunakan.Saat melakukan pengolahan
tanah menggunakan traktor hendaknya berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.
C. Lampiran
38
DAFTAR PUSTAKA
Hamilton, Gary. 1996. Menguak Jaringan Bisnis Cina di Asia Timur dan Tenggara.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Nusantara.
Http://pustaka-pertanian.blogspot.co.id/2013/08/menghidupkan-dan-mematikan-traktor-
roda.html
39
LAMPRAN-LAMPIRAN
40