Anda di halaman 1dari 14

Nama Dosen : Diyahwati, S.TP., M.Pd.

Mata Kuliah : Teknologi Terapan /TTG

PROSES PENGOLAHAN MENGGUNAKAN TEKANAN OSMOSIS

Oleh :

A. NURUL HIMAH

1627041013

PTP A/01

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A.Latar Belakang ..............................................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A.Pengertian Tekanan Osmosis .......................................................................

B. Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Osmosis ........................................

C. Proses Pengolahan Menggunakan Tekanan Osmotis ...............................

D.Contoh Penerapan Tekanan Osmosis Dalam Kehidupan Sehari-Hari ...

1. Contoh Osmosis di Tubuh ............................................................................

2. Contoh Osmosis di Kehidupan sehari-hari ................................................

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A.Kesimpulan ....................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami poses metabolisme, salah satunya adalah
transportasi. Seperti halnya manusia tumbuhan pun memerlukan zat-zat dari luar
untuk kelangsungan hidupnya. Dalam biologi tentang tumbuhan, proses osmosis
diperlukan dalam penyerapanair dan mineral dari dalam tanah dan utuk manusia
dan hewan. Proses osmosis diperlukan untuk distribusi zat makanan keseluruh
sel.Untuk itu dalam mewujudkan keserasian dalam tubuh, setiap makhluk hidup
perlu adanya sirkulasi zat. Dimana sirkulasi zat ini terjadi dalam
gerakan sitoplasma atau dalam bentuk difusi dan osmosis. Proses pengangkutan
zat-zat dari dalam dan keluar sel disebut transportasi. Pada tumbuhan, air dan
mineral diserap oleh akar dari dalam tanah. Sedangkan gas-gas seperti O2 dan CO2
diambil oleh stomata daun dari udara disekelilingnya. Air dan garam mineral
masuk ke akar melalui epidermis akar secara difusidan osmosa. Hal ini dapat
terjadi karena adanya perbedaan konsetrasi sel-sel akar dan tanah di lingkungannya
(Yahya, 2015).
Pada sel tumbuhan terdapat membran sel yang berfungsi untuk mengatur
keluar masuknya zat. Dengan pengaturan itu sel akan memperoleh pH yang sesuai.
Konsentasi zat-zat akan terkendali, sel dapat memperoleh masukan zat-zat dari ion-
ion yang diperlukan. Serta membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh
tubuh. Perpindahan molekul atau ion melewati membran disebut tranport
lewat membran (Syamsuri, 1999 : 22, dalam Yahya, 2015).
Zat-zat yang diperlukan melewati membran melalui transpor aktif dan
pasif. Tanspor aktif terjadi transpor zat dengan menggunakan energi dari sel.
Sedangkan tranportasi pasif trerjadi secara spontan dan tidak menggunakan energi.
Antara keduanya dalam tubuhh tumbuhan terjadi secara bergantian. Tumbuhan
mengambil zat-zat dari lingkungannya, sebagian dalam bentuk larutan dan sebagian
dalam bentuk gas CO2 dan O2 serta dalam bentuk ion garam-garam mineral yang
terlarut di dalam air (Wiley, 1992).
Osmosis terjadi pada larutan yang berbeda konsentrasinya dan kedua
larutantersebut dipisahkan oleh membran semipermiabel. Membran semipermiabel
hanyadapat dilewati oleh partikel dari zat pelarut. Larutan dengan konsentrasi
rendah(larutan encer) memiliki partikel zat pelarut yang lebih banyak daripada
larutandengan konsentrasi tinggi (larutan pekat). Pada peristiwa osmosis, partikel
zat pelarutdari kedua larutan dapat bergerak melewati membran semipermiabel,
akan tetapigerakan partikel zat pelarut yang ada dalam larutan yang memiliki
konsentrasi rendahlebih besar dari pada kecepatan gerakan partikel dalam
konsentrasi tinggi. Tekananyang diperlukan untuk mempertahankan partikel zat
pelarut agar tidak berpindah kelarutan agar tidak berpindah kelarutan konsentrasi
tinggi adalah tekanan osmosis (π).
Larutan– larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut isotonis.
Jika suatu larutan mempunyai tekanan osmosis lebih besar disebut hipertonis, dan
jikasuatu larutan mempunyai tekanan osmosis lebih rendah disebut
hipotonis.Proses osmosis dapat dibalik jika suatu tekanan yang lebih besar dari pada
tekanan osmosis diberikan pada larutan. Hal itu dapat digunakan untuk pemurnian
air,misalnya untuk mengubah air laut menjadi air tawar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tekanan osmosis?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis?
3. Bagaimana proses pengolahan menggunakan tekanan osmotis?
4. Apa saja contoh penerapan tekanan osmosis dalam kehidupan sehari-hari?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tekanan Osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut,


dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi
zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel,
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan
dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat
terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput
permeabel.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena
ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau hipertonik,
maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.

Osmosis merupakan difusi air yang melintasi membran semipermeabel dari


daerah dimana air lebih banyak ke daerah yang lebih sedikit . Osmosis sangat
ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan
kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air
akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah
kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram
molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut
kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang
berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi
menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Contoh proses
osmosis adalah masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis. Dalam tubuh
organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan bebas.
Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah
melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah
dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Jika telah mencapai keseimbangan
konsentrasi zat di kedua sisi membran maka proses osmosis akan berhenti.
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan
molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut, dinding sel primer biasanya
sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan
memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang
menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul
tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah
merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan
tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).
Osmosis dapat dicegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli
fisiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan
yang diperlukan untuk mencegah osmosis. Jika anda merendam bengkoang ke
dalam larutan garam 10% maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas
(kekakuannya). Hal ini disebabkan potensial air dalam sel bengkoang tersebut lebih
tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam
sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop maka
vakuola sel-sel bengkoang tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut
dan membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari
dinding sel ini disebut plasmolisis.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Osmosis


Faktor–faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup :

1. Ukuran zat terlarut: semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya
osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik
yang berfungsi untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membrane
semipermeable. Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan mudah.
2. Tebal membran: semakin tebal suatu membrane akan memperhambat
terjadinya osmosis. Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat
terlarut menembus membrane tersebut. Kadar resapan suatu molekul
berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan
satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis
ialah lebih cepat.
3. Luas permukaan membran
Kadar resapan menjadi cepat jika luas permukaan membran yang disediakan
untuk resapan yaitu lebih besar.
4. Jarak zat pelarut dan zat terlarut

5. Keterlarutan lipid
Molekul yang mempiliki keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat
daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
6. Suhu
Pergerakan molekul dipengaruhi pada suhu. Kadar resapan akan menjadi
lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

C. Proses Pengolahan Menggunakan Tekanan Osmotis

Osmosis ialah proses alami. Saat dua cairan konsentrasi yang berbeda
dipisahkan pada sebuah membran semipermeabel, cairan mempunyai
kecenderungan untuk bergerak dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi
yang lebih tinggi untuk keseimbangan potensial kimia. Secara formal, reverse
osmosis yaitu proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut tinggi
melalui membran semipermeabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan
cara menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik. Aplikasi terbesar dari reverse
osmosis yaitu pemisahan air murni dari air laut dan air payau, air laut atau air payau
bertekanan terhadap satu permukaan membran, menyebabkan transportasi garam-
menipis air melintasi membran dan munculnya air minum dari sisi tekanan rendah.
Membran yang dipakai untuk reverse osmosis mempunyai lapisan padat dalam
matriks polimer – baik kulit membran asimetris ataupun lapisan interfasial
dipolimerisasi dalam membran tipis-film-komposit – di mana pemisahan terjadi

Osmosis Terbalik (Reverse osmosis)

Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode


penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu
larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah
satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat
terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa
mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa
memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari
larutan) tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan
ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk
hidup dimana molekul pelarut (biasanya air) akan mengalir dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran
semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel.
Gerakan dari pelarut berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai
di kedua sisi membran.

Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari


sebuah daerah konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah
terlarut rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik.
Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah larutan
melalui filter yang menangkap zat terlarut dari satu sisi dan membiarkan
pendapatan pelarut murni dari sisi satunya.

Membran semi-permeable di awal-awal percobaan osmosis berasal dari


kantung kemih babi. Sebelum tahun 1960, membran-membran jenis ini dinilai
sangat tidak efisien, mahal, dan tidak handal untuk penggunaan aplikasi osmosis
diluar laboratorium. Bahan-bahan sintetik modern, mampu memecahkan masalah
ini, membuat membran menjadi lebih efektif dalam menghilangkan kontaminan,
dan membuatnya lebih kuat untuk menahan tekanan air yang lebih besar sebagai
efisiensi pengoperasian. (Water riview Technical Brief, 1995)

Membran semipermeabel bersifat selektif terhadap benda-benda yang


melaluinya, seperti membran yang terdapat pada dinding sel maupun susunan sel
pada kantung kemih. Membran ini sangat mudah dilalui oleh air karena ukuran
molekul air sangat kecil, serta akan mencegah masuknya kontaminan-kontaminan
yang ukuran partikelnya lebih besar dari pada air. Perpindahan massa air akan
terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi mineral-mineral terlarut diantara kedua
sisi membran, karena air memiliki sifat berpindah dari larutan yang berkonsentrasi
rendah ke konsentrasi yang tinggi (berdifusi), melalui membran dari sisi konsentrasi
rendah menuju larutan berkonsentrasi tinggi. Sehingga tekanan osmotik akan
melawan proses difusi yang menyebabkan terbentuknya kesetimbangan konsentrasi
di antara kedua sisi membran.

Proses osmosis terbalik akan mampu memindahkan massa air dalam


konsentrasi kontaminan tinggi (sebagai air baku) menuju sisi penampungan air
dengan konsentrasi kontaminan rendah. Gaya dorong yang tercipta berasal dari air
bertekanan tinggi di sisi air baku, sehingga menciptakan proses yang berlawanan
arah dari proses alamiah osmosis. Proses yang terjadi secara spesifik dinamakan
sebagai ion eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membran sebagai
sebuah pembatas mengizinkan molekul-molekul air untuk melaluinya seiring
melepas substansi-substansi lain. (Water riview Technical Brief ,1995)

D. Contoh Penerapan Tekanan Osmosis Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Gerakan ini terjadi karena gradien osmotik yang diciptakan oleh perbedaan
konsentrasi solusi di kedua sisi membran dan hasil akhirnya adalah keadaan dimana
keseimbangan osmotik tercapai dan dimana gerakan cairan itu berhenti.

Contoh Osmosis di Tubuh


Contoh osmosis dalam tubuh antara lain:
 Garam dan mineral dari air yang ditransfer melalui osmosis. Air mengalir
melalui membran plasma sel dan karena konsentrasi osmosis air, glukosa dan
garam dipertahankan dalam tubuh. Jadi filtrasi osmotik penting dalam
mencegah kerusakan sel.
 Ikan laut yang disesuaikan dengan badan air garam yang tinggi. Karena,
konsentrasi garam dari air lebih tinggi dari ikan, sekarang kelebihan garam
dalam air di sekitarnya menarik air dari tubuh ikan. Ini adalah bagaimana
osmosis diatur.
 Ikan air tawar menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh mereka melalui
osmosis. Karena konsentrasi garam dalam tubuh mereka lebih tinggi dari air di
sekitarnya, mereka tidak perlu minum air. Hal ini karena air spontan diserap
oleh hadir garam dalam tubuh mereka
 Proses ini memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia
karena membantu dalam berfungsinya ginjal. Hal ini terjadi pada ginjal untuk
memulihkan air dari bahan limbah dari tubuh.
 Ginjal dialisis juga merupakan contoh osmosis. Hal ini untuk pasien yang
menderita penyakit ginjal. Dalam proses ini, dialyzer menghilangkan produk
limbah dari darah pasien melalui membran mendialisis, dan melewati mereka
ke dalam tangki cairan dialisis. Sel-sel darah merah yang lebih besar dalam
ukuran tidak bisa melewati membran dan dipertahankan dalam darah. Jadi,
dengan proses limbah osmosis terus dikeluarkan dari darah.

Contoh Osmosis di Kehidupan Sehari-hari


 Ketika tangan Anda tenggelam dalam cucian untuk waktu yang lama, kulit
Anda terlihat membengkak. Ini adalah efek dari osmosis.
 Ketika Anda menuangkan garam ke siput, air berdifusi dan siput menyusut
akibat osmosis.
 Ketika Anda memasak makanan dan menaruh saus di bagian cair dari piring
Anda, beberapa bagian dari zat terlarut bergerak dalam bagian padat dari
makanan yang Anda memasak. Bagian padat bisa menjadi telur, sepotong
daging tapi saus yang terbuat dari zat terlarut dan bukan air, sehingga akan
pindah ke makanan.
 Osmosis juga memainkan peranan penting dalam tubuh. Ini membantu dalam
transfer air dan berbagai nutrisi antara darah dan cairan sel.
 Tanaman juga menggunakan osmosis untuk mengambil air dan mineral penting
untuk pertumbuhan.
 Reverse osmosis adalah jenis osmosis yang digunakan untuk mengubah air
limbah menjadi air minum yang bersih.
Jadi, ini adalah beberapa contoh osmosis yang terjadi di lingkungan kita dan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Osmosis adalah penting dalam kehidupan kita
sehari-hari untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel hidup dalam tubuh kita.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peristiwa Osmosis adalah merembesnya molekul pelarut dari pelarut
murnikedalam suatu larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermiabel.
Akibat peristiwa osmosis, tekanan hidrostatis pada wadah yang berisi larutanpekat
menjadi sedemikian besar, sehingga molekul-molekul larutan encer tidak
dapatmerembes kedalam larutan pekat. Tekanan seperti ini disebut tekanan
osmosis.Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghambat
molekul-molekul pelarut atau mempertahankan agar pelarut tidak berpindah ke
larutan pekat.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell., Reece.,Mitchell. 2002.Biologi Jilid I.Jakarta : Erlangga.

Campbell., Reece.,Mitchell. 2003.Biologi Jilid II.Jakarta : Erlangga.

Firdaus, L.N., Wulandari, Sri., Bey, Yusnida. 2006.Fisiologi Tumbuhan.


Pekanbaru : Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.

Ismail. 2006. Fisiologi Tanaman. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA


UNM Makassar.

Salisbury, Frank B, dkk. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jidil I, Bandung : ITB

Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum


Tuberosum Dan Doucus Carota.Jurnal Biology Education. Vol. 4 No.1:
160. Aceh: UniversitasJabal Ghofur

Wiley, J. & Sons. Ltd. (1992). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai